PEMBALASAN DENDAM CITRA LARASATI

Hari telah berlalu begitu cepat, disaat Citra disibukkan dengan perkerjaan bersama Tuan Carlos, dikantor Anita semakin menggoda Dimas, semua cara iya gunakan untuk menarik perhatian Dimas. Dan mama Ratna sekarang ini lebih sering mengunjungi kantor dan berbincang dengan Anita diruang Dimas, mereka pun sering melakukan makan siang bersama tentu tanpa hadirnya Citra. Bahkan citra tidak tau soal kedekatan mama mertuanya itu dengan Anita.

Citra melihat suaminya sedang melamun dibalkon kamarnya pun mendekati Dimas. "Mas, kenapa mad tidak masuk kekamar nalah merenung disini." Ucap Citra memeluk Dimas dari belakang.

Dimas justru melepas pelukan Citra. Citra cukup tersentak baru kali ini suaminya bersikap seperti itu.

"Apa dikantor sedang ada banyak kerjaan mas, atau sedang ada masalah. Mas terlihat sangat lelah sekali beberapa hari ini. Apa ada yang bisa aku bantu mas."Tanya Citra. Menatap suaminya dengan lembut.

"Tidak ada masalah urusan dikantor aman saja. Kamu tidak usah khawatir tanpamu pun aku bisa menjalankan perusahaan itu. Jadi jangan meremehkan kinerjaku dan jangan fikir cuma kamu saja yang bisa berkerja dengan baik." Bentak Dimas.

Citra tersentak kaget, "M------Maaf mas, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya meringankan beban kamu." Ucap Citra pelan.

"Jika kamu ingin mengurangi bebanku kamu cukup ambil hati mama saja, aku capek setiap bertemu mama dia selalu mengeluh dan mengatakan segala sesuatu yang berakhir dengan pertengkaran aku dan mama. Jadi apa kamu bisa sekali saja aku dengan mama dan belajarlah mengambil hati mama buatlah dia suka denganmu." Ucap Dimas

"Mas, aku sudah berusaha. Tapi maskan tau sendiri apa yang aku lakukan mama pasti tidak menyukainya. Ada saja salahku dimatanya itu. Dan sulit mas untuk mendekati dan mengambil perhatian mama." Ucap valen.

"Sebenarnya tidak sulit kok, apa lagi kita menikah sudah hampir tiga tahun seharusnya kamu sudah cukup mengenal bagaimana mama dan kamu seharusnya sudah bisa mengambil hati mama. Lihat mama dengan Anita saja bisa dekat begitu cepat dan bahkan terlihat akrab sekali. Padahal anita baru kenal mama tapi dia bisa mengambil hati mama dan membuat mama menyukai anita. Tapi kenapa kamu tidak bisa. Kenapa!... Anita dia sangat pintar dalam waktu dekat membuat mama menyukainya dan tanpa perkataan yang ketus. Sedangkan kamu...." Ucap Dimas

"Mas. Kenapa mas menjadi membandingkan aku dengan anita!" Tanya Citra sambil meneteskan airmatanya.

"Iya karena semakin hari mama malah semakin dekat dengan Anita yang hanya sebagai sekertarisku. Tapi kamu yang sebagai istri dan menantu mama tapi kamu terlihat jauh, dan tidak pernah akur bersama mama. Seharusnya kamu banyak belajar dengan Anita." Ucap dimas yang membuat hati Citra sakit, karena kini suaminya membandingkan Citra dengan Anita.

Bahkan yang lebih menyakitkan Dimas membentak begitu keras disaat Citra berdiri tepat didepan dimas. Padahal selama ini Dimas tau jika Citra selalu berusaha mengambil hati sang mertua. Namun justru sang mama mertualah yang selalu membenci dan tidak menerima Citra. Bahkan mertua seringkali menghina citra dengan kata yang begitu kasar dan menyakitkan.

"Seharusnya kamu berusaha lebih keras lagi jika kamu memang benar niat buat mama suka sama kamu. Tapi kamu gak berusaha sama sekali." Ucap Dimas.

"Mas aku sudah sering berusahan, namun apa memang mamah kamu sulit untuk di taklukin dan emang mama itu sangat membenciku mas. Jadi emang mamah yang menutup jalanku untuk mendekati mama." Swntak Citra sambil meneteskan airmatanya.

"Jadi kamu saat ini malah menyalahkan mama, iya." Tanya Dimas penuh amarah.

"Lihatlah kamu bukannya memikirkan cara yang terbaik tapi kamu malah menyalahkan mama. Jika mama sulit diluluhkan seharusnya kamu lebih ekstra usahanya untuk mendekati mama. Aku capek melihat kalian tidak akur saat bersama." Ucap dimas dengan bentakan yang begitu keras, Citra sampai merasa seperti tidak mengenali suaminya yang saat ini berubah tidak seperti biasa yang lembut saat berbicara dengan Citra.

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Terimakasih telah membaca novel ini. Sebagai penyemangat dan dukungannya, jangan lupa beri bintangnya ya.