Bumi ~
Sampai matipun aku tak akan pernah menyentuh wanita sepertimu karena tempatmu bukan berada di sisiku tapi berada di kakiku .
Air ~
Tak apa jika kau tak akan pernah melihatku , akan kunikmati setiap sakit yang kau torehkan karena aku adalah istrimu .
Hubungan yang terjalin karena adanya paksaan . Dendamnya pada wanita yang telah menjadi istrinya membuatnya buta untuk melihat kebenaran . Akankah Air mampu bertahan ? Akankah Bumi mampu melepasnya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
" Hai sayang ... kau merindukanku ?? "
Bumi menoleh ketika ia mendengar suara yang sangat di kenalnya .
" Kau ... "
Bumi melihat Narra dengan membawa segelas wine berdiri di belakangnya . Wanita itu terlihat begitu seksi dengan pakaian yang hampir memperlihatkan setiap lekuk tubuhnya .
" Boleh aku menemani kalian ? " tanya Narra ketika melihat Bumi sudah duduk di sisi Adam .
" Duduklah jika kau ingin melihat beruang besar ini mengamuk . Kau sudah sukses mengacaukan harinya "
Narra tertawa mendengar penuturan Adam , tak disangka semudah itu mengelabui Bumi seksligus menjatuhkan Air . Narra kemudian pergi ke arah sekumpulan kaum muda yang tampaknya berasal dari kalangan atas .
" Hei cantik , tumben sendirian ! Biasanya ada Deniel bersamamu " seorang laki laki muda menyapanya .
" Bosan bersamanya ... aku ingin rasa yang lain " jawab Narra sekenanya , ia sengaja memasang umpan karena ia butuh penghangat ranjangnya malam ini .
" Beryl .. aku Beryl , aku tak kalah hebat jika dibandingkan dengannya " laki laki itu menyodorkan tangannya untuk berkenalan dengan Narra .
Narra pura pura tak peduli , ia kemudian berjalan menuju toilet wanita . Sesuai dugaannya laki laki bernama Beryl itu mengikutinya dari belakang . Dan Beryl segera mengunci toilet setelah mereka berdua ada di dalamnya .
Beryl segera meraih tubuh Narra dari belakang .
" Heii .. Kau mau apa ? Jangan kurang ajar Beryl ! lni toilet khusus perempuan " Narra berteriak dan menahan dua tangan Beryl yang sedang menurunkan gaunnya . Dia hanya berpura pura menolak agar Beryl lebih semangat memaksanya .
" Berteriaklah sebentar lagi sayang , berteriaklah sepuasnya karena tak akan ada yang mengganggu kita disini .. Akan kubuat kau melayang kali ini "
Beryl sengaja menyogok salah satu penjaga klub agar menjaga toilet itu untuk satu jam ke depan . Dia tak ingin kegiatannya terganggu , selain itu Beryl memang suka bercinta di tempat tempat yang ekstrim .
Dengan sekali sentak gaun itu sudah luruh ke bawah karena Narra memang sengaja memakai gaun seksi yang mudah dilepas tanpa menggunakan penyangga untuk bagian atasnya .
Dia tak ingin ribet harus membuang waktunya . Dengan paksa Beryl juga sudah melepas kain segitiga yang menutup area bawahnya .
" Kau tidak adil Beryl ... " Narra membawa dua tangan Berryl untuk menyusuri setiap lekuk tubuhnya .
" You are so hot baby ... memang kenapa denganku !? "
" Hanya aku yang t*lanjang di sini " kata Narra mulai melepas satu demi satu pakaian yang dikenakan oleh laki laki muda di depannya .
Beryl sudah tak bisa mengendalikan diri ketika melihat tubuh polos yang ada di depannya . Dia mengangkat tubuh Narra ke atas wastafel , di remasnya dua gunung yang menjulang dengan ukuran lumayan besar itu .
Setelah puas bermain disana Berryl segera melebarkan kaki Narra yang masih ada di atas wastafel . Dengan tak sabar ia menerobos area bawah wanita itu dengan penuh ga*rah .
