NovelToon NovelToon
My Ex Beloved

My Ex Beloved

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Romansa
Popularitas:180k
Nilai: 4.9
Nama Author: fieThaa

Gamil Arfan Wiguna sangat mengharamkan untuk balikan dengan mantan. Bahkan, dia memiliki jargon yang masih dia pegang teguh sampai saat ini.

"Buanglah mantan pada tempatnya."

Namun, kedua orangtuanya mendesak Apang untuk segera menikah karena Apang sudah dilangkahi adiknya. Di saat seperti itu, semesta malah mempertemukan Apang dengan mantan pertamanya. Perempuan yang belum Apang buang pada tempat semestinya.

Apakah Apang akan membuangnya juga ke dalam bak sampah sama seperti mantan-mantannya? Atau malah terjadi cinta lama belum kelar di antara mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Mall dan Hotel

Tubuh Naira dan Apang begitu bau karena mereka benar-benar diangkut oleh mobil sampah dan diturunkan di sebuah mall.

"Jangan gila lu, Enjan!" pekik Apang.

"Suruh siapa lu mancing kegilaan gua!"

Abang Er the real titisan Restu Ranendra. Di mana tingkah juga mulutnya sama-sama memiliki bisa mematikan. Untung saja Naira membawa tisu basah juga parfum di dalam tas. Dia membersihkan tangan Apang yang terkena kotoran sampah karena melindunginya. Juga menyemprotkan parfum hampir setengah botol agar bau sampah itu menghilang.

"Pokoknya kita harus beli baju di dalam," ujar Apang karena begitu kesal.

Mereka mengejar langkah Abang Er. Kedua alis Apang menukik tajam ketika melihat bukan hanya Abang Er yang ada di sana. Melainkan Agha beserta putra kunciran air mancurnya, dan Khairan dengan si tripletsnya.

"Perasaan gua kok gak enak," ucap Apang di dalam hati.

"Panpan!"

Si jambul air mancur sudah berlari ke arah Apang. Namun, langkahnya terhenti di jarak satu meter. Mendadak anak itu menutup hidung.

"Panpan bau!"

Bocah itu memutar tubuhnya kembali dan berlari ke arah sang papa.

"Pa, panpan bau bante!"

Ucapan Tuan membuat semua orang tertawa, dan pengunjung di sana mulai menatap Apang dengan tatapan jijik. Ucapan anak kecil tidak pernah berdusta.

"Pa, ayo!" ajak anak SMP kepada Khairan. Mereka bertiga nampak tidak sabar.

"Ikut gua, Pang-pang!" titah Abang Er.

Sepasang kekasih yang memakai kaos putih itupun akhirnya mengikuti langkah Abang Er. Mata Apang melebar ketika melihat Abang Er menuju sebuah toko ponsel langganan mereka.

"Mau ngapain?" tanya Apang bagai orang kebingungan.

"Beli cabe," sahut Abang Er kesal.

Sudah tahu masuk ke toko ponsel, masih ditanya mau ngapain. Apang mendadak menjadi manusia bodoh.

"Mbak, aipon terbaru tiga ya."

Mata Apang hampir terlepas dari tempatnya ketika mendengar kalimat Khairan yang begitu enteng. Belum lagi Agha yang meminta tablet untuk Tuan yang paling mahal. Juga Abang Er meminta diambilkan laptop merk apel.

"Satuin dalam satu nota," ucap Agha setelah semuanya deal dengan pilihan masing-masing.

"Dia yang bayar," tunjuk Agha ke arah Apang.

Sontak tubuh Apang mendadak lemas. Mulutnya ingin berteriak, tapi dia sudah tak sanggup karena total yang harus dia bayarkan tidak sedikit.

"Sering-sering ya nge-prank kita."

Si kembar tiga, Tuan, Abang Er pulang dengan hati riang. Beda halnya dengan Apang yang pulang dengan kantong kering kerontang.

"Udah dimasukin ke mobil bak sampah. Dipalak juga lagi. Astaghfirullah!"

Naira pun tertawa. Tangannya sudah mengusap lembut pundak sang kekasih.

"Nanti aku transfer untuk ganti belanjaan mereka."

"Enggak usah!" tolak Apang.

"Tapi--"

"Keluarga kami emang seperti itu. Doyan malak memalak."

.

