NovelToon NovelToon
Last Night

Last Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Romansa / Pihak Ketiga / Bad Boy
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Razella

"Hidup aja, ikutin kemana arus bawa lo. Teruskan aja, sampe capek sama semua dan tiba-tiba lo bangun dirumah mewah. Ucap gue yang waktu itu ga tau kalo gue bakalan bener-bener bangun dirumah mewah yang ngerubah semua alur hidup gue "- Lilac

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jojo

Bagitu pintu kamar terbuka, wangi bunga langsung menguar menyapa hidung Joseph. Laki-laki itu melihat Lilac yang kini tengah berbaring membelakangi pintu. Selimut yang ia gunakan terpakai hingga ke pinggang. Joseph mengerutkan keningnya saat tau jika Lilac tidak mungkin tidur di jam segini. Wanita itu biasanya akan melakukan hal yang lebih berguna lainnya daripada tidur. Joseph akhirnya berjalan mendekati sang pujaan hati. Dengan gerakan pelan ia duduk disisi kasur dan menyentuk pundak Lilac.

"Sayang..."

"Hmm..."

Joseph dengan pelan memutar tubuh ringan Lilac agar menghadap dirinya. Dilihatnya wajah Lilac yang kini pucat. Ia tempelkan punggung tangannya di kening Lilac yang ternyata sedikit lebih hangat.

"Kamu sakit?" Tanya Joseph sambil membenarkan letak selimut yang dikenakan, juga memberi usapan di dahi.

"Kapan dateng...?"

"Ngga. Rebahan aja dulu ngga papa. Udah makan, manis?" Suara lemah itu membuat Joseph merasa lemas sendiri. Apakah seperti ini kondisi Lilac setiap sakit? Selama kuliah pernahkan dia sakit dikost saat keadaan sendiri? Jawaban yang Joseph dapat hanya gelengan lemah. Dengan cepat ia kembali turun untuk meminta para pekerja membuatkan bubur.

"Bu Aini.'' Panggil Joseph saat wanita tua itu kebetulan ada di dapur. Dan sepertinya sedang memasak.

"Kak Lilac sakit? Sejak kapan?"

"Ibu juga ga tau, dek. Kakaknya tadi pas masih sarapan dia masih bisa sinis ke trio itu. Tapi sekarang udah lemes aja anaknya. "

Jojo duduk dimeja makan sambil memperhatikan bu Aini yang ternyata sedang membuatkan bubur untuk Lilac. Aroma bawang putih yang ditumis langsung menguar menguasai penjuru dapur. Jojo hanya diam saja sambil menghirup bau yang menurutnya begitu menggoda itu. Dalam pikirannya masih tertuju pada Johan. Sejak kapan adiknya itu disini? Apakah ia dan Lilac juga sudah saling akrab? Padahal dulu Lilac juga seakan tak mau berurusan dengan Johan.

"Adek kesini dianter siapa?"

Pertanyaan bu Aini langsung membuat Joseph tertegun. Wanita paruh baya yang kini sedang mengaduk bubur diatas panci itu melirik kearahnya.

"Sama...sama ayah, bu."

"Wah, sama ayah? Kenapa ngga diajak masuk aja dek?"

Dibelakang bu Aini, Joseph menggelengkan kepalanya. Dia tak mau membuat semua orang yang ada disini kaget. Mengingat mereka belum pernah ada yang bertemu langsung dengan ayahnya.

"Beliau langsung pulang, bu. Lagian juga Johan ada disini kan? Beliau cuma mau mastiin itu aja kok kayaknya."

"Bukannya kangen sama Jojo ya? Udah berapa lama kalian ngga tatap muka kayak tadi? Barusan cuma dianter ke sini atau dijemput kesana?" Bu Aini menyiapkan mangkuk dan menuangkan bubur yang sudah matang kedalamnya. Kebulan asap langsung membumbung begitu bubur mengisi bagian kosong dalam mangkuk.

"Dijemput kesana. Jojo juga ngga tau kenapa ayah sampe jemput kesana."

"Itu mah dia kangen sama anak sulungnya ini. Adek jangan jauh-jauh makanya dari ayah." Kepala anak itu diusak oleh si wanita paruh baya. Joseph malah memanyunkan bibirnya. Cemberut saat dirasa bu Aini seakan meledeknya.

"Ngga, bu. Beliau cuma mau tanya Johan aja. Soalnya kata ayah dia ngga pulang kerumah udah tiga bulan. Dia udah disini selama itu dan ngga ada orang rumah yang ngasi tau saya?"

"Bukan ngga mau ngasi tau anak ganteng. Cuma kami ngga mau bikin kamu kepikiran aja dek. Lagian juga Johan selama disini ngga aneh-aneh kok. Dia anteng. Paling cuma ribut aja sama Raja dan Rama."

"Huh...yaudah deh, bu. Saya keatas dulu mau ngasi ini. Sekalian mau ngasi obat juga buat dia."

"Iya, nak. Terimakasih yah?"

Joseph mengangguk sebelum berjalan kembali kekamar Lilac. Sudah dia pastikan jika Raja dan Rama akan bertanya dan mengomel padanya setelah ini. Ia tak memberitahukan perihal Johan yang adalah adiknya pada mereka. Karena itulah saat mereka bertemu pertama kali dengan Johan saat itu, sang adik harus pura-pura menjadi tukang ojol.

"Sayang, makan dulu yuk." Joseph membantu merubah posisi Lilac agar menjadi setengah duduk. Memudahkan wanita itu untuk menelan makanan. Ditiupinya dengan pelan sesendok bubur sebelum disuapkan pada Lilac. Tubuh wanita itu terasa hangat, wajahnya pucat dan tatapannya terlihat begitu sayu. Joseph sungguh tak tega melihatnya begini. Ia naikkan selimut hingga kebahu si wanita sambil mengusap-usap pundaknya.

"Kok pulang ngga ngasi kabar? Lo pulang sama siapa?"

Lilac merengsek masuk kedalam peluka Joseph. Sungguh, pelukannya terasa hangat dan nyaman.

"Sama ayah, sayang. Beliau tadi jemput saya ke camp. Saya aja kaget beliau tiba-tiba dateng pas saya lagi mindahin barang."

Josep terus menyuapkan bubur kedalam mulut Lilac. Rupanya, usapan yang ia berikan bisa membuat wanita itu cukup lahap saat makan. Mungkin karena merasa aman dalam pelukan tubuh besar Joseph.

"Padahal saya mau minta jatah peluk cium pas sampe sini. Eh yang mau dicium malah sakit."  Terdengar tawa lemah Lilac begitu Joseph menyelesaikan ucapannya.

"Sama Layla aja noh."

Lilac mengedikkan dagunya kearah tempat tidur Layla yang berada tepat dibawah kasurnya. Kucing putih itu kini terlihat memejamkan mata dengan ekor yang mengibas kesana-kemari. Cantik sekali, batin Joseph. Lilac pasti merawat anak itu dengan baik.

Setelah mengahabiskan separuh dari mangkuk bubur dan meminum obat, Joseph meminta Lilac untuk melanjutkan tidurnya. Setidaknya wanita itu bisa istirahat dengan sakit seperti ini. Ini masih hari senin, dan mungkin masih bisa meminta libur selama tiga hari kedepan.

"Istirahat ya? Saya temenin disini."

Lilac yang berbaring menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Joseph yang tak mengerti arti tatapan itu hanya mampu menyunggingkan senyum hangat.

"Kenapa ngga keluar aja? Gabung sana sama yang lain. Berbaur." Ucapnya sambil menaikkan selimut sebatas dada. Padahal AC sudah dimatikan, tapi rasanya dingin masih mampu ia rasakan dengan jelas.

"Saya disini aja. Nunggu kamu tidur. Selama saya disana, Bori ngga nemenin kamu ya?" Lilac hanya membalas dengan gelengan. Namun matanya masih tetap menatap Joseph.

"Kenapa sih? Kenapa natap saya kaya gitu? Kangen?" Dengan jahil Joseph mencubit pelan hidung Lilac. Sungguh lucu sekali.

"Keluar sana. Jangan kelamaan disini, ntar lo ketularan ama gue."

"Saya capek, mau tidur aja."

Dengan cepat Josep merebahkan diri disamping Lilac. Mengisi ruang kosong yang tersisa dan memeluk tubuh wanita itu dari luar selimut. Ia tumpukan dagunya dikepala Lilac. Langsung saja ia rasakan hangat menjalar keseluruh tubuhnya walau tak bersentuhan langsung.

"Lo ngeyel banget sih anjir. Minggir sana. Jangan disini, Jo." Lilac mengerang pelan dan menggerakkan tubuhnya. Berharap Joseph pergi dan meninggalkannya sendiri. Karna jujur saja, saat ini dia sedang tidak percaya diri. Lilac merasa dirinya sedang dalam keadaan dekil karna belum mandi seharian kemarin, ditambah lagi dengan dirinya yang sakit saat ini. Pasti dia bau.

"Kamu ngga dekil, sayang. Sudah ya? Tidur aja. Tutup matanya istirahat."

Dengan penuh kasih sayang Josep usap kepala si wanita sambil menciumi pelipisnya. Sungguh rasanya ingin sekali dia memeluk Lilac seperti ini.

"Tungguin sampe gue tidur ya?"

"Hm. Udah tidur aja ya?"

Kembali Joseph usap rambutnya dan memeluk tubuh Lilac dengan tanganya yang panjang. Seandainya juga ia datang lebih awal. Ah sudahlah. Lebih baik ia ikut tidur sambil menemani Lilac.

1
santi
👍👍
Dzakwan Dzakwan
Penuh kejutan, ngga bisa ditebak!
Laqueno Sebaña
Keren banget bro, aku terhanyut dalam cerita ini!
Razel: terimakasih yah/Smile//Smile/
total 1 replies
La Otaku Llorona <33
Tidak ada yang kurang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!