Suara jeritan kenikmatan memenuhi ruangan itu . Narra benar benar menikmatinya kali ini , mungkin karena dia mendapat pelayanan gratis malam ini . Ia tidak menyangka permainan Beryl sangat bisa memuaskannya .
" Kau joki yang hebat Beryl , apa aku bisa meminta bantuanmu jika aku membutuhkanmu ? "
" Off course ... aku akan selalu siap untukmu "
Setelah puas bermain dalam berbagai gaya dalam toilet mereka segera keluar , tapi Narra meminta Beryl menjaga jarak dengannya ketika sudah kembali di tempat mereka minum karena masih ada Bumi di sana .
Adam menyenggol lengan Bumi yang sedang fokus dengan ponselnya .
" Look at that your ex ( lihat mantanmu itu ) , dia mati matian mengejarmu ! Tapi kau bisa lihat dia sekarang ? "
" Memangnya kenapa dia ? Aku tak punya urusan dengannya "
" Barusan dia sedang bersenang senang dengan laki laki muda yang duduk dibelakang kita . Cukup pintar , tapi mataku lebih jeli "
" Kau pasti berharap aku menanyakan kenapa kau bisa mengetahuinya kan ?! Jangan harap , tidak penting untukku "
" Yakin Bung ? Kau pintar bisa melihat semua kebusukan Narra karena kau melihat dengan mata kepala sendiri betapa murahannya dia . Tapi istrimu ? Aku bisa melihat dia wanita yang baik , aku yakin kakakmu tak pernah salah memilih orang . Kak Reynand pasti punya alasan kenapa dia bisa mencintai wanita itu "
Bumi masih terlihat tidak memperhatikan Adam tapi sesungguhnya ia mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut sahabatnya itu .
" Jerry bilang ... "
" Apa kau sudah memastikan kebenarannya ? Kurasa kau terlalu pintar jika hanya untuk mempercayai kata orang " pangkas Adam .
" Foto foto itu ... "
" Come on Bumi , Narra pasti melakukan segala cara untuk mendapatkanmu . Termasuk dengan menjatuhkan nama istrimu . Air namanya ? Aku ingat aku pernah bertemu sekali dengannya . Dia bersama dengan Reynand waktu itu . Air wanita yang sangat lemah lembut , terlihat sekali bahwa dia seorang wanita penyayang "
Bumi terdiam , ia ingat Air tak pernah melawannya ketika ia sedang terbakar emosi . Air masih mau menyiapkan sarapan walau ia sudah melukainya . Dan ketika ia mengusirnya wanita itupun langsung mengemasi barangnya .
Bukan !! Bukan itu yang ia harap dari seorang Air . Bumi ingin Air melawannya , ia lebih suka Air menamparnya seperti tempo hari daripada harus terus melihat kelemahlembutan yang menyebabkan ia semakin jatuh pada pesona Air .
" Jangan sampai kau menyesal di kemudian hari , jangan sampai kau merasa kehilangan setelah kau benar benar kehilangan istrimu itu . Jika hatimu sulit untuk digunakan , maka gunakan logikamu !! "
" Wajahnya selalu saja membuat orang lain simpati , kau lihat kan ? Kau pun sudah terjebak olehnya " cibir Bumi yang langsung mendapat pukulan di bahunya .
" Hei Dam , apa kau sudah gila !! Kenapa kau memukulku ? " teriak Bumi .
" Ya Tuhan .... kenapa jadi sulit sekali berbicara denganmu teman !! Kenapa kau jadi bodoh sekali hahh ! Sepertinya semua lemak yang kau makan tidak turun ke perutmu tapi naik ke atas hingga membungkus otakmu !! "
Adam mendengus kesal karena semua omongannya hanya dianggap angin lalu oleh Bumi . Sepertinya percuma saja ia datang menemani Bumi kali ini . Pria itu masih sangat keras kepala seperti dulu .