" Dikaa !" Neta kesal lalu ia melemparkan buku tulisnya ke arah pria itu.
Dika hanya tertawa terbahak setelah ia mengjaili Neta.
Dika yang bernama lengkap Mahardika Bimantara, siswa kelas 3 Sekolah Menengah Atas pada saat itu, ia dikenal sebagai siswa yang berprestasi namun sikapnya yang selengean dan cuek membuat ia terkadang selalu ditegur oleh beberapa guru di sekolahnya.
Ia memiliki satu teman wanita yang tidak pernah akur dengannya, yang bernama Ganeta Nayanika. Entah mengapa walaupun hampir semua guru tahu jika Dika dan Neta tidak pernah akur namun dari kelas 1 hingga kelas 3 ini mereka selalu ditempatkan di kelas yang sama.
Selain tidak akur Dika dan Neta pun bersaing secara akademis, mereka berdua tidak pernah ingin kalah satu sama lain, sampai akhirnya nya mereka berdua lulus dari sekolah menengah atas.
Selepas mereka lulus dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Dika dan Neta belum dipertemukan kembali sampai akhirnya, keadaan yang mempertemukan mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Sekitar pukul 10 malam Dika sudah kembali ke kantor, ke empat orang tersangka, sudah diamankan untuk dimintai keterangan.
Sesampainya di kantor Dika meminjam ponsel rekannya untuk menghubungi kedua orangtuanya terlebih dahulu. Satu masalah sudah dapat diselesaikan namun satu masalah baru saja muncul.
Tuut..tuut...
Beberapa kali Dika mencoba menghubungi ponsel Ayah nya namun tidak ada jawaban, ia kembali menghubungi Ayah nya, tidak lama Ayah mengangkat sambungan telepon dari Dika.
Dika : " Halo Yah.. "
Ayah : " Halo "
Dika : " Ini Dika Yah "
Ayah : " Apa ? Kamu Dika ? "
Dika : " Maafkan Dika Yah, Dika ini menggunakan ponsel teman Dika "
Ayah : " Segera pulang kamu ! Ayah dan Ibu ingin bicara ! "
Dika : " Baik Yah, sekitar 30 menit lagi Dika sampai di rumah "
Klik telepon ditutup.
Setelah menyerahkan tersangka untuk di mintai keterangan Dika dan rekan-rekan berpamitan untuk pulang terlebih dahulu, sebelum kembali lagi ke kantor karena masih banyak pekerjaan yang harus Dika lakukan.
Sesuai janjinya kepada Ayah, sekitar pukul 22.30 Dika sudah sampai di rumah kedua orangtuanya.
Dika masuk kedalam rumah, orangtua Dika belum tidur karena menunggunya untuk menjelaskan apa yang terjadi hari ini sehingga sulit di hubungi.
" Assalamu'alaikum Yah, Bu "
" Wa'alaikumusalam.. " Ayah dan Ibu berbarengan.
Dika langsung disidang oleh kedua orangtuanya. Tanpa basa basi Pak Arman langsung membredel Dika dengan berbagai pertanyaan, tanpa peduli kelelahan Dika hari ini.
" Begitu Yah.. Dika mohon maaf kepada Ayah dan Ibu sudah mengecewakan, ini semua diluar kuasa Dika, Dika tidak mungkin menolak apapun yang sudah atasan Dika perintahkan karena inilah tugas Dika yang sekarang Yah, Dika harap Ayah dan Ibu memahami dan mengerti pekerjaan Dika sekarang " Dika menjelaskan panjang dan lebar kepada kedua orangtuanya.
" Hmm.. begitu ceritanya.. bagaimana Bu jika kenyataannya begini ? "
" Dik.. maafkan Ibu, Ibu sempat berprasangka tidak baik kepadamu, namun sekarang ibu mengerti akan tugasmu, sekarang mungkin tugas kita menjelaskan kepada kedua orangtua Neta dan Neta Yah " susul Ibu.
" Terima kasih Yah, Bu, untuk Neta biarkan Dika yang menyelesaikannya, bagaimana pun ini kesalahan Dika, Dika yang sudah berjanji Dika juga yang sudah mengingkari, apapun itu anggapan keluarga Neta, Dika siap menanggung resikonya " .
" Ya.. segera kamu hubungi Neta, meminta maaflah dan jelaskan sejelas-jelasnya agar Neta pun mengerti pekerjaan mu "
" Baik Yah.. "
Hening sejenak, Dika sedikit memijit pelipisnya, Ibu memerhatikan Dika.
