ODGJ Cantik Pencuri Hati

ODGJ Cantik Pencuri Hati

Di Usir Dari Rumah

Di sebuah halaman rumah daerah perkampungan, tampak seorang anak kecil sedang di ejek oleh anak-anak seusianya. Meski begitu, anak kecil tersebut tampak biasa saja, tidak bersedih atau menangis. Entah karna sudah terbiasa atau memang gadis kecil tersebut adalah gadis yang kuat. Yang pasti ia hanya diam dan tidak membalas kenakalan anak-anak yang sedang mengejeknya itu.

Anak kecil yang sedang di ejek dan di hina tersebut fokus membuat alat musik dengan menggunakan tutup botol yang akan ia gunakan untuk mengamen.

Tidak lama kemudian, seorang wanita muda membubarkan anak-anak nakal tersebut dengan cara menyiram mereka menggunakan air bekas cucian pakaian kotor.

Beberapa menit kemudian. Salah satu dari orang tua anak-anak nakal tadi datang dan marah-marah pada wanita yang menyiram anak-anak tersebut.

"Dasar orang gila. Harusnya orang gila kayak kamu jangan tinggal di sini! Bahaya buat orang lain." Teriak ibu-ibu berambut pendek dengan menunjuk wanita yang menyiram air bekas cucian ke arah anak-anak tadi.

Wanita yang sedang di marahi hanya diam saja seolah tidak ada siapa-siapa di hadapannya. Bahkan saat ibu-ibu menjambaknya, wanita itu tetap diam tanpa ada reaksi apapun. Raut wajahnya datar tanpa ekspresi marah, kesal ataupun sedih. Anak kecil yang tadi di ejek oleh anak-anak nakal berusaha mendorong ibu-ibu yang menjambak wanita tadi.

"Jangan ganggu mama saya! Mama saya tidak bersalah." Teriak gadis kecil itu sembari menarik rok panjang yang sedang di kenakan ibu-ibu yang sedang menjambak wanita yang di sebut mama oleh anak kecil tersebut.

Berhubung rok ibu-ibu tersebut hampir melorot karna tarikan dari gadis kecil itu. Akhirnya ibu-ibu tersebut melepaskan rambut wanita yang sedang di jambaknya.

"Dasar, anak sama ibu sama gilanya." Maki ibu-ibu tersebut dengan rasa kesal, dan kemudian langsung pergi menuju rumah pak RT. Ia berharap wanita berstatus ODGJ yang tadi di jambaknya itu segera di usir dari perkampungan daerah tempat tinggalnya.

Berhubung banyak warga yang setuju dengan pendapat ibu-ibu yang ingin mengusir wanita ODGJ tersebut. Akhirnya wanita penyandang status ODGJ yang bernama Nadia tersebut di usir secara paksa oleh pak RT dan para warga.

Nadia dan putri kecilnya bernama Reyna terpaksa harus meninggalkan kampung tersebut. Meski begitu tetap saja raut wajah Nadia tampak datar tanpa ekspresi. Tidak ada reaksi apa-apa pada wajahnya.

"Mama, untuk sementara kita tinggal di bawah jembatan sini dulu ya." Ucap Reyna saat sedang istirahat di bawah jembatan daerah perkotaan.

Nadia hanya diam tidak menjawab ataupun menolak. Pandangannya kosong menatap ke arah keramaian jalan, memperhatikan kendaraan berlalu lalang.

Tiba-tiba air matanya menetes. Entah apa yang sedang di dipikirkannya. Reyna hanya bisa ikut menangis sedih sambil mengusap air mata mamanya.

"Mama tunggu di sini dulu ya! Jangan kemana-mana! Reyna mau cari makan dulu buat mama." Ucap Reyna sembari meletakkan tas yang berada di punggungnya.

Meski mamanya hanya diam, tapi Reyna yakin mamanya paham dan mendengar pesan darinya.

Reyna bergegas pergi untuk mengamen di perempatan lampu merah. Hal itu sudah biasa ia lakukan sejak kepergian eyang buyutnya satu tahun yang lalu.

Saat Reyna hendak menyebrang jalan, ia kurang hati-hati sehingga hampir saja tertabrak mobil yang hendak melintas. Untung pemilik mobil reflek mengeremnya.

Seorang pria berkacamata hitam dengan badan tinggi tegap keluar dari dalam mobil tersebut, lalu mendekati Reyna dan mengulurkan tangannya untuk membantu Reyna berdiri. Tadi Reyna reflek berjongkok saat mobil nyaris menabraknya.

Sejenak pria dewasa tersebut dan Reyna saling tatap dengan rasa yang tak biasa. Lalu kemudian, Reyna menyambut uluran tangan dari pria dewasa dihadapannya itu.

"Maafin Reyna ya om! Reyna tidak lihat kalo ada mobil akan melintas." Ucap Reyna dengan menunduk, merasa bersalah.

