NovelToon NovelToon
Membawa Lari Benih Sang Mafia

Membawa Lari Benih Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Romansa / Roman-Angst Mafia
Popularitas:512.3k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Elise, seorang gadis keturunan bangsawan kaya, hidupnya terikat pada aturan keluarga. Untuk mendapatkan harta warisan, ia diwajibkan menikah dan segera melahirkan keturunan. Namun Elise menolak. Baginya, pernikahan hanyalah belenggu, dan ia ingin memiliki seorang anak tanpa harus menyerahkan diri pada suami yang dipaksakan.
Keputusan nekat membawanya ke luar negeri, ke sebuah laboratorium ternama yang menawarkan program bayi tabung. Ia pikir segalanya akan berjalan sesuai rencana—hingga sebuah kesalahan fatal terjadi. Benih yang dimasukkan ke rahimnya ternyata bukan milik donor anonim, melainkan milik Diego Frederick, mafia paling berkuasa dan kejam di Italia.
Ketika Diego mengetahui benihnya dicuri dan kini tengah berkembang dalam tubuh seorang wanita misterius, murka pun meledak. Baginya, tak ada yang boleh menyentuh atau memiliki warisannya.

Apakah Elise berhasil melarikan diri? Dan apakah Diego berhasil menemukan wanita yang membawa lari benihnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 35

Diego menatap tajam ke arah Theo, pria yang baru saja berani mendekati Elise. Rahangnya mengeras, matanya menyala seperti bara api yang siap membakar siapa saja yang berani mengusik ketenangannya.

Sebagai seorang mafia yang disegani, harga dirinya terluka. Bagaimana bisa ada pria lain yang berani terang-terangan mengejar wanita yang sudah menjadi miliknya?

“Bawa dia pergi,” perintah Diego dengan suara dingin yang menusuk tulang.

Jimmy segera bertindak. Tanpa banyak bicara, ia menarik Theo menjauh dari hadapan Diego, membawanya menjauh.

Elise, yang menyaksikan kejadian itu dengan cemas, memberikan kode kepada Theo dengan kedipan mata. Ia berharap Theo mengerti bahwa ia tidak boleh membocorkan jati dirinya kepada siapapun, terutama Diego.

Setelah Theo pergi, Diego, Elise dan Alex masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil, perhatian Diego teralihkan oleh Alex, yang duduk di tengah antara dirinya dan Elise.

Ada sesuatu yang aneh, pikir Diego.

Kenapa saat Alex menyentuh tangannya tadi, tidak ada reaksi alergi yang muncul? Padahal selama ini, ia selalu alergi terhadap sentuhan siapapun kecuali, Elise.

“Ada apa ini?” gumam Diego dalam hati. Alex tidak memiliki hubungan darah dengannya, lalu mengapa sentuhannya tidak menimbulkan reaksi apapun?

Pertanyaan itu terus berputar-putar di benaknya, membuatnya semakin bingung dan penasaran.

Sesampainya di rumah, Diego masih terus memikirkan hal itu. Ia merasa ada sesuatu yang janggal, sesuatu yang belum ia ketahui.

“Anda tidak makan dulu, Tuan? Saya akan memasak–”

“Tidak perlu,” potong Diego.

Dengan langkah berat, ia menuju ke kamarnya dan meminta Elise untuk tidak mengganggunya.

“Baiklah,” ucap Elise menatap punggung lebar itu menghilang dari pandangannya.

**

Malam menjelang, Diego tak kunjung keluar dari kamarnya. Itu membuat Elise sedikit khawatir.

Ya, hanya sedikit.

Elise memutuskan untuk menghampiri Diego. Ia melihat pria itu duduk di balkon, menyesap rokok dan meminum segelas wine.

“Anda ternyata di sini.”

“Hmm,” gumam Diego tanpa menoleh ke arah Elise.

“Anda belum makan, Tuan? Kenapa anda malah minum?” tanya Elise.

