Kisah cinta akan membawa hati pada garis takdir nya masing - masing, seperti Dira yang selalu saja gagal dalam percintaan. Seorang gadis yang merasa dirinya sudah tak berarti, di benci mertua dan di campakan suami nya, memulai kisah cinta nya kembali meski selalu berujung pada penghianatan, namun Dira berharap akan takdir membawa nya pada cinta sejati nya, hingga pada akhir nya Tuhan benar - benar menjawab doa nya, mempertemukan Dira dengan cinta sejati nya, meski bukan yang pertama namun akan menjadi yang berarti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PATAH HATI 1 ...
Panas semakin membara namun banjir masih penuh menengelam kan wajah Natalia, rambut panjang nya kini sudah tak lagi berbentuk. . . Sapuan make up di wajah nya telah luntur akan air mata yang tak mau berhenti mengalir di wajah munggil nya.
Melihat pemandangan seperti itu Aji malah asyik melihat postingan foto Dita di aplikasi IG nya, " Dia masih menyimpan foto berdua dengan ku, hemmm aku rasa seperti nya Dita juga masih belum bisa move on dari aku. Harus gercep nih mencari cara agar Dita mau maafin aku.. Lalu kita baikan, yee... " batin Aji tanpa mempedulikan perasaan Natalia saat ini.
" Kita sudah sejauh ini mas, lalu bagaimana aku bisa menjelas kan kepada orang tua ku, tentang kandas nya hubungan kita ini mas.. Apa perasaan mas Aji terhadap ku sudah tidak ada lagi, walau sedikit saja. bagi ku itu sudah cukup untuk bisa bertahan mas. " ucap Nata semakin lirih dengan suara serak nya,
" Berapa kali aku harus jelasin ke kamu Nata, tidak ada yang bisa kita pertahan kan lagi. Dari awal aku memang tidak pernah punya perasaan yang lebih ke kamu. Apa yang kita lalui itu hanya ungkapan rasa kagum ku terhadap mu. Tapi itu dulu, karena sekarang rasa kagum itu sudah tak ada lagi. Kamu nggak usah fikirin bagaimana memberitahu orang tua mu, itu biar menjadi urusan ku. Tidak perlu repot - repot, karena aku sendiri yang akan memberi tahu orang tua kita nanti nya. Maaf kan aku Nata, tapi perasaan memang tak bisa untuk di paksa kan. Dari pada nanti nya hanya rasa sakit yang menghampiri kita, mending sakit nya sekarang kan.. Aku tidak bisa lagi untuk membohongi perasaan ku, bila sampai saat ini aku belum bisa move on dari Dita, perasaan ku ini penuh akan cinta untuk nya. Dita adalah cinta pertama ku, dan aku berharap nanti nya Dita juga yang akan menjadi cinta terakhir ku. Meski aku sempat beberapa kali khilaf dekat dengan perempuan lain, nyata nya aku tetao kembali sama dia kan... " balas Aji panjang lebar ungkap perasaan nya.
" Segitu cinta nya mas Aji sama mbak Dita, kalau memang masih cinta untuk apa mas Aji menceraikan mbk Dita. Lalu PHP cewek lain, dan sial nya cewek itu adalah aku. " sahut Nata yang engan beranjak dari tempat duduk nya, bukan nya masuk ke dalam gedung, Nata malah terlihat nangis di pojokan pintu belakang, dengan Aji yang masih bersedia menemani Natalia.
" Hah, bagaimana mansud kamu tadi... Aku memang menceraikan istri ku tapi aku sama sekali nggak ada mansud untuk PHP ke cewek lain, ya kalau kamu ngerasa nya seperti itu, ya aku minta maaf... Satu lagi fakta yang harus kamu tahu, agar kamu tak selalu berfikir negatif dulu dengan orang lain. Dita bukan mantan istri ku, " jelas Aji
Seketika mata bulat Natalia langsung melotot mendengar jawaban Aji. Kening nya terlihat mengkerut karena terlalu berfikir keras, bagaimana bisa Dita bukan mantan istri Aji, lalu siapa Dita.
