Buku itu, buku yang tidak sengaja ku temukan di sebuah rumah kosong peninggalan nenek ku berhasil membawaku ke dunia asing yang tidak pernah masuk kedalam wish list hidup ku selama ini. Entah apa yang sebelumnya terjadi padaku sehingga aku bisa berada di tempat yang ku sebut gila ini. dunia yang penuh dengan makhluk-makhluk aneh yang belum pernah ku temui, juga hewan-hewan serupa seperti didunia asliku berasal namun mereka bisa bicara.
siapa dia sebenarnya? kucing putih yang ku beri nama Noir itu? dia sedikit misterius. Namun meski begitu berkatnya aku bisa memahami sedikit demi sedikit mengenai dunia ini.
next story? ikuti cerita ini selanjutnya.
see you next story
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gytftrr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DraftBAGIAN 28: KAISAR DAN LORD
Kaisar Kendrick mengangguk, "aku harus pergi ke istana kaum Anggel".
.
.
Tok tok tok
"Yang Mulia, ada yang ingin bertemu dengan anda".
Seorang prajurit mengetuk pintu ruangan Gerald dan Fiona dari luar.
Gerald bangkit dari tidurnya, meninggalkan Fiona yang masih setia memejamkan mata indahnya. Ia berjalan menuju pintu ruangannya kemudian membuka pintu berwarna putih yang sangat besar itu.
"ada apa?" tanya Gerald ketika melihat seorang prajurit bertekuk lutut di depan ruangannya.
"ada yang ingin bertemu dengan anda, Yang Mulia." ucap prajurit itu.
"siapa?"
"hamba tidak tahu, Yang Mulia. Hamba hanya menyampaikan perintah dari raja Hercules". jelasnya.
Gerald terlihat berpikir keras. "Raja Hercules? Dia di sini?" tanya Gerald lagi.
"benar, Yang Mulia".
"kau boleh pergi". Ucap Gerald kemudian berjalan menuju aula singgasana.
Gerald memasuki ruangan itu, matanya langsung disambut oleh raja Hercules yang sedang duduk di singgasana nya.
"katakan!" ucap Gerald langsung ke intinya nya.
Hercules yang mendengar Lord nya telah tiba langsung buru-buru turun dari singgasana nya dan bersujud hormat pada Gerald.
"ampun, Yang Mulia, hamba tidak sadar bahwa anda telah tiba". Ucap Hercules setelah sampai di hadapan Gerald.
"tidak sopan sekali kau memerintah ku untuk datang ke ruangan mu, Hercules!" kesal Gerald.
"maaf, Yang Mulia Lord. Ini perintah dari kaisar". Ucapan Hercules berhasil membuat Gerald yang tadinya membelakangi Hercules menjadi berbalik menghadap Hercules sepenuhnya.
"kaisar?" tanya Gerald memastikan.
Raha Hercules mengangguk, "kaisar Kendrick" jelas Hercules.
"dimana sang kaisar?"
"mencari ku, anakku?"
Tiba-tiba dari arah belakang sang kaisar berjalan tegap menuju kearah nya. Gerald refleks berbarik dan melihat ayahnya memandangnya dengan kagum.
Gerald mendekat, berlutut dihadapan sang kaisar. "hormat Hamba pada Yang Mulia kaisar Kendrick". Ucap Gerald menunduk.
"bagaimana kabar mu anakku?" tanya kaisar Kendrick sembari mengangkat tubuh anaknya untuk bangkit.
Gerald bangkit, menghadap ayahnya yang sudah lama tak ia temui. ",seharusnya biarkan aku yang berkunjung, ayah". Ucap Gerald
Kaisar Kendrick terkekeh, "aku sudah bosan sekali di kerajaan langit bersama para penyihir, jadi aku memutuskan untuk berkunjung".
"mereka memperlakukan mu dengan baik?" tanya Gerald.
"jika ku jawab tidak, apa kau akan membinasakan mereka?" tanya Kendrick sembari menepuk pelan pundak anaknya dan berjalan menuju kursi para tamu raja Hercules biasanya duduk.
Gerald mengikuti langkah ayahnya, "tentu saja."
Kaisar Kendrick kembali terkekeh, "kau membawa seorang wanita?" tanya nya.
Gerald mengangguk, "benar Yang Mulia kaisar, aku akan menjadi kan nya ratu ketika aku sudah berhasil merebut kerajaan itu kembali." jelas Gerald.
Kaisar Kendrick terlihat mengangguk samar, "jadi, ramalan itu benar?" tanya kaisar membuat Gerald menautkan alisnya tidak mengerti.
"maksud ayah?" tanya Gerald.
kaisar Kendrick menatap Gerald, "kau tidak mendengar ramalan tentang wanita itu?"
"tidak, tapi dia adalah anak dari-"
"orang kepercayaan ku yang dibunuh Glean, benar bukan?"
Gerald terlihat terkejut, bagaimana ayahnya mengetahui itu?
"isi ramalan itu mengatakan bahwa wanita itu akan menjadi Mala petaka untuk mu, nak". Jelas kaisar Kendrick.
Gerald semakin penasaran, "Mala petaka? Maksud ayah?" tanya Gerald semakin tidak mengerti.
kaisar Kendrick membuang nafas pelan, menatap Gerald yang menatapnya kembali menunggu jawaban. "saat kau berbagi darah dengannya nanti dan membuat gadis itu telah sah menjadi istri mu, ia akan menancapkan belatinya tepat di malam pertama kalian".
.
.
.
.
.
.
.
.
.
kayak Mak lampir sih Elena. giliran ditinggal malah sad
bener gak nih Thor?
untung gak di kuliti hidup-hidup