Ibra sudah meneguk minuman alkohol. Wajahnya begitu terlihat frustasi karena ditolak terang-terangan.

"Naira, kenapa kamu tega sama aku?" Begitu lirih nada suara Ibra. Tak berselang lama, senyum tipis terukir di wajahnya.

Bunda Nena ikut bahagia mendengar cerita dari Naira. Restu begitu jelas diberikan oleh bunda Nena untuk hubungan Naira ke depannya.

Bunda Nena juga tertawa mendengar Apang dipalak oleh tiga lelaki yang sudah berhasil ditipu olehnya.

"Bunda merestui bukan karena Arfan dari keluarga berada kan?" Ada sedikit takut di hati Naira jika bundanya memanfaatkan keadaan.

"Kok kamu bertanya seperti itu?"

"Naira hanya takut kebaikan Arfan malah kita manfaatkan," jelas Naira.

"Jennaira, sebelum Bunda tahu Arfan adalah anak orang kaya, Bunda sudah menyukai Arfan. Dari attitude dan juga dari cara dia menyayangi kamu itu begitu tulus."

Naira tidak melihat kebohongan dari manik mata sang bunda. Senyum pun terukir di wajahnya. Dia memeluk tubuh bunda Nena dengan begitu eratnya.

"Bagaimana dengan Ibra? Apa dia menerima keputusan kamu?" Naira menggeleng menandakan tidak tahu.

.

Bunda Nena meminta Naira untuk masuk ke dalam jajaran petinggi PT. DNG. Namun, Naira menolak. Alhasil, dia bekerja di bawah perintah Ibra. Sontak Ibra begitu bahagia.

Posisi Naira di kantor PT. DNG sudah terdengar sampai telinga Apang. Lelaki itu bersikap biasa saja karena dia tahu bagaimana Naira. Lagipula, ijin sudah Apang berikan untuk Naira.

"Kamu jangan marah ya."

Naira sudah memasang wajah takut dengan mata yang menatap Apang begitu dalam.

"Enggak, Ra. Aku gak akan marah."

Sudah tiga hari Naira bekerja di kantor sang bunda. Naira meminta dijemput oleh Apang yang kebetulan sedang senggang.

Wajah letih Naira terlihat begitu jelas. Apang menggenggam tangan Naira hingga wanita di sampingnya itu menoleh.

"Capek?"

Naira tak menjawab. Dia memeluk pinggang Apang meskipun cukup sulit. Apang pun menghela napas kasar. Tangannya mulai mengusap ujung kepala Naira.

"Kamu boleh peluk aku sepuasnya nanti."

Apang membawa Naira ke tempat di mana mereka bisa menikmati langit malam dengan puas. Ya, mereka duduk di taman yang banyak menyimpan kenangan.

"Kenapa?" tanya Apang.

"Ibra ngajak aku meeting sama klien, dan dengan percaya dirinya dia bilang kalau aku adalah calon istrinya."

Apang terdiam. Rautnya berubah pada saat itu juga. Tangan Naira segera melingkar di pinggang Apang. Dia pun masih melanjutkan ceritanya.

"Ketika aku tegur, dia malah ngancem aku."

"Ngancem?" Apang pun mulai penasaran.

"Iya. Dia bilang kalau dia akan membatalkan kerjasama dan berimbas perusahaan akan merugi." Apang pun berdecih.

Perlahan Apang menjauhkan tubuh Naira. Dia menatap wajah wanitanya yang masih terlihat kesal.

"Jangan pernah sembunyikan apapun dariku. Dan jangan pernah takut untuk melawan jika dia sudah kurang ajar." Naira pun mengangguk.

Ibra seperti memanfaatkan keadaan. Dia terus mengajak Naira meeting di luar. Naira sudah menolak, tapi Ibra tetap bersikukuh dan terus mengancam. Naira pun tak bisa berkutik karena dia akui Ibra begitu pandai menggaet para kolega untuk bekerja sama.

Dahi Naira memicing ketika mereka bukan ke restoran. Melainkan ke sebuah hotel.

"Kolega kita minta bertemu di sini."

Rasa takut mulai menjalar. Apalagi Naira tidak diantar oleh sopir sekaligus bodyguardnya. Naira segera mengeluarkan ponsel dan berniat untuk menghubungi Apang, tapi tangan Ibra begitu cepat mengambil ponsel yang baru saja Naira genggam.

