Pernikahan yang baru saja berjalan selama 3 tahun harus kandas oleh perselingkuhan yang suami ku sembunyikan selama 2 tahun terakhir ini.
Akankah Shella memilih bertahan atau malah bercerai dari suami yang selalu memberikan dia kehidupan yang layak?
Dukung author untuk menyelesaikan cerita ini ya guys...Jangan lupa dukungan nya untuk kami para penulis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Sampai pagi berganti menjadi siang,Adi masih terlelap di alam mimpi nya dengan begitu nyenyak,ponsel yang sudah di silent rapi sejak tadi tidak berhenti berkedip-kedip dengan nama pemanggil yang berbeda-beda,tidak ada sedikit pun niat Shella untuk membangun kan atau pun menyentuh ponsel penuh hantu gentayangan itu,dia masuk ke dalam kamar ini untuk mengambil baju, celana,tas dan juga sepatu nya, setelah itu langsung keluar dari kamar dan memutuskan untuk mandi di kamar lantai bawah.
" Ayok kita sarapan Bi." ajak Shella yang sudah berpakaian rapi.
Bi Evi yang merasa di ajak langsung menoleh ke kiri,kanan dan juga lantai atas tapi tidak menemukan sosok yang dia cari.
" Nggak usah Bu,nanti Bibi sarapan nya di belakang saja,kalau Bapak turun nanti bisa panjang masalah nya Bu." tolak Bi Evi karena biasa nya mereka akan makan satu meja jika Adi sedang tidak berada di rumah.
" Nggak apa-apa Bi! Dia nggak akan turun karena kelelahan menonton rekaman video nya sendiri.udah Bibi duduk aja dulu dan nggak usah pikirkan dia lagi." Shella menarik tangan Bi Evi memaksa wanita paruh baya itu untuk duduk di samping nya dan melaksanakan sarapan hanya berdua saja tanpa kehadiran Adi.
30 menit kemudian, Shella keluar dari rumah dan memutuskan untuk ke toko kue nya dari pada harus menatap wajah suami yang tidak lagi menghargai cinta dan juga pernikahan mereka.Shella mengemudikan mobil nya dengan hati yang berkecamuk hebat saat ingatan nya tiba-tiba saja mengingat kejadian dini hari tadi.tidak pernah dia sangka sebelum nya kalau Adi tega memperdengarkan suara laknat mereka di atas ranjang tepat di samping telinga nya,entah apa yang membuat suami nya semakin hari semakin berbeda dan jauh dari sosok Adi yang dia kenal dulu,bahkan saat di rumah saja suami nya tidak pernah lagi mengerjakan sholat dan langsung memilih tidur setiap kali di ajak sholat berjamaah oleh Shella.sejujur nya saat ini terbesit rasa cemburu di hati Shella karena dia pun sangat merindukan dekapan dari tubuh suami nya,namun keinginan dan rasa cemburu itu dengan cepat langsung di usir jauh-jauh oleh Shella,karena rasa sakit di dada nya sudah menguasai diri sepenuhnya dan tidak tahu lagi harus di sembuhkan seperti apa nanti nya.Shella menyesali kenapa tidak dari dulu saja dia membuka ponsel suami nya,padahal Adi sendiri seperti nya bermain terang-terangan dan tidak pernah menghapus chat mesra dari kekasih nya.meski sangat terlambat untuk mengetahui dan menyadari semua permainan licik suami nya,tapi dia bergerak cepat ingin keluar dari lingkaran Kebohongan itu supaya bisa pergi sejauh mungkin dari kehidupan mantan pria yang selama ini dia cintai dan dia hormati sebagai suami nya.
"Pagi Shel, kusut amat sih tuh muka?" sapa Nindy sekalian dengan sindiran nya.raut wajah Shella yang lagi ada masalah memang tidak bisa berbohong meski dia sudah mencoba tersenyum kepada semua pegawai dan langganan yang menyapa nya.
" Kenapa sih Kamu selalu bisa menebak suasana hati ku Nin,Aku pengen cepat-cepat lepas dari tawanan pria itu,Aku sudah nggak sudi lagi tidur satu kamar dengan dia." ujar Shella terpaksa membuka masalah rumah tangga nya kepada sahabat yang dia yakin bisa memberi solusi dan tentu akan menyimpan rapat apa yang sudah di ketahui.
