Kesetiaan yang dibalas dengan pengkhianatan, membuat Bianca rela menyamar menjadi pembantu di rumah wanita yang menjadi istri siri suaminya tercinta.
" Bersiap-siaplah mas, tertawalah sepuas mu. Kau dan gundikmu itu akan membayar rasa sakit dari pengkhianatan ini ".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gevha Jeany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemasnya Seorang Ibu
Happy Reading...
💞
Di kediaman orang tua Bianca, sang ayah sedang duduk bersantai diruang keluarga.
Di usianya yang sudah tidak lagi muda, dia ingin bersantai meski kadang dia harus ke perusahaan jika sang anak membutuhkannya.
Sekarang urusan perusahaan di serahkan kepada Farel, anak tertuanya.
"Mas, bagaimana masalah Bianca?" tanya Manisha sambil meletakkan kopi di meja untuk sang suami.
"Kenapa memangnya dengan anak itu?" Tama balik bertanya, sambil membalikkan lembaran koran yang dibacanya tanpa menoleh.
"Ish..mas ini gimana sih, anak lagi ada masalah malah cuek"
"Aduhh, sakit sayang..." Tama mengusap pinggang yang dihadiahkan cubitan maut oleh istrinya.
"Mas sih nyebelin. Kasian tau putri kita dibiarin gitu aja nyelesaiin masalahnya sendiri" Manisha menyilangkan tangan di dadanya
Tama tersenyum seraya melipat koran dan meletakkannya dimeja.
Kemudian membawa istrinya kedalam pelukannya.
"Sayang... putri kita itu sudah dewasa. Dia sudah mengerti arti tanggung jawab. Apalagi ini masalah rumah tangganya pasti dia mampu menghadapinya." ucap Tama meyakinkan
"Tapi kan kasian putri kecil kita mas. Kita yang besarkan dengan kasih sayang malah menderita dengan pernikahannya" Mata Manisha mulai berkaca kaca
"Heii...hei...liat mas. Kita tidak melepaskan putri kita begitu saja sayang. Tanpa sepengetahuannya mas sudah menempatkan pengawal untuk mengawasinya dari jauh. Sejauh yang mas lihat, putri kita bisa menghandlenya" jawab Tama sambil mengusap pipi istrinya yang sudah basah.
"Dan ingat anak anak kita bukan orang yang lemah atau gampang ditindas. Kalau Yuga sudah melampaui batas baru kita akan bergerak cepat..hmmm" janji Tama
"Bener ya mas?" Ucap Manisha sesegukan
"Mas janji sayang" Tama kembali memeluk istrinya dan mengecup keningnya
"Ekhem...ekhem !!! Udah tua mesra mesraan gak tau tempat. Serasa dunia milik berdua, yang lain ngekos" serobot Camelia yang muncul tiba tiba.
Tama terkekeh mendengar ocehan putrinya itu, sedangkan Manisha menunduk malu seakan ketahuan sedang pacaran oleh orang tuanya.
"Kenapa? Cemburu?" ledek Tama
Membuat Camelia mendelik kesal.
Tama semakin mengeratkan pelukan pada istrinya.
"Mas lepas akh... malu diliatin anak" Manisha meronta
Camelia hanya memutar bola matanya melihat kedua orang tuanya yang sedang pamer kemesraan.
"Biarin saja sayang. Siapa suruh dia masih betah menjomblo?" ejek Tama pada putrinya yang mulai sewot
"Aww!!!" teriak Tama
Lagi lagi Manisha mencubit pinggang suaminya lalu duduk disebelah putri sulungnya.
"Sayang jangan dengar ucapan Papa mu ya"
"Udah biasa Mah" jawab Camelia lalu memeluk sang ibu
Tama yang melihat kedua wanita kesayangannya itu hanya geleng kepala.
"Nak..apa kamu tidak berkeinginan menikah seperti kakak dan adik mu?"
Pertanyaan Tama mengalihkan aktifitas ibu dan anak itu.
Camelia mengedikan bahunya. "Belom kepikiran Pah" jawabnya
"Mau sampai kapan sayang? Gak selamanya kamu sendirian nak" tanya Manisha pelan
"Caca takut ntar seperti pernikahan Acha...mah"
"Gak semuanya pernikahan itu sama seperti kisah adik mu, Ca. Buktinya pernikahan mama dan papa juga kakak mu Farel adem aja" Bujuk papanya
"Ntar aja Mah..Pah. Caca lagi malas akh mikirinnya" ucapnya malas
"Tapi..."
Tama tidak meneruskan ucapannya mendapati istrinya yang sedang melotot tajam padanya.
"Daripada gak dapat jatah mending cari aman aja deh" batinnya.
💞
"Bagaimana Lis penampilan gue?" tanya Bianca yang baru keluar dari fitting room.
Lilis yang sedang memeriksa email yang masuk ke ponselnya refleks menoleh pada Bianca.
Dia tertegun hingga dia lupa berkedip.
Lilis bangkit dari duduknya dengan mulut yang menganga.
"Ini beneran lo ??? Hahahaha....sumpah cocok banget" Tawanya langsung pecah hingga airmatanya ikut keluar.
"Perut gue sakit banget..." adunya sambil memegangi perutnya yang kram dan masih terus tertawa.
Bianca juga ikut tertawa melihat kembali penampilannya sendiri di cermin.
"Astagaa, ini beneren gue?" memperhatikan penampilannya dari atas ke bawah.
.
.
.
.
Caca : panggilan kecil untuk Camelia
Acha : panggilan kecil untuk Bianca
💞
😭😭