nikah muda?
oh no tidak ada dalam kamus seseorang santriwati bar-bar, tapi taqdir tidak berpihak dengan keinginan nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karya Pemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
"Ayo mas" ucap Kayra diringi senyum terpaksa. Sedangkan orang yang diajak bercanda berbicara masih terpaku dengan prilaku Kayra terhadapnya.
"Bang" panggil aska menyadari sang abang dari lamunan.
"Eh_ iya ayo" jawab azka sedikit gugup.
Dan melangkah memasuki rumah dan berjalan ke lantai atas diikuti Kayra dibelakangnya. Kayra ibaratkan anak Bebek yang mengikuti ibunya kemanapun pergi.
Sesampai dikamar azka membuka pintu dengan perlahan, setelah nya azka pergi ke ruang ganti untuk berganti dengan pakaian santai.
Sedangkan Kayra duduk di pinggir tempat tidur sambil menunggu azka selesai mengganti baju.
Ceklek
"Kayra kamu gak kebawa untuk makan malam" tanya azka setelah dari ruang ganti.
"Nungguin mas" jawab Kayra datar kemudian berdiri.
"Ooo duluan saja kay, saya mau ke ruang kerja"
"Baiklah" ujar Kayra tanpa melihat kearah azka, dan berlalu keluar dari kamar.
"Ada rasa yang berbeda dari kamu kay" lirih azka melihat punggung sang istri yang tak terlihat lagi.
Karena tak ingin bercamuk dengan pikiran nya azka pergi ke ruang kerja nya untuk menghilangkan hal tersebut.
_____ azka & kayra_______
"Ehhh nak kok sendirian suami kamu mana" tanya ummi amara melihat kedatangan sang menantu.
"Mas azka bilang dia mau ke ruang kerjanya, dan menyuruh saya duluan kesini" jawab Kayra.
"Oooo,nanti habis makan,kamu bawain makanan ke ruang kerja nya iya, nak, azka kalau udah di ruang kerja pasti lupa waktu" ujar ummi amara.
"Baik mi" jawab Kayra.
Semunya makan dengan dengan damai tak ada yang berbicara, yang hanya ada suara dentingan suara sendok dan piring.
Setelah selesai makan Kayra mengambil piring dan diisikan dengan nasi serta beberapa macam lauk pauk tak luput segelas air putih dan diletakkan diatas nampan untuk dia bawak ke ruang kerja azka seperti yang di perintah sang mertua.
"Abi, umi, dan semuanya Kayra izin keatas untuk mengantarkan ini ke ruang kerja mas azka" pamit Kayra.
"Enak ya kalau punya istri ada yang memperhatikan" ujar aska.
Mendengar ucapan dari adik ipar Kayra hanya tersenyum malu.
"Udah nak jangan dengarkan ucapan aska, sekarang kamu keatas aja, dan tolong ajak azka untuk keruangan tamu ada yang abi bicarakan kepada kalian berdua" ujar abi Edgar.
"Baik bi, kalau begitu Kayra permisih, assalamu'alaikum" pamit Kayra meninggalkan ruang makan dan berjalan menuju ke ruang kerja azka.
_________ azka & kayra___
Tok... Tok... Tok
"Masuk" teriak azka yang masih pokus dengan perkerjaan nya. Mendengar teriakan dari azka, Kayra membuka pintu dengan perlahan.
"Mas" panggil Kayra, azka mendengar suara yang tak asing itu seketika menoleh kearah pintu.
"Iya, ada apa kay" tanya azka
"Saya mau mengantarkan ini, karena disuruh ummi" ujar Kayra.
Ada rasa kecewa dihati azka, tadinya senang Kayra membawakan dia makan karena dia kira itu keinginan dari Kayra sendiri ternyata disuruh ummi. Seketika wajah azka yang biasa saja menjadi datar.
"Ini mas, kata ummi dimakan" ujar Kayra meletakkan nampan diatas meja yang ada diruang tersebut.
"Baik" jawab azka
"Oh ya mas kata abi mas disuruh ke ruang tamu ada yang perlu abi bicarakan, kalau begitu saya permisi dulu" pamit Kayra meninggalkan ruangan tersebut tapi ketika dia ingin melangkah ada suara yang memberhentikan nya.
