NovelToon NovelToon
Istri Berbahaya Tuan Muda

Istri Berbahaya Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir
Popularitas:510.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: To Raja

Prolog.

Seorang artis populer tiba-tiba saja berpindah ke tubuh seorang perempuan yang gemuk dan selalu hidup dengan penghinaan hingga mengejutkan semua orang dengan perubahannya.

"Kenapa dia tiba-tiba jadi pandai?"

"Kemana perempuan bodoh yang selama ini mereka kenal?"

"Dia jadi cantik? Kalau begini, tuan muda pertama akan jatuh cinta padanya! Padahal akulah yang harusnya dicintai oleh Tuan Muda pertama!"

Gawat, banyak orang merasa terancam.

Tetapi Diana tidak akan berhenti sampai semua orang mendapatkan balasan atas semua perbuatan mereka selama ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Tamparan untuk Jessi

Ayah Jessi Langsung melirik pria yang bersama mereka, "tapi Diana, aku merasa familiar denganmu. Apa kita pernah bertemu di suatu tempat?" tanya Hengki mengejutkan semua orang, termasuk Diana.

"Kalian pernah bertemu?" Tanya Jessi sambil melirik Diana.

Diana juga merasa heran, perempuan itu menatap Hengki selama beberapa saat, "aku tidak ingat pernah bertemu denganmu," Ucap Diana.

"Benarkah? Tapi kau terlihat sangat familiar. Apa kau sering pergi ke club?" Tanya Hengki membuat semua orang di sana terkejut.

"Club?" Tanya Jessi tak percaya.

"Hm! Ya," Hengki menganggukkan kepalanya, "aku sering pergi ke sana bersama teman-teman, dan aku rasa aku melihat perempuan yang sangat mirip denganmu. Tidak mungkin aku salah orang karena kami pernah bicara bersama, dan suaranya juga sama persis dengan suaramu," kata Hengki membuat mata Reta menyipit menatap Diana.

Kalau itu benar, maka perempuan di hadapannya ini sama sekali tidak pantas untuk menjadi menantu mereka.

"Sejak kapan kau bertemu dengannya di sana?" Tanya Diva.

"Entahlah, aku lupa waktunya, Tapi terakhir kali berbicara dengannya ialah sekitar 4 hari yang lalu. Tapi itu hanya sapaan kecil saja, namun aku rasa Dia sangat mirip denganmu sampai tadi aku tak sangat terkejut melihat mu," ucap Hengki sedikit tertawa kecil, dia seperti tidak tahu bahwa apa yang baru saja dikatakan oleh Hengki itu akan membawa masalah besar untuk Diana.

Namun semua orang terkejut saat Adrian tiba-tiba berkata, "4 hari yang lalu katamu?"

"Eh? Ya, itu sekitar 4 hari yang lalu atau mungkin 5 hari, Aku tidak terlalu ingat, tapi masih dalam satu minggu ini," ucap Hengki.

"Kalau itu benar, bukankah Diana,," Diva menghentikan ucapannya, perempuan itu berpura-pura tidak ingin lagi melanjutkan pembicaraannya dan kembali menikmati makanannya.

"Aku rasa kau salah orang," Jessi menatap Hengki, "tidak mungkin perempuan yang sering mengunjungi club akan menjadi kekasih Adrian," ucap Jessi.

"Benarkah?" Hengki kembali menatap Diana seolah-olah dia mendesak perempuan di hadapannya untuk berbicara.

Diana pun tersenyum, ia menatap Adrian, "sayang, aku rasa Aku punya kembaran deh," kata Diana sambil tertawa kecil.

"Benar, Aku penasaran untuk bertemu perempuan itu, Untuk melihat seberapa miripnya dia denganmu," ucap Adrian.

"Kau yakin itu bukan kau?" Reta membuka suara, "ke mana kau empat hari yang lalu atau 5 hari yang lalu?" Tanya Reta.

"Aku hanya di rumah," jawab Diana.

"Apa kau punya bukti kau ada di rumah?" Tanya Jessi.

