ANTARA KITA

Juan dan teman-temannya yang lain sedang duduk di roftoop, dia meminta bantuan mereka untuk mencari informasi mengenai lelaki berpakaian serba hitam yang meneror nara.

“Lo punya musuh nggak?”tanya kemzo menatap juan.

“Setau gua cuma geng arthur sih, selebihnya nggak ada”jawab juan.

“Kalau arthur nggak mungkin kan? Dia belum di bebaskan”ucap juan.

“Iya juga sih”sahut araz.

“Lo udah tanya sama nara tentang laki-laki itu? Siapa tau dia bisa kasih kita clue nya”seru kenzo menatap juan.

“Iya juga ya, apa perlu gua panggil nara kesini?”pinta juan.

“Nggak usah!”jawab kenzo dengan cepat. Ia tau nara tidak akan mau kesini jika ada dirinya.

“Lewat chat aja”lanjut kenzo.

Juan mengeluarkan ponselnya dari saki, ia mulai mengirimkan nara pesan, tak lama nara membalas pesannya.

Nara| intinya dia pakaian dia serba hitam dia juga pakai masker, jadi aku nggak bisa begitu melihat wajahnya. Tapi juan, suaranya itu mirip arthur.

“Nggak mungkin arthur kan?”gumam juan menatap mereka secara bergantian.

“Maksud lo?”tanya araz bingung.

“Kata nara suaranya mirip arthur”jelas juan.

“Nggak mungkin arthur bisa bebas”ucap leo yang sedari tadi diam.

“Tapi kita nggak tau juga, dia anak kesayangan mama. Bisa jadi mamanya yang ngebebasin dia”sahut kenzo.

“Kita cari tau dulu arthur sudah bebas arau belum, setau gua kawan-kawannya yang lain masih pada di penjara”ucap araz.

“Juan, lo fokus sama nara aja jangan sampai dia terluka. Leo lo pantau mamanya arthur. Dan gua sama araz bakal cari laki-laki itu”kenzo membagikan mereka tugas.

“Leo lo nanti bakal di bantu naren kalau dia udah sembuh, dan lo juan fokus ke nara aja”ucap kenzo. mereka semua menganggukkan kepalanya setuju.

...----------------...

Sementara itu, Nara sedang asik bermain game di ponselnya, namun sebuah pesan masuk dari nomor yang tak dikenal.

“Siapa ya?”gumam nara. ia membuka room chat dengan nomor tak di kenal itu.

Unknown| hay, masih ingat gua nggak?

Nara mengerutkan alisnya setelah membaca pesan itu. Siapa? Pikirnya

Unknown| lo masih belum kenal gua? Masa begitu cepat sih lupain gua?

Nara| siapa? Aku benar-benar nggak kenal sama kamu

Unknown| ck, masa lo lupa sama sahabat lo waktu smp!

Nara terdiam, dia mencoba mengingat kenangannya pas saat masih smp dulu. Beberapa menit kemudian ia tersenyum.

Nara| kamu freya atau reya?

Unknown| aku freya, akhirnya lo ingat juga ternyata.

Nara| iyakah?, kalian apa kabar? Udah hampir dua tahun kalian nggak ada kabar sama sekali.

Freya| kabar kita baik, lo sendiri gimana?

Nara| aku juga baik, kalian masih di singgapura?

Freya| enggak lagi, kita pulang ke sini lagi. Dan kita berdua juga akan sekolah disini tau!

Nara| benarkah? Kalian sekolah dimana? Aku senang dengarnya akhirnya kita bisa ketemu lagi.

Freya| Nanti aku cerita, kita ketemuan aja gimana?

Nara| boleh, dimana?

Freya| kita ketemuan di cafe xxx aja ya. Sore sekitar jam 4.

Nara| okee

Nara tersenyum senang saat mendapat kabar dari sahabat lamanya itu, saat di smp hanya si kembar itulah yang menjadi temannya selain juan, Mereka kemana-mana selalu bertiga.

Nara jadi tidak sabar untuk bertemu temannya itu setelah hampir dua tahun tidak berjumpa karena freya dan reya harus ikut kedua orang tuanya yang berpindah tugas.

“Juan masih ingat nggak yah sama mereka?”tanya nara dalam hati.

“Mustahil sih, soalnya dulu juan nggak akrab sama mereka. Juan dulu mah anti cewek banget”ucap nara tekekeh saat mengingat masa-masa smp dulu.

Nara tidak sadar jika juan sekarang sedang berjalan ke arahnya, ia masih sibuk tertawa sendiri sambil melihat ponselnya.

“Bahagia banget kayaknya, kenapa?”tanya juan tiba-tiba saja ia duduk di dekat nara.

“Juan?”kaget nara

“Ngapain kamu masuk kelas aku?”tanya nara menatap juan.

“Enggak ada, pengen lihat lo aja”ucap juan.

“Senang banget sepertinya? Kenapa sih?”tanya juan kepo.

“Juan aku senang banget tau!” Ucap nara dengan senyuman yang merekah.

“Cerita dong ke gua kalau lagi bahagia”pinta juan.

“Kamu masih ingat nggak sama teman aku yang kembar waktu smp dulu?”tanya nara.

Juan terdiam, dia menatap nara mencoba mengingatnya namun nihil dia tidak mengingat apapun.

“Gua nggak ingat”jawab juan.

“Ih tuh kan!, aku udah tebak pasti kamu nggak ingat”kesal nara.

“Ituloh yang kembar, yang pernah ngejekin kamu banci”jelas nara.

Juan terdiam, seketika ia mengingatnya walaupun tidak begitu jelas. Karena memang dulu ia tidak begitu dekat dengan kedua teman nara itu.

“Hem, kenapa?”

“Mereka udah pulang kesini, jadi aku nanti mau ketemu mereka di cafe xxx”ucap nara tersenyum.

“Jam berapa?”tanya juan.

“Jam 4 gitu”jawab nara.

“Nanti gua antar, gua juga yang jemput! Nggak ada penolakan!”setelah mengucapkan itu juan bangun dari duduknya ia mengacak-acak rambut nara dan setelah itu pergi darisana.

“Kebiasaan!”kesal nara ia kembali merapikan rambutnya yang sudah di acak-acak oleh juan.

...----------------...

Sore harinya, seperti janji nara dan juga freya mereka akan ketemuan di sebuah cafe. Dan seperti perkataan juan tadi, juan yang akan menghantarkannya.

Nara mengambil ponselnya, ia berniat akan memberitahukan kepada freya kalau dirinya sudah mau on the way.

Nara| freya, aku otw ya

Beberapa menit kemudian dreya membalasnya

Freya| iya, gua juga mau otw nih sama reya.

Nara menyimpan ponselnya di dalam tas, ia menatap dirinya di cermin lalu segera pergi dari apartemennya karena juan sedari tadi sudah bilang kalau dia sedang on the way.

Dan benar saja, saat di lobby apartemennya nara sudah melihat juan yang sedang bermail ponsel di atas motornya, Nara berlari pelan mendekati juan.

“Lama ya?”tanya nara menatap juan.

“Enggak, ayo berangkat”ucap juan.

Nara pun naik ke atas motor milik juan, dan mereka berdua pun pergi darisana. beberapa menit kemudian, mereka sampai di cafe tempat nara dan freya janjian.

Nara turun dari motor, ia melihat ke sekeliling namun ia belum melihat freya dan juga reya.

juan membuka helm full facenya ia menatap nara yang sedang mencari keberadaan seseorang.

“Nara”panggil juan.

Nara menoleh,”iya?”

“Bagi ponsel bentar”pinta juan.

Nara mengerutkan keningnya, tetapi ia menurut ia mengasih ponselnya ke juan.

juan mengambil ponsel nara itu, entah apa yang ia lakukan intinya ia mengotak-atik ponsel milik nara setelah itu kembalikan kepada nara.

“Jangan pernah matiin ponsel apapun yang terjadi ya?”pinta juan.

“Kenapa?”heran nara ia menatap ponsel miliknya yang sudah ada di tangannya.

“Nurut aja!”

“Kawan lo mana?”tanya juan mengalihkan topik pembicaraan.

“Mereka kayaknya belum sampe”jawab nara.

Tak lama, sebuah mobil berhenti di dekat mereka. Nara dan juan sama-sama menatap mobil itu, hingga akhirnya penghuni mobil itu keluar. Dua gadis kembar itu menghampiri nara dengan senyum merekah.

“Nara itu lo kan?”tanya salah satu dari mereka.

“Iya, ini aku”jawab nara excited.

“Aaa akhirnya jumpa lagi!!”ucap perempuan itu lagi.

Sekentara juan, hanya melihat mereka saja, ia kembali memakai helm full facenya, ia melihat lagi ke arah mobil itu.

“Kok mobilnya kayak nggak asing ya?”batin juan.

“Ju, aku masuk dulu ya?”seru nara.

Juan menoleh ke arah nara, “iya, kalau mau pulang kabari biar gua jemput”ucap juan.

“Iya, kamu hati-hati ya”ucap nara lalu pergi masuk ke dalam cafe tersebut, nara melambaikan tangan pada juan, juan tersenyum di balik helm full facenya lalu ia pergi dari sana.

Mereka bertiga duduk di dekat pintu masuk, seseorang datang untuk mengasihkan mereka menu, setelah memesan makanan. karena sudah lama tidak bertemu mereka bertiga mengobrol-ngobol berbagi cerita.

“Eh btw, itu cowok lo ra?”tanya reya.

“Bukan, dia itu sahabat aku udah kayak abangku sendiri”jawab nara.

“Masa sih?”tanya reya tak percaya.

“Masa kamu lupa?, itu juan loh. Yang sering bareng aku pas smp itu”jelas nara.

Seketika mereka berdua menganggukkan kepalanya, “yayaya, gua ingat!”ucap freya.

“Kalian beneran udah fiks bakal sekolah disini?”tanya nara.

“Iya, kita nggak balik lagi ke singapura”jawab freya.

“Emang orang tua kalian udah di tugaskan disini lagi ya?”

“Enggak, kita disini tinggal sama om dan tante kita. Soalnya nanti kita kuliah balik lagi kesana jadi mau habiskan masa sma disini aja”jelas reya. Nara hanya menganggukan kepalanya mengerti.

“Eh btw, kalian sekolah dimana?”tanya nara.

“Kita sekolah di SMA GARUDA.”jawab freya.

“Ihh, aku sekolah disitu juga loh!”ucap nara excited.

“Iyakah?, wah nanti kita bisa bareng lagi dong”

Mereka bertiga terus mengobrol hingga pesanan mereka tiba, mereka pun mulai memakan makanannya sambil bercerita.