Sinopsis👇
Aneliza Emicika adalah gadis sebatang kara yang ditinggal ibunya meninggal dunia sebelum bertemu adik kandungnya, yang kini mencari sebuah pekerjaan, namun tidak ada salah satu perusahaan yang mau menerimanya.
Hingga ia putus asa menyusuri terangnya lampu jalanan seperti gadis yang hilang arah namun seketika hujan deras datang melanda membasahi tubuhnya, Tapi dikala itu Arka Leonoa Alvino datang sebagai penolongnya dikala Eliza merasa putus asa dengan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rienza27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 9 Perjalanan
nenek agni hanya tersenyum melihat arka yang memerah, dan ia juga tidak menyangka bahwa eliza juga berada diruangannya, nenek agni berusaha bangun dari tempat tidur sembari memanggil nama eliza dengan suara kecil dan terdengar sangat lemas, eliza pun langsung menghampiri nenek agni yang hendak ingin bangun dari tempat tidurnya itu, eliza pun berkata kepada nenek agni agar tidak bangun dari tempat tidur dan menyuruhnya untuk beristirahat, mendengar itu nenek agni hanya menurutinya karna tubuhnya sudah sangat lemas tak berdaya. Arka yang melihat eliza begitu perhatian kepada nenek agni ia hanya tersenyum tipis, lalu arsha berbisik kepada abangnya itu yang terdiam dan senyum senyum tidak jelas melihat eliza yang sangat perhatian kepada nenek agni.
"Bang aku tau kamu menyukai kak eliza, mengapa kalian berdua tidak jadian saja? bisik arsha dengan mengejek arka." kamuu! Arka pun mencekek leher arsha dengan lengannya. Bang lepasi bang lepasi aku gak bisa napas! Saut arsha dengan memberontak. eliza yang melihat kakak beradik itu sangat akrab sekali dan mengigatkannya pada adiknya erlan waktu kecil ketika masih tinggal dalam satu atap, erlan dan eliza sering sekali bercanda bahkan bertengkar, bersenang senang bersama sama hingga waktu merubah dan memisahkan ibu dan ayah mereka, tanpa disadari eliza meneteskan air matanya. Melihat itu arka dan arsha yang saling berjambakan rambut tiba tiba terhenti, arka langsung menghampiri eliza.
"Eliza kamu kenapa! Kenapa kamu menangis, apa ada yang melukaimu, siapa yang sudah melukaimu biar aku kasih pelajaran mereka? Ucap arka dengan sangat kawatir." Tidak arka aku baik baik saja, aku hanya teringat adikku saat melihatmu tadi bersama dengan arsha! Saut eliza dengan menghapus air matanya.
"Cie cie, ada yang kawatir nih? Katanya tadi gak suka kok kawatir banget, ini mungkin tanda tanda bahwa hatinya akan terbuka sedikit demi sedikit hahaha? saut arsha dengan mengejek arka dan eliza yang seperti pasangan kekasih."
Kamu yah dari tadi! Arka menjewer telinga arsha dengan sangat kuat. Aw aw bang lepasin, sakit? Arka pun melepaskan dan memperingatkan arsha agar tidak mengejek, arsha yang sangat jahil hanya mengangguk sambil cengegesan, namun tanpa disadari hari sudah malam.
"Eliza! Apakah kamu tidak pulang, ini sudah malam? Ucap arka kepada eliza." eliza yang mendengar itu baru tersadar bahwa hari sudah malam. Ehh? Kalau begitu aku akan pulang sekarang! Saut eliza dan berpamitan kepada nenek agni, arka dan arsha. Namun arka dengan ragu ragu melihat eliza yang membuka pintu untuk pulang, lalu arka ia memanggil eliza.
"Eliza tunggu! aku akan mengantarmu? ucap arka sembari menghampiri eliza." mendengar itu eliza menolak dan akan pulang sendiri.
"Sudahlah kak eli, mau aja, kapan lagi abangku mau mengantarkan wanita, ia begitu juga karna mengawatirkan keselamatanmu, saut arsha kepada eliza." Bagimana ingin ku antar lagian ini juga sudah malam tidak ada taxi yang lewat juga? Ucap arka kepada eliza. Baiklah kalau begitu! Saut eliza dengan berpamitan dengan arsha dan mereka berdua pun keluar rumah sakit, arka pun segera berlari ke parkiran menuju mobil lalu arka keluar dari tempat parkiran dengan mobilnya berhenti di samping eliza dan menyuruh eliza masuk, saat eliza masuk ia ingin duduk di kursi belakang namun arka meminta eliza untuk duduk di kursi depan bersamanya. Eliza hanya menuruti perkataan arka dan duduk didepan, saat diperjalanan arka mengajak eliza berbicara.
Eliza!. ada apa arka?.
terima kasih sudah mengawatirkan nenek ku? Ucap arka sambil fokus menyetir mobilnya.
Santai saja arka, aku sudah menganggap nenek sebagai nenekku sendiri! Oh ia arka apakah kamu tidak berbohong padaku soal nenek yang kecapean dan masuk rumah sakit? Ucap eliza sambil menatap arka. mendengar itu arka yang fokus pada lampu merah didepannya ia langsung mengerem mendadak dan akibatnya kepada eliza terbentur bahkan tergores sedikit.
Maaf maaf aku tidak sengaja! Ucap arka dan mencari pelester didalam laci mobil lalu memasangnya didahi eliza, tiba tiba jantung mereka berdua saling berdetak kencang bahkan mereka saling bertatapan sembari tangan arka yang menempelkan plester didahi eliza.
Maaf! Aku hanya replek saja? Ucap arka sembari melepaskan tangannya dan melanjutkan perjalanan. Iya tidak apa apa! Saut eliza dengan jantung yang berdebar debar. karna kejadian tadi suasana didalam mobil jadi sangat canggung sekali lalu karna arka tidak tau dimana rumah eliza, ia bertanya kepada eliza. Eliza dimana arah rumahmu? Ucap arka dengan sedikit menoleh lalu saat eliza menoleh ke arahnya ia langsung menghadap ke depan pura pura fokus ke jalanan. Rumah ku tinggal lurus saja didepan sana ada pertigaan belok kanan ya! saut eliza sambil menunjukkan arah dengan jarinya. Tak beberapa lama akhirnya mereka sampai dirumah eliza, eliza pun turun dari mobil arka dan mengucapkan terimakasih kepada arka karna telah mengantarnya, arka yang mengucapkan sama sama kepada eliza, tanpa basa basi arka langsung pamit pergi setelah mengantar eliza. dipersimpangan jalan tiba tiba arka berhenti dipinggir jalan.
"Astaga apa yang kulakukan tadi (sambil meletakkan tangannya didadanya) Mengapa jantungku berdebar debar saat dekat dengan dia, arka apa yang kamu pikirkan, apa mungkin aku menyukai eliza, oh tidak, tidak mungkin aku suka dengannya lagian dia tidak cantik, tapi.... Jika dilihat dari segi mana pun ia cantik kok dan sangat baik, Aghhhhhhh apa yang ku pikirkan, sudahlah aku akan kembali ke rumah sakit! arka pun kembali menyalakan saklar mobilnya dan ia langsung bergegas menuju rumah sakit."
"Disamping itu eliza, yang bergumam sedirian, untung saja arka tidak mencurigaiku bahwa aku adalah EZA, untung aku tadi berhenti dirumah sebelah, hampir saja ia curiga denganku! Ucap eliza dengan kawatir. Mungkin aku akan tidur saja hari ini, aku sangat capek sekali! Eliza pun berbaring ditempat tidur lalu tak beberapa lama akhirnya ia tertidur sangat nyenyak sekali."
Hari yang sedikit menyenangkan karna bulan depan aku akan tampil di panggung! Aku akan mengundang kakak untuk melihatku tampil dipanggung dengan lagu yang sudah kuciptakan untuknya? Ucap erlan. setelah itu Erlan pun pergi dari tempat studio baru saja menyelesaikan sebuah lirik lagu yang sudah iya buat untuk kakak tercintanya yaitu Eliza. Sesampai di rumah Erlan langsung ke kamar mandi untuk berbesih habis itu ia pun pergi untuk beristirahat agar hari esok dia tidak kelelahan dan bersemangat kembali.
ding dong ding dong suara jam yang berbunyi menandakan hari sudah pagi Erlan pun membuka matanya perlahan-lahan sembari melihat ke arah gorden yang terbuka sedikit sehingga cahaya matahari masuk ke dalam dan menyilaukan matanya.
ak mau ksh info ni
kalau kaka berminat belajar menulis
bs msk gc Cmb..
nnti kaka follow akun ak dl ya
br ak bs undang kaka k gc
d sn kita belajar menulis brg..
yu gabung ...
thx