Pria itu tersenyum manis dan mengangguk.

"Iya, nggak papa. Lain kali hati-hati ya!" Ucap pria dewasa tersebut dengan lembut sembari mengelus rambut kepala Reyna seperti seorang ayah menyentuh kepala putrinya.

"Iya om." Ucap Reyna, yang kemudian izin untuk melanjutkan aktifitasnya.

Pria dewasa tersebut yang bernama Revaldo Adi Putra yang kerap di panggil Aldo tampak mengernyit heran saat Reyna pamit untuk mengamen. Anak sekecil itu sudah di biarkan mengamen di jalan raya seperti ini? Keterlaluan orang tuanya. Batin Aldo merasa marah.

Kemudian Aldo memanggil Reyna dan memberinya uang sebanyak tiga lembar warna merah.

"Ini beneran buat Reyna om?" Ucap Reyna dengan tersenyum senang.

"Iya. Tapi sekarang kamu pulang ya! Jangan ngamen lagi di sini! Bahaya." Ucap Aldo dengan suara lembut dan tersenyum manis.

Reyna mengangguk dengan senyum polos. Lalu pamit untuk pulang. Reyna juga sempat mencium punggung tangan Aldo. Membuat Aldo merasa terkesima dengan gadis kecil itu.

"Siapa gadis kecil itu? Kenapa aku seperti tidak asing dengan wajahnya. Aku juga merasa sudah mengenal begitu dekat dengan gadis kecil itu." Batin Aldo merasa ada yang aneh dengan perasaannya.

Aldo merutuki kebodohannya karna belum sempat menanyakan nama dan tempat tinggal gadis kecil yang tadi hampir di tabraknya.

Setelah mendapat uang. Reyna segera membeli dua bungkus nasi dan juga dua botol air mineral untuk dirinya dan juga mamanya.

Namun saat kembali, Reyna merasa terkejut dan bingung. Sebab mamanya sudah tidak ada lagi di tempat yang tadi.

"Mama." Teriak Reyna dengan setengah menangis. Seketika air matanya langsung terjun bebas di pipinya.

"Mama, jangan tinggalin Reyna mah!" Teriak Reyna lagi sembari duduk di tempat terakhir ia meninggalkan mamanya. Reyna menunduk sedih, merasa menyesal sudah meninggalkan mamanya sendirian.

Tiba-tiba mamanya sudah berdiri di hadapannya. Reyna langsung merasa lega dan memeluk mamanya seakan takut ditinggal lagi. Meski mamanya hanya diam saja dan tidak pernah mengajaknya berbicara tapi mamanya adalah satu-satunya harta yang paling berharga bagi Reyna. Hanya mamanya yang Reyna miliki di dunia ini. Entah kenapa mamanya bisa lain dari yang lain, tapi Reyna tidak pernah mengeluh ataupun mempermasalahkannya.

Apapun keadaan mamanya, Reyna yakin mamanya sangat menyayangi dirinya. Itulah sebabnya Reyna masih hidup berdampingan dengan mamanya sampai saat ini.

"Mama makan ya! Reyna bawa makanan untuk mama." Ucap Reyna dengan tersenyum sambil mengeluarkan dua bungkus nasi yang tadi di belinya.

Nadia hanya diam saja, tapi ia terlihat antusias dan langsung merebut nasi bungkus pemberian putrinya. Kemudian langsung menikmatinya dengan sangat lahap. Reyna tersenyum senang melihatnya. Kemudian segera ikut menikmati makan bersama sang mama tercinta.

"Uang dari om tadi masih utuh. Enaknya buat beli apa ya? Apa buat cari kontrakan murah saja?" Batin Reyna setelah menghabiskan nasi bungkusnya. Ia melirik mamanya yang sudah tertidur pulas dengan beralaskan kardus.

Reyna merasa kasihan dan khawatir mamanya akan di jahati orang. Meski banyak yang bilang mamanya gila, tapi penampilan mamanya terlihat cantik dan bersih. Laki-laki hidung belang pasti tak akan segan untuk memanfaatkan kelemahan mamanya.

Kemudian Reyna iseng bertanya pada orang-orang yang sedang berlalu lalang di pinggiran trotoar. Reyna menanyakan kontrakan harga tiga ratusan pada mereka.