“Aku butuh menenangkan diri. Aku terus memikirkannya, kenapa saat Alex menyentuhku tadi, alergiku tidak kambuh? Apa karena dia putramu?” tanya Diego dengan nada penuh selidik.

Deg!

Jantung Elise berdegup kencang. Pertanyaan Diego membuatnya terkejut dan panik. Ia takut rahasianya akan terbongkar.

“Bukan karena dia putraku saja, Diego. Dia benihmu. Benih yang kau cari selama enam tahun ini,” bisik Elise dalam hati. Kata-kata itu hanya mampu ia pendam. Elise belum siap untuk mengungkapkan kebenaran yang sebenarnya.

“Untuk apa kau di sini jika hanya diam saja?”

“Maafkan saya.”

“Sudahlah, lupakan. Siapkan barang-barang mu karena besok kita akan terbang ke Indonesia,” kata Diego bangkit dari duduknya dan berhenti di depan Elise. “Tapi sebelum itu, temani aku tidur. Aku lelah.”

Tanpa menunggu jawaban, Diego membopong Elise, yang membuat wanita itu terkejut. Ia tidak menyangka Diego akan bertindak secepat ini.

Diego membawanya ke ranjang dan menyelimutinya. Lalu ia ikut masuk ke ranjang dan tidur di samping Elise.

“Tiba-tiba sekali,” gumam Elise.

Seketika, terlintas dalam benak Elise kejadian tadi siang saat Theo mengejarnya. Jika ada seorang pria yang menolongnya, Elise akan mengabdi seumur hidup padanya.

Dengan ragu, Elise bertanya, “Anda mau pelukan?”

Diego mendesis. Susah payah ia menahan hasratnya, Elise malah memancingnya. Tanpa diduga, ia membenamkan wajahnya di dada Elise.

Wanita itu tersentak kaget, jantungnya berdegup kencang seperti genderang perang. Ia bisa merasakan napas hangat Diego menerpa kulitnya, membuatnya merinding sekaligus geli.

“Jangan begini...”

“Diam atau aku akan menerkam mu!”

Mereka saling diam, hanya deru napas yang terdengar memecah kesunyian malam. Suasana di kamar itu mendadak menjadi canggung.

Keduanya sama-sama kikuk, sama-sama belum pernah berada dalam situasi seperti ini sebelumnya.

Diego yang biasanya selalu terlihat angkuh dan berwibawa, kini tampak seperti anak kecil yang mencari kehangatan di pelukan ibunya. Ia sendiri merasa aneh kenapa tiba-tiba malah bertingkah seperti ini.

Sementara itu, Elise juga tidak kalah bingungnya. Ia tidak tahu harus berbuat apa.

Haruskah ia membalas pelukan Diego? Atau haruskah ia mendorong pria itu menjauh? Otaknya bekerja keras mencari jawaban yang tepat, tetapi nihil.

Elise terlalu gugup untuk berpikir jernih.

“Ehem...” Diego berdehem pelan, lalu mengangkat wajahnya dari dada Elise, menatap wanita itu dengan tatapan yang sulit diartikan. “Kau tidak keberatan?” tanya Diego dengan nada ragu.

Diego merasa bodoh telah bertanya. Tentu saja Elise keberatan! Siapa yang tidak keberatan jika tiba-tiba dipeluk oleh dirinya?

Elise menelan ludah dengan susah payah. Ia menatap balik mata Diego, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya ada di dalam pikiran pria itu.

“Saya tidak tahu harus berkata apa, Tuan,” jawab Elise dengan jujur. Ini pertama kalinya Elise berpelukan dengan seorang pria selain ayahnya.

Diego menghela napas panjang. Ia tahu bahwa ia telah membuat Elise tidak nyaman.

“Aku tidak bermaksud membuatmu merasa tidak nyaman. Aku hanya merasa tenang saat berada di dekatmu. Itu saja,” ucap Diego.