" Aku bener kan bila selama ini mas Aji hanya PHP sama aku. Sekarang cewek mana yang nggak akan berharap bila ada orang yang dengan sadar meminta cewek itu untuk menjadi pendamping hidup nya, di depan banyak orang lain. Mungkin aku bisa dapet laki - laki yang lain, untuk jadi penganti mas Aji, lalu untuk rasa malu ku ini siapa yang bakal nanggung mas. " sahut Natalia masih dalam isakan nya, terdengar tangisan nya begitu menyayat hati siapa pun yang mendengar.
" Berdebat dengan mu nggak akan ada ujung nya ya.. Aku minta maaf sebelum nya, bila ini terlalu menyakitkan buat kamu. Tapi sekali lagi aku kata kan, bila cinta tak bisa di paksa, ya aku sangat berterima kasih kamu sudah mencintai orang seperti ku. Harapan ku, nanti nya kamu bisa dapat kan seseorang yang jauh lebih baik dari aku. Bukan kah cinta tak meski miliki ya. Sekarang mending kita masuk untuk menemui teman kamu sesuai niat kita sebelum ke mari. Setelah itu aku antar kamu pulang, dan aku akan bicara ke orang tua mu tentang hubungan kita. " ujar Aji tanpa merasa bersalah.
Natalia tidak membantah apa yang Aji bicara kan. Dalam fikiran nya hanya ingin cepat - cepat kembali ke rumah, merebah kan tubuh dan tidur, berharap setelah bangun nanti semua ini hanya sebuah mimpi yang menjadi bunga dalam tidur, tapi sayang nya semua ini ada di dunia nyata bukan mimpi. " Seandai nya semudah itu menerima kenyataan. Tidak akan ada rasa sakit seperti yang aku rasa kan ini Tuhan, mengapa untuk bisa bersama dengan orang yang kita cintai itu rasa nya sangat sulit. " batin Natalia sembari masuk ke dalam toilet untuk merapikan kembali penampilan nya yang sangat berantakan itu.
Di saat Natali sedang sibuk membereskan penampilan nya. Aji malah sibuk mengejar orang yang dia kenali.
" Dira.. " seru Aji ketika sudah mulai dekat dengan gadis manis, nan imut yang dalam beberapa tahun ini mendampingi hidup nya.
Orang yang di panggil Aji itu pun menoleh ke arah sumber suara, ya orang yang dengan terburu - buru Aji kejar itu adalah Dira, mantan istri nya.
" Mas Aji, " balas Dira datar, tanpa tersenyum melihat orang yang telah menoreh kan luka sampai ke akar - akar nya itu ada di hadapan nya saat ini.
" Jadi bener kamu Dira, Kok kamu bisa ada di sini sih Ra.. " tanya Aji sok akrab, namun Dira hanya cuek saja dan tak terlalu menanggapi mantan suami nya itu.
Tanpa berlama - lama, terlihat Dira langsung kembali berjalan tanpa menjawab sepatah kata pun, dari apa yang menjadi pertanyaan Aji.
" Ra.. " panggil Aji.
Dira nampak tak menghiraukan sedikit pun panggilan Aji.
" Sialan tu anak, ngapa jadi berani gini sih cuekin aku. Heran kok bisa cewek model dia berkeliaran di gedung mewah begini, oh mungkin yang nikah ini masih saudara dia kali jadi punya undangan ke mari. Ha ha mana mungkin anak sial itu bisa berada di gedung mewah ini kalau bukan karena yang punya hajad masih saudara. Lagian mana ada sih yang mau dekat - dekat dengan anak cupu itu. Pisah dari aku malah semakin parah tu anak, kenapa sekarang malah jadi halu ya dia, lihat tingkah nya saja sudah kelihatan kampungan. " batin Aji sembari menelisik penampilan Dira dari atas kepala sampai ke ujung kaki.
Belum sempat Aji berpaling dari tatapan nya, terlihat ada seorang laki - laki menghampiri Dira dengan membawa dua gelas minuman di tangan nya.
" Tunggu, itu kan Adnan... Anak pak lurah, " bisik Aji dalam hati.