Meskipun usia Reyna baru enam tahunan, tapi kerasnya kehidupan yang ia lalui membuat Reyna jadi bisa berpikir dewasa.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

sedih banget nasibmu Nad, padahal anak konglo kok hidupnya jadi mengenaskan begitu... kemana semua kekayaan itu... trus opa burhan apakah meninggal juga...
kenzo-ratu nggak bantuin Tah... nggak ada yang ngobatin Tah... duh... nasibmu Nad....😭😭😭😭🤧🤧🤧
om Dirga, Tante Ririn pada kemana semua orang...
woe... bantuin Nadia dong...🤣🤣🤣

2024-12-04

3

lihat semua
Episodes
1 Di Usir Dari Rumah
2 Ternyata Om Itu Papanya Chila
3 Bayi Di Tempat Sampah
4 Aldo Bertemu Mama Reyna
5 Aldo Tidak Sengaja Bertemu Arin
6 Menikah Dengan ODGJ, Apakah Sah?
7 Jadi, Nadia Masih Hidup?
8 Ayo kita pulang, Arka!
9 Lebih Mirip Arin Daripada Nadia
10 Kamu Mau Nggak Menikah Sama Aku?
11 Teman Masalalu
12 Nasib Malang Hubungan Kenzo
13 Kok om? Ini papa kamu sayang.
14 Pekerjaan Untuk Nadia Dan Ratu
15 Adik Nadia Yang Hilang
16 Arin Dan Mantan Suami Keduanya.
17 Mencari Keberadaan Anak Kandung
18 Pertemuan Yang Tak Di Sengaja
19 Seseorang Di Rumah Sakit
20 Saya Adalah Ayah Kandung Keyla
21 Gadis Yang Dijodohkan Dengan Aldo
22 Arin Dan Rani Menemui Nadia
23 Nadia Pergi Menemui Arin
24 Mimpi Bertemu Arka
25 Arin Kembali Menemui Nadia
26 Hari Pernikahan Tiba
27 Nad, Bayi Siapa Ini?
28 Merasa Tidak Terima
29 Menjemput Chila
30 Memilih Tinggal Dengan Nenek
31 Reyna Ingin Tidur Sendiri
32 Sulit Untuk Bisa Terlelap
33 Nadia Bertemu Vera
34 Pil KB Untuk Nadia
35 Gara-Gara Pil KB
36 Aku Sudah Percaya Sama Kamu
37 Bertemu Seseorang Di Sekolah Chila
38 Nadia Pergi Tanpa Izin
39 Lebih Baik Pergi Daripada Di Madu
40 Arin Ingin Meminta Hak Asuh Chila
41 Hilangnya Reyna
42 Setuju Untuk Di Madu
43 Perdagangan Manusia
44 Sebenarnya Reyna Anak Kandung Kamu
45 Aku Mau Jujur Sama Kamu
46 Kamu Akan Tetap Kalah
47 Pertemuan Dirga Dan Aldo
48 Pilihan Yang Sulit
49 Pisah Ranjang
50 Kedatangan Dirga
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Di Usir Dari Rumah
2
Ternyata Om Itu Papanya Chila
3
Bayi Di Tempat Sampah
4
Aldo Bertemu Mama Reyna
5
Aldo Tidak Sengaja Bertemu Arin
6
Menikah Dengan ODGJ, Apakah Sah?
7
Jadi, Nadia Masih Hidup?
8
Ayo kita pulang, Arka!
9
Lebih Mirip Arin Daripada Nadia
10
Kamu Mau Nggak Menikah Sama Aku?
11
Teman Masalalu
12
Nasib Malang Hubungan Kenzo
13
Kok om? Ini papa kamu sayang.
14
Pekerjaan Untuk Nadia Dan Ratu
15
Adik Nadia Yang Hilang
16
Arin Dan Mantan Suami Keduanya.
17
Mencari Keberadaan Anak Kandung
18
Pertemuan Yang Tak Di Sengaja
19
Seseorang Di Rumah Sakit
20
Saya Adalah Ayah Kandung Keyla
21
Gadis Yang Dijodohkan Dengan Aldo
22
Arin Dan Rani Menemui Nadia
23
Nadia Pergi Menemui Arin
24
Mimpi Bertemu Arka
25
Arin Kembali Menemui Nadia
26
Hari Pernikahan Tiba
27
Nad, Bayi Siapa Ini?
28
Merasa Tidak Terima
29
Menjemput Chila
30
Memilih Tinggal Dengan Nenek
31
Reyna Ingin Tidur Sendiri
32
Sulit Untuk Bisa Terlelap
33
Nadia Bertemu Vera
34
Pil KB Untuk Nadia
35
Gara-Gara Pil KB
36
Aku Sudah Percaya Sama Kamu
37
Bertemu Seseorang Di Sekolah Chila
38
Nadia Pergi Tanpa Izin
39
Lebih Baik Pergi Daripada Di Madu
40
Arin Ingin Meminta Hak Asuh Chila
41
Hilangnya Reyna
42
Setuju Untuk Di Madu
43
Perdagangan Manusia
44
Sebenarnya Reyna Anak Kandung Kamu
45
Aku Mau Jujur Sama Kamu
46
Kamu Akan Tetap Kalah
47
Pertemuan Dirga Dan Aldo
48
Pilihan Yang Sulit
49
Pisah Ranjang
50
Kedatangan Dirga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!