Linda adalah seorang pengembara dengan ilmu medis dan keterampilan beladiri yang sangat hebat.
Mengalami hilang ingatan membuatnya diperbudak oleh sebuah keluarga yang membutuhkan seorang perawat gratis untuk putra mereka yang sedang sakit.
Sebuah kecelakaan membuat Linda kembali mengingat ingatannya dan kemudian bertemu seorang pria bernama Alaska yang memberinya sebidang tanah.
Dari tanah itu Linda mendapat kesuksesan sebagai seorang perempuan pengusaha tanaman herbal terbaik di desa tersebut.
Kalau kamu sakit, jangan lupa datang ke kebunnya meminta obat herbal, dijamin sembuh!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Keributan di pagi hari
Keesokan paginya, masih pagi-pagi sekali saat pintu kamar Linda sudah diketuk oleh seorang pelayan.
Tok tok tok...
Linda yang masih tidur di bungkus selimut akhirnya mengerjapkan matanya, dia dengan malas menatap ke arah pintu.
Clek.
Seorang pelayan muncul dari luar dengan penuh kehati-hatian melangkah ke samping pinggir ranjang Linda.
"Ada apa?" Tanya Linda dengan suara yang masih parau dan berat, khas bangun tidur.
"Saya tidak tahu apakah ini penting atau tidak, Tapi perempuan yang kemarin malam datang dan buat keributan sudah berada di depan rumah bersama beberapa orang perempuan lainnya," ucap sang pelayan dengan penuh kehati-hatian, cemas Dia mungkin telah salah mengganggu Linda.
"Hm,,, jangan biarkan mereka duduk," perintah Linda membuat sang pelayan terkejut.
Pelayan itu dengan penuh kehati-hatian mempertimbangkannya dalam hati sebelum memutuskan untuk berkata, "Tapi,, perempuan yang lebih tua itu terlihat seperti kesakitan,, apakah--"
"Biarkan saja!" Linda memotong ucapan pelayan itu, dulu di kediaman Sinea ketika dia sakit parah pun tetap di paksa bangun dan berdiri sepanjang hari mengurusi anak pertama mereka yang sakit.
Jadi untuk apa sekarang dia bersikap baik pada orang-orang itu?
Hanya membuat sakit kepala saja.
Sang pelayan dengan cepat meninggalkan kamar itu, tidak berani membuat suara sedikitpun dan berusaha meringankan langkahnya.
Setelah keluar dari kamar Linda, pelayan itu langsung berjalan ke depan paviliun dan mendapati 3 Perempuan yang datang bersama beberapa pelayan dan beberapa orang yang terlihat seperti warga biasa kini telah duduk di beranda depan paviliun..
Pelayan itu menghela nafas dengan kasar sebelum menatap para pengawal yang berjaga di sana, "cepat usir orang-orang ini dari sini, jangan biarkan mereka mengotori lantai paviliun!" Perintah sang pelayan membuat Kartika dan kedua putrinya sangat terkejut.
"Kau sudah gila?! Kau tidak lihat keadaan ibuku dan keadaan kakakku? Mereka berdua sakit, tidak mungkin kami duduk di tanah! Dan kau bilang kami mengotori lantai? Kau tidak lihat kami berasal dari keluarga bangsawan? Bahkan sepatuku lebih bersih dari mukamu itu!" Bentak Emiralda tidak bisa menahan kemarahannya pada pelayan itu.
Hanya seorang pelayan merendahkan namun berani memarahi mereka yang adalah seorang bangsawan.
"Tutup mulutmu! Beraninya kau berteriak keras saat tuan dan nona muda masih tidur! Sekali lagi berbicara, akan ku perintahkan pengawal menyeret kalian keluar dari kediaman ini!" Tegas sang pelayan dengan suara penuh gertakan, namun volume suaranya berusaha ditahan agar tidak terlalu keras.
Emiralda melototi pelayan itu dan hendak berbicara dengan penuh amarah ketika ibunya menahan lengannya.
Emiralda berbalik menatap Ibunya dan melihat ibunya berkata, "Kami tidak akan membuat keributan, pagi pula kami di sini atas perintah Tuan muda-mu juga. Dan kau bisa melihat keadaan kami, kami tidak berbohong tentang sakit yang kami katakan itu."
Sang pelayan kehilangan kesabaran, dia dengan kesal membalikkan tubuhnya menatap beberapa pengawal yang telah berhenti di belakangnya, "cepat seret Mereka pergi!" Perintah pelayan tersebut.
"Baik," para pengawal dengan cepat menghampiri semua orang yang ada di sana dan menyeret mereka pergi.
"Kalian tidak bisa melakukan ini!" Emiralda berteriak tak terima, namun para pengawal itu tidak merespon dan hanya terus melakukan apa yang perlu mereka lakukan.
"Kalian akan menyesal!" Lerina berbicara dengan kesal sambil tertatih-tatih menahan rasa sakit di pergelangan kakinya setelah ditarik oleh para pengawal.
Semua orang yang ada di sana pun dilemparkan ke tanah, tidak perduli Apakah mereka sakit atau tidak, namun para pengawal bersikap begitu kasar pada orang-orang itu.
Emiralda menggertakkan giginya, Dia menepuk pantatnya untuk membersihkan kotoran yang menempel di sana Lalu dengan mata yang penuh amarah dia menatap para pengawal yang berjalan menjauh, "dasar kalian! Setelah aku menjadi Nyonya rumah ini, kalian yang pertama ku tendang dari posisi kalian!" Geram Emiralda.
Sang pelayan yang mendengar itu menggelengkan kepalanya lalu berbalik memasuki paviliun.
Sungguh perempuan yang tidak tahu malu.
Berani beraninya bermimpi untuk menjadi istri tuan muda!
Bahkan Linda yang menjadi satu-satunya perempuan yang bebas berkeliaran di sisi tuan muda pun tidak pernah mengatakan hal seperti itu!
biar makin semangat
thankyou ya Thor..