" Apa dia menyentuh Kamu dan memaksa Kamu untuk melayani nya?" Nindi langsung duduk di hadapan Shella yang sedang menopang dagu di atas meja dan tidak lupa dengan wajah cemberutnya.
" Nggak sih,tapi...." Shella menjelaskan apa yang sudah dia dengar tadi malam di dalam kamar nya sendiri,serta bagaimana ekspresi Adi yang begitu mendamba sosok simpanan nya.
" Gila tuh orang ya! Nggak mikir banget dia bagaimana perasaan istri sah nya,kalau Aku jadi Kamu nih Shel,ponsel nya langsung Aku rebut ,Aku banting ke tembok dan langsung minta cerai.jangan diam aja karena semakin Kamu diam semakin ngelunjak si Adi bangsat itu." Nindi yang sebagai seorang sahabat tentu saja tidak terima atas apa yang di lakukan oleh Adi, mendengar cerita dari mulut Shella saja sudah membuat darah nya mendidih lalu bagaimana nanti cerita nya jika mereka bertemu secara langsung.akan kah Nindi yang jago karate mempraktekkan gerakan karate nya yang sudah lama tidak dia praktekkan secara langsung?
" Nanti malam Aku boleh nginap di tempat Kamu ya Nin?" tanya Shella yang masih belum ingin pulang kerumah jika Adi masih ada di rumah mereka.
" Sip aman itu! Baru juga Aku mau ngomong seperti itu,udah nggak usah dipikirkan lagi buaya sinting itu,lebih baik Kamu coba kue varian baru hasil racikan Nurul." Nindi menyodorkan sepotong kue di hadapan Shella yang akan mereka jadikan menu baru di toko yang sudah berkembang pesat ini.setiap hari toko kue ini tidak pernah sepi pembeli dan bahkan sulit untuk menemukan tempat parkir.
" Enak! Rasa manis nya pas dan buah naga nya membuat mulut menjadi terasa segar.Aku setuju untuk menjual nya dan sekalian sama puding kemarin juga Nin,biar omset kita semakin bertambah dan pelanggan juga tidak merasa bosan untuk datang ke sini." Shella mengacungkan jempol kepada sahabat sekaligus manager usaha kue nya, Nindi bahkan dengan cekatan memajukan cabang kue kedua yang meski baru beberapa hari di buka tapi sudah memiliki banyak pelanggan.tidak jarang Nindi juga harus bolak balik dari cabang pertama ke cabang kedua setiap hari nya demi tuntutan konsumen.
" Oke siap! Hari ini juga kue nya Aku launching dan akan di pajang di etalase depan, berikut dengan secarik kertas iklan nya biar pelanggan kita bisa tahu." jawab Nindi semangat.
" Kamu lagi sibuk nggak Nin? Temanin Aku nyari furniture untuk rumah baru ku yuk,nanti kalau ada apa-apa Aku sama Bibi bisa langsung pindah tanpa pusing mikirin perabotan rumah lagi." ajak Shella yang semakin ingin pindah secepat mungkin meskipun dia sendiri belum tahu kapan gugatan nya akan di proses.
" Boleh,tapi setengah jam lagi aja kita jalan nya ya,Aku harus siapin kerjaan dulu,biar nanti tinggal di pasang sama anak-anak.bos nya nanti bisa marah kalau Aku lelet dan tidak konsentrasi dalam bekerja." goda Nindi dengan mata menatap tajam diri nya.
" Enak aja nuduh Aku kayak gitu,udah cepetan siapkan kerjaan Kamu biar sekalian kita makan di luar nanti,Aku mau ke belakang dulu menemui Nurul dan mau lihat langsung cara dia bikin kue nya." Shella masuk ke arah dapur dan mendapati 3 pegawai nya sedang membuat adonan,memasak dan memanggang kue.di bagian dapur saja Shella memiliki 5 karyawan yang khusus untuk dapur saja, sedang kan untuk bagian kasir ada dua orang wanita supaya tidak terlalu antri,dan terakhir untuk penjaga depan ada 5 orang lagi yang kalau memang sangat repot akan di bantu oleh kasir dan Nindi nanti nya.
Setengah jam sebelum waktu makan siang masuk, Shella dan Nindi sedang meluncur menuju sebuah mall terdekat yang terdapat toko furniture dan segala macam lain nya.