"Kayra tunggu" panggil azka.
"Ada apa mas" jawab Kayra tak kalah datar dari azka.
"Apakah kamu gak mau menunggu saya selesai makan, habis itu kita turun bersama"
"Gak bisa mas saya lagi ada urusan didapur" ujar Kayra meninggalkan sang suami dengan langkah cepat.
Azka yang melihat sifat dingin dari sang istri dan penolakan sang istri membuat hatinya kecewa.
"Ini memang kesalahan kamu azka yang tak bisa menjaga ucapan" lirih azka.
Sedangkan disisi lain Kayra bersandar di dinding untuk menetralkan detak jantung nya.
"Huuuu, "lirih Kayra memegang dadanya.
" maafin Kayra paa, belum bisa jadi istri yang baik seperti yang papa amanah kan"ujar Kayra berjalan menuju lantai bawah karena tadi sang mertua mengatakan ingin berbicara hal yang penting kepadanya dan sang suami, tapi karena sang suami masih diruang kerja serta dia malas jika sering berinteraksi dengan azka makanya duluan ke ruang tamu.
_______ azka & kayra____
"Apa yang mau abi bicarakan dengan kami" tanya azka to the point
"Hmmmm abi mau tanya ke kamu apakah kamu jadi melanjutkan s3 ke Turki jika setelah selesai pengapdian kamu di pondok kiyai aqmar"
"Kenapa abi nanya seperti itu" tanya azka bukan menjawab azka malah balik nanya.
"Hmmmm, abi nanya seperti itu karena kamu sekarang sudah memiliki seorang istri" jawab abi Edgar sambil melirik kearah Kayra yang dari tadi hanya menundukkan kepala.
"InsyaAllah jadi bi, walaupun saya sudah memiliki istri" jawab azka mantap.
"Bagaimana dengan istri kamu ka, masak kamu tinggal istri kamu di Indonesia sendirian"
"Abi tanyakan saja kepada Kayra mau ikut saya atau tidak" ujar azka sambil melirik kearah Kayra yang membuat Kayra terkejut dengan penuturan sang suami.
"Bagaimana nak, apakah kamu ikut dengan suami kamu jika suatu saat nanti azka melanjutkan pendidikan S3 nya di Turki" tanya abi Edgar yang beralih bertanya kepada sang menantu.
Mendengarkan hal tersebut membuat lidah Kayra terasa kaku untuk menjawab pertanyaan dari sang mertua, tak hanya abi Edgar yang menunggu jawaban dari Kayra tetapi azka juga penasaran apa yang dijawab Kayra.
"Dia kan masih lama ke Turki 1 6 bulan lagi, tapikan aku lulus tinggal nunggu 6 bulan lagi, aahh pusing, masak iya gueharus merelakan cita-cita ku ke princess naora universiti, demi tetap ikut suami kemanapun dia pergi, yaa allah bantu hamba" batin kayra
"Kayraa" panggil abi Edgar.
"Ehhh iya bi" jawab Kayra sadar dari lamunan.
"Bagaimana nak"
"Maaf bii Kayra belum bisa kasih jawaban nya sekarang, karena masih pokus dengan sekolah Kayra yang sebentar lagi ujian" jawab Kayra hati-hati agar tak menyinggung sang mertua.
"Baiklah nak, gak PP kok kalau Kayra gak bisa jawab sekarang" ucap abi Edgar yang mengerti perasaan menentukan pilihan yang sulit.
"Oh yaa nak, kamu ada niat gak lanjut setelah lulus ini" tanya abi Edgar.
"Emmmm ada bii, tapi... Kayra gak yakin tergapai karena Kayra udah memiliki suami"
"Kenapa gak yakin nak?, kamu masih bisa melanjutkan pendidikan kamu walaupun udah punya suami, suami kamu pasti bisa membiayai kulaih kamu"
"Hmmmm lihat aja nanti aja bi, Kayra gak mau menyusahkan orang lain walaupun suami sendiri" ucap Kayra, membuat azka semakin tertegun mendengarkan semua ucapan Kayra dari tadi.
"Ooo gitu, kalau kamu mau melanjutkan pendidikan bilang aja ke suami kamu kay"
"InsyaAllah bi" jawab Kayra walaupun ragu,mengingat ucapan sang suami tadi siang.