NovelToon NovelToon
NOT PERFECT MOTHER

NOT PERFECT MOTHER

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:99.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Ibu Cantik

Karena bosan dengan kehidupan yang dijalani selama ini, Rania gadis cantik berusia 25 tahun yang telah menyelesaikan s2 di luar negeri ingin mencoba hal baru dengan menjadi seorang OB di sebuah perusahaan besar.

Tapi siapa sangka anak dari pemilik perusahaan tersebut justru menginginkan Rania untuk menjadi pengasuhnya.

Sedangkan Raka duda berusia 40 tahun ,CEO sekaligus ayah dari 3 orang anak yang belum move on dari sang mantan istri yang meninggal pasca melahirkan anak ke 3 nya.

Bagaimana perjalanan Rania dalam menghadapi tantangan yang dibuatnya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibu Cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mas Zidane?

Malam itu, Rania baru saja tiba di kamar kos kecilnya setelah seharian penuh mengajak Zian jalan-jalan dan bekerja . Ia menjatuhkan tubuhnya ke kasur, menatap langit-langit sambil menghela napas panjang. Hari itu terasa begitu melelahkan, terutama setelah insiden pagi tadi. Ponselnya sudah diisi daya, dan beberapa pesan dari Zidane, asisten pribadi Raka, mulai bermunculan di layar.

Pak Zidane:

_"Mbak Rania, maaf banget soal tadi pagi."_

_"Aku lupa banget kasih tahu soal Pak Harun."_

_"Apakah boleh saya datang ke kos Mbak Rania untuk menyelesaikan sesuatu?"_

Rania membaca pesan-pesan itu dengan alis terangkat. Zidane memang selalu bersikap ramah dan sopan, tapi ini pertama kalinya ia menunjukkan niat untuk datang ke tempatnya. Ia ragu sejenak, namun akhirnya membalas singkat.

_"Boleh, Pak Zidane, apakah ada hal penting."_Balas Rania.

Zidane menjawab:

_"Bolehkah mbk Rania men-share lokasi?."_ bukannya menjawab Zidane malah meminta sharelok. Akhirnya Rania mengirim alamat kos nya.

Setengah jam kemudian, suara ketukan di pintu kosnya terdengar. Saat membukanya, Rania melihat Zidane berdiri dengan wajah penuh rasa bersalah, membawa kantong plastik berisi makanan.

"Maaf ya, Mbak. Ini aku bawain makanan, siapa tahu belum makan malam," katanya sambil tersenyum canggung.

Rania tersenyum tipis. "Makasih, Pak Zidane. Masuk aja,maaf kos nya sempit."

Setelah menaruh kantong makanan di meja kecil, Zidane langsung duduk di kursi dekat pintu. Ia mengusap tengkuknya, terlihat tak nyaman. "Saya benar-benar tidak enak sama Mbak Rania. Harusnya saya bilang dari awal kalau harus diantar Pak Harun. Saya malah bikin Mbak kena masalah sama Pak Raka."

Rania menggeleng pelan. "Nggak apa-apa, Pak. Saya juga salah sih, tidak menanyakan lebih jelas,malah bikin aturan sendiri ." Rania juga mengungkapkan kesalahannya.

Zidane mengangguk, tapi rasa bersalahnya masih terasa jelas. Tiba-tiba, ia berdiri dan menatap Rania dengan serius. "Kalau begitu, saya mau menebus kesalahan . Yuk, kita jalan-jalan sekarang."

Rania terkejut. "Hah? Jalan-jalan? Malam-malam gini?, sebenarnya tidak perlu sampai seperti ini pak saya benar-benar tidak apa-apa."

"Iya, biar Mbak tidak stres. Saya tahu Mbak pasti stres kalau berada di kos dengan suasana hati yang kurang baik, lagian pasti suntuk di sini terus. Ayo, saya ajak ke tempat yang enak buat santai. Hitung-hitung traktiran permintaan maaf," Zidane menjelaskan dengan nada setengah memohon.Zidane bukanlah pribadi yang banyak bicara cenderung dingin seperti Raka,tapi bersama Rania dia mampu menjadi pribadi yang berbeda, Zidane juga merasa bingung dengan perlakuannya kepada Rania.

Setelah berpikir sejenak, Rania akhirnya mengangguk. "Baiklah, tapi cuma sebentar ya pak. Besok pagi saya harus bangun cepat."

Mereka berdua akhirnya pergi ke sebuah kafe kecil di pinggir kota. Tempat itu cukup sepi, dengan lampu temaram dan alunan musik akustik yang menenangkan. Zidane memesankan minuman hangat untuk Rania, sementara ia sendiri memilih kopi hitam.

"Tempat ini favorit saya kalau lagi suntuk," ujar Zidane, memecah keheningan. "Saya berpikir Mbak juga bakal suka."