" Shella.." suara bass seorang pria memanggil nama nya membuat Shella dan Nindi yang ingin masuk ke dalam sebuah restoran terpaksa menghentikan langkah kaki mereka.
" Gila ganteng banget Shel! Mirip babang Korea." ucap Nindi tanpa berkedip menatap sosok pria tinggi yang memakai kemeja abu-abu.
" Hai Van,Kamu di sini juga?" balas Shella mencolek bokong Nindi yang mulut nya masih saja menganga.
" Iya Shel,mau ketemu client besar tapi kata nya dia datang nya agak terlambat gitu." Jawab Rivan tersenyum hangat kepada wanita yang setiap detik memenuhi kepala nya.
" Kalian mau makan siang juga kan? Aku boleh gabung nggak?" tanya Rivan lagi yang tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan.
Shella mengangguk kan kepala tanda setuju karena dia ada yang ingin di tanyakan kepada Rivan mengenai gugatan yang kemarin mereka layangkan.
" Nin! Lap dulu air liur mu itu.malu di lihat sama Rivan." goda Shella tertawa kecil melihat tingkah absurd Nindi.
Dengan polos nya Nindi mengusap dagu dan seluruh bibir yang di maksud oleh Shella,tapi sial nya tidak menemukan sedikit pun air yang di maksud oleh sahabatnya tadi.
" Kamu ngerjain Aku,Shel?" tanya Nindi melongo.
" Hmm..Maka nya tuh mata jangan jelalatan,siapa tahu dia sudah punya istri dan menuduh Kamu sebagai pelakor nanti gimana?" Shella menarik paksa tangan Nindi yang terpaku di tempat lalu membawa nya mengikuti langkah kaki Rivan yang sedang sibuk mencari meja kosong, berhubung sedang jam makan siang maka nya banyak karyawan yang berlomba masuk ke restoran ini dan harus berdesakan mencari tempat.
" Kita duduk di belakang ini aja ya Shel,sudah nggak ada lagi yang kosong." tanya Rivan meminta pendapat Shella.
" Boleh Van! Nggak masalah kok yang penting kita bisa duduk dan menikmati makan siang." Shella tersenyum manis membuat dada Rivan berdegup kencang dan ingin sekali menjadikan wanita ini menjadi milik nya seutuhnya.
Nindi yang masih kagum dengan sosok Rivan terus saja menatap intens wajah pria ini meskipun Rivan sama sekali tidak tertarik untuk melihat ke arah nya.
" Oh iya Van! Kenalkan ini Nindi teman Aku dan juga Reni." ucap Shella memperkenalkan Nindi yang sejak tadi sudah gatal ingin tahu siapa nama pria di depan nya.
" Rivan." jawab pria ini singkat dengan sedikit tersenyum tidak sehangat saat dia bersama Shella.
" Nin,dia pengacara yang Aku ceritakan kemarin.sahabat nya Papa Reni." jelas Shella mengingat kan Nindi.
" Iya Aku ingat Shel,tapi dia tampan banget nggak cocok kalau jadi pengacara,pantas nya tu jadi artis sinetron atau film lah." ujar Nindi lirih tapi masih mampu di dengar oleh Rivan.
" Ngaco deh Kamu ini! Udah cepetan Kamu mau pesan apa,kalau masih melihat Rivan terus Aku nggak jamin perut mu bisa kenyang." goda Shella yang sudah menyebut kan pesanan nya kepada Pelayan restoran, begitu juga dengan Rivan dan hanya tinggal Nindi yang belum karena wanita ini masih sibuk mengagumi ketampanan Rivan.
" Eh iya,Aku lupa." Nindi nyengir kuda lalu menyebutkan semua yang sedang ingin dia makan siang ini.
Rivan adalah sosok pengacara muda yang sangat pintar dan berbakat sekali di dunia hukum,tidak salah lagi banyak kalangan elit yang memakai jasa nya karena sesuai dengan harga yang dia tetap kan.tapi khusus untuk Shella Rivan tidak menetapkan harga karena niat nya hanya ingin membantu supaya wanita ini akhirnya bisa menjadi milik nya nanti.jahat memang tapi bukan kah ini mutualisme.biarlah mereka ingin berkata apa nanti nya,Rivan juga tidak mempermasalahkan jika nanti Shella berstatus janda,bukan kah saat ini janda lebih terhormat dan berada di barisan terdepan dari pada wanita single yang belum menikah tapi sudah menjadi janda terlebih dahulu.