Tanpa ragu - ragu, Aji langsung menghampiri Adnan dan Dira,
" Hey, Nan.. Ngapain kamu deket - deket sama istri orang hah.. " seru Aji, yang sudah menjadi rival Adnan dari jaman mereka masih sekolah.
Aji terlihat lebih dominan menyukai apa yang Adnan sukai, tek terkecuali masalah perempuan. Aji selalu gercep mendekati setiap cewek yang ingin Adnan dekati, tak terkecuali dengan Dita.
Dari kecil Aji menganggap Adnan ini sebagai saingan nya, padahal Adnan sendiri merasa biasa saja. Kini melihat Adnan dengan Dira, seketika Aji menjadi panas, bahkan darah nya sudah mulai mendidih saking nggak suka nya. Apa lagi Dira pernah menjadi bagian dari hidup Adnan, rasa nya Aji sangat tidak bisa menerima nya jika sekarang Adnan terlihat dekat dengan orang yang sudah dia buang.
" Eh, mansud nya apa nih.. Siapa yang istri orang, " sahut Adnan langsung berdiri di depan Dira, menutupi tubuh Dira dari Aji, bukan apa - apa.. Niat Adnan semata hanya ingin melindungi Dira.
" Ya, kamu lah.. Dira itu kan istri aku, " jawab Aji penuh percaya diri. Dia belum mengetahui bila saat ini Dira dan Adnan sudah memiliki komitmen.
" Maaf, mantan istri mansud kamu.. " sahut Adnan tanpa bergeser dari tempat nya sedikit pun.
Terlihat Dira malah seperti tak ambil pusing dengan pernyataan Aji, bagi Dira apapun yang Aji lakukan itu selalu saja cari gara - gara, untuk menghindari mulut komplek Aji dari tadi Dira tak menanggapi nya.
Dira yang sudah terlanjur sakit hati, merasa muak dengan Aji, dateng - dateng hanya mau mengacau saja. Dira yang sudah merasa malas berada di tempat itu pun langsung membisikan sesuatu ke telinga Adnan.
" Kang, pulang saja yuk... Dira udah nggak nyaman banget nih di sini, kang Adnan nggak perlu terlalu menangapi mas Aji, biarin saja dia berbuat semau nya. Kita pergi aja, " bisik Dira tepat di telinga Adnan,
Melihat Dira yang nampak begitu dekat dengan Adnan, membuat Aji semakin geram.
" Siap bocil, ya sudah kita pulang aja ya.. " sahut Adnan setengah berbisik.
" Saat ini Dira masih menjadi istri aku, jadi lebih baik kamu mudur wirr, jauh - jauh dari istri orang. " teriak Aji, sengaja agar banyak orang yang mendengar bila Adnan sedang mendekati mantan istri nya.
" Hah, lupa kamu Ji... Bahkan Dira saja sudah dapat surat cerai nya.. Ha ha ha kalau ngimpi jangan ketinggian, kemana aja kamu selama ini, baru sekarang ngakuin yang sudah bukan menjadi milik mu. " balas Adnan tak kalah keras nya.
" Sejak kapan kalian dekat, jangan - jangan kamu memang sudah berhubungan dengan Dira sebelum aku dan dia resmi bercerai. " sahut Aji semakin sengit.
" Denger ya, aku kenal Dira saja baru bagaimana aku bisa dekat dengan nya saat dia masih jadi istri kamu. Nggak usah banyak gaya atau coba untuk membuat keributan di sini, kalau memang kamu nggak bisa untuk terima kenyataan, ya kita bisa selesai kan ini di luar. Jika kamu nggak suka dengan keberasamaan aku dan Dira ya nggak perlu kamu tunjukin di sini, jangan rusak acara orang. " ucap Adnan sembari mengandeng tangan Dira keluar gedung.
Muka Aji langsung menyala mendengar ucapan Adnan. Tanpa Aji sadari dari tadi Natalia sudah berada di belakang nya. Dengan tatapan seolah tak percaya,
" Jadi mantan istri kak Aji itu Dira... " ucap Natalia lirih.
...****************...