Gadis Tawanan Sang Mafia

KALAU ADA TYPO KOMEN DI PART-NYA YA 😁😁😁

HAPPY READING 🌼🌼🌼

🥕🥕🥕

Di sisi lain Agra serasa tidak nyaman di tidurnya, dia terus saja membalikkan badannya ke kanan ke kiri.

Karena merasa tidak bisa tidur, Agra pun memilih untuk menuju ke ruangan kerjanya dan mengambil botol wine yang memang tersusun rapi di sana.

Dia minum sambil melihat-lihat berkas kerjanya, entah sudah berapa gelas namun Agra tidak juga mabuk-mabuk.

"Apa aku keterlaluan selama ini dengan Rayna, tapi aku ngelakuin itu karena tidak ingin dia kenapa-kenapa. Aku takut jika musuh musuh ku tau soal Rayna," gumam Agra pusing sendiri.

Dia menolak Rayna untuk bekerja lagi karena takut jika musuh-musuh di dunia mafianya tahu soal Rayna, entah mengapa dia ingin mengamankan wanita yang beberapa waktu ini menyita perhatiannya.

"Apakah yang di ucapin Liam benar ya bahwa aku sudah jatuh cinta sama wanita itu?" tanya Agra bergumam dengan dirinya sendiri.

"Enggak gak mungkin, dia hanya tawanan yang harus aku jaga karena dia melihat pembunuhan waktu itu." ucap Agra menepisnya lagi.

.

Pagi harinya Agra sudah bangun dan dengan pakaian santai nya karena hari ini adalah weekend.

"Bi Rayna belum bangun?" tanya Agra saat dia sudah berada di meja makan namun tak melihat Rayna yang biasanya sudah duduk manis di sana.

"Saya belum tahu tuan, tadi kamar di kunci seperti nya nona masih tidur." ucap bi Tati.

"Ya sudah bangunkan sekarang, kalau dia tidur terus tidak baik buat tubuhnya apa lagi sekarang sudah hampir jam sembilan." ucap Agra memerintahkan.

"Baik tuan."

Setelah itu bi Tati pun menuju ke kamar Rayna dengan kunci cadangannya siapa tahu nona nya tidak bisa bangun.

"Nona permisi sekarang sudah pagi, tuan menyuruh saya untuk membangunkan anda." ucap bi Tati sambil mengetuk pintu kamar tersebut, namun tidak tidak juga ada sahutan dari dalam membuat bi Tati merasa sedikit khawatir.

Dengan segera bi Tati pun membuka pintu tersebut, saat dia masuk bi Tati sama sekali tidak melihat nona nya itu, dia melihat kasur yang masih rapi, mengecek di kamar mandi pun tidak ada orang.

Segera melihat itu bi Tati langsung turun ke bawah dengan terburu-buru sambil berlari ke arah tuan nya.

"Tuan......" bi Tati kehabisan nafas karena berlari.

"Ada apa?" tanya Agra karena melihat asisten rumah tangga nya itu yang berlarian.

"Tu... Tuan nona Rayna tidak ada di kamarnya." ucap bi Tati membuat Agra langsung berdiri sambil menggebrak mejanya.

BRAK

"Apa kamu bilang!" teriak pria itu.

"Segera suruh penjaga untuk datang menemui ku!" tegas Agra.

Tak lama para penjaga sudah datang dengan ketakutan saat mendengar kalau nona mereka hilang, Agra juga sudah mengecek cctv kegiatan semalam dan hanya sampai di area taman belakang saja setelah itu dia tidak tahu bagaimana Rayna bisa kabur dari mansion nya.

"Sh*t bagaimana bisa dia kabur." tegas Agra dengan marahnya, Rio juga sudah berada di sana dengan takutnya.

"Kau kau kau kau dan kau, bukankah kalian bertugas menjaga mansion ini hah!" pekik Agra.

"I.... Iya tuan, tapi sumpah kami tidak melihat orang yang keluar dari mansion, bahkan saya terus berjaga di taman belakang namun saya tidak melihat siapapun tuan." ucap salah satu penjaga dengan jujur dan semuanya juga sehat terekam di cctv bahwa penjaga itu terus menjaga tidak ada yang lalai.

