"Hah koq Bisa sih Lo Sama Kak Reyvan?" ~Naya~
"Gue Juga Mana Tau, Ternyata Nyokap Gue Sahabat Nyokap Lo Nay, Dan Gue udah dijodohin Sama Kak Rey dari Kecil" ~Sasha~
.
.
"Kamu Harus Ingat ya, pernikahan ini hanya sebatas kontrak tiga tahun, tidak ada Hak dan Kewajiban dalam Pernikahan ini" ~Reyvan~
"Aku Mengerti Kak, Maaf" ~Sasha~
.
.
"Kamu Terlalu Baik Untuk Reyvan, Jika Kesempatan Datang diawal Padaku, Aku Akan Ambil Kesempatan Untuk Menikahimu dan Tidak Mengabaikanmu" ~Radit~
"Biarlah Seperti ini Mas, Aku Tak Mengapa" ~Sasha~
.
.
"Sha.. Lo Berhak Bahagia" ~Fitto~
"Gue Udah Gak Mikir Bahagia Fit, Dari Bokap Gue Selingkuh dan Pernikahan Gue yang Sakral Berubah Menjadi Pernikahan Kontrak, Gue Udah Gak Mikir Bahagia" ~Sasha~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DEMI BUNDA
"Jawab Rey!!"
Suara Ayah membentak Reyvan namun Reyvan tetap diam dan tidak bicara.
"Naya, ambil ponsel ayah dikamar" Titah ayah ke Naya,
Dengan segera Naya mengambilkan ponsel Ayah dan memberikannya pada Ayah, Ayah mendial nomer seseorang, dan itu adalah orang kepercayaan Ayah.
"Cari tau semua aktivitas Reyvan Seminggu terakhir ini, berikan dengan segera laporannya"
Ayah menutup ponselnya dan terus menatap tajam pada Reyvan.
"Yah please percaya pada Rey" bujuk Reyvan.
"Omongan kamu itu tidak ada yang bisa dipercaya Rey, bahkan ayah lebih percaya Sasha dibanding kamu"
"Rey, ada apa? lebih baik ceritakan sebelum Ayah dengar dari orang lain" kali ini Bunda membujuk Reyvan, namun Reyvan tetap diam seribu bahasa.
"Nay, apa Sasha tidak cerita apa-apa sama kamu?" tanya Bunda ke Naya.
"Engga bun, Sasha memang keliatan aneh hari ini, Sasha lebih banyak diam hari ini dan sewaktu bubar kampus juga Sasha langsung manggil taxi online untuk pulang"
Sekian lama dalam ketegangan, ponsel Ayah berbunyi, terlihat orang kepercayaan ayah menelpon untuk melapor, dan terlihat muka Ayah yang mulai geram dan memandang tajam kearah Reyvan.
"Kurang ajar kamu Rey" Ayah berdiri dan kemudian menampar Reyvan yang masih duduk disebelah Naya.
"Ayah!!" Teriak bunda dengan histeris saat Ayah menampar Reyvan.
"Anak kesayanganmu ini Bun, sudah buat malu keluarga kita, bagaimana kalo Riko dan Martha mengetahui calon menantu bejat seperti Reyvan, mau ditaro dimana mukaku ini bun" Geram Ayah.
"Ada apa yah, kita bicarakan baik-baik" Bujuk bunda,
Bunda membawa Ayah duduk kembali, terlihat Ayah yang begitu kecewa mengusap wajahnya dengan kasar.
"Salah didik apa Ayah ini Rey, tega kamu membuang kotoran kewajah Ayah!!"
"Yah ada apa?" Bunda terus bertanya dengan penasaran.
"Anakmu masih berhubungan dengan Sherin, dan mereka bukan hanya berpacaran, tapi juga sudah melakukan hubungan dengan jauh, bahkan terang-terangan meninggalkan Sasha di Mall hanya karna wanita murahan itu"
Bunda merasa terkejut,
"Kamu Rey, apa lebihnya wanita itu dibanding Sasha" Perlahan Bunda menangis.
"Bun maafkan Rey, Rey janji akan berubah, maafkan Rey yang masih goyah" Rey bersimpuh dikaki bunda.
"Bunda juga seorang perempuan Rey, adikmu juga seorang perempuan, kenapa kamu seperti ini" Bunda menangis sambil memukul Rey, perlahan bunda merasakan sakit didadanya
"Arghhh"
Semua mata tertuju pada Bunda,
"Bun..Bundaaa" teriak Naya yang melihat bunda kesakitan.
"Siapkan mobil, kita bawa Bunda ke Rumah Sakit" Titah Ayah,
Reyvan bergegas menyiapkan mobil dan membawa bunda menuju Rumah Sakit.
.
.
Pagi dikampus,
"Naya tumben belum datang, bentar lagi dosen masuk" ucap Sasha,
"Iya nih anak tumben banget belum datang" Jawab Fitto.
"Coba telpon Fitt"
Fitto meraih ponselnya, namun sebelum berhasil menelpon Naya, Dosen masuk kekelas dan mereka memulai belajar.
Hingga jam kuliah berakhir, mereka masih belum tau kenapa Naya tidak masuk kuliah.
"Apa Naya berantem sama Billy, dia jadi badmood ga sekolah ya Sha?"
