Cinta Sejati

Salah satu warga baru keluar dari Masjid, melihat ada api yang membara langsung berteriak. Pria itu berlari masuk kembali ke dalam Masjid dan meminta tolong kepada yang lain bahwa ada sebuah motor yang terbakar.

"Toloo..ng. Kebakaran..."

Semua orang yang berada di dalam Masjid pun keluar. Mereka semua melihat dari kejauhan ternyata benar, ada sebuah motor yang terbakar ditengah jalan.

"Ayo semua, kita lihat disana.."

Warga beramai-ramai berjalan menuju tempat motor Raja terbakar. Warga tak melihat ada seseorang disamping motor dan kemudian menoleh kesana kemari mencari siapa yang menjadi korbannya.

Saat menyalakan Senter, ada yang melihat Raja tergeletak disebuah semak-semak mengeluarkan banyak darah. Dia berteriak meminta bantuan.

"Hey.. Disini korbannya !"

Semua langsung berkerumun dan membantu mengangkat tubuh Raja untuk dibawa ke tepi. Raja sudah tidak sadarkan diri, terlalu banyak darah yang mengalir di kepalanya.

Salah satu warga menelfon ambulance. Dan tak lama ambulance datang untuk membawa Raja kerumah sakit. Pak Rt yang berada di Desa itu yang ikut ke dalam mobil ambulance tersebut dan warga yang lain menggunakan motor.

Setelah sampai dirumah sakit, Raja langsung ditangani di ruang ICU. Perawat keluar untuk menyerahkan barang-barang Raja yang ada di dalam tas dan saku celananya.

"Ini Pak, barang milik pasien.."

Pak Rt menerimanya, dan melihat ponsel Raja. Beliau membuka ponsel tersebut tapi tidak bisa karena Raja menggunakan kata sandi untuk membukanya.

"Gimana Pak Rt ? Apa bisa dibuka ?" tanya warga yang ikut bersama Pak Rt.

"Tidak bisa, ponselnya menggunakan kata sandi. Kita tunggu seseorang yang menelfon nomer ini saja.."

Saat baru memasukan ponselnya ke dalam tas Raja, ponselnya langsung berdering. Hal itu membuat Pak Rt segera mengambilnya dan mengangkat siapa penelfon itu.

"Hallo Assalamualaikum .." ucap Pak Rt setelah menekan tombol hijau.

"Waalaikumsalam, Ja. Lu jangan bercanda ! Nggak lucu tahu !" sahut Erik disebrang telfonnya.

"Maaf anda siapa ? Pemilik ponsel ini sedang berada dirumah sakit. Dia mengalami kecelakaan.." ujar Pak Rt membuat Erik terdiam.

"Apa ? Raja kecelakaan ? Dimana dia sekarang ? Dirumah sakit mana Raja ditangani ? Saya akan segera kesana !" balas Erik panik.

"Dia ada dirumah sakit Bakti Praja, di jalan A , ruang ICU." kata Pak Rt.

"Baik.. Saya segera kesana sekarang !"

Erik menutup telfonnya, sedangkan Pak Rt kembali memasukan semua barang milik Raja termasuk dompet ke dalam tas miliknya.

"Siapa tadi Pak Rt ? Keluarganya ?" tanya warga tersebut.

"Nggak tahu, sepertinya dia temannya. Pasti sedang menghubungi keluarganya." balas Pak Rt.

Erik yang mendengar Raja kecelakaan langsung menelfon keluarganya terutama Tiger. Erik juga menghubungi teman geng nya. Erik, Ivan dan Haikal langsung pergi menuju rumah sakit yang diberitahu oleh Erik.

Tiger yang tahu adiknya kecelakaan segera memberitahu Lisa. Dia takut terjadi sesuatu dengan adiknya itu. Mereka segera bersiap menuju kerumah sakit.

Tak lama mereka telah sampai, dengan langkah cepat dan tergesa-gesa semua ingin segera menemui Raja yang saat ini terbaring di ruang ICU.

"Maaf dimana ruangan ICU ?" tanya Tiger pada salah satu perawat yang sedang berjalan.

"Bapak lurus saja lalu belok kiri. Disitu lah ruang ICU.."

Tiger bersama Lisa langsung melangkah menuju ruang ICU yang dituju. Ternyata disana sudah ada ketiga sahabat Raja.

"Erik.. Gimana keadaan Raja ?" tanya Tiger dengan wajah panik.

"Raja masih ditangani Dokter di dalam Kak.." balas Erik.

"Siapa yang menolong adikku ?"

Erik langsung menunjuk pada Pak Rt dan dua warga yang ikut bersamanya. Tiger mendekati mereka lalu bertanya pada nya.

"Apa Bapak yang menolong adikku ?" tanya Tiger setelah dihadapan Pak Rt.

