AKU BUKAN PELAKOR

Skip.

di sebuah restoran.

Menatap tajam. "jadi untuk apa kamu mengajak ku bertemu?"

"hahaha santai dulu kita nikmati dulu makan siang ini jangan langsung ke inti nya."

"aku tidak lapar, cepat kata kan apa mau sebab aku tidak ada waktu untuk bermain-main."

"apa kamu masih mencintai Wanita?"

"apa kamu masih mengharap kan nya.?

"a-apa maksud kenapa kamu mempertanyakan hal itu?"

Tersenyum smrik. "Aku tau kamu masih memgharap kan wanita mu itu, dan aku bisa membantu mu untuk mendapat kan nya kembali."

"tidak aku tidak bisa melakukan itu, Nabila sudah bahagia dengan keluarga nya, dan aku tidak ingin merusak kebahagian nya."

"kata siapa dia bahagia, dengan keluarga nya saat ini kau salah meng'artikan."

Menatap tajam. "apa maksud, dia tidak bahagia? kata kan kau jangan mempermain kan ku Monika."

"dia menikah atas perjodohan, dan selama pernikahan itu ia tidak pernah merasa bahagia karena ia hanya istri ke 2."

"apai stri ke 2,"ucap nya kaget.

Lalu dengan itu lah Monika berhasil menghasud Nando.

ia dia sengaja melakukan itu karena ia ingin Nando merebut kembali Nabila.

Bukan karena ia ingin kembali lagi ke pada Aldo, namun ia hanya ingin membalas sakit hati nya yang terus di campakan.

Jadi ia benar-benar telah di liputi dengan dendam dan ingin menghancurkan rumah tangga kakak sepupu nya.

Di kediaman rumah Aldo.

Nabila saat ini sedang merajuk pada suami nya. Yang tak mau menuruti ke inginan ngidam nya, karena kata Aldo itu tidak baik dan akan membahaya kan sang istri.

"Do plis boleh ya aku pengen makan itu boleh ya dikit aja deh gak papa deh,"rayu nya.

"sekali gak ya gak, ingat kamu sedang hamil dan makanan yang kamu mau itu sangat berbahaya buat kandungan kamu,"tegas Aldo.

"tapi ini juga ke inginan dedek bayi nya, kamu mau pas anak kamu lahir nanti bakalan ileran."

"aku pengen banget makan seblak,"lanjut nya.

"itu gak akan terjadi, sudah aku ingin menyelesai kan pekerjaan ku dulu,"ucap nya lalu pergi.

Dengan sangat sedih Nabila, menatap kepergian suami nya. Dan ia merasa sangat kecewa karena baru kali ini Aldo besikap tegas pada nya.

"dia kenapa sih, biasa juga bersikap lembut tapi kenapa hari ini dia seperti menahan marah?"

"apa aku ada salah ya,"bingung nya.

Karena ia tidak mau teralalu lama berfikir, ia memutus kan untuk keluar rumah dan hendak ingin jalan-jalan sore karena ia merasa sangat bosan. Namun tampa ia sadari ia lupa membawa ponsel nya.

singkat cerita.

Tak terasa Nabila sudah berjalan kaki selama 30 menit, dan ia baru sampai di sebuah taman kanak-kanak. Karena meresa kaki nya sangat pegal Nabila langsung duduk di sebuah bangku yang ada di sana.

Nabila melihat begitu banyak anak-anak bermain di sana, dan itu membuat nya nya tersenyum melihat tingkah lucu mereka, dan mengusap perut nya yang masih terlihat rata.

Mengusap perut. "sayang mama udah gak sabar deh ketemu sama kamu dan main bersama, sehat-sehat ya di dalam."

Entah sangat kebetulan atau apa lah itu, ternyata Nando juga berada di sana menemani keponakan nya bermain di taman tersebut, dan ia melihat ada seorang wanita yang sangat ia kenali, lalu segera menghampiri nya.

"hay kamu di sini juga?"tanya Nando.

Menatap gugup. "ka-kamu kamu ngapain di sini?"

"em aku lagi temani keponakan ku main di sini, itu dia lagi main sama anak yang lain,"ucap nya menunjukan salah satu anak yang sedang bermain.

"keponakan kamu sudah punya keponakan?"

Mengaguk. "ia kamu masih ingat Amel kan adik aku dia sudah menikah."

Mengingat. "Amel sudah nikah, di mana dia ya ampun udah lama gak ketemu aku sampai kangen sama dia,"ucap nya girang.

"Amel aja yang di kangenin yang ini gak,"Goda nya.

Seketika membuat senyum nya memudar. Dan mengerti apa yang di maksud debgan perkataan Nando.

"Nando masih ingat kan status ku saat ini aku sudah menjadi seorang istri dan saat ini aku sedang mengandung anak suami ku,"ucap Nabila.

"hahaha ia aku hampir lupa maaf ya,"ucap Nando.

di saat obrolan tiba-tiba ada sebuah bola yang mengelinding di dekat mereka dan berhenti di bawah kaki Nabila.

Dengnan cepat Nabila mengambil bola tersebut, tak lama ada seorang anak kecil menghampiri nya.

"tante maaf kan aku aku tidak sengaja apa kaki tante terluka?"

Menunduk dan menggeleng. "tidak sayang tante tidak papa, oya kalau boleh tau nama kamu siap?"

"nama ku bisma tante, dan tante siapa, apa kah tante kekasih nya paman Nando."

"soal nya wajah tante mirip sekali dengan foto yang ada di kamar paman,"ucap nya polos.

Mendengar itu membuat Nabila agak sedikit terkejut lalu menatap Nando begitu pun sebalik nya Nando juga menatap nya namun dengan ekpresi tersrnyum.

Menggeleng. "tidak sayang tante dan paman hanya berteman tidak lebih,"ucap Nabila lembut.

"oo begitu, tante apa tante mau bermain dengan ku tante mau ya,"ajak nya.

"boleh ayo kita bermain."

Dengan sangat senang Nabila bermain bersama bisma dan juga Nando. Mereka sangat asik bermain sampai tak sadar jika hari sudah semakin sore.

Sedang kan di sisi lain. Tepat nya di rumah Aldo baru saja keluar dari ruang kerja nya. Dan ia mencari-cari ke beradaan sang istri namun tak ia temukan.

Segera menelpon namun ia mendengar suara deringan ponsel di ruang tamu, ia pikir Nabila ada di sana namun saar keluar tak melihat siapa pun yang ada hanya ponsel nya yang tergeletak di meja.

"Di mana dia, kenapa dia tidak membawa ponsel nya,"ucap nya kawatir.

"apa dia sedang merajuk,"lanjut nya.

"bik bibik,"teriak nya.

Tap tap tap.

"ia tuan ada apa tuan memanggil saya?"

"apa bibi tau kemana istri ku?"

Menggeleng. "tidak tuan kami tidak tau nyonya kemana soal nya saya sedang sibuk di belakang."

Membuat nya benar-benar kawatir dan ingin segera mencari keberadaan istri nya di luar. namu baru saja ia ingin memasuki mobil nya, aldo melihat ada sebuah mobil masuk ke gerasi rumah nya dan menghentikan niat nya terlebih dahulu.

dan keluar lah sang istri dari Mobil tersebut, dan yang membuat ia bingung dengan siapa Nabila pulang. Ia benar-benar tak bisa melihat ke dalam mobil tersebut karena kaca nya anti tembus.