"Gue gak tau Fitt, coba telpon lagi, kalo ga bisa ya kita kerumahnya, gue mau skalian ambil mobil gue dirumah Naya"
Fitto mencoba menelpon Naya,
"Iya Fitt"
"Nay, lo koq gak ke kampus? lo gapapa kan?"
"Gue dirumah sakit Fitt, Bunda kena serangan jantung semalam, gue gak sempet kasih kabar"
"Ya ampun Nay, rumah sakit mana? gue kesana ya"
"Rumah sakit milik keluarga Lo Fitt, ada Sasha? ajak sekalian ya"
"Oke Nay, gue lagi sama Sasha juga, kalo gitu langsung kesana ya, tunggu gue sama Sasha"
Fitto mematikan ponselnya,
"Sha, Nyokapnya Naya kena serangan jantung, gue gak tau sekarang gimana, tapi kita kesana ya, tadi Naya bilang juga gue harus ajak Lo"
"Hayu Fitt"
Fitto dan Sasha bergegas kerumah sakit dan langsung menuju kamar perawatan Bunda, Naya dan Rey terlihat duduk bersama dibangku penunggu Pasien.
"Nay" Sapa Sasha
Naya mendongak kemudian berdiri dan memeluk Sasha.
"Sabar Nay" Ucap Sasha sambil mengusap punggung Naya.
Fitto bergantian memeluk Naya,
mata Sasha tertuju pada Reyvan yang sedang duduk menunduk, namun dirinya mencoba untuk cuek terhadap Reyvan.
Setelah agak tenang, Fitto membawa Naya duduk percis didepan Reyvan,
Naya duduk diapit oleh Sasha dan Fitto.
"Gimana ceritanya Nay, Bunda bisa kena serangan jantung?" tanya Fitto.
Naya menatap Sasha,
"Lo gak cerita ama gue Sha tentang kelakuan Kak Rey, lo gak anggep gue sahabat lo lagi ya Sha"
Sasha sedikit terkejut dengan perkataan Naya,
"Nay, kita lagi bicara soal Bunda, kenapa jadi bahas gue"
Naya menghela nafas,
"Bunda kena serangan jantung karna Kak Rey cerita lo mutusin pertunangan, Kak Rey gak cerita alasannya, lalu Ayah cari tau penyebabnya, dan bunda shock bukan main Sha, Bunda langsung kena serangan jantung"
"Bunda tau Nay?"
"Iya Sha, Bunda tau soal Sherin dan hubungan gelap mereka"
Seketika Sasha melemas, "Gue sengaja gak ngomong sama lo Nay, biar Bunda dan Ayah gak usah tau, tapi kenapa jadi begini? gue gak masalah kalo gue jelek dimata Bunda" Sasha menutup wajahnya kemudian menangis.
Reyvan diam-diam memperhatikan Sasha,
"Bisa-bisanya gue nyakitin gadis sebaik Sasha" Gumam Rey dalam hati, dirinya sangat merasa bersalah.
"Sasha.." Ayah memanggil Sasha dengan nada terkejut.
Sasha berdiri kemudian menghampiri Ayah dan mencium punggung tangan Ayah.
"Yah maafin Sasha" lirih Sasha.
"Bukan kamu yang salah Sha, Ayah yang harusnya minta maaf ke kamu atas perbuatan Rey"
"Bunda gimana Yah?"
"Bunda masih shock Sha, belum mau bertemu dengan siapapun"
"Boleh Sasha bertemu bunda sebentar Yah?"
"Sha..." panggil ayah dengan pelan.
"Sasha janji akan buat Bunda lebih baikan Yah" Bujuk Sasha.
Ayah mengijinkan, Sasha masuk kedalam kamar perawatan Bunda, diikuti oleh Ayah, Naya, Fitto dan juga Reyvan.
"Bundaa" Sapa Sasha sambil mendekati brangkar Bunda.
"Shaa.." Lirih bunda kemudian menggenggam tangan Sasha.
"Maafin Bunda ya Sha"
"Bunda jangan banyak bicara dulu, Bunda harus sehat ya" Ucap Sasha dengan lembut.
"Shaa, bunda gak mau sehat lagi, Bunda mau mati aja"
"Sstt.. Bunda gak boleh ngomong gitu, kalo bunda mati, nanti Sasha nikah masa gak ada Bunda" Ucapnya sambil tersenyum.
Ucapan Sasha sontak membuat seisi kamar menjadi terkejut.
"Maksud Sasha?" tanya bunda dengan heran.
"Bunda harus sehat ya Bun, Maafin Sasha, Sasha janji akan terus meneruskan pernikahan Sasha dengan Kak Rey"
"Beneran Sha? tapi Rey sudah banyak menyakiti Sasha" lirih bunda.
"Kak Rey pasti berubah seiring jalannya waktu, Sasha akan bantu Kak Rey berubah" Jawab Sasha.
Reyvan merasa terkejut, tapi hatinya merasa menghangat, entah apa yang mulai dirasakannya.
"Shaa.. kita tidak ingin memaksakan kamu" Sahut Ayah.
"Yah, Sasha gapapa koq yah, yang penting bunda sehat dulu, sekarang fokus sama kesehatan bunda"
"Shaa.. Gak bisa begini Sha" Naya mulai terpancing untuk berbicara, mencoba membela sahabatnya itu.
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
Untuk Rey 👍👍👍👍 masih tetap menganggap Fazell anaknya.