NovelToon NovelToon
Aku Terpanggil Ke Dunia Lain Sebagai Pahlawan Dengan Kemampuan "Menulis" Ku!

Aku Terpanggil Ke Dunia Lain Sebagai Pahlawan Dengan Kemampuan "Menulis" Ku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Harem / Fantasi Isekai
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dimas Hartono

Sinopsis : Berkisah tentang seorang siswa SMA tahun ketiga bernama Rio Hartono. Suatu hari ketika Rio sedang mengikuti pelajaran disekolahnya seperti biasa, muncul sebuah lingkaran sihir dan membuat semua orang yang ada di kelas itu masuk ke dalam sebuah portal. ketika mereka membuka mata, mereka mendapati diri mereka berada di sebuah ruang altar berwarna putih. Dan datang lah seorang pria tua yang memakai pakaian serba putih dan bersulam emas. dia mengatakan bahwa alasan dipanggilnya mereka ke dunia ini untuk sebagai pahlawan yang akan mengalahkan Raja Iblis.

Bagaimana kelanjutan kisah petualangan Rio di dunia lain? apakah dia mampu menyelamatkan seluruh dunia dari bangkitnya raja iblis?

Genre : Action, Fantasy, Harem, Adventure

Theme : Isekai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas Hartono, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyelesaian masalah

Rio menghampiri Roh Wanda yang tak berdaya itu, dia menodongkan pedang Alderonoa tepat di leher Wanda, dia bersiap untuk melenyapkannya.

Melihat itu, Tuan Sabinos sontak menghentikan Rio.

“Tunggu!! Hentikan tuan Rio! Kumohon, jangan lenyapkan dia...” ucap Tuan Sabinos yang berusaha melindungi Roh Wanda.

Rio tetap memasang wajah datarnya dan bertanya kepada tuan Sabinos.

“Mengapa kau malah melindunginya? Bukan kah dia sudah membunuh istrimu, putramu dan istrinya hingga membuat satu-satunya cucu perempuanmu yatim piatu, dan juga mengutuknya. Tapi kenapa kau malah melindunginya?” ucap Rio bertanya kepada tuan Sabinos dengan tatapan dingin.

“Meskipun begitu, ini semua karena kesalahan ku. Aku... Aku... Aku lah yang membuatnya menjadi seperti ini... Andai saja aku... Aku tidak mengkhianati janji ku padanya, mungkin... Mungkin... Ini semua tidak akan pernah terjadi...” ucap Tuan Sabinos sambil menangis.

“Sa-Sabinos-Kun?”

“Oh Wanda... Maafkan aku... Aku sudah keterlaluan padamu. Aku tidak tahu kalau kau menjalani hidup yang begitu menderita selama ini... Aku adalah Pria bodoh... Maafkan aku... Maafkan aku...” ucap tuan Sabinos memeluk Wanda sembari menangis. Air matanya membanjir pipinya dan menetes ke bahu Wanda.

“Tidak Sabinos... Aku yang seharusnya minta maaf padamu... Aku lah yang salah... Aku adalah pembunuh istrimu, anakmu dan menantumu... Karena keegoisan ku ini, gadis itu menderita... Maafkan aku karena keegoisan ku ini... Aku hanya wanita yang tidak berguna... Aku hanya membawa petaka... Seperti apa yang dikatakan ibu dan kakakku... Aku adalah sesuatu yang tidak pernah diinginkan... Seharusnya aku tidak pernah terlahir saja...” ucap Roh Wanda yang menangis di pelukan Tuan Sabinos.

“Tidak... Jangan berkata seperti itu... Tolong maafkan aku... Aku lah yang salah... Seharusnya aku membawamu saat itu... Mungkin saja kita bisa hidup bahagia... Tapi menyesal pun tidak ada gunanya sekarang... Nasi telah menjadi bubur...” ucap Tuan Sabinos yang masih menangis.

Melihat keduanya menangis, Rio hanya bisa terdiam. Sedangkan Rina dan Luna hanya bisa menangis karena mengetahui kebenaran yang menyedihkan tentang masa lalu mereka.

Lalu tiba-tiba ruang dimensi itu pecah dan mengembalikan mereka ke rumah Tuan Sabinos, tepatnya di ruang tamu yang sudah berantakan.

“Tuan Rio, apa tidak ada cara untuknya tetap eksis tanpa membuat kekacauan di dunia ini? Aku tidak ingin kehilangannya untuk kedua kalinya.” ucap tuan Sabinos memohon.

