Mendapati kekasihnya memiliki hubungan dengan perempuan lain, membuat Agnes ingin balas dendam.
"Emang siapa yang mau sama kamu? Udah tepos, pendek, miskin lagi."
Agnes menatap tajam Wira, mantan kekasihnya. Laki-laki itu baru saja putus sudah mengatainya.
"Lihat saja nanti, aku akan mendapatkan laki-laki yang baik tidak seperti kamu, tukang selingkuh. Mana selingkuhannya istri orang. Dih amit-amit deh."
PLAK PLAK
Agnes tidak hanya membalas ucapan Wira, tapi juga menamparnya.
Disisi lain, ada seorang laki-laki tengah diejek oleh mantan istrinya.
"Setelah tidak denganku, memang ada yang mau denganmu? Laki-laki yang sibuk bekerja, tidak tahu cara memanjakan istrinya."
Akankah Agnes memiliki takdir bertemu dengan laki-laki yang berstatus duda ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ngobrol Berdua
Malam hari, Daru benar datang ke kontrakan Agnes. Menjemputnya dan mengajak makan malam di luar. Agnes memilih makan di pecel lele dan Daru menyetujuinya. Setelah makan mereka pindah tempat yaitu ke sebuah danau yang cukup ramai pengunjung. Mereka duduk di sebuah kursi panjang, dibawah pohon besar.
"Mas Daru, makasih ya tadi udah nolongin aku. Kalo ga ada kamu, mungkin akan lebih pajang urusan karena mereka tetap ngotot aku yang salah." Setelah cukup lama duduk, akhirnya Agnes membuka suara.
"Iya Nes, sama-sama. Aku juga ga suka lihat orang menghina orang lain seenaknya. Mereka hidupnya paling sempurna aja." jawab Daru.
"Aku ga pernah ganjen atau godain Ilham mas. Kami emang udah temenan dari lama, dari jaman kuliah malah." Agnes mulai bercerita membuat Daru ada perasaan senang.
"Cerita aja ke aku, jangan sungkan. Lupain semua keluh kesah kamu disini. Aman kok ga ada yang kenal kita juga." Daru sengaja mencari tempat yang agak jauh dari tempat tinggal mereka. Kebetulan juga besok libur jadi mereka bebas pulang jam berapapun. Tidak perlu takut bangun kesiangan dan terburu-buru pergi bekerja.
"Mas Daru pernah ngerasain kecewa? Dikecewakan oleh pasangan yang anggap sebagai rumah? Pasangan yang selalu di usahakan dan dukungan sepenuh hati?" tanya Agnes menatap wajah Daru.
"Pernah, rasanya sakit sekali. Bahkan sempat mengalahkan diri sendiri, menanyakan pada diri sendiri apa kurangnya aku dan apa salahnya aku hingga diperlakukan seperti itu." Daru menjawab sesuai dengan apa yang ia rasakan saat dulu bersama Seina. Kerap kali dia dikecewakan oleh Seina, karena Seina sering membohonginya.
"Berarti sama ya mas, soalnya aku juga gitu." ujar Agnes terkekeh pelan. "Aku gagal nikah mas, pacarku selingkuh sama orang yang lebih tua. Katanya aku ga bisa nyenengin dia. Beda sama selingkuhannya, lebih kaya dan membuatnya bahagia."
Agnes mulai menceritakan gagalnya hubungan dia dan Wira karena orang ketiga yaitu Bu Neta. Dimana suami Bu Neta juga kenal dengan dia.
"Ini mas, luka ini ada karena ulah Bu Neta. Dia ngelempar aku pake vas bunga." Agnes menunjukkan bekas luka di keningnya. "Dijahit 7 ini. Untung bisa ketutup poni jadi aku ga keliatan jelek banget lah."
Daru melihat bekas luka itu. "Kamu udah cantik, cuma kurang perawatan aja. Jadi belum maksimal ini cantiknya."
Perkataan Daru membuat Agnes segera memalingkan wajah. Dia sedikit malu mendengar Daru mengatakan dia cantik.
"Ya dulu kalo gajian cuma sekedar beli skincare aja mas. Biaya perawatan mahal, mending uangnya ditabung buat biaya nikah. Eh taunya malah gadi nikah."
"Ngapain kamu mikir biaya nikah sampe ga manjain diri sendiri? Cinta boleh, niat bantu boleh, tapi ya jangan sampe kamu lupa membahagiakanmu diri kamu sendiri, memaksimalkan cantiknya kamu." ujar Daru membuat Agnes sadar jika dia dulu terlalu bucin dengan Wira sehingga tidak memikirkan dirinya sendiri.
"Terus sekarang mantan kamu jadi masuk penjara." tanya Wira membuat Agnes kembali melihat laki-laki itu.
"Masih proses penjemputan mas, kemarin dia masuk DPO." Agnes kembali melanjutkan cerita tentang dia tadi pagi ke kantor polisi membahas kasus Wira.
Daru menggelengkan kepala mendengarnya "Mantan kamu udah ga berfungsi otaknya. Jadi oleng gitu. Udah jangan ditangisin."
"Aku udah ga inget dia lagi mas. Udah ilfil banget sama kelakuannya. Kalo dipikir-pikir, Wira itu biasa aja. Ga terlalu ganteng, cuma manis sedikit pas senyum. Kayaknya dulu mata aku ketutup deh jadi ga bisa lihat kejelekan dia." ucap Agnes membuat Daru tertawa.
"Kalo udah jadi mantan emang gitu. Jeleknya keliatan semua, Nes. Mendadak ngatain diri sendiri kok bodoh banget dulu bisa nerima orang model begitu."
Daru juga merasakan hal yang sama. Setelah bercerai dengan Seina dia baru menyadari kebodohannya dulu. Kenapa bisa sesabar itu pada Seina, menuruti semua keinginan Seina meski kadang tidak masuk akal. Bahkan untuk kesalahan yang dilakukan secara berulang-ulang masih tetap dia maafkan.
"Terus sama Ilham gimana? Bener ga ada perasaan? Itu tadi kok tunangannya bisa tantrum parah cemburu sama kamu." lanjut Daru bertanya lagi.
Agnes mengangkat bahunya. "Ga tau mas. Aku emang ga ada perasaan apa pun sama Ilham. Dari dulu sejak jaman kuliah hubungan kami juga tetep temen biasa. Tunangannya aja yang agak lain, bisa-bisanya nuduh aku begitu." kata Agnes menggelengkan kepala.
"Oh jadi kamu, Wira sama Ilham itu emang kenal dari jaman kuliah. Jangan bilang ada kisah cinta segitiga diantara kalian." Daru mencoba menebaknya.
"Iya mas kita bertiga dulu temen deket. Ya emang dari dulu Ilham emang suka aku cuma dia ga pernah ngungkapin. Terus pas aku sama Wira jadian, baru deh keliatan dia kadang menghindar kalo diajak kumpul bertiga. Dan aku sama Wira tahu soal perasaannya." Agnes menceritakan kisah pertemanan mereka seperti apa.
Daru mengangguk paham. Dari yang ia tangkap, Ilham tidak pernah ada usaha untuk memperjuangkan perasaannya atau mengungkapkan perasaannya pada Agnes. Tapi ketika Wira mendekati Agnes dan keduanya berpacaran, baru Ilham mulai kelihatan berusaha mendekati Agnes. Dan itu disadari oleh Wira juga. Tapi demi menjaga pertemanan Wira dan Agnes berusaha menjaga jarak agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di antara mereka.
"Terus sekarang Ilham masih coba deketin setelah kamu tolak?"
"Setelah malam itu, kita ada komunikasi sama sekali. Dan tadi akun whatsapp dia aku blokir, kalo media sosial sih emang ga ada saling follow. Males banget berurusan sama laki-laki yang ga bisa menghargai perasaan tunangannya. Dia udah tunangan kok berani deketin aku, sampe ngajak nikah segala. Emang gila dia." Agnes berseru kesal.
"Kalo dia ganggu kamu, bilang aja udah kamu udah punya cowok. Biar dia ga nekat. Tapi kalo dia masih nekat, biar aku yang bantu urus. Toh ibu sama tunangannya tahu aku pacar kamu. Gapapa manfaatin keadaan yang udah terlanjur jalan."
"Ah ga usah mas. Lagian kamu udah dua kali bantu aku. Ga enak ngerepotin kamu terus." tolak Agnes tidak mau terus merepotkan.
"Santai aja, kita kan temen. Jadi harus saling tolong-menolong."
"Oke mas, makasih atas bantuannya. Dan makasih juga malam ini udah mau dengerin cerita ku. Aku merasa jauh lebih lega."
"Iya, aku juga seneng bisa bantu orang lain. Jangan sungkan kalo mau cerita, Nes. Mana nomor whatsapp kamu, kita udah beberapa kali ketemu belum punya nomornya." Daru meminta Agnes mengetik nomornya.
Keduanya terlihat sama-sama senang bisa ngobrol cukup banyak. Apalagi Agnes, dia benar-benar lega bisa menceritakan banyak hal. Menumpahkan kekesalan yang sudah cukup lama dia pendam.
Mereka pulang hampir jam 11 malam. Sebelum turun dari mobil, Daru mengatakan besok akan menjemput Agnes pukul 1 siang. Saat Agnes bertanya ingin kemana, laki-laki itu menjawab RAHASIA.
brsa pgn ktmu clon mrtua jg.....🤭🤭🤭
so,trima aja mas daru jd clon suami....😁😁😁
udh d ajak prwatan mehong,d krimin bunga pula....agnes jgn smp nolak y kl d tmbak....😁😁😁
Move on dri kdal buntung,biar dia nysel s'umr hdp....yg pnting pdkt dlu,spa tau d ajak nkah.....😁😁😁
mas daru udh smngt bgt pdhl,taunya slh sngka....d kira agnes udh pnya pcar.....
pdhl pnya suami yg baik,mlah slingkuh....mna cma porotin pula....
yg jd krban ga cma psangannya,tp kluarga s bjingn jg.....
aku udh mmpir....
Bru awl,udh esmosi....tp jg nyesek....
pgn bejek2 mreka yg jd psngn slingkuh...😠😠😠