"Apa maksudmu bertanya aku punya bukti?" Tanya balik Diana.

"Kau harus membuktikan pada kami semua bahwa hari itu Kau ada di rumah, dan bukannya pergi ke club menghabiskan waktu. Mungkin kau bisa menghubungi orang tuamu untuk membuktikannya," ucap Jessi.

"Orang tua?" Diana menara suaminya, "sayang, Bagaimana kalau kau yang mengatakannya pada mereka?" Tanya Diana pada Adrian.

"Setiap malam kami selalu melakukan sleep call, Jadi bagaimana bisa Diana berada di klub? Aku percaya dia wanita yang baik-baik, iya kan sayang?" Tanya Adrian sambil menatap Diana membuat Diana tidak tahan mendekatkan wajahnya ke wajah Adrian dan mendaratkan ciuman di bibir pria itu.

Cup!

"Suamiku benar," kata Diana secara tidak sadar memanggil Adrian suami.

Wajah Adrian sedikit memerah, "ya, kami berencana untuk menikah," ucap Adrian sambil menjauhkan wajahnya dari Diana.

"Ohok,, ohuk,,," Diva langsung tersedak makanannya.

"Kau baik-baik saja?" Reta membantu Diva mengambil air putih.

Sementara Jessi yang mendengarnya, perempuan itu tanpa sengaja menekan sendok makan yang ada di tangannya ke piring miliknya sampai daging yang awalnya ditata dengan rapi oleh para pelayan di piring langsung terlihat begitu buruk.

Diana semakin senang melihat tingkah Jessie itu, 'cobalah berusaha sangat keras membuat masalah untukku, tapi kupastikan suamiku akan selalu ada di pihakku,' ucap Diana dalam hati.

"Kalau begitu tidak ada yang perlu diragukan lagi," Reta sangat semangat, dia menatap Hengki, "Sepertinya kau melihat perempuan lain. Karena Putraku selalu begadang sampai dini hari untuk masalah pekerjaannya, jadi tentunya dia akan mengetahui kalau Diana tidak berada di rumah. Lagi pula itu video call 'kan sayang?" Tanya Reta pada putranya.

Adrian mengangguk pelan sambil menambahkan saus ke piring Diana.

"Aku ke toilet sebentar," ucap Jessi langsung berdiri, perempuan itu mulai merasa mual dan tidak berselera untuk melanjutkan makan malamnya.

Dia pergi ke arah toilet dan berdiri di depan cermin besar sambil menggertakkan giginya, 'Aku tidak percaya kalau perempuan itu langsung mengambil hati semua orang! Padahal dia baru saja datang! aku tidak boleh menunda lagi, pokoknya malam ini aku harus mencampurkan cairan itu ke makanan Adrian dan membuatnya menghabiskan satu malam denganku,' geram Jessi dalam hati.

Pada saat perempuan itu sedang kesal, tiba-tiba saja pintu kamar mandi kembali terbuka memperlihatkan Diana muncul sambil tersenyum.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Diana mendekati Jessi dan berdiri di samping Jessi sambil mencuci tangannya dengan air hangat.

Jessi menatap Diana, "kau benar-benar perempuan tidak tahu malu ya? Akan menikah dengan Adrian? Heh!" Jessi tersenyum konyol, "Jangan berpikir hal itu akan terjadi! Adrian sebenarnya juga memperlakukan istrinyanya dengan sangat baik. Aku rasa Kau hanya akan menjadi istri keduanya yang tidak sah secara hukum! Bagaimana kau akan mengatakan itu pada keluargamu nanti?" Tanya Jessi dengan tatapan merendahkan Diana.

Diana yang sudah selesai mencuci tangan mengambil tisu sambil berkata, "wah,, wah,, Aku tidak tahu kalau sekertaris kekasihku ternyata orang yang kurang kerjaan juga. Sepertinya pekerjaanmu selama ini terlalu santai ya sampai-sampai kau memikirkan urusan pribadi orang lain. Ck,, kalau begitu aku harus merekomendasikan Adrian untuk memberimu tambahan pekerjaan lain supaya kau lebih berpikiran positif daripada berpikiran negatif terhadap orang lain," kata Diana sebelum ditutup dengan senyuman paling manisnya lalu berbalik untuk meninggalkan Jessi.

Tetapi langkahnya terhenti karena lengannya yang dicekal oleh Jessi, "kau begitu percaya diri?! Kau pikir kau bisa bertahan berapa lama di sini? Palingan cuma satu minggu saja sampai Adrian puas menggunakan tubuhmu yang cantik itu lalu membuang mu untuk mencari perempuan lain! Sadarlah bahwa kau itu hanya pemuas nafsu saja dan tidak akan pernah benar-benar menempati hati Adrian!" Tegas Jessi.

"Apa katamu?" Kali ini Diana menatap Jessi dengan tetapan tajamnya, "kau sedang merendahkan atasanmu?! Kau sedang menghina atasanmu sendiri?! Kalau aku menamparmu sekarang, kau pikir keluarga Adrian akan membelamu?" Tanya Diana yang sebenarnya menahan diri untuk menampar perempuan di hadapannya karena tidak ingin mengacaukan makan malam yang terlihat penuh keharmonisan.

Jessi sangat kesal, "Hei Jallang! Kau pikir posisiku selemah itu? Kau hanya perempuan yang baru datang ke tempat ini, dan aku sudah berada di tempat ini sejak--"

Plak!

Sebuah tamparan keras didaratkan Diana di pipi Jessi hingga perempuan di hadapannya tersungkur ke lantai.

"Sepertinya memang hanya sebuah tamparan yang bisa membuat mulut kotormu itu diam! Sayang sekali sekarang aku harus kembali mencuci tangan," Gerutu Diana kembali menyalakan keran dan mencuci tangannya dengan sabun.

Sementara Jessi yang tersungkur di lantai, perempuan itu memegangi pipinya yang terasa begitu panas dan perih sebelum akhirnya berusaha berdiri dan menatap Diana yang tampak sangat tenang.

"Kau seorang psikopat!" Ucap Jessi.

"Ya, aku psikopat, aku pelakor, aku perempuan murahan, aku Jallang, aku adalah perempuan paling jelek di matamu! Tapi jangan salah, di mataku kau jauh lebih buruk!" Kata Diana dengan kesal sambil menarik tisu dan mengelap tangannya.

Jessi menggertakkan giginya, Ini pertama kalinya Dia dikalahkan oleh seorang perempuan lain hingga dia tidak bisa membiarkannya begitu saja.

Perempuan itu dengan cepat berlari keluar dari toilet sambil meneteskan air matanya.

'Aku harus memberitahu semua orang kalau perempuan jallang itu baru saja menamparku!' geram Jessi dalam hati.

1
Dewi Habibah
bagus ceritanya
abdul adul
Luar biasa
Bing Ruyue
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍 10 jempol buat authornya
asya yussi
Luar biasa
Simbok'e Fayyadh
saya mlah bacanya genjerr...😅😅🤭
Qween boboho ¥
semangat thor💪💪💪💪💪
apajalah
..../Hug/
momi
mampir sambil nunggu, kirana up
Aisyah Nuha: jgn lupa bca jg yg amira kk lebih seru menarik.... karena ada dunia ajaib nya😅😅😅😅🤭
total 1 replies
Winter Milo
😵‍💫😩
Winter Milo
😁
Winter Milo
😅
Winter Milo
😆
Winter Milo
😂
Winter Milo
😆
Winter Milo
/Grin/
Winter Milo
/Good//Good/
Daisy Wulansari
Luar biasa
azhima
sekertaris kok lembek sih/Casual/
Yani Agustyawati
Luar biasa
Armyati
happy ending 😍😍😍 mkcieh byk kak author buat ceritanya yg bagus bgt ini 🙏🙏 semangat terus untuk karya" selanjutnya 💪💪💪🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!