“Itu... Mungkin saja bisa jika Aku merubah takdirnya. Tapi apakah itu tidak akan berdampak kepada realitas? Maksudku tentang Hukum sebab dan akibat. Aku takut jika merubah takdirnya akan berdampak sesuatu yang tidak diinginkan.” ucap Rio yang ragu.

“Tidak apa-apa Rio, kau tak perlu mengkhawatirkan hal itu.”

Tiba-tiba Ibu Rio, Marie muncul di hadapan mereka. Sontak semua orang terkejut karena hal itu.

“I-Ibu? Bagaimana bisa kau ada di sini??” ucap Rio bertanya.

“Yah, aku merasakan bahwa kau akan dalam masalah, dan tebakan ku benar. Kau tidak ada di rumah, dan juga muncul pilar energi hitam yang mencuat ke langit. Namun ketika aku sampai ke sini, energi itu sudah hilang. Aku mencoba masuk ke rumah ini dan bertemu kalian.” ucap Marie menjelaskan.

“Begitu rupanya. Tapi maksud ibu tidak perlu khawatir tentang hukum sebab dan akibat itu bagaimana? Apakah kekuatan ini tidak akan menyinggung sebab akibat?” ucap Rio bertanya.

“Ya, karena kekuatan itu adalah kekuatan sejatimu. Kekuatan yang kau dan ibu miliki, kekuatan yang melampaui sistem kausalitas, ruang waktu, dan hukum realitas. Jadi kau tidak perlu khawatir tentang hal itu.” ucap Marie menjelaskan.

“Baiklah, kalau begitu... Apakah aku bisa merubah takdirnya, dan membuatnya hidup sebagai Roh seperti ibu?” ucap Rio bertanya, dan Marie hanya menganggukkan kepalanya.

“Baiklah, aku akan merubah takdirmu dan membuat mu hidup sebagai Roh seperti ibu ku. Tapi dengan syarat, jangan melakukan hal seperti itu lagi, mengerti?” ucap Rio.

Kemudian Rio menggunakan kemampuannya lagi untuk merubah takdirnya, dengan memanipulasi aliran benang takdir dan Eksistensi hidup Wanda.

Seketika seluruh tubuh Roh Wanda bersinar terang, dan seluruh kegelapan serta kekuatan jahat dalam dirinya sirna.

Kini dia telah menjadi sosok Wanita cantik berambut hitam, bermata biru cerah, mengenakan gaun putih bersih yang indah.

“Wa-Wanda...? Kau... Kau kembali... Kau kembali menjadi Wanda yang kukenal...” ucap Tuan Sabinos yang menangis bahagia.

“Sabinos-kun...”

Mereka berpelukan lagi, membuat Rio sedikit iri.

“Ah, aku jadi pengen pelukan kayak gitu...” gumam Rio sendirian, namun hal itu di dengar oleh Rina.

Sontak dia langsung memeluk Rio. Hal itu membuat Rio sedikit terkejut.

“Eh? Rina?”

“Kau bilang ingin pelukan bukan? Makanya aku berikan pelukan hangat untukmu, kan kau itu tunangan ku.” ucap Rina yang memeluk Rio dari belakang.

“Terimakasih.”

Lalu Tuan Sabinos dan Wanda menghampiri mereka dan seketika membungkuk berterimakasih kepada Rio.

“Tuan Rio, terimakasih atas semua hal ini. Karena mu aku tidak hanya dapat menyelamatkan hidup cucuku, namun mendapatkan kembali orang yang berharga bagiku. Sekali lagi terimakasih banyak!”

“Sabinos-kun benar, terimakasih banyak karena telah memberiku kesempatan kedua. Aku benar-benar berterima kasih!”

“Tidak apa-apa, yang terpenting semua masalah telah selesai kan? Tidak ada yang terluka satu pun. Jadi angkat lah kepala kalian berdua.” ucap Rio membalas perkataan mereka.

Setelah itu, kapten kesatria yang tadi masuk beserta dengan beberapa orang.

“Tuan Putri! Tuan Rio! Apa kalian baik-baik saja?!”

“Eh? Kapten kesatria? Ya, kami baik-baik saja. Semua masalahnya sudah selesai sekarang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi.” ucap Rio menjelaskan.

“Begitu ya, terimakasih atas bantuannya tuan Rio!” ucap Kapten itu berterima kasih dan memberi hormat bersama dengan prajuritnya.

Keesokkan harinya Rio dipanggil ke istana kekaisaran untuk bertemu dengan Kaisar di ruang Audiensi.

“Baron Rio telah tiba!”

Rio memasuki ruangan Audiensi dengan mengenakan Pakaian bangsawannya.

“Baron Rio telah menghadap Yang Mulia.”

“Um... Baron Rio, kudengar dari tuan putri Rina, engkau telah menyelamatkan seluruh ibukota dari kehancuran. Menurut laporan dari kapten kesatria, sebuah pilar energi hitam mencuat ke langit dari rumah salah satu pemilik kadin dagang besar di kekaisaran Tuan Sabinos. Engkau, tuan putri Rina dan Nona Luna, pergi ke rumah tuan Sabinos dan menghentikan sumber masalah yang hampir membahayakan seluruh ibu kota. Oleh karena itu, aku menaikkan pangkatmu menjadi Viscount!” ucap Kaisar dengan tegas.

“Eh? Aku naik pangkat?” ucap Rio yang kebingungan dalam hatinya.

“Tidak hanya itu, aku akan memberikanmu sebuah kota untuk engkau urus. Untuk lebih detailnya kau bisa tanyakan kepada Perdana menteri Hazel." ucap sang Kaisar dan setelah itu Audiensi pun berakhir.

Setelah audiensi, Rio dibawa menuju ke ruang tamu karena sang kaisar ingin berbicara kepadanya.

Rio duduk di sofa sembari disuguhkan teh dan cemilan manis oleh para pelayan.

Beberapa menit kemudian sang kaisar datang bersama dengan Rina dan Permaisuri.

“Yang Mulia.” Rio berdiri.

“Maaf membuatmu menunggu, duduk lah.”

Sang Kaisar pun memulai topik pembicaraan.

Bersambung

1
Kelas Tikom
guah MATI WKWKW
Dimas Hartono: wkwkkw
total 1 replies
teguh andriyanto
anzenk bin bazzenk emang MC, pembunuh bayaran kok tololnya kelewatan sih, ngga ada wibawa nya.. pelupa LG.. hadewh
Dimas Hartono: Maklkok pembunuh? tentara bang, btw itu karena pas dia SMA udah ga jadi tentara lagi, jadi dia udah melunak + Ya jadinya ketularan tolol kek temennya si Ari:v
nanti ada plot masa lalu Rio, tapi belum ane pikirin.
total 1 replies
Fendi Kurnia Anggara
up.thor
Fendi Kurnia Anggara
up thor besok 🤣🤣🤣
Dimas Hartono: hooh, udah nulis chp barunya tapi baru setengah
total 1 replies
PotatoBoy
setiap Rio berdialog kata "Baiklah" gak pernah tinggal, agak gimana gitu baca nya terkesan hambar cerita nya
Dimas Hartono: woke, nanti ane ganti ama kata lain atau ditambah kata lain
total 1 replies
Fendi Kurnia Anggara
ok sip
Fendi Kurnia Anggara
ok
Dimas Hartono
kena blok ilustrasinya 🗿
terlau berbahaya :v
Ya Fi
pengalaman
Ya Fi
punya
Ya Fi
walah kog jowo jebule wkwkwkwk
Dimas Hartono: wkwkwkk
total 1 replies
Ya Fi
pula
askifyyy
seru banyak alur tak terduga
Dimas Hartono: thanks buat B5 nya kawan 😁🥰
total 1 replies
Ya Fi
*aku
Dimas Hartono
makasih udah memberitahu tempat typonya
Ya Fi
memesan
Ya Fi
lilin 🕯🕯
The Narrator
up thor yang banyak 😁☝️
Dimas Hartono: gas, di arc berikutnya bisa up terus. moga aja :v
total 1 replies
Mas Alif
ajg beberapa eps yang lalu pedang dan sihir terus kultivasi wtf bro novel campuran inimah
Dimas Hartono: di dunia ini, konsep kekuatan Mana ga melulu sihir. bisa melalui berbagai hal, tergantung dari setiap region punya teknik dan sebutan kekuatan mereka sendiri. nanti kubuat penjelasannya pas di arc berikutnya.
total 1 replies
Mas Alif
alamat ngak tuh mending lokasi lah
Dimas Hartono: kan tertulis disuratnya dikasih alamat, cuman ngga ku masukin (lupa)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!