" Van kapan sidang itu akan di gelar?" tanya Shella ingin tahu.
" Aku belum tahu pasti Shel,yang jelas secepat nya karena berkas kemarin sudah di nyatakan lengkap dan mungkin saja dalam waktu 1 atau dua hari ini surat pemanggilan datang dan nanti akan Aku antar sama Kamu." jawab Rivan meletakkan sendok di piring nya dan kembali menatap wajah cantik Shella yang terlihat lebih kurus dari biasa nya.
" Jangan di pikir kan Shel,Aku jamin Kamu akan terlepas dari lelaki itu.Aku akan membantu apapun yang akan terjadi nanti nya." imbuh Rivan menenangkan.
" Terimakasih Van sudah mau membantu Aku,tapi Aku mohon tolong selesai kan semua nya dalam waktu singkat karena Aku sudah tidak betah lagi berada satu atap dengan nya." Shella semakin merasa gelisah dan bersalah jika masih berada dalam satu atap dengan pria yang sudah melukai perasaan nya.
" Iya,nanti sore Aku akan ke pengadilan lagi untuk menanyakan kelanjutan nya dan nanti malam akan segera Aku kabari Kamu." setelah pertemuan kedua mereka di cafe kemarin, Shella dan Rivan menjadi lebih sering bertukar informasi meskipun hal yang mereka bahas tidak tentang kasus perceraian.Shella begitu menikmati setiap kata dan lelucon yang Rivan kirim dan tidak jarang membuat nya tertawa sendirian di tengah gempuran rasa sakit hati.
" Sangat ceroboh sekali pria itu harus menyia-nyiakan Kamu yang begitu cantik dan juga menarik." gumam Rivan tersenyum tipis.
Nindi yang melihat itu semua langsung menyenggol lengan Shella yang terlihat acuh dan sibuk menikmati es durian yang dia pesan tadi.
" Maaf apa Kamu masih single?" tanya Nindi to the point.
" Ya tentu saja,Aku belum menikah dan tidak memiliki seorang kekasih." jawab Rivan masih menatap Shella.
" Baiklah,Aku hanya ingin memastikan saja supaya nanti sahabat ku tidak terjebak lagi dengan pria mata keranjang seperti calon mantan suami nya." ujar Nindi ceplas-ceplos mengabaikan Shella yang menatap tajam ke arah nya.
" Maksud Kamu?" tanya Rivan tidak paham.
" Masa Kamu tidak tahu! Harus nya sebagai seorang pengacara terhebat Kamu bisa dengan cepat menangkap maksud ucapan ku tadi.tapi jangan senang dulu,nanti Kamu akan menjalani tahap seleksi dari Aku dan juga Reni supaya Shella tidak jatuh ke dalam lubang yang sama." jawab Nindi rela mengikhlaskan pria ini untuk sahabat nya karena dia sangat sadar diri tentang kemampuan diri nya dan kalau di banding kan dengan wajah cantik Shella,maka Nindi hanya lah secuil butiran debu yang sama sekali tidak terlihat.
Rivan tersenyum dan mengangguk kan kepala.
" Oke,akan Aku buktikan nanti ,tapi bantu Aku untuk meluluhkan dia." isyarat yang Rivan berikan semakin membuat Shella bingung dan tidak tahu kemana arah bicara mereka berdua.apalagi dia sedang sibuk dengan makanan nya dan membiarkan kedua nya berbicara supaya bisa lebih dekat lagi.
" Deal.Aku orang pertama yang akan mendukung mu nanti nya.jangan lupa traktiran nya nanti." Nindi mengedipkan sebelah mata nya lalu mencolek dagu Shella yang masih terlihat kebingungan.
" Kalian lagi ngomongin apaan sih? Kok Aku nggak dia ajak?" sahut Shella setelah cukup lama menyimak tapi masih saja belum menemukan Jawaban nya.
" Sesuatu! Dan Kamu akan tahu nanti setelah perceraian Kamu terjadi." goda Nindi menyantap lahap makanan nya karena sudah sangat lapar sekali.
Shella menatap bergantian Rivan dan Nindi tapi seperti nya kedua manusia ini memilih bermain rahasia dengan diri nya.Rivan yang tahu kalau Shella sedang bingung terus saja mencuri pandang dengan senyuman yang tidak pernah pudar dari bibir nya.
Jangan lupa Like,Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰🥰