Vanny wanita yang terkenal barbar disekolahnya. dia yang suka membuat ulah dan membuat emosi semua guru yang ada disekolahnya.
Suatu hari ketika vanny akan dijodohkan dengan Arvan seorang CEO yang terkenal dingin dan kejam. Alasan mereka menikah hanyalah sebatas balas budi sang ayah kepada orang tua Vanny yang berhasil menyelamatkan nya dari kecelakaan maut.
Kevin terselamatkan ketika mobil yang jatuh kejurang dan tepat diperkampungan orang tua Vanny tinggal. Mereka menyelamatkan nya sebelum akhirnya mobil itu meledak terbakar. Ayah Vanny berlari dan memeluk tubuh Kevin untuk diselamatkan dan dibawa pulang untuk dirawat. Karena kebaikan orang tua Vanny yang tulus, Kevin sepakat untuk menjadikan anak perempuan satu-satu mereka menjadi menantu, dan akan dinikahkan dengan Arvan putranya.
Tak disangka perjodohan ini membuat mereka akhirnya menjadi suami istri, namun keduanya sepakat bahwa pernikahan ini adalah bohongan, kerena mereka tidak mencintai satu sama lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elvani Yunita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29
"A-apa..? Kau jatuh cinta padaku..? Hahahaha...!! ini benar-benar lucu." Sarkas Vanny menanggapi pernyataan cinta dari Arvan. Sehingga membuat Arvan mengkerutkan keningnya, karena heran dengan tanggapan Vanny yang menganggap pernyataan cintanya hanyalah sebuah lelucon.
"Apakah ini sangat lucu..?" Ucap Arvan dengan menatap Vanny dengan tatapan tajamnya.
"Kau sendiri yang bilang padaku, kalau aku ini wanita menjijikan yang pernah kau kenal. Arvan Wijaya tidak akan pernah jatuh cinta dengan wanita barbar dan tidak tau malu seperti aku..!! Kau tidak lupa kan dengan perkataanmu sendiri..?" Ucap Vanny dengan lantangnya. Seolah Vanny benar-benar melupakan rasa takutnya pada Arvan.
Vanny benar-benar tidak percaya jika Arvan telah jatuh cinta kepadanya. Menurutnya selama ini Arvan selalu menunjukkan sikap tidak sukanya pada Vanny, bahkan Arvan selalu menghia Vanny dengan kata-kata sarkasnya. Namun Vanny tidak pernah ambil pusing akan hal itu. Menurut Vanny dia hanya akan menikmati kehidupan yang mewah dan kebebasan tanpa aturan selama menjadi istri kontrak Arvan.
"Vanny.. Aku pun tidak tau kenapa aku bisa jatuh cinta padamu. Perasaanku datang dengan sendirinya. Mungkin karena kita sering bersama." Ucap Arvan dengan jujur tentang perasaannya yang mulai mencintai Vanny. Dia merasa benar-benar jatuh pada pesona Vanny yang berperilaku unik dan aneh. Sebenarnya sudah lama Arvan mulai memikirkan Vanny, namun ia selalu menyangkal perasaanya sendiri.
"Arvan... kalau memang kau merasa jatuh cinta padaku.. Aku harap hapuslah perasaanmu, karena aku tidak akan pernah bisa mencintaimu." Ucap Vanny dengan tenang, dia merasa jika dia tidak akan pernah bisa menyukai Arvan apalagi mencintainya. Baginya Arvan dan dirinya hanyalah dua manusia yang terjebak dalam ikatan pernikahan tanpa cinta.
Arvan pun terdiam, hatinya seakan sakit mendengar penuturan Vanny yang telah menolak cintanya. Dia merasa tidak pernah beruntung dalam soal percintaan. Dia pun merasa jika ini tidak adil untuknya, Erika yang merupakan cinta pertamanya tega meninggalkannya bahkan mengkhianati dirinya. Dan sekarang Vanny, wanita yang dia anggap pembawa sial di hidupnya, wanita yang tak pernah masuk dalam kriterianya, bahkan dia pernah berucap jika dia tidak akan jatuh cinta pada Vanny. Namun sialnya dia malah jatuh cinta, lebih parahnya lagi perasaannya di tolak mentah-mentah oleh Vanny.
"Baiklah... Untuk saat ini kau memang tidak mencintaiku, tapi aku pastikan lambat laun perasaanmu akan berubah. Kau belum taukan rasanya di cintai oleh seorang Arvan Wijaya." Ucap Arvan sembari tersenyum smirk kepada Vanny.
Vanny yang mendengar itupun sedikit terkejut sekaligus heran, apa yang sebenarnya ada di otak Arvan. Kenapa sekarang dia malah seolah merendahkan harga dirinya. Benarkah Arvan mencintainya atau hanya sekedar merasa penasaran akan dirinya.? Saat ini dia merasa bingung bagai mana seharusnya dia menanggapi sikap Arvan padanya.
"Jika aku tetap tidak jatuh cinta, maka kau harus berhenti dengan cintamu. Dan jika saatnya kontrak nikah kita selesai, kau harus menepati janjimu yaitu menceraikan aku bagaimanapun caranya." Ucap Vanny dengan penuh penekanan.
Arvan seakan merasa tertantang dengan ucapan Vanny, jika dulu Erika selalu menunjukkan rasanya cintanya pada Arvan meskipun akhirnya Arvan tau bahwa semua itu adalah kepalsuan. Namun tidak dengan Vanny, sejak awal dia sudah berusaha jujur dengan perasaannya yang tidak mencintai Arvan, dan menurut Arvan itu lebih baik dari pada harus pura-pura mencintai dirinya seperti yang Erika lakukan padanya.
"Vanny.. kau harus ingat... Aku adalah Arvan Wijaya, aku tidak suka penolakan. Bagiku jika aku ingin sesuatu, maka aku harus mendapatkan itu bagai mana pun caranya. Termasuk kau...!! Kau tidak bisa lepas dariku. Jadi belajarlah mencintaiku, karena kita tidak akan pernah bercerai." Ucap Arvan dengan seringai iblisnya. seakan saat ini dia benar-benar berubah menjadi sangat posesif, bahkan perasaannya cintanya pada Vanny jauh melebihi perasaanya ketika dulu dia mencintai Erika. Dia merasa akan menjadi gila jika harus kehilangan Vanny.
Vanny pun terdiam sekaligus merasa terancam dengan sikap Arvan padanya. Dia tidak menyangka jika akhirnya akan seperti ini. Dia merasa kehidupannya tidak akan baik-baik saja setelah ini.
"Arvan aku mau pergi ke kamarku, aku mau istirahat." Ucap Vanny yang tidak ingin lagi berdebat dengan Arvan.
"Mulai sekarang kau tidur dikamarku, kau tenang saja walaupun kita tidur satu ranjang, aku tidak akan menidurimu sebelum kau benar-benar siap. Aku tidak akan memaksa, kecuali kau membuatku marah." Ucap Arvan dengan penuh penekanan.
Seketika Vanny membulatkan matanya. Baginya saat ini dia benar-benar berada dalam bahaya. "Tidak...tidak...!! Pasti dia ingin aku luluh supaya dia bisa menikmati tubuhku, setelah itu dia pasti akan meninggalkan ku..! Arghhh Bajingannn..!" Ucap Vanny dalam hati, dia merasa jika Arvan hanyalah berpura-pura mencintainya, agar dia luluh dan menyerahkan kesuciannya pada Arvan, setelah itu Arvan pasti akan meninggalkannya. Seperti itulah fikiran Vanny saat ini.
"Arvan.. Aku tidak akan nyaman tidur disini..! Aku mau tidur dikamarku saja." Pinta Vanny pada Arvan.
"Turuti saja perkataanku, jika tidak.. Maka aku akan meminta hak ku sebagai suamimu malam ini juga." Ucap Arvan dengan menyunggingkan senyuman smirknya kepada Vanny.
Seketika Vanny merasa ketakutan dengan ancaman Arvan, mau tak mau dia menuruti perkataan Arvan. Hari ini dan seterusnya dia akan tidur satu ranjang dengan Arvan.