NovelToon NovelToon
CINTA ARUMI

CINTA ARUMI

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:143.6k
Nilai: 5
Nama Author: Chayahuda

Haruskah kamu kehilangan diriku terlebih dahulu baru kamu menyadari arti kehadiranku di hidupmu.
Pernikahan ini terjadi memang tidak berlandaskan cinta, namun salahkah jika aku mengharapkan hadirnya cinta di dalam rumah tangga kita.

Arumi tidak menuntut banyak, ia hanya ingin di cintai oleh suaminya dan membina keluarga yang sakinah bersama. Tapi sayangnya hal itu mustahil terjadi karena sang suami telah memberi jarak dalam hubungan mereka.

Sanggupkah Arumi melepaskan impian dan cita- citanya demi memenuhi keinginan sang ibu?
Mampukah Arumi bertahan dalam pernikahan tanpa adanya cinta?

Ikuti kisah CINTA ARUMI selengkapnya.
Happy Reading

Salam Chayahuda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chayahuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MALU- MALU KUCING

Hati yang berdebar kencang

Tubuh yang bergetar hebat

Mulut yang tertutup rapat

Bibit yang sulit bersuara

Apakah itu sebuah pertanda jika cinta telah menyentuh hati!

Apakah itu sebuah pertanda jika hati telah di singgahi cinta!

Arumi menatap bayangannya dari pantulan cermin, matanya menyelisik setiap inci bagian tubuh yang memar. Tangannya terangkat keatas lalu menyentuh ruam merah keunguan yang di tinggalkan Denizh di tubuhnya. Tangan Arumi menyentuh tanda itu secara perlahan kemudian beralih mengusap bibirnya yang terlihat sedikit bengkak.

"Aku tidak percaya Denizh melakukan ini!" Gumamnya.

Arumi masih belum percaya kejadian yang terjadi antara dirinya dengan Denizh semalam, bagaimana mungkin dia dan Denizh punya pikiran untuk melakukan hal gila di tempat itu. Apa mereka tidak bisa menahannya hingga sampai rumah?

"Seharusnya aku menolaknya, tapi kenapa justru aku ikut terbuai dengan sentuhannya. Ah! Ini benar- benar gila" Arumi memukul kepalanya dan mengutuki kebodohannya.

Arumi menutupi wajahnya dengan kedua tangan karena malu pada dirinya sendiri, ia bingung bagaimana harus menghadapi Denizh saat ini. Jangankan untuk menyapa, berpapasan saja rasanya ia tidak akan sanggup, Arumi benar- benar malu pada suaminya itu.

Arumi kembali ingat kejadian semalam disaat mereka terjebak di tengah hutan dengan kondisi mobil mogok dan didera hujan badai pula. Disaat yang sama baju Denizh basah dan mereka tidak punya pakaian lain sehingga Arumi memberikan kerudungnya pada Denizh. Namun kerudung kecil itu tidak mampu menghangatkan tubuh Denizh yang kedinginan dan Arumi terpaksa menawarkan tubuhnya untuk menjadi penghangat. Dan di saat itulah semuanya bermula, di tengah kegelapan malam, di iringi suara rintikan hujan, di selimuti dinginnya hembusan angin membuat suasana menegang.

Untuk pertama kali Denizh mencu mbu Arumi dengan mesra, sentuhan Denizh begitu lembut hingga mampu membuat gadis itu mabuk kepayang dan kesulitan untuk melepas diri. Ah! Semuanya terjadi begitu cepat hingga Arumi sendiri tidak ingat persis bagaimana kejadian itu berlanjut hingga berakhir sebelum semuanya tuntas. Denizh dan Arumi kalang kabut saat mendengar seseorang mengetuk pintu mobil dan mereka begitu panik saat menyadari kondisi mereka yang berantakan.

Singkat cerita, Denizh turun dari mobil untuk menemui seseorang yang mengetuk pintu mobilnya sementara Arumi mencoba untuk merapikan pakaiannya kembali. Denizh menceritakan apa yang menimpa dirinya bersama sang istri dan meminta bantuan. Beruntung orang itu bersedia menolong mereka dengan memberikan tumpangan hingga sampai kekota.

.

Seharian ini Arumi tidak bertemu Denizh dan ia juga tidak melihat suaminya pulang kerumah hingga tiba waktu untuk makan malam sehingga ia harus makan malam seorang diri tanpa di dampingi sang suami. Tapi Arumi tidak berkecil hati, ia berusaha untuk berpikir positif dan mencoba untuk memahami kesibukan sang suami. Usai makan malam Arumi langsung masuk ke kamarnya untuk menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda karena kejadian kemarin dan ia juga harus mengatur jadwal ulang untuk menggantikan liburnya hari ini.

Arumi duduk di depan meja kerjanya bersiap untuk bekerja tapi sebelum itu ia membuka jilbab bergo yang menutupi kepalanya dan menggerai rambutnya yang masih basah dan lembab karena habis keramas. Kemudian ia membuka laptop dan laporannya lalu mulai bekerja.

"Aku tidak percaya jika aku harus mengganti liburku dengan hari yang lain padahal dosen lain tidak seperti itu, mereka tidak pernah mengganti waktu libur mereka".

"Ah! Ini benar- benar tidak adil. Kenapa semua ini harus terjadi padaku" Arumi merebahkan kepalanya di atas meja sembari mengacak- ngacak rambutnya.

"Ah,,,! Nyebelin,,,!" Teriaknya penuh kesal.

"Siapa yang nyebelin,,,!" Sahut seseorang dari arah pintu.

"Hah!" Arumi mengangkat wajahnya dan melihat ke arah pintu dan ia begitu terkejut melihat Denizh tengah berdiri di pintu kamarnya.

"Denizh,,,!" Panggilnya dengan suara tinggi.

"Iya, ini aku. Memang kamu pikir siapa?" Sahut Denizh sembari melangkah masuk.

Denizh masuk ke dalam kamar Arumi tanpa menutup pintu. Perlahan ia melangkah dan mendekati Arumi yang terus menatapnya tanpa kedip. Denizh tersenyum melihat penampilan Arumi yang tidak mengenakan jilbab dan dengan rambut berantakan. Meski rambutnya berantakan namun hal itu tidak mampu menutupi wajah Arumi yang manis.

"Cute,,,!" Monolognya.

"Kamu ngapain disini? Kapan kamu pulang?" Tanya Arumi pada suaminya.

"Baru saja. Aku langsung kemari saat melihatmu tidak berada di ruang makan" Sahut Denizh.

"Kamu belum makan?" Arumi bergegas bangun saat tahu suaminya belum makan.

"Lalu kenapa kamu datang kemari jika kamu belum makan. Ayo ikut aku. Aku akan menyiapkan makan malam untukmu" Arumi hendak melangkah namun Denizh menahan tangannya.

"Tidak perlu, aku sudah makan" Ucap Denizh.

Arumi menatap Denizh mencoba mencari tahu kebenaran dari matanya dan ia tidak menemukan kebohongan disana.

"Oh,,,!" Arumi melepaskan tangan Denizh dari pergelangan tangannya, ia merasa risih karena Denizh terus menatapnya.

"Tanda itu masih ada?" Ucap Denizh kemudian.

"Hah! Tanda! Tanda apa?" Arumi belum menyadari maksud ucapan Denizh.

"Itu" Denizh menyentuh lehernya.

"Hah!" Arumi ikut menyentuh lehernya dan mengusapnya berulang kali. Arumi berpikir jika ada noda di lehernya, ia lupa jika noda yang di maksud Denizh adalah kissmark miliknya.

Denizh tertawa melihat tingkah Arumi, istrinya terlihat lebih lucu jika bersikap konyol seperti itu dari pada bersikap anggun seperti hari- hari biasa.

"Ada apa sih?" Arumi masih penasaran karena Denizh terus menertawainya.

Kesal karena Denizh tidak kunjung menjawab pertanyaannya, Arumi melangkah menuju meja rias dan langsung bercermin dan seketika mata Arumi membelalak saat melihat ruam di lehernya.

"Aaaa,,,!"

Arumi histeris saat menyadari kebodohannya, ia langsung menutupi lehernya dengan kedua tangan sembari melirik bergo yang tadi sempat dibuangnya.

"Dasar bodoh. Kenapa kamu bisa sebodoh ini, Arumi!" Umpatnya pada diri sendiri.

Mata Arumi menangkap bergo miliknya yang ia letakkan di atas meja kerja dan ia langsung mengutuk dirinya sendiri yang lupa memakai jilbab saat Denizh masuk ke kamarnya. Tanpa banyak bicara, Arumi berjalan meraih bergonya lalu langsung mengenakan seadanya.

"Hem,,, hem,,,!" Arumi berusaha menutupi kebodohannya.

Denizh terrtawa lebar melihat kekonyolan istrinya.

"Kenapa dia terlihat semakin menggemaskan!".

"Kenapa kamu tertawa?" Tanya Arumi yang belum menyadari kekonyolannya sendiri.

Denizh tidak menjawab, ia masih belum puas menertawakan istrinya.

"Untuk apa kamu menutupinya. Toh, aku sudah melihat semuanya" Ucap Denizh setelah tawanya reda.

"Dan kenapa kamu masih mengenakan jilbab itu. Apa kamu malu padaku?".

"Bagaimana ini! Aku harus jawab apa? Masa aku harus jawab iya. Apa aku lepas saja jilbab ini, tapi bukankah akan tambah aneh jika aku melepasnya. Atau aku biarkan saja seperti ini?" Arumi sedang berperang dengan perasaannya sendiri.

"Ah, sudahlah! Biarkan saja" Monolognya.

"Kenapa kamu harus malu padaku, bukankah aku ini suamimu. Lagi pula, aku sudah melihatmu tanpa,,,!" Denizh menjeda ucapannya lalu menelisik tubuh istrinya dari atas hingga bawah.

Denizh memajukan wajahnya lalu berbisik di teliga istrinya.

"Aku sudah melihat semuanya" Bisik Denizh sengaja menggoda istrinya.

"Hah!"

♥︎♥︎♥︎

1
Wiwit Wilowati
lanjut Thor
Uthie
ditunggu selalu 👍😘🤗🤗🤗
Lilik Juhariah
naaah intinya saling menjaga diri insha Allah Samawa, jgn keluar dari aturan yg telah ditetapkan. dlm agama, poinnya itu sih
Wiwit Wilowati
lanjut Thor 😅
Uthie
lanjut 💪😆
Lilik Juhariah
kan sudah baikan Thor , geli saya kl manggil nama aja ke suami, author sayaaang , Mas itu panggilan buat laki laki Jawa , bukan karena lebih tua, Mas itu juga adalah kata penghormatan untuk laki laki Jawa,
Uthie
Ogtu.. 😁😁👍
Lilis Yuanita
bunda&ayah,hubby&umi,sayang&kanda, cinta&darling😄😄😄
Chayahuda: Hhhhh,,,, cocok
total 1 replies
Nenden Zakiah Bahasuan
rubah betina harus segera dihempaskan Bu Erlin,kasian arumi
Uthie
Hahahaa.... kirain naninunenoo.... taunya lagi nifass 🤣🤣
Uthie: 😁😁😁😁😁😁😁
Chayahuda: Hhhhh jgn salah paham ya
total 2 replies
Lilik Juhariah
mosok gk sadar kl denniz abis kecelakaan Thor, pasti ada bekas luka jahitan atau apalah
Holipah
😂😂 g ingat d rumah mertua y Deniz🤣🤣
Wiwik Daryanti
maksih upnya😍😍😍
Uthie
nexxxttt 💞
Uthie
ditunggu lagi...
Wiwik Daryanti
ko blm up ya
Asih S Yekti
arumi s3oeang yg relivius tp.kenapa spt orang yg tak beriman menghadapi suami n cobaan yg dihadapi . bodoh
Ayu galih wulandari
😍😍😍😍😍
Ayu galih wulandari
Gagal dech mau unboxing di dlm mobil 🤣🤣🤣🤣😃😃
Wiwit Wilowati
sama2 egois ya begini jadinya..😇😇
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!