Rania tersenyum sambil menyeruput cokelat panasnya. "Makasih ya, pak Zidane. saya nggak nyangka bakal diajak ke tempat sebagus ini. Rasanya nyaman banget,kalau bisa panggil Rania aja pak saya merasa tidak enak."

Zidane menatap Rania dalam,tak lama kemudian dia tersenyum dengan mata yang membentuk bulan sabit dibalik kacamatanya" baiklah Rania,kamu juga jangan memanggil saya pak kalau diluar kantor,dan jangan terlalu formal,oke."

Rania terkesima dengan senyuman Zidane dan cara Zidane berbicara" baik mas Zidane." Rania memberanikan diri untuk memanggil dengan sebutan mas,ciee udah mas aja nihh(wkwkwkwk).

Zidane merasa salah tingkah ketika Rania memanggilnya mas karena sudah lama dia tidak berhadapan langsung dengan lawan jenis di luar pekerjaan,tapi kesekian detik dia mampu menetralkan ekspresinya.

Malam itu, mereka berbincang santai. Zidane bercerita tentang pekerjaannya sebagai asisten pribadi Raka, bagaimana ia sering kewalahan menghadapi jadwal padat bosnya yang perfeksionis. Sementara itu, Rania berbagi sedikit tentang kehidupannya sebelum menjadi pengasuh di rumah Raka.

"Aku nggak nyangka kamu yang lulusan luar negeri malah milih jadi office girl," kata Zidane sambil menggelengkan kepala. "Tapi jujur, aku kagum."

Rania tersenyum kecil. "Kadang aku juga bingung sama pilihan ini, Mas. Tapi aku merasa ada hal yang berbeda di sini. Aku suka dengan tantangan, dan... mungkin ini cara aku menemukan sesuatu yang baru dalam hidup."

Percakapan mereka terus berlanjut hingga malam semakin larut. Saat akhirnya Zidane mengantar Rania kembali ke kos, rasa canggung di antara mereka perlahan menghilang.

"Terima kasih ya, Mas Zidane. Malam ini bener-bener menyenangkan," ujar Rania sebelum masuk ke kamar kosnya.

Zidane tersenyum lebar. "Sama-sama. Kalau butuh apa-apa, jangan ragu bilang ke aku, ya."

Sejak malam itu, hubungan mereka menjadi lebih dekat. Zidane, yang biasanya kaku dan hanya fokus pada pekerjaannya, mulai merasa ada sesuatu yang berbeda setiap kali ia bersama Rania. Namun, ia tahu, rasa itu tak semudah itu untuk diungkapkan.

1
Neni marheningsih
masalah apa Thor jadi penasaran
reiny marlina
Ya Allah…pantas kasih sayang rania tulus
Rahma Inayah
mana mau Raka sama pr yg gatel nyisir duluan ....Raka cnt.nya SMA Rania
anake Pakdaryo
bukannya rania cuma disuruh jemput sekolah thor kok jadi pengasuh di rumah raka
Nora♡~
Bagus Rania... satu cara untuk melembutkan hati si batu kerang... Revan... sejak Zian lahir di persalahkan... gara2 kematian Almarhumah Ibunda.... ajal maut tuu... kan Di tangan Tuhan... jadi tidak adil bukan jika Zian di persalahkan... semoga Revan sedar dan insaf bahawa... silap dalam pemahaman... tentan kematian sang Ibu... Revan... perlu matang dan Rasional dalam satu2 tindakan.... gitu... lanjut...
Rahma Inayah
lanjut thor mkn seru ceritanya
La Rue
Semoga Rania dapat meluluhkan hati Revan
Nora♡~
lanjut ke bab2 seterusnya...
Patrish
oom Raka.. tante Rania... ❤❤❤❤❤❤❤
Wiwik Retno Eni
Luar biasa
Wiwik Retno Eni
bagus
Rahma Inayah
Revan siap2 JD kere km klu semua fasilitas km di cabut oleh papi mu km bs apa
Patrish
Rania.... dari keluarga hebat... 😮😮😮😮
Patrish
Revan... ada apa dengan mu..
Patrish
waaa.. masih ada yang tersembunyi
N_ariya
oo... Jadi gitu...
mungkin Zian bukan darah daging dr Raka.. dan yg tau cuma Revan...
pejuang rupiah😶‍🌫️
Luar biasa
Rahma Inayah
Revan perlu diperiksa kejiwaannya BS bahaya ku didiamkan bs2 nnt Zian mati di tangan nya akan kebencian yg mendalam terhadap adiknya
Rahma Inayah
bagus ceritanya
Patrish
rendra.. dokter dengan mental seperti kamu.. bagaimana nanti jadinya... dokter yang rasa kemanusiaan yang hilang.... heraan... mestinya kamu tahu penyebab kematian ibu melahirkan... apakah 100% kesalahan baby?.. apakah tidak ada faktor lain penyebabnya... apakah layak penyebab kematian ibu harus dibebankan pada babynya.... secara medis mestinya kamu tahu itu.... aneh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!