"Gak usah laporan terus ke pacar kamu."

Kalimat itu begitu menyeramkan dan semakin membuat Naira ketakutan. Dia ingin kabur, tapi tangannya sudah Ibra genggam. Wajah Naira pun sudah begitu pucat.

Mereka pun tiba di kamar hotel di mana pertemuan itu berlangsung. Naira sangat gelisah karena hanya dia perempuan seorang diri di sana. Juga di meja terdapat botol wine. Mereka memang membahas masalah pekerjaan, tapi tetap saja rasa takut itu tak bisa dihindari.

Mata Naira melebar ketika dia diminta untuk meminum wine oleh ketiga pria itu. Namun, dengan tegas Naira menolak.

"Minum, Naira!" bentak Ibra yang kini sudah memaksa.

Bahkan mulai mencekoki mulut Naira yang tertutup rapat. Kesal karena tak berhasil, Ibra pun menjambak rambut belakang Naira hingga dia membuka mulutnya karena kesakitan. Akhirnya, wine pun masuk ke dalam mulut Naira. Namun, dia tak menelannya. Malah menyemburkannya dan mengenai wajah Ibra.

"Perempuan siyalan!" Emosi Ibra sudah memuncak.

"Perempuan tak tahu terimakasih!"

Ibra sudah mendorong tubuh Naira hingga posisinya berbaring di atas sofa panjang. Kulit putihnya terlihat begitu jelas karena Naira menggunakan rok di atas lutut. Senyum smirk pun terukir di wajah Ibra.

"Aku akan membuat Arfan membenci kamu," ucap Ibra dengan mata yang lapar.

"Ibra, jangan!"

Naira ketakutan karena Ibra sudah mengendurkan dasinya dan mata Ibra seperti hendak memangsa dirinya. Dua kolega Ibra saling pandang. Suara tembakan pun terdengar. Pintu hotel pun terbuka, di mana wajah seorang pria yang begitu murka membuat mata Naira berkaca. Dia datang hanya seorang diri.

Ibra kebingungan dari mana asal suara tembakan yang terdengar begitu dekat. Baru saja memulai berpikir, dia sudah diringkus oleh dua koleganya.

"Apa-apaan ini? Lepas!"

"Anda kami tangkap!"

...***To Be Continue***...

Jangan lupa komennya ya ..Yang gak ngerti alur ceritanya, skip aja ya.

1
Andaru Obix Farfum
pipo tuh sapa yah.
Epi Tri Wahyuni
abang Er ganggu momen romantis aja sih
Henny Purwanto
ok banget g bs berkata
irma hidayat
Kecewa
irma hidayat
Buruk
🌹@tiksp💐💐
itu foto usg punya kak Fie ya... Alhamdulillah akhirnya Dalla dan Rene akan menyusul saudara yg telah dikaruniai keturunan....
Ida Farida
jngn kamu sia" kan cinta kalian
Ida Farida
hahahaha Apang sama tuan itu da kaya tom and Jerry /Grin//Grin//Grin//Grin/
Rahmawati Abdillah
kesabaran didukung dengan do'a dan ikhtiar serta pengertian dari orang yang terdekat serta kasih sayang dari semua akan menguatkan
jasmine
yaaaah cepat sekali tamatnya kak.. padahal seru lho baca cerita tuan. apa ada novel terbaru khusus cerita tuan,thor
Neny Mardiyanti
tebak2 buuah manggis😄
Neny Mardiyanti
thanks thor buat cerita yg bgs dan mendidik bahwa bersaudara hrs saling mendukung dan menjaga
semangat ya...
Riris
no komen akak....😥
sedih tuk berpisah dari kisah ini
Ida Lestari
ok lngsung baca thor.....
lnjut trus thor
semangat
Salmi Ati
segera meluncur😁😁
sum mia
oke kak.... langsung cuuuussss lah...
semoga ceritanya tetap seru dan keren . dan retensi novel bisa tinggi dan bisa menghasilkan cuan .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Yulia Wati
siap kak othor👍👍
Yulia Wati
ceritanya seru tp sayang kok ud end ja kak othor ni
Salim S
reyn adiknya abang Er ya....waaaah pasti seru...cuuus lah
Sri Lestari
Cerita Abang Er ya Mak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!