"Iya Pak, motor nya terguling dan terbakar ditengah jalan X. Dan kami melihat dia tidak sadarkan diri di semak-semak. Lalu kami segera membawanya kemari." sahut Pak Rt menjelaskan semuanya.

Tiger yang mendengar itu langsung menunduk dan meneteskan air matanya. Dia langsung mengingat pesan kedua orangtuanya untuk menjaga Raja selama ini, namun dia mengabaikan nya karena Raja yang semakin bandel dan susah diatur.

"Saya mengucapkan banyak terimakasih karena bapak sudah mau menolong adik saya. Ini untuk kalian, maaf tidak seberapa. Tapi setidaknya diterima.."

Tiger mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan untuk memberikan tanda terimakasih sebagai ganti telah menolong Raja.

"Tidak perlu Pak, kami ikhlas menolong adik Bapak." kata Pak Rt.

"Saya mohon, terimalah.."

Pak Rt akhirnya menerima dan mengangguk sebagai tanda hormat. Setelah menyerahkan barang milik Raja, Pak Rt mendoakan Raja agar cepat pulih dan berpamitan untuk pulang.

Setelah kepergian Pak Rt, seorang perawat keluar dari ruang ICU menggunakan pakaian sterilnya.

"Keluarga Pasien.." ucap Suster di depan pintu.

"Saya Sus, gimana dengan adik saya ?" tanya Tiger yang langsung menghadap Suster.

"Anda diminta Dokter untuk masuk, silahkan."

Suster mempersilahkan Tiger masuk, dia melangkah lebar menyusuri lorong ICU dan melihat ada seorang Dokter Pria yang duduk didepan meja nya dan Tiger menghampirinya.

"Dokter ! Gimana keadaan Raja ?" tanya Tiger langsung duduk dihadapan Dokter.

"Bapak tenang dulu, saat ini pasien masih kritis Pak. Dia mengalami luka di otaknya. Ada beberapa luka lebam di bagian kening dan kepala belakang. Sepertinya pasien mengalami pukulan hebat dikepalanya. Apa pasien suka berantem ?" jelas Dokter dan bertanya tentang Raja.

"Iya, Memang nya kenapa Dok ?" tanya Tiger sedikit curiga.

"Ya, pasien sepertinya telah berantem hebat dengan lawan nya. Dan musuhnya memukul kepala pasien hingga menyebabkan jaringan otaknya sedikit tidak berfungsi."

Penjelasan Dokter membuat Tiger mengerutkan keningnya. Dia berfikir dan mencari tahu apakah Raja di keroyok oleh seorang geng ? Atau memang benar kecelakaan ? Pikirnya.

"Maksud Dokter, Raja mengalami gegar otak ?" tanya Tiger lagi dengan lirih namun bisa didengar oleh Dokter.

"Ya, bukan hanya gegar otak saja pak, salah satu saraf nya tidak berfungsi. Kami sudah melakukan Rontgen sebelum pasien ditangani, dan hasil nya seperti ini.."

Dokter memberikan beberapa lembar bukti Rontgen pada Tiger. Setelah melihat betapa terkejutnya karena Raja mengelami keretakan diotaknya. Hal itu membuat Tiger semakin panik.

"Bagaimana ini Dok ? Apa yang akan terjadi pada adikku ?" tanya Tiger dengan suara seraknya menahan sesak di dadanya.

"Jika pasien sadar, dia akan mengalami cacat seumur hidup. Jika tidak cacat, itu berarti pasien akan kehilangan akal sehatnya.."

Mendengar itu Tiger mata nya membelalak lebar. Dia tidak menyangka, kecelakaannya menyebabkan dia akan kehilangan hidupnya yang normal. Mata Tiger mengeluarkan air mata tak bisa ia tahan lagi.

Dokter berusaha menenangkan nya, namun Tiger yang masih syok tak bisa bicara. Seakan lidahnya tercekat hingga ke dalam, dunianya hancur. Adiknya yang selalu dia ajak berdebat akan mengalami kecacatan.

Tiger berjalan dengan langkah berat keluar dari ruang ICU, dengan wajah terpelongo, Tiger membuka pintu ruang ICU dengan lemas. Dia tidak tahu harus menjelaskan apa pada istrinya yang sangat menyayangi Raja sejak kecil.

Melihat kemunculan Tiger dari ruang ICU, Lisa langsung melangkah berhadapan dengan Tiger. Lisa terus bertanya bagaimana keadaan adiknya itu.

"Gimana keadaan Raja Mas ? Dia baik-baik saja kan ?"

Pertanyaan Lisa tak dijawab olehnya, Tiger masih terpelongo menatap ke sembarang arah. Rasanya sulit untuk mengeluarkan suaranya. Seakan pita suaranya tiba-tiba hilang entah kemana. Tiger benar-benar merasakan kehancuran. Dunianya runtuh, adik satu-satunya harus mengalami cacat seumur hidup.

...----------------...

Bersambung...