Ini adalah salah satu kemarahan tuannya yang sangat ditakuti oleh Rio dan juga yang lainnya, karena jarang sekali tuannya itu marah di mansion apa lagi kepada para penjaga yang selalu benar dalam bekerja.

"Rio kerahkan semuanya untuk mencari keberadaan Rayna, aku mau secepatnya." tekan Agra.

"Baik tuan."

Akhirnya misi pencarinya Rayna pun di jalankan, namun hingga satu minggu kemudian tidak juga ada tanda-tanda ditemukannya Rayna.

"Maaf tuan, keberadaan nona Rayna sangat susah untuk di ketahui karena beliau pergi tanpa identitas nya." ucap Rio.

"Akkkkkk kalian tidak becus dalam menanganinya!" teriak Agra marah semarah marah nya.

"Pergi kalian." bentaknya.

.

Di sisi lain sekarang ini Rayna sudah bekerja sebagai seorang buruh cuci pakaian karena memang letak daerah tersebut juga termasuk perkampungan, dan dia juga akan berjualan di taman dekat jalan raya untuk membantu bu Darmi saat hari libur.

"Nduk kamu sakit ya?" tanya bu Darmi, wanita paruh baya yang hidup sebatang kara karena di tinggal sang suami meninggal dan juga beliau tidak memiliki anak, sehingga saat menemukan Rayna di salah satu halte bus kemarin bu Darmi langsung membawa rayna ke rumah kecil nya.

"Enggak tahu bu, kayaknya perut Rayna agak gak enak deh." ucap Rayna karena dia merasakan perutnya sang sangat tidak enak dan ingin mual saja.

"Mending kamu pulang aja nduk, biar ibu saja yang kerjain ini semua." ucap bu Darmi kasihan melihat kondisi Rayna yang pucat pasih itu.

"Bentar lagi aja bu, ini juga bentar lagi selesai." ucap Rayna karena pekerjaan nya sebentar lagi juga sudah selesai, tanggung baginya untuk langsung pulang.

Jam menunjukkan pukul empat sore, pekerjaan Rayna dan bu Darmi juga sudah selesai, upah sudah di tangan membuat mereka langsung kembali ke rumah.

"Bu, Rayna mau ke apotek bentar ya buat beli obat." ucap rayna dan di angguki oleh bu Darmi.

Tak lama Rayna sudah berada di apotek untuk mencari barang yang ia cari, barang yang bis mengubah kehidupan nya nantinya.

Yap Rayna membeli testpack, dia ingin memeriksa kan sesuatu yang dia takuti.

Dia sudah telat datang bulan selama dua minggu, awalnya Rayna mengira bahwa dirinya telat karena stress, namun saat mengingat bahwa dia sudah bukan seorang gadis lagi, apa lagi dengan sering nya dia bercinta sebelum bukan kah bukan hal yang mustahil akan ada janin di perutnya.

Setelah membeli barang tersebut Rayna langsung kembali ke rumah, dia mengecek nya di kamar mandi.

Dan betapa terkejutnya Rayna saat melihat dua garis merah terpampang nyata di sana, dengan tubuh bergetar dan tangan menutup mulutnya air mata langsung menetes dari kedua matanya.

'Ya tuhan aku tidak ingin hal ini terjadi, namun aku juga tidak ingin menggugurkan kandungan ini.' ucap Rayna di dalam hatinya.

"Nduk kenapa kok lama sekali di kamar mandi?" tanya bu Darmi teriak karena dari tadi Rayna berada di kamar mandi dan belum juga keluar dari sana.

"Bagaimana aku akan menjelaskannya kepada bu Darmi?" gumam Rayna bingung.

"Sayang terima kasih sudah hadir di sini, sehat selalu ya di perut bunda, bunda akan menjaga kamu selalu. Meski pun kamu datang karena perbuatan jahat dari papa kamu tapi ingat bunda sayang sama kamu, jika nanti papa kamu tidak menginginkan kamu ingat bunda selalu ingin kamu sayang." gimana Ryana lagi dengan mengelus perut nya yang datar itu.

Dia hadir dari kesalahan kedua orang tuanya, Rayna berjanji akan menjalin harinya dengan lebih baik lagi.

.

.

Bersambung.....

...🥕🥕🥕...

...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...

...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...

...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...

...VOTE 💌...

...LIKE 👍🏻...

...KOMENTAR 🗣️...

...HADIAHNYA 🎁🌹☕...