Mendengar pengakuan Diego, hati Elise sedikit terenyuh. Ia tidak menyangka bahwa seorang seperti Diego bisa memiliki sisi lembut seperti itu.

“Saya juga merasa nyaman berada di dekat anda, Tuan,” balas Elise dengan senyum canggung yang dipaksakan. Jika Elise berkata kalau ia keberatan, ia yakin nyawanya akan melayang detik ini juga.

Mendengar jawaban Elise, Diego merasa lega. Ia meraih tangan wanita itu dan menggenggamnya erat.

“Kalau begitu, bolehkah aku memelukmu lagi?” tanya Diego.

Elise tertawa kecil mendengar pertanyaan Diego. Ia menggelengkan kepalanya, tetapi tidak menolak saat Diego kembali memeluknya.

“Terserah anda saja, Tuan,” jawab Elise pasrah.

Namun, jauh dalam lubuk hatinya, Elise terus mengumpat kelemahannya di hadapan Diego kali ini.

1
Yani Sugondo
semoga ngidam itu cpat berlalu dan bisa bebas gak kesiksa lgi
Mifta Nurjanah
lanjuttttt
Tracy Kay Gabriela
luar biasa..bahan bacaan yang lumayan
Eka Uderayana
cerita yang luar biasa
Senja: Terima kasih kak🙏
total 1 replies
Eka Uderayana
cerita yang luar biasa
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
bukannya udsh ganti baju?
Senja: maaf jika ada kesalahan kakak, 🙏 aku mungkin lupa hehe
total 1 replies
Keysha Aurellie
hahaha berlebihan sekali ini Diego , ada alay nya juga🤣🤣
kasihan nya Mas Jim harus ikut tersiksa juga😭😂
tenang Mas Jim. kak Author akan mendatang kan wanita untuk mu ,jodoh untuk mu lebih tepat nya🤣🤣
Keysha Aurellie
dengar itu nona ,suamimu tak akan selingkuh apalagi menceraikanmu 🤭
hebat banget lho Diego ini nasgor nya di habisin bumil 😂
Sri Rahayu
hahaha....baru deket alergi Diego kambuh gimana mau selingkuh....beruntung nya Elise jadi istri Diego....lanjut Thorr 😘😘😘
Sri Rahayu
tenang aja Elise...Diego tidak akan bisa berselingkuh karena dia tidak bisa bersentuhan dgn siapa pu selain diri mu... beruntung nya kamu Elise 😘😘😘😘😘
partini
dah lenyap kan saja dah aman Diego ngapain jg di pertahankan aihhhh sat set lah
partini
gimana mau selingkuh bersetuhan aja udah gatal
Sri Rahayu
mafia masak....apa jadi nya 😀😀🤭... lanjut Thorr 😘😘😘
Keysha Aurellie
kau meremehkanku ?
PRETT
apaan Diego kalau gak bisa bilang sini tak bantuin🤣🤣🤣
Senja: Aman 😁
total 3 replies
Opi Sofiyanti
oooo jd ini sebab musabab alex tiba2 ada mansion Edward trus ketemu sama nene lampir Laura??? 🤭🤭🤭
Leny Wijaya
hahaha Diego mau jadi suami trbaik tapi pegang pisau aja salah🤣🤣
Leny Wijaya: anu apa kak😄🤭🤭🤭
total 2 replies
Mifta Nurjanah
seorang diego berusaha gmna cra memotong wortel???🤭🤭🤭

btw lanjutttt bebb🤭🤭
Keysha Aurellie
akhirnya nona model itu sadar dan luluh
Theo jodohmu Jen
Keysha Aurellie
ngakak berlebihan sekali ini Diego 😭
kan agak lain ini bapak ,anak nya pergi malah bahagia, dibalik alasannya pas ya itu🤣
Vita Vita
matre yg berlebihan itu menjijikan,Krn Jenifer turunan orang GK punya.apapun itu yg wajar2 aja. Tuhan SDH mmbagi rzkymu PD umatnya masing2 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!