NovelToon NovelToon
Codex Of Fantasy

Codex Of Fantasy

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Dan perjuangan hegemoni / Perperangan / Summon
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Ningrum, seorang gadis desa yang hidup ditengah diskriminasi, terjebak dalam pertempuran dahsyat antara dua makhluk raksasa yang dikenal sebagai Monarc. Di tengah kekacauan dan ledakan yang memekakkan telinga, Ningrum mendapati dirinya bersama pulau tempat kedua monster bertempur dipindahkan ke luar angkasa. Di antara bintang-bintang dan planet-planet asing, Ningrum harus menemukan cara untuk bertahan hidup di dunia baru yang penuh misteri dan bahaya. Dengan bantuan makhluk-makhluk aneh dan teknologi canggih, ia memulai petualangan epik untuk menemukan jalan pulang, sembari menguak rahasia Monarc yang dapat menentukan nasib galaksi. Mampukah Ningrum mengatasi segala rintangan dan menemukan takdir sejatinya di tengah galaksi yang luas dan penuh intrik? Temukan jawabannya dalam kisah fantasi isekai yang menegangkan ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wolf Geng

Vieto, tidak terima dengan perkataan Ningrum yang ingin merebut posisinya, memberikan perintah kepada anak buahnya untuk menyerang secara bersamaan.

"Dasar serigala. Meskipun lawan kalian hanya gadis lemah tidak berdaya, tapi kalian tanpa rasa malu menyerang secara berkelompok" sindir Ningrum.

Vieto tertawa melihat kenaifan gadis di hadapannya, "Dasar gadis bodoh, memangnya apa yang kau harapkan, keadilan? hal seperti itu tidak akan bisa kau dapatkan di sektor ini"

Ningrum menurunkan tas yang dia bawa saat melihat belasan anggota geng yang berlari kearahnya. "Ma. Sebenarnya aku tidak ingin terlalu menonjol ditempat ini" ucap seorang gadis yang datang dengan membawa tas sebentar bukit dan mengatakan akan mengambil alih geng penguasa wilayah.

"Tapi karena kalian yang memaksaku maka aku pun tidak keberatan untuk menunjukkan sedikit kekuatanku"

Serangan demi serangan membabi buta dilancarkan, namun Ningrum bergerak lincah menghindari setiap pukulan. semua orang terkagum-kagum melihat gerakan gadis itu.

berkali-kali Ningrum memiliki kesempatan untuk melakukan serangan balik, tapi dia tidak melakukannya seakan semuanya hanyalah sebuah permainan.

"Mati!" pukulan kuat dianyunkan seorang pria bertubuh besar, serangan mematikan yang dapat membunuh targetnya, tapi itupun jika mengenai sasaran.

"Hoam, lambat" Ningrum menghindari serangan sambil menguap lalu menendang kaki pria besar hingga membuatnya terjatuh. untuk kesekian kalinya semua orang dibuat terkejut dengan kekuatan Ningrum.

"Emm, sebenarnya aku menendang di titik gravitasi tubuhnya sehingga membuat keseimbangannya terganggu" Ningrum mencoba memberikan alasan.

Setelah menumbangkan tangan kanan Vieto, Ningrum berniat menawarkan perdamaian. Akan tetapi yang dia dapatkan justru serangan yang tidak berguna. anggota geng tahu jika serangan mereka tidak akan mengenal Ningrum, tapi mereka tetap melakukannya.

Merasa pertarungan ini hanya akan berakhir begitu dia mengalahkan bos, Ningrum mulai mendekati Vieto, gerakannya begitu anggun ditengah pukulan dan tendangan yang berusaha menghentikannya. seakan gadis itu adalah kupu-kupu yang sedang menari di taman bunga.

Setiap langkah Ningrum semakin mendekati Vieto, membuat para pengikutnya semakin panik. Mereka mencoba menghalanginya, namun tubuh mereka seolah menembus udara saat bersentuhan dengan Ningrum.

Vieto yang mulai ketakutan, mengeluarkan pistolnya. Namun, sebelum jari telunjuknya sempat menyentuh pelatuk, Ningrum sudah berada tepat di hadapannya.

