Zhou Yu adalah Seorang jenius bela diri terbaik di generasinya, Dengan bakat yang luar biasa, Ia bertekad menjadi yang terkuat di tengah gejolak dunia persilatan
Menyusuri sungai dan lautan darah, Demi untuk melindungi kedua gurunya, sekte, dan orang-orang terkasih
Tapi siapa sangka semesta punya tujuan yang berbeda, Memaksanya untuk melampaui batasan
mengguncang langit menggetarkan bumi dengan pedang di genggaman
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peninggalan
"Apa tidak bijak berbohong kepada guru untuk masalah sebesar ini?" Zhou Yu menghela nafasnya saat bersandar di balik pintu
Zhou Yu tentu mendengar semua percakapan kedua gurunya, di satu sisi ia merasa harus merahasiakan makam legenda Li Wang karena jika informasi ini sampai bocor, ia yakin akan banyak pendekar yang berbondong-bondong menuju makam Li Wang
Entah hanya sekedar melihat atau mencari warisannya dan jika di ketahui bahwa ia telah menerima warisan Li Wang, pasti akan membawa banyak masalah kepadanya dan seluruh sekte
Meskipun ia yakin kedua gurunya tidak akan membocorkan rahasia tersebut namun tidak ada tembok yang tidak bisa di tembus sehingga ia harus berhati-hati dan selalu waspada
Namun di sisi lain ada rasa bersalah yang hinggap di hati Zhou Yu kepada kedua gurunya. Zhou Yu berusaha untuk menenangkan pikirannya dengan cara duduk bermeditasi di tempat tidurnya, setelah satu jam berlalu Zhou Yu membuka matanya
"Lingkungan spiritual memang sangat berguna, selain untuk membantu proses berlatih dan memulihkan tenaga dalam, ini sangat berguna untuk menenangkan pikiran! " Zhou Yu tersenyum puas setelah merasakan lingkungan spiritual yang ia buat
Zhou Yu merasakan pikirannya kembali tenang kemudian ia merebahkan tubuhnya dan tertidur..
Keesokan paginya Zhou Yu bangun dan melakukan rutinitasnya, Setelah menyelesaikan sarapan, Zhou Yu menghampiri Ming An yang menunggunya di halaman tempat biasa mereka berlatih.
"Yu'er kau sudah cukup kuat dan dewasa sekarang, aku rasa kau sudah siap menerima ini!" Ming An tersenyum penuh makna sambil memberikan sebuah kotak kepada Zhou Yu
"Apa ini guru? "
"Buka lah dan kau akan segera mengetahuinya "
Zhou Yu membuka kotak tersebut, di dalam kotak terdapat sebuah kitab dan satu cincin, Zhou Yu mengerutkan keningnya, ia merasa familier dengan kejadian ini,
"Kitab dan Cincin ini adalah peninggalan orang tuamu, juga kitab yang dulu pernah aku berikan juga adalah peninggalan orang tuamu, jadi jagalah semua itu!" Ming An terus mempertahankan senyumnya
Sebenernya ia berencana memberikan semua peninggal orang tua Zhou Yu saat ia sudah lebih dewasa, namun karena Zhou Yu memiliki keperibadiaan yang tidak di miliki orang lain, Ming An yakin Zhou Yu sudah pantas menerimanya.
Tubuh Zhou Yu bergetar saat mendengar kalimat orang tua dari mulut Ming An sehingga ia bertanya dengan terbata-bata "Orang tua saya-? " suara Zhou Yu tercekat sehingga hampir tidak bisa menyelesaikan kalimatnya
Zhou Yu tidak mengetahui arti apa pun tentang orang tua sejak mengetahui bahwa ia bukanlah putra Ming An dan Yu Lian, sejak saat itu pula ia sering merasa kesepian dan penuh kerinduan terhadap orang tuanya, namun kerinduannya tidaklah berguna sehingga Zhou Yu berusaha menghilangkan konsep orang tua dari dalam dirinya
Namun setelah mendengar kalimat orang tua dari mulut Ming An membuat hati Zhou Yu bergetar dan membangkitkan kembali konsep orang tua yang telah ia berusaha hapus, Zhou Yu juga pernah menanyakan tentang orang tuanya kepada Ming An maupun Yu Lian, namun mereka hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum nanar kepada Zhou Yu
Hingga akhirnya Zhou Yu menyerah, dia adalah anak yang cerdas dengan segudang pengetahuan yang ia ketahui dari berbagai sumber, sehingga Zhou Yu mengetahui arti tatapan mereka dan ia sampai pada satu kesimpulan yaitu, dia tidak punya orang tua
"Benar semua ini peninggalan orang tuamu. Mereka adalah pendekar yang luar biasa, ayahmu adalah laki-laki yang gagah dan tampan dan ibumu adalah seorang perempuan yang sangat cantik dan juga anggun, sangat sedikit orang yang mampu menandingi kecantikannya, mereka juga pendekar yang baik hati yang di cintai banyak orang" Ming An melihat ke cakrawala seperti sedang mengenang sesuatu sambil mengelus kepala Zhou Yu
Zhou Yu tidak menjawab, ia hanya menundukan kepala dan bibirnya bergetar ingin mengatakan sesuatu namun tidak ada kalimat yang keluar dari mulutnya, Zhou Yu berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh
Secerdas dan seberbakat apapun Zhou Yu, dia hanyalah anak berusia 8 tahun yang membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, Zhou Yu memang mendapatkan kasih sayang layaknya anak dan orang tua dari kedua gurunya, namun sedekat apapun itu, masih ada sekat dalam hubungan mereka
Sedangkan Zhou Yu juga membutuhkan orang yang ia jadikan tempat keluhan yang tidak bisa ia lakukan kepada kedua gurunya karena khawatir semua keluhan Zhou Yu membebani mereka, maka dari itu selama ini Zhou Yu tidak pernah mengeluh dan berusaha membuat kedua gurunya bangga agar tidak mengecewakan mereka.
"Lalu dimna mereka guru? apakah mereka tidak berniat datang untuk sekedar melihat ku?" Zhou Yu bertanya dengan nada sedih
"Jadilah kuat nak, saat kau cukup kuat, kau akan mengetahui segelanya " Ming An mengelus kepala Zhou Yu sambil tersenyum lembut
Kocak banget si author