NovelToon NovelToon
Mantan Rasa Pacar

Mantan Rasa Pacar

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Berbaikan / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Asmi SA

MANTAN. Apa yang terbesit di pikiran kalian saat mendengar kata 'MANTAN' ?

Penyesalan? Kenangan? Apapun itu, selogis apapun alasan yang membuat hubungan kamu sama dia berubah menjadi sebatas 'MANTAN' tidak akan mengubah kenyataan kenangan yang telah kalian lewati bersama.

Meskipun ada rasa sakit atas sikapnya atau mungkin saat kehilangannya. Dia pernah ada di garis terdepan yang mengisi hari-harimu yang putih. Mengubahnya menjadi berwarna meski pada akhirnya tinta hitam menghapus warna itu bersama kepergiannya.

Arletta Puteri Aulia, gadis berkulit sawo matang, dengan wajah cantik berhidung mancung itu tidak mempermasalahkan kedekatannya lagi dengan cowok jangkung kakak kelasnya sekaligus teman kecilnya-- Galang Abdi Atmaja. Yang kini berstatus mantan kekasihnya.

Dekat? Iya,
Sayang? Mungkin,
Cemburu? Iya,
Berantem? Sering,
Jalan bareng? Apa lagi itu,
Status? Cuma sebatas mantan.

Apa mereka akan kembali menjalin kasih? Atau mereka lebih nyaman dengan -MANTAN RASA PACAR- julukan itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asmi SA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26

Baik Andini maupun Arletta menoleh pada suara barusan. Riyan berdiri dengan ekspresi yang sulit terbaca.

Andini mendekatinya. “Din, maaf!” ucap Riyan kemudian. Andini memeluknya. “Aku maafin.”

Riyan terkejut lalu menangkup wajah gadis itu. “kita ngga putus kan?” Andini menggeleng tersenyum. Dengan perasaan lega, Riyan kembali memeluk Andini.

“Ada orang loh di sini," sindir Arletta. Membuat mereka melepaskan pelukan mereka.

“Aih ganggu aja sih lo Ta!” protes Andini. Namun kemudian mereka tertawa bersama.

***

“Kak, beneran mau berangkat hari ini? Emang kakak ngga kangen apa sama aku, kan lama kakak ngga pulang, masa pulang cuma sebentar doang,” rengek Arletta di depan koper kakaknya.

Rafa terkekeh masih sibuk dengan barang-barang di tangannya. Ia meletakkannya di dalam koper lalu duduk di samping Arletta.

“Tata sayang, Kakak ngga akan lama kok, dua tahun lagi, oke?” Bujuk Rafa. Arletta memanyunkan bibirnya, “dua tahun? Ngga lama? Itu lama kak!” Ujar Arletta masih merengek.

“Tata sayang, udah ih ngerengeknya, mending kamu bantuin Kak Rafa beres-beres,” ucap mama yang tiba-tiba muncul di balik pintu.

“Ih mama, ngga mau,” ucap Arletta menatap mamanya kesal.

“Ya udah kalo ngga mau, mending kamu turun gih, jangan gangguin kakak kamu lagi beres-beres. Ada Galang tuh di bawah,” ucap mama membuat Arletta terkejut. “Galang?”

Mama mengangguk lalu pergi dari sana.

“Udah sana temuin,” ucap Rafa tersenyum. Arletta kembali memanyunkan bibirnya. Ia menghela nafas berat lalu berdiri dari ranjang kakaknya.

“Janji dua tahun aja!” ucap Arletta mengangkat kelingkingnya. Rafa tersenyum lalu mengangkat kelingkingnya juga, “iya, udah gih sana turun, kasihan Galang nunggu lama.”

Dengan langkah berat Arletta turun dari sana. Rafa hanya bisa menggeleng melihat tingkah adiknya itu, Arletta sangat dekat dengannya, makanya Arletta sangat sedih jika harus jauh dari Rafa.

***

“Lang? Ngapain?” Tanya Arletta saat sampai di depan Galang. Galang mengernyit, “ngga boleh gue ke sini?”

“Ng-ngga gitu, dih emosian ya jadi orang,” ucap Arletta gelagapan. Galang menghela nafas.

“Gue mau nganter Kak Rafa ke bandara,” ucap Galang menyandarkan kepalanya di punggung sofa.

Arletta mengernyit heran, “hah?”

“Gue udah janjian sama Kak Rafa kemaren, ngga usah kaget gitu. Lo mau ikut apa ngga?” Ucap Galang tanpa menatap Arletta, ia justru sibuk dengan ponsel miringnya.

“Hah?” Arletta masih tampak cengo menatap Galang yang tengah sibuk sendiri itu. Galang mendengkus, ia menyimpan ponselnya di atas sofa.

“Buruan ganti baju, atau gue tinggal,” ujar Galang dengan wajah datarnya. Arletta terlonjak lalu beranjak dari sana, berlari menuju kamarnya.

Galang terkekeh melihat tingkah lucu Arletta barusan. Ia kembali memainkan ponselnya sembari menunggu kakak-adik itu turun.

