Suka Jeruk mateng? itu biasa, suka Mangga mateng? itu juga biasa, tapi kalau suka sama Duku Mateng gimana? biasa tidak? oh tentu saja tidak!
Duren memang keren
Tapi Duku lebih menantang
Duku Mateng yang satu ini beda dari yang lain, tidak percaya? buktikan saja sendiri.
Squel dari OPERATOR HATI BARATA jadi aku sarankan untuk membaca itu dulu ya guys biar nyambung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Si Galak
"Gimana?" Berliana langsung bertanya pada Cia, yang baru saja selesai menelpon Galaska, Abangnya. Mobil mereka mogok ditengah jalan, jadi mau tidak mau mereka harus mendorongnya agar menepi.
"Nih pop ice nya!" Yasmine menyodorkan dua cup pop ice pada Berliana dan Cia. Ketiga wanita itu duduk di bahu jalan, sembari menyeruput minumannya masing masing. Kalau dilihat lihat, ketiganya seperti orang hilang, yang tengah menatap satu persatu kendaraan yang lewat.
"Bang Galak mana sih? lama amat! kalo kita diculik Om Om gimana." Yasmine kembali mengoceh, padahal biasanya dia tidak akan berani berbicara saat Galaska ada didekatnya. Ingat Galaska itu pria bermulut pedas dan tersadis yang dimiliki oleh keturunan Pace Damar.
"Udah deh duduk aja, entar juga Bang Galak sampai. Dia tadi udah ngomel ngomel ditelepon, katanya lagi sibuk di bengkelnya. Punya Abang satu rasanya pingin aku tuker tambahin." Cia menyeruput pop icenya dengan kasar, Kakak satu satunya itu memang benar benar sangat menyebalkan. Pantas saja sampai sekarang Gala masih menjomblo, mana ada wanita yang betah didekatnya.
Setelah hampir 1 jam 30 menit menunggu, dan minuman mereka pun sudah bertambah bahkan camilan pun sudah habis. Sebuah mobil Jeep hitam milik Galaska akhirnya sampai, ketiga wanita beda usia itu menatap penuh dendam pada pria berkaos hitam, bercelana jeans selutut serta tampan rupawan, saat dia keluar dengan santai dari dalam mobilnya.
"Udah dapat berapa recehannya?" Wajah menyebalkan Galaska, membuat ketiganya beristigfar berkali kali, agar tidak melempar cup pop ice kearah Abang mereka.
"Udahlah Abang jangan bikin kita tambah kesel, cepetan benerin. Udah mah gagal nonton, make liat muka nyebelin Bang Galak lagi, tambah nelangsa tau gak!" hanya Berliana yang berani berkata seperti itu, pada pria berwajah bule yang begitu mirip dengan Nagara, Omnya.
Gala menatap dingin pada adik sepupunya, bahkan panggilan Bang Galak tercipta oleh mulut cerewetnya itu, hingga membuat kedua adiknya yang lain mengikuti. Untung saja Gavyn dan Davyn satu server dengannya, jadi dia masih punya teman.
"Bisanya cuma ngerusak, ngebenerin gak becus. Ngandelin orang mulu hidupnya, mau maju dari mana coba. Kalau bisa nyetirin mobil kudu bisa mesin juga dong, jangan apa apa nyusahin orang. Gak berguna banget hidup!" Cecar Galaska.
Ketiga wanita itu menulikan telinga, saat Gala mulai mengeluarkan kata kata seuhah nya. Telinga mereka sudah kebal, bahkan ini terdengar biasa saja, biasanya ceramah sang Abang akan melebihi seblak level 100.
Mereka bertiga malah memilih masuk kedalam Jeep Gala, menikmati pop ice yang belum selesai mereka nikmati.
💝💝💝
"Jadi dia yang ngasih ikan itu sama, Ibu?" Soraya yang tengah menyuapi Lora menganggukkan kepala, saat mendengar Radja bertanya soal gadis ramah tadi.
"Iya, dia gadis ramah dan cantik ya. Penampilannya juga sederhana sekali, coba saja dia mau jadi menantu Ibu, Ibu pasti tidak akan menolaknya." Soraya terlihat berbinar saat dia kembali mengingat Berliana.
Sedangkan Radja, pria itu terlihat menghela napas kasar. Ibunya ini, kenapa meminta hal yang tidak akan pernah mungkin terjadi. Mana mungkin gadis sesempurna dia, mau dengan duda berbuntut sepertinya, saat penampilan begitu saja gadis itu terlihat sangat mempesona apa lagi saat dia berdandan.
"Ibu jangan terlalu berharap Bu, putramu ini banyak kekurangannya. Mana mungkin gadis sesempurna dia mau dengan duda berbuntut seperti Radja, dia pasti mencari bujangan yang masih single dan tidak memiliki anak. Lagian Radja takut, Radja takut kalau nanti Radja berhubungan sama wanita lagi, dia nasibnya akan sama dengan Disha Bu. Radja takut apa yang diucapkan oleh Ibu Lasmi itu benar, Radja cuma bawa petaka buat Disha." ucap lirih Radja.
Senyuman Soraya surut, ucapan Radja begitu menamparnya. Kenapa putranya begitu trauma, apa yang harus dia lakukan sekarang?
'Kalau begini ceritanya, Ibu akan membuatmu percaya kalau kamu itu tidak pernah membawa petaka apa pun dan untuk siapa pun.' Tekad Soraya dalam hati
**GALASKA GAVY RANENDRA
SI BULE SEUHAH KALO NGOMONG**