" Dik, sepertinya kamu sangat lelah, menginap lah disini " Ibu kepada Dika.
" Ya Bu, tapi sepertinya Dika akan pulang saja, ponsel Dika di rumah, khawatir ada yang menghubungi dari kantor " balas Dika.
" Ini sudah malam loh "
" Tidak apa-apa Bu, Dika pamit Yah Bu "
" Baiklah kalau begitu, hati-hati dijalan, ini sudah sangat malam "
" Baik Yah Bu, Dika pulang Assalamu'alaikum "
" Wa'alaikumusalam "
Dika meninggalkan rumah kedua orangtuanya, menuju rumahnya, dalam perjalanan Dika memikirkan apa yang harus ia katakan kepada Neta, apakah Neta masih bisa mendengarkan penjelasannya atau tidak. Dika pastikan Neta pasti akan marah besar kepadanya.
Sesampainya di rumah, Dika langsung masuk kedalam rumah menyalakan semua lampu ruangan, Dika menuju kamar, menyalakan lampu kamar, menyimpan tasnya lalu melihat ke arah nakas, diatas nakas tergeletak ponsel Dika yang sedari tadi pagi tertinggal.
Dika mengambil ponsel, ternyata baterai nya habis, ia yakin pasti sudah banyak yang menghubunginya hari ini. Ia mengecas ponsel nya menunggu hingga terlihat di layar sekitar 50 persen lalu ia mengaktifkan kembali ponselnya.
Benar saja, terlihat di layar ponsel beberapa pesan masuk dan panggilan tak terjawab. Ia membuka satu persatu notifikasi di layar ponsel nya, panggilan tak terjawab dari Ayah, Ibu dan beberapa kali dari Neta. Lalu ia membuka pesan, banyak pesan dari rekan kerja, grup kantor dan Neta pasti nya.
Ia membuka pesan dari Neta terlebih dahulu. Karena perasaan Dika sangat tidak karuan saat ini.
My Sweet Cat : " Dika, kamu dimana ? "
My Sweet Cat : " Dikaaaaaaa.. angkat teleponku ! "
My Sweet Cat : " Dika, orangtuaku sudah menunggumu ! "
My Sweet Cat : " Dikaa.. kamu keterlaluan ! "
Dika tidak melanjutkan membaca pesan dari Neta, ia memijit pelipisnya lalu menghela nafas kasar.
" Neta maafkan aku " batin Dika.
...****************...
Dilain tempat Neta sedang dirundung kesedihan, ia tidak bisa menutupi kekecewaan nya kepada Dika, hingga larut malam tidak ada kabar sedikitpun dari Dika. Kedua orangtua Neta pun merasa kecewa kepada Dika, mereka merasa jika Dika mempermainkan mereka dan juga Neta.
" Jangan pernah kamu mengenal Dika lagi Neta ! " ucap Ayah Neta.
Perkataan orangtuanya yang terus-menerus terngiang di telinga Neta.
" Bagaimana aku besok ? sedangkan besok aku harus kembali bekerja ke perusahaan MGM Grup, setelah Ayah tahu jika Dika anak dari pemilik perusahaan MGM Grup dimana tempatku bekerja, Ayah memintaku untuk berhenti bekerja disana " gumam Neta.
" Ya Allah.. aku harus gimana ? kenapa aku harus kembali bertemu dengan Dika, kenapa juga aku harus bekerja di perusahaan Ayah nya Dika... Arrggghhhhh "
" Kamu memang tidak bisa dipercaya Dika... aku benci kamu !! " Neta meluapkan kekesalannya sendiri.
Hingga akhirnya ia membuka laptopnya sendiri ia mulai mengetik surat pengunduran dirinya dari perusahaan MGM Grup.
" Mungkin benar apa yang dikatakan Ayah, lebih baik aku mengundurkan diri dari MGM Grup dan tidak perlu lagi kenal Dika dan Pak Arman " batin Neta.
" Neta kamu kuat.. ini bukan hal besar untukmu, kamu masih bisa bekerja ditempat lain, kamu masih muda jangan hanya karena satu pria yang mempermainkan mu, kamu menjadi patah semangat, masih banyak pria diluar sana yang baik untukmu ! " Neta terus menyemangati dirinya sendiri.
Semoga Dika segera menyelesaikan kesalahpahaman ini kepada Neta ya.. Maafkan author ya Neta 😭😭
aneh juga kenapa Neta mau nangis 👻👻👻