"Sebaiknya kau sadar diri dengan satu pukulan ini, karena kalau tidak.... Kau sendiri yang akan menyesal" bisik Ningrum sebelum melayangkan pukulannya.

Suara hantaman keras bergema, pukulan itu membuat tubuh Vieto terpental, menembus jendela hingga melemparnya keluar dari stasiun, dan berakhir menghantam dinding dengan keras. Para pengikut Vieto terdiam kaget, tak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat.

Ningrum mematung seperti yang lain. "Emm... dia hanya tergelincir."

"""Jangan bohong!""" seru setiap orang serempak.

Anggota geng segera berlari menoleh Vieto, beberapa diantaranya mencoba menghalangi Ningrum, tapi hanya dengan satu kibasan tangan menerbangkan semua yang ada didepannya.

Ketika Ningrum akhirnya berdiri di depan Vieto yang terkapar di tanah, ada keheningan yang mencekam. Di benak Vieto, rasa sakit yang luar biasa menghantui tubuhnya, membuatnya berpikir bahwa ini adalah akhir baginya.

Tatapan mata gadis itu kosong, seolah tidak peduli dengan apapun yang ada didepannya. Membuat Vieto semakin ketakutan. Saat tangan Ningrum terulur ke arah wajahnya, dia menutup mata, pasrah, siap menghadapi nasibnya.

"Aaargh!"

Vieto bangkit, dia menatap sekeliling, melihat anak buahnya yang tampak panik tetapi masih hidup. Dalam pikirannya, dia yakin mereka semua telah mati, termasuk dirinya.

"Jadi gadis itu juga membunuh kalian, ya?" gumam Vieto, nadanya terdengar begitu pasrah, seolah kematian adalah satu-satunya takdir yang tersisa baginya.

"Eh, bos... tapi kami masih hidup," sahut salah satu anak buahnya dengan hati-hati.

"Hah?" Vieto tertegun, memegang kepalanya yang masih terasa berdenyut nyeri. "Bukannya gadis itu sudah membunuhku?"

Semua anak buahnya menggeleng dengan ekspresi bingung, lalu salah satu dari mereka maju dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Setelah mengalahkan bos dan membuatmu pingsan, gadis itu malah menumpahkan cairan penyembuh ke wajahmu... setelah itu, dia pergi begitu saja menuju pasar Rawamerta."

Vieto terdiam sejenak, masih berusaha memahami situasi. Kepalanya rasanya akan meledak memikirkan semua yang telah terjadi. Dia merasa dipermalukan, namun di saat yang sama, ada rasa lega karena masih diberi kesempatan untuk hidup.

"Apa dia sengaja membiarkan aku tetap hidup? dia mengatakan akan mengambil alih geng ini bukan?."

Vieto terbaring, pikirannya terus berputar, tak bisa menerima kenyataan bahwa dia telah dikalahkan oleh seorang gadis yang mengenakan seragam akademi terburuk di kota ini. "Apakah aku sudah jatuh serendah ini?" gumamnya, suara penuh rasa pahit dan kekecewaan.

Tangannya perlahan menyentuh luka bakar di pipinya, bekas dari masa lalu yang suram—tanda kekalahan yang sangat memalukan baginya. Luka itu seolah mengutuknya, menjerumuskannya ke tempat ini, sektor yang dikenal sebagai pembuangan, Sektor 3.

Sebuah wilayah di mana kekuatan seseorang tidak lagi berarti apa-apa, di mana dia terpaksa memimpin geng kecil, jauh dari kejayaannya yang dulu pernah dimiliki.

***

Ningrum melangkah menyusuri jalanan sempit dan kumuh sektor pinggiran. Di kiri kanan jalan, pedagang lesehan menjajakan barang-barang bekas dari tempat pembuangan akhir.

Kertas-kertas usang, peralatan yang sudah berkarat, dan potongan-potongan logam tergeletak di atas tikar kotor. Ningrum memandang sekilas ke arah barang-barang tersebut, menganggapnya tidak berharga dan tidak menarik minatnya.

Setelah beberapa waktu berjalan menyusuri pasar, dia akhirnya sampai di sebuah bangunan toko yang tampaknya sudah lama ditinggalkan. "Jadi ini tempatnya?" Ningrum melihat peta di ponsel, memastikan bahwa dia berada di lokasi yang tepat.

Bangunan tersebut terlihat sangat tidak terawat, dinding yang mengelupas, atap yang hampir rubuh, dan jendela-jendela pecah. Ningrum merasa dia bisa merubah bangun itu hanya dengan meniupnya.

“Rumah baruku...” Ningrum bergumam dengan nada getir.

Tatapannya meneliti bangunan itu dengan rasa kekecewaan yang mendalam, seolah baru saja ditipu. Dia telah membeli bangunan ini secara online, meskipun dia sudah tahu kondisi toko jauh dari kata ideal, tapi kenyataan ini jauh lebih buruk dari yang dia bayangkan.

"Ya, memangnya apa yang bisa diharapkan dari sektor ini," ucapnya, nada suaranya mengandung campuran keputusasaan dan pasrah. Dia menarik napas dalam-dalam dan melangkah masuk ke dalam toko.

"Aku harap tidak ada hantu di dalam"

***

Di dalam toko, debu tebal menyambutnya, dan ruangan gelap hanya diterangi oleh cahaya yang masuk melalui celah-celah dinding. tidak ada barang yang tersisa, semua yang ad didalam hanya sampah.

Begitu Ningrum masuk ke dalam toko, Comel, buku sihir yang telah lama berada di dalam tasnya, akhirnya dapat keluar. Dengan penuh semangat, Comel terbang di sekitar ruangan, berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Namun, kegembiraan itu tidak bertahan lama. Comel terbatuk-batuk akibat debu tebal yang mengisi udara di dalam toko.

Ningrum memperhatikan pemandangan tersebut dengan senyum tipis. Bersama Comel yang bertengger di atas kepalanya, Dia berjalan menuju halaman belakang yang menjadi alasan Ningrum membeli properti ini.

Ketika Ningrum membuka pintu belakang toko dan melangkah keluar, dia mengharapkan pemandangan halaman yang luas dan menjanjikan, seperti yang dijelaskan di katalog. Namun, harapan itu segera sirna ketika yang dia lihat adalah ladang ilalang setinggi tiga meter yang memenuhi seluruh area belakang. Ilalang-ilalang itu menjulang tinggi, seperti dinding alami yang menghalangi pandangan.

Ningrum menghela napas panjang, menyadari betapa besar pekerjaan yang harus dilakukan. “Sepertinya kita akan bekerja keras,” Ningrum mengarahkan perhatiannya pada Comel yang kini mendarat di atas kepalanya.

Comel mengepakkan bukunya seakan bersiap memberikan bantuan pada Ningrum.

1
Nresyaa$$
oh ...tidak sabar menunggu aku sukalah
arfan
semangat up terus bos
rachmat hidayat
/Drool/ siiiip ceritanya asyik. seru.
rachmat hidayat
makin seru
Nresyaa$$
Thor semangat untuk up ok
Orpmy: terimakasih
total 1 replies
Nresyaa$$
Thor terus up detya supaya aku boleh terus membaca cerita ini di sangat menarik
Nresyaa$$
Thor menarik aku akan selalu menantikan kelanjutannya 🥰
semangat 😘
Nresyaa$$
menarik😚
Fiorentina' EVRENZAN
(O_o)?? WTF
siro
👍
Adrian Syifa
lama gk buka mangatoon eh author gw up walapun beda novel
Fiorentina' EVRENZAN
👉💀👌
Fiorentina' EVRENZAN: wkwkwkwk
Orpmy: hah?........
total 2 replies
Fiorentina' EVRENZAN
Thor, lu buat lagi ya
yang kemarin aja belum selesai😑
Masda Alfarisi
lanjutkan min
Fiorentina' EVRENZAN: novel mu yang kemarin gak dilanjutkan tor/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!