NovelToon NovelToon
GADIS PERAWAN Milik Daddy

GADIS PERAWAN Milik Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:156.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Sebuah insiden membawa Dinda Fahira Zahra dan Alvaro Davian bertemu. Insiden itu membawa Dinda yang yatim piatu dan baru wisuda itu mendapat pekerjaan di kantor Alvaro Davian.

Alvaro seorang pria dewasa tiba-tiba jatuh hati kepada Dinda. Dan Dinda yang merasa nyaman atas perhatian pria itu memilih setuju menjadi simpanannya.

Tapi bagaimana jadinya, jika ternyata Alvaro adalah Ayah dari sahabat Dinda sendiri?

Cerita ini hanya fiktif belaka. Mohon maaf jika ada yang tak sesuai norma. 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua

Setelah makan siang, Alvaro mengantar Dinda pulang. Gadis itu turun di depan sebuah ruko. Mobil tak bisa masuk ke gang yang menuju kos yang terletak di belakang pertokoan tersebut.

Sebelum keluar dari mobil, Alvaro memberikan selembar kartu nama dan menyelipkan uang sekitar satu juta. Tentu saja membuat Dinda heran.

"Uang ini untuk apa, Om?" tanya Dinda dengan raut wajah keheranan melihat ada uang di belakang kartu nama yang diberikan Alvaro.

"Itu untuk uang transportasi kamu. Bukankah kamu baru kecopetan."

"Maaf, Om. Aku tak bisa terima. Aku belum bekerja kenapa sudah di beri uang?" tanya Dinda.

"Terimalah, aku ikhlas memberimu tanpa ada maksud lain," jawab Alvaro.

"Tapi ...."

"Aku mohon terima tanpa ada kata tapi. Bukankah nanti kita akan menjadi rekan kerja. Jadi aku harap kamu jangan sungkan denganku. Aku hanya mau kamu melakukan yang terbaik untuk perusahaan, jika kinerjamu bagus, aku bahkan tak sungkan memberikan bonus!" seru Alvaro.

"Kalau begitu, uang aku terima. Nanti Om bisa potong dari gajiku. Aku janji akan bekerja semampuku dan memberikan yang terbaik," balas Dinda.

Dinda lalu keluar dari mobil setelah mengucapkan terima kasih. Gadis itu berjalan masuk ke gang yang berada di sebelah kiri pertokoan itu.

Sebuah kost yang sangat sederhana, karena Dinda hanya mampu membayar segini. Dia masuk dan langsung membaringkan tubuhnya ke atas kasur lantai. Di kamarnya memang hanya tersedia kasur lantai.

Baru akan memejamkan mata, terdengar ketukan di pintu. Gadis itu bangun dan membukanya. Terpampang wajah sahabatnya Vina. Sebelum dipersilakan gadis itu langsung masuk dan membaringkan tubuhnya ke kasur lantai.

"Capek ...," ucap Vina sambil matanya memandang langit kamar kos Dinda.

Dinda lalu ikut berbaring di samping sahabatnya itu. Terkadang dia heran, kenapa gadis itu suka main ke kamar kosnya. Dia yakin Vina berasal dari keluarga mampu. Itu bisa di lihat dari penampilannya dan juga semua yang dia kenakan.

Ke kampus, gadis itu memakai mobil dan pakaiannya semua bermerek. Begitu juga dengan uang sakunya yang begitu besar. Dinda mengetahui dari seringnya Vina mentraktir. Namun, dia belum pernah datang ke rumah sahabatnya.

Vina seperti agak tertutup dengan jati dirinya. Dulu dia bersekolah di luar kota. Tinggal bersama neneknya karena kedua orang tuanya bekerja. Hanya itu informasi yang Dinda dapatkan.

"Aku bawa kue brownies kesukaanmu. Tapi jangan makan dulu, kita makan di luar aja. Perutku lapar banget," ucap Vina.

Dinda terdiam mendengar ucapan sahabatnya itu. Apa dia harus berterus terang tentang makan siangnya tadi? Pertanyaan itu berseliweran di kepalanya saat ini.

"Aku temani kamu makan. Perutku sebenarnya telah kenyang karena tadi ada yang traktir makan," jawab Dinda akhirnya.

"Traktirin kamu makan? Siapa?" tanya Vina.

"Teman lama, aku mandi dulu ya. Kamu tunggu sebentar," ucap Dinda mengalihkan obrolan.

Dinda langsung masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri. Setelah itu mereka pergi ke salah satu kafe. Gadis itu hanya memesan air minum sedangkan Vina pesan makanan berat.

"Kamu dah dapat kerja?" tanya Vina.

"Lagi melamar di suatu perusahaan. Kamu sendiri gimana?" Dinda balik bertanya.

"Aku minta Daddy memberi modal untuk membuka butik. Kamu kerja denganku aja, ya?" tanya Vina.

"Maaf, Vin. Aku kurang bakat di butik. Impianku dari kecil kerja kantoran. Tapi tenang, setiap libur aku akan bantu kamu. Pulang kerja juga aku bantu kamu hingga tutup. Apa sih yang nggak aku lakukan untukmu," ucap Dinda sambil tersenyum.

"Kamu emang sahabatku yang terbaik. Aku sayang kamu," ucap Vina. Dia lalu memeluk erat tubuh Dinda.

"Sudah peluknya, lepasin. Nanti di kira orang kita jeruk makan jeruk. Kamu lihat tuh pandangan orang-orang," ujar Dinda. Dia mendorong tubuh sahabatnya agar melepaskan pelukan.

"Aku masih normal ya, lepasin pelukannya," ucap Dinda lagi.

Vina tertawa melihat wajah kesal sahabatnya itu. Mereka berdua memang kerap begitu. Sering bertengkar kecil. Padahal sebenarnya tak ada yang perlu diperdebatkan.

"Habis makan nanti aku belikan kamu cemilan yang banyak. Biar badannya berisi dikit. Kayak tak makan satu tahun aja badannya. Kecil," ujar Vina.

"Aku tak mau, Vina. Kamu sudah sering belikan aku makanan. Aku tak mau berhutang. Masa kamu aja yang terus-menerus belikan, aku belum pernah," balas Dinda.

"Nanti kalau kamu dah kerja, kamu wajib traktir aku!" seru Vina.

"Aku pasti traktirin kamu. Tapi bener, loh, aku masih ada uang. Bisa buat beli makanan dan cemilan. Simpan aja uangmu," jawab Dinda.

Dinda masih memegang uang pemberian Alvaro. Dia tak enak jika Vina selalu membelikan makanan untuknya. Takut terlalu banyak hutang budinya.

Setelah makan, seperti janjinya, Vina mengajak sahabatnya mampir ke supermarket. Dibelinya sang sahabat berbagai cemilan. Dinda telah menolak, tapi tetap saja gadis itu membelinya.

Sampai di depan toko, Dinda keluar dari mobil. Vina tak bisa mampir karena ada perlu.

"Terima kasih, zeyeng. Hati-hati di jalan, jangan ngebut," ucap Dinda sebelum Vina melajukan mobilnya.

"Oke, Zeyeng ... Mmmuuahh," balas Vina.

"Dihh ...," ucap Dinda. Vina tertawa melihat wajah cemberut sahabatnya. Dia lalu melajukan mobilnya.

**

Dinda mencari baju yang paling bagus dan pantas dia gunakan di hari pertama kerja ini. Dia ingin memberikan kesan terbaiknya.

Dengan menggunakan ojek online, Dinda berangkat menuju perusahaan Alvaro sesuai dengan kartu nama yang pria itu berikan.

Sampai di gedung perkantoran, dia langsung masuk. Banyak karyawan menatapnya, mungkin merasa wajahnya sangat asing. Maklum baru pertama menginjakkan kakinya di kantor itu. Dinda langsung menuju resepsionis.

"Selamat Pagi, Mbak. Ada yang bisa saya bantu?" tanya petugas resepsionis begitu Dinda sampai dihadapannya.

"Saya di minta datang ke perusahaan sama seseorang yang bernama Alvaro. Apa saya bisa bertemu dengannya?" tanya Dinda.

"Apa Mbak sudah ada janji bertemu dengan Pak Alvaro?" tanya wanita itu.

"Dia hanya memberikan kartu nama ini dan meminta saya datang ke sini," jawab Dinda dengan menyodorkan kartu nama yang dia dapatkan kemarin dari Alvaro.

"Boleh saya tau nama Mbak?" tanya wanita itu lagi.

"Dinda, katakan saja dengan Pak Alvaro, Dinda yang ingin bertemu," balas Dinda.

"Baiklah, Mbak tunggu sebentar. Saya hubungi Pak Alvaro dulu.

Wanita itu lalu menghubungi Alvaro dan mengatakan tentang kehadiran Dinda. Setelah itu dia menutup sambungan teleponnya.

"Mbak, Pak Alvaro telah menunggu. Nanti biar di antar petugas ke ruang Pak Alvaro," ucap wanita itu lagi. Dia lalu memanggil salah satu petugas kebersihan untuk mengantarkan Dinda. Gadis itu merasa sangat gugup.

Bonus Visual

1
sunshine wings
Congratulation to both of you, Dinda and Alvaro.. 👏👏👏👏👏♥️♥️♥️♥️♥️
Gusna Yenti
karya yang bagus
Mama Reni: Makasih
total 1 replies
Gusna Yenti
karya yang bagus
Gusna Yenti
hshswvsjsisyeveejsjsj
Eka ELissa
waduh Bru bhgia dpt kbr Dinda hamil dtang Vina GK sengaja liat di RS... aduh mo jujur apa booong ya... enthlah hy emk yg tau
sadgirl
ayooo ketauan
Apriyanti
wkwkwk semoga Alvaro gak lgsg masuk,,, lanjut thor
Abie Mas
akhirnya vina mau pnya adek😍
Fitria Syafei
mama mantaf 😍😍😍
windy lyana
kayaknya Vina bakal tau lbh awal sebelum Satria dpt bukti ttg mama nya Vina
Dwi MaRITA
akankah Vina menerima adek seayah dr sahabatnya? ato..... murka Krn berasumsi sahabatnya sdh khianat? 😱🙈🙄😤😏
Sri Astuti Rusli
waduh...semoga Vina bisa menerima nya
Sri Astuti Rusli
bagus sekali jalan cerita nya
Teh Euis Tea
nah kan vina datang, mungkin dinda dan alvaro sdh waktunya trs terang sm vina
Ruwi Yah
mungkinkah vina udah mulai curiga dengan kedekatan dinda dan dadynya
Muhammad Dimas Prasetyo
gimana nanti kalo vina tau dinda lagi sama alvaro
4U2C
lagi bagus cepat jumpa cepat selesai masalah,,walaupun nanti ada pengseketaan antara Dinda dan Vina,,semoga tiada benci diantara Dinda Dan Vina.
Patrick Khan
. lanjut mam.. bingung mw komen aja., inti nya q deg deg klo vina udah tau smw nya😬😬😬
ken darsihk
Seperti nya dunia nya Dinda sempit , di mana mana selalu bertemu Vina sahabat nya 😂😂🤭
Yuliana Tunru
makin lah dinda bingung dan sungkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!