NovelToon NovelToon
Love Story

Love Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Romansa
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cindy Heni Windasari

"Astaga Keira!!" suara melengking itu membuat kedua insan yang terlelap dengan balutan selimut tebal pun terbangun. Pria itu terkejut bukan main saat melihat banyak orang dikamar itu. Keira juga terkejut akan hal itu, ia memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia sangat terkejut lagi saat melihat pria yang duduk disebelahnya dengan tanda tanya. Ia menatap sang suami yang berdiri tegak dengan tatapan yang terkejut bukan main.

"Apa-apaan ini Keira... Salah apa anak saya sama kamu sampai hati kamu berselingkuh." ucap Sinta histeris. Keira masih mencerna ucapan Sinta dan kenapa dirinya di ruangan ini bersama dengan pria asing.

"Aku tidak menyangka kamu berkhianat seperti ini keira. Kamu jahat... Jahat sekali... Berbuat Zina seperti ini."

"Mas... Aku nggak tau kenapa ini bisa terjadi, dengerin aku dulu mas..." ucap Keira panik. setelah beberapa saat paham kenapa situasinya seperti ini Keira berubah menjadi panik.

"Keira Evangelista binti Rozali mulai detik ini saya talak kamu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Heni Windasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

Liam melihat teman-temannya yang sudah datang, mereka segera turun dari kendaraan masing-masing. Daniel juga ada didepan karena mobil box datang dengan membawa barang yang Daniel pesan sebelumya.

"Dimana Bunda Lo?" tanya Haikal.

"Di dalem."

"Bang bilang sama bunda kalau barangnya udah datang." ucap Daniel. Liam mengangguk.

"kalian bantuin papa, gue mau panggil bunda." ucap Liam . Mereka berempat mengangguk dan langsung bersalaman dengan Daniel dan Mike. Liam sedikit berlari masuk kedalam, namun langkahnya memelan saat mendengar suara isakan tangis.

Liam berhenti di balik dinding mendengar suara keira yang bergetar. Sakit sekali mendengar suara pilu Keira yang bercerita bagaimana bertemu dengan Daniel. Dan yang membuat Liam tercengang adalah mantan suami Keira yang tega membuatnya seperti itu.

"Tapi sekarang aku bahagia Bu... Aku bahagia saat Liam Nerima aku.. Leon juga Nerima aku sebagai ibu sambung mereka. Mereka anak-anak yang luar biasa Bu..." ucap Keira lagi. Tubuh Liam menempel di dinding, ia memejamkan matanya sesaat. Dirinya bersyukur memiliki Keira kan? Orang asing yang bisa membuatnya nyaman dan bisa merasakan sosok ibu yang selama ini hilang.

"Kalau saja kamu menerima kuliah dengan jurusan tata boga saat itu, pasti kamu sudah membuka toko roti yang selama ini kamu idamkan Kei..."

"Nggak papa Bu, aku menikmati peranku menjadi ibu sekarang. Aku bahagia Alhamdulillah.." ucapnya pelan.

"Bunda... Om Mike sudah datang." ucap Liam yang seolah baru masuk. Keira segera mengusap airmata nya.

"Bunda nangis?" tanya Liam supaya Keira tak curiga bahwa dirinya menguping.

"Iya nih bunda kamu nangis, bilang kalau dia seneng akhirnya ketemu nenek." jawab Zahra.

"Beneran nek? Cuma itu?" tanya Liam lagi. Zahra mengangguk dan segera beranjak begitupun dengan keira.

"Bu.. Ayo keluar, ada yang mau keluarga kei kasih buat anak-anak." ucap Keira. Zahra mengangguk dan mereka keluar bersama. Zahra terkejut melihat banyak barang-barang yang sudah diturunkan dari dalam mobil. Para anak-anak juga sudah berkumpul dihalaman rumah. Di panti asuhan ada sekitar seratus anak yang tinggal di sana. Dari yang umur 2 tahun - 17 tahun ada di sana.

Anak-anak panti begitu senang sekali, Daniel dan yang lain langsung membagikan barang-barang kepada anak-anak satu persatu. Semua harus dapat bagian masing-masing. Suara gelak tawa membuat Liam dan Leon yang baru pertama kali melihat anak-anak panti itu hanya bisa tersenyum. Kevin, Haikal, Agus, dan Ferdyan merasakan hal baru yang baru mereka rasakan.

Banyak pelajaran yang diambil dari sana. Mereka harus bersyukur dengan apa yang mereka punya saat ini. Apa yang mereka rasakan belum tentu orang lain merasakannya begitupun sebaliknya. Zahra memeluk Keira dengan begitu bahagia. Ia senang perlengkapan anak-anak yang minim terpenuhi sekarang.

Dalam menjalani hidup ini, kita tidak dapat menjalaninya sendirian, sebagai makhluk sosial kita membutuhkan orang lain, khususnya saat kita membutuhkan bantuan. Berbagi tidak selamanya harus dengan sebuah barang