Kultus Iblis telah menunjukkan taringnya, mereka merekrut pengikut di mana-mana. Demi keselamatan Xue Yao yang diincar oleh Kultus Iblis, Xuan Ji membawanya ke Benua Tianwu. Namun, Kultus Iblis ternyata sudah mengakar kuat di sana, sehingga Xuan Ji memutuskan memamerkan kekuatannya.
”Aku adalah Pendekar yang mengalahkan Kaisar Iblis. Jika kalian bosan hidup, datanglah pada Kakek Ji! Dengan senang hati aku akan mengirim kalian ke dunia bawah,” cibir Xuan Ji sembari menyeringai lebar.
Catatan Penulis: Sebelum membaca Xuan Ji Season Tiga, baca dulu Xuan Ji dan Xuan Ji Season Dua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mo Yijian
Lima hari kemudian di penginapan Bibi Hua, Xuan Ji sedang minum teh di tempat duduk di bawah pohon rindang. Namun, anak yang kelima ratus datang menemuinya sambil berpura-pura akrab dengannya. Tujuannya tentu agar diberikan uang seperti bocah-bocah lainnya.
“Kakek Ji, kasihanilah kami. Kami sudah tidak makan sepuluh tahun.” Gadis berusia lima tahun datang bersama adiknya berusia tiga tahun bertubuh gemuk dan pipinya diolesi arang.
“Umurmu saja tidak sampai sepuluh tahun, apakah kamu menyicil tidak makan mulai hari ini?” sahut Xuan Ji dengan kening berkerut, rasa tehnya menjadi manis gara-gara bocah-bocah nakal itu.
Xuan Ji mengenal gadis kecil itu, ia sebenarnya anak penjual bakpao yang tinggal di dekat bengkel pandai besi bocah yang menjadi pemandunya saat pertama kali ke wilayah timur Kota Phoenix ini.
“Ah, aku salah berhitung. Maklumlah kami yatim-piatu yang mengais makanan dari tong sampah,” sahut gadis kecil itu berkilah. Sementara adik laki-lakinya yang gemuk menatap Xuan Ji dengan tatapan kebingungan, cairan berwarna hijau tiba-tiba meluncur dari hidungnya tetapi dalam satu tarikan nafas langsung masuk kembali ke lubang hidungnya.
Xuan Ji menahan tawa melihat tingkah bocah-bocah itu. Kalau ia tinggal lama di kota ini, mungkin ia akan dikenal sebagai Kakek pembawa rejeki.
“Baiklah, ambil ini. Langsung pulang ke rumah, nanti diambil oleh bandit!” Xuan Ji memberikan satu kantong kulit berisi 500 Koin Perak. “Oh, ya, katakan pada ayahmu penjual bakpao itu untuk memasukkanmu ke sebuah Sekte. Kata Kakek Ji aku memiliki bakat berkultivasi.”
“Betulkah?” Gadis kecil itu langsung berbinar-binar, tetapi tiba-tiba ia menyadari kalau Xuan Ji sudah mengetahui penyamarannya. Karena Xuan Ji tahu ia adalah anak penjual bakpao. “Ah, kami pulang dulu Kakek Ji, sepertinya Tong-Tong berak di celana.”
Gadis kecil itu menggendong adiknya sambil terhuyung-huyung karena adiknya terlalu berat. Sementara Tong-Tong tersenyum lebar pada Xuan Ji.
“Senior Ji terlalu baik pada anak-anak di sini, aku takut para bandit akan menangkap anak-anak lain dan menyuruh mereka mengemis padamu.” Bibi Hua pemilik penginapan menegur Xuan Ji.
Saat ini ia sedang menjemur pakaian beberapa pelanggan yang menginap di penginapannya.
Karena Sekte Tianzun akan menerima murid baru, banyak Pendekar pengembara yang datang ke Kota Phoenix.
Menurut bibi Hua, tahun ini adalah tahun teramai dikunjungi oleh Pendekar Pengembara. Bahkan penginapan yang berada di gang buntu miliknya sudah penuh, sehingga sebagian Pendekar terpaksa menyewa kamar dari rumah penduduk.
“Tidak apa-apa, aku mengawasi mereka, kok. Kalau ada bandit yang ingin merampas uang mereka, aku akan menangkap mereka,” sahut Xuan Ji sambil teringat pada murid-muridnya.
Awal-awal menjadi Tetua Sekte Pedang Abadi ia sangat pelit, bahkan Xiao Yue harus mencari uang sendiri untuk membeli sumberdaya karena gurunya tak bisa diandalkan.
Namun, sekarang ia memiliki uang tak terbatas, karena di dalam cincin dimensinya banyak kristal monster.
“Saat pulang nanti sepertinya aku harus memberinya banyak uang agar dia bisa merawat dirinya, jangan sampai ia menjadi gadis lapuk seperti gurunya ini,” gumam Xuan Ji.
Setelah mencapai Ranah Kaisar Surgawi, bukannya berkelana agar namanya terkenal. Xiao Yue justru memilih menjadi seorang Tetua Sekte dan tidak pernah tertarik pada laki-laki. Mungkin ia sudah trauma Klan-nya dimusnahkan karena membatalkan pertunangan dan mantan tunangannya itu terus memburunya hingga ke Sekte Pedang Abadi, untung saja gurunya langsung memusnahkan mantan tunangannya itu.
“Hmm? Artefak kapal terbang yang sangat besar.” Xuan Ji takjub melihat Artefak tersebut.
“Itu pasti milik Sekte Tianzun,” sahut Bibi Hua.
Walaupun terbang di langit, Artefak kapal terbang itu tetap terlihat dari wilayah timur kota Phoenix.
“Itu kan si Yao‘er,” gumamnya tersenyum lebar akhirnya menemukan murid-muridnya itu.
Xue Yao saat ini berdiri di geladak kapal terbang dengan Hua Yuerong, Mu Qingqing, Li Ruoqing, dan Nan Chi.
“Sepertinya mereka bertemu dengan bocah dari dunia lain itu,” gumamnya lagi setelah melihat Hua Yuerong.
Saat di labirin makam Raja Siluman Naga, ia bertemu Hua Yuerong dan seorang pemuda yang selalu menatapnya dengan tatapan tajam, serta memiliki energi spiritual yang sangat kuat melayang di dekatnya. Bocah nakal itu juga beberapa kali mengumpat dalam bahasa aneh, makanya ia menduga bocah nakal itu berasal dari dunia lain.
“Aku akan mene—” Sebelum Xuan Ji akan menemui murid-muridnya tiba-tiba ia merasakan niat membunuh yang sangat mengerikan ditujukan ke arah Artefak kapal terbang itu. “Itu mengandung energi spiritual Iblis, di mana pengikut Kultus Iblis sialan itu bersembunyi. Apakah mereka sudah menyadari keberadaan Yao‘er?”
Xuan Ji melompat seratus Tombak dari permukaan tanah dan menoleh ke arah sumber niat membunuh itu. Namun, sayangnya niat membunuh itu sekilas saja dan asalnya dari pusat kota Phoenix.
“Mungkinkah Kultivator Kultus Iblis yang sangat kuat bersembunyi di sini?” gumamnya sambil mengerutkan kening, tindakan itu sangat berani sekali karena bersembunyi di dekat markas Aliansi Beladiri benua Tianwu.
...***...
Di lantai atas rumah bordil termewah di Kota Phoenix, seorang wanita cantik menyeringai menatap Xuan Ji dari jendela.
“Dia adalah mangsa yang paling lezat yang pernah kulihat. Tampan dan memiliki energi spiritual yang sangat besar, kalau aku melahapnya maka kekuatanku akan mendekati Yang Mulia Kaisar Iblis. Beliau pasti senang melihatku berkembang menjadi sangat kuat,” kata wanita cantik itu sambil menggigit bibirnya.
Puluhan Pendekar Ranah Kaisar Surgawi tergeletak tak bernyawa di lantai. Mereka adalah para pemuda perjaka yang ingin mendaftar ke Sekte Tianzun, tetapi mereka memasuki rumah bordil untuk berjudi. Namun, mereka malah dijebak memasuki ruangan tempat Tetua Agung Pertama Kultus Iblis.
“Tetua Mo Yijian, tolong jangan berdiri di jendela. Nanti aliansi beladiri mengetahui keberadaanmu, itu akan merepotkan dan menggagalkan rencana kita!” Wanita muda yang mengenakan hanfu putih menegur Mo Yijian.
“Hmm?” Mo Yijian menoleh ke arah wanita muda itu. “Mo Ling, kamu terlalu kaku dan tidak bisa menghibur diri, ya? Bagaimana kalau kamu menemaniku tidur?”
Mo Ling mengerutkan keningnya, lalu menggelengkan kepala. “Maaf Tetua, kita harus menghadiri pertemuan penting dengan Dua Tetua Agung lainnya. Nanti aku akan mencarikan beberapa perjaka untukmu.”
“Cih, membosankan sekali!” gerutu Mo Yijian menanggalkan pakaiannya, sehingga terlihat tubuh mempesona wanita cantik yang hanya mau melahap para perjaka muda itu. “Ambilkan pakaianku Ling‘er!”
Mo Ling mengambil hanfu hitam yang merupakan pakaian favorit Mo Yijian, kemudian membantu memasangkan pakaian itu. Kemudian keduanya berjalan keluar dari kamar, dua Pendekar Ranah Kaisar Surgawi yang berdiri di pintu segera memindahkan mayat-mayat pemuda yang tergeletak di lantai dan meminta pelayan membersihkan kamar itu.
kakek legend dilawan /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
luar biasa