Seorang remaja berusia 15 tahun terlempar ke dunia antah berantah,dunia para praktisi kultivasi. Remaja yg bernama Ram secara tidak sengaja melewati lubang waktu disaat dia pulang mengaji dari mesjid.
Bagaimana keseruannya ketika remaja berusia 15 tahun yg pandai mengaji dan bela diri silat menjalani kehidupan barunya di dunia antah berantah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NOENK Q DHONY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MASIH BELAJAR ILMU TAPAK DEWA
Setelah kecebur kedalam kolam ternyata Ram tidak merasakan apa apa terhadap tubuhnya, tapi dia merasakan sakit yang teramat sakit merasuki jiwanya..
" Akh.. Guru kenapa jiwa ku merasa sakit sekali" tanya ram dengan kesakitan yang dirasa menghancurkan jiwanya..
"Ram naiklah kamu dari dalam kolam itu".. Jawab gurunya.
"Loh kenapa guru"?? Tanya Ram dengan heran karena gurunya yang telah melemparkan dirinya kedalam kolam jiwa.
"Cepat naik".. Teriak gurunya
"ok" lalu ram pun naik dari kolam itu dan langsung menghampiri gurunya.
"Ada apa guru menyuruhku naik kembali dari dalam kolam jiwa" tanya Ram.
"Maaf Ram,guru mu ini lupa kalau setelah lulus dari penderitaan kesialan petir surgawi saya seharusnya memberikan ilmu tapak penghancur dewa".. Sambil berkata kepada muridnya dengan nyengir
Ram hanya menggelengkan kepalanya atas kelakuan gurunya yang dirasa sangat ajaib itu.
Lalu gurunya yang bernama Bai Hong pun menyentuh kening Ram dengan telunjuknya lalu muncullah gelombang energi berbentuk bintang memasuki kening Ram dan nyampai kedalam otaknya.
Ram merasakan kesadarannya mulai hilang dan dia merasa tubuhnya memasuki ruangan gelap tanpa ada cahaya.
Dan tidak lama tubuhnya ditarik kedalam cahaya yang berbentuk bintang,dan dia melihat siluet pemuda tampan sedang memperagakan teknik telapak dewa.
Lalu terlihatlah sebuah telapak tangan yang sangat besar menghancurkan dunia. Ram kaget dan berseru takjub,alangkah hebatnya tapak dewa ini..
Lalu Ram meniru gerakan demi gerakan yang telah diperlihatkan oleh pemuda tampan itu.
Setelah jutaan gerakan yang dilakukan oleh Ram untuk menyempurnakan tapak dewa, Dia pun berhasil dan langsung mencobanya setelah keluar dari ruangan itu.
"Tapak Dewa penghancur" teriak Ram kepada gurunya.
"Sial nih bocah gila dia mengarahkan jurusnya kepada saya". Kaget wajah Bai Hong melihat kelakuan muridnya.
"Eh murid setan jangan dikira saya tidak bisa menahan serangan tapak dewa mu itu" teriak Bai Hong dengan bertolak pinggang dan menunjuk kepada Ram.
Lalu Bai Hong pun merilis jurusnya dengan mengangkat tangan kanannya keatas langit dan tangan kirinya kebelakang tubuhnya.
Terlihatlah cahaya putih yang menyilaukan dari telapak tangan kanan Bai Hong,.
Ram pun melepaskan jurusnya kepada gurunya sambil berteriak lagi..
"Tapak dewa penghancur".. Teriak Ram.Lalu muncullah cahaya berwarna emas yang sangat menyilaukan berbentuk telapak tangan raksasa menuju Bai Hong.
Dengan santai Bai Hong,berkata dan mengeluarkan jurusnya.
"Penghapus tapak dewa".. Lalu cahaya putih itu pun bertabrakan dengan cahaya berwarna emas.
"Buuummm" ledakan yang sangat kuat dan mengerikan terdengar atas bentrokan dari dua kekuatan dewa itu yang menghancurkan cerita yang baru saja dibuat oleh saya..
Batu batu berterbangan pepohonan tercabut dari akarnya dunia seakan runtuh atas pertemuan dua kekuatan jurus dewa.
Bai Hong nyengir melihat Ram terpental atas bentrokan dua jurus dewa itu..
Ram ram hebat kamu bisa menguasai jurus tapak dewa itu tidak sangka berapa jeniusnya kamu wahai anak jakarta . batu Bai Hong dalam hatinya
Ram yang terlempar jauh berusaha untuk menyeimbangkan tubuhnya yang terhempas menghantam kehampaan
Ram meluncur deras dan jatuh keras diatas bebatuan cadas tubuhnya seperti kebas,untungnya dia telah menempa kekuatan tubuh kalau tidak bisa dipastikan tubuhnya akan hancur lebur seperti bubur.
Ram berdiri dan berjalan menghampiri gurunya yang melihat dia dengan cengiran.
Ram berkata "Guru yang ganteng maafkan muridmu ini yang telah menguji kekuatan jurus yang telah diberikan kepada ku ditujukan kepada mu". Sambil menjura hormat dan mencium tangan gurunya itu