***

“Jaga diri baik-baik ya, jangan banyak-banyak makan pedesnya, kasihan lambung kamu,” ucap Rafa mengelus lembut kepala Arletta. Arletta menghela nafas lesu, dipeluknya Rafa dengan erat, ia masih rindu dengan kakaknya itu.

“Boleh ngga, kalo kakak lanjut kuliah di sini aja,” ucap Arletta lirih. Rafa terkekeh, “Ta, ngga bisa dong, lagian Cuma dua tahun lagi kok,” ia melepaskan pelukannya, menatap Arletta lembut, “Ta, dengerin kakak. Kalo kamu lulus nanti, kakak akan ajakin kamu keliling Korea. Belajar yang rajin, oke?” Bujuk Rafa.

Dengan berat hati Arletta mengangguk. “Anak pinter,” ucap Rafa menepuk pelan puncak kepala Arletta. Rafa menatap Galang yang sedari tadi di belakang Arletta. “Lang, titip Tata ya, jagain dia. Jangan sampai ada yang buat dia nangis,” pinta Rafa menepuk bahu Galang.

“Siap kak, aku akan selalu jagain Tata, seperti biasa.” Galang tersenyum tulus menatap Rafa. Mereka melambaikan tangan saat Rafa mulai menjauh.

“Yuk pulang,” ucap Galang melangkah lebih dulu, merasa Arletta tidak berada disisinya, Galang menoleh.

“Ngapain masih di situ?” Ucap Galang mengernyit heran. Arletta tampak murung di tempatnya berdiri. Galang menghela nafas, kembali ia menghampiri Arletta.

Galang mengulurkan tangannya dan meraih tangan Arletta, Arletta sontak melirik tangannya di dalam genggaman tangan Galang.

“Apa perlu gue gandeng tangan lo?”

Arletta mendongak menatap Galang yang masih setia menatapnya. Tanpa menunggu jawaban Arletta, Galang menariknya agar mereka cepat pergi dari sana.

Arletta tidak tahu, apa yang tengah ia rasakan sekarang, ia hanya merasa kehangatan dalam dirinya. Galang yang sebelumnya dingin, kini kembali hangat seperti dulu. Galang nya kembali. Tanpa sadar ia tersenyum menatap Galang di sampingnya.

***

Raya menatap pria itu dari kejauhan. Untuk mendekatinya saja ia rasa tidak mampu, kakinya terasa berat untuk melangkah. Hanya dengan melihatnya tersenyum, ia sudah merasa bahagia.

Untuk ke sekian kalinya ia menghela nafas berat. Raya menunduk, matanya terasa panas, dadanya terasa sesak. Sesakit ini melihat orang yang pernah dekat dengannya kini terasa jauh. Ia memutuskan untuk pergi dari sana. Baru saja ia akan melangkah, ia merasa seseorang berjalan ke arahnya.

Raya menoleh untuk memastikannya. Namun yang ia dapat justru sebuah pelukan yang erat. Pipinya memanas seketika saat ia mendongak mendapati Rafa yang tengah memeluknya.

“Kak-“

“Hanya sebentar, ku mohon,” ucap Rafa lirih. Raya menundukkan kembali wajahnya. Untuk sejenak, Raya membiarkan Rafa memeluknya.

Rasa rindu yang selama ini dia pendam menguak begitu saja. Tangannya terulur membalas pelukan Rafa, namun ia mengurungkannya. Ia masih ragu, apakah rasa sayang itu masih ada sampai sekarang.

***

1
Fittar
akhirnya balikan 🥰
Fittar
baikan juga ini kakak adik...
tinggal urusan cintanya aja yang masih jauh🤭
Fittar
lagi datang bulan maunya makan pedes😁
Asmi_SA: wkwk sesama cewek pasti paham
total 1 replies
Diana Novitasari IzSa
keren
Asmi_SA: thank you
total 1 replies
Fittar
semua betah memendam rasa 🤧
Asmi_SA: kalo aku mah ngga bisa 😭
total 1 replies
Fittar
Luar biasa
Asmi_SA: makaasiih sudah mampir🤗🥰
total 1 replies
revasya alzila
keren lanjut thor
Asmi_SA: makasih udah mampir🤗
total 1 replies
Rita Riau
ga bisa ke lain hati ya Lang,,,? bukan nya benci malah tambah posesif ke mantan,,
Asmi_SA: ngga bisaa.. Galang cinta banget soalnya wkwk
total 1 replies
Rita Riau
mungkin menghindar lebih baik Yan 🤔🤭
Asmi_SA: /Scowl/
total 1 replies
Rita Riau
izin mampir ya Thor 🙏
Asmi_SA: makasiih udah mampiir 🤗
total 1 replies
revasya alzila
Di tunggu kelanjutannya Thor
Asmi_SA: stay tune yaa🥰
total 1 replies
kookie 🐰
mampirr... semangat terus kakaa 🔛🔥
Asmi_SA: makasiiihh jangan bosen bosen yaa 🥰🥰
total 1 replies
revasya alzila
Nyimak kak
Asmi_SA: makasiiih .. jangan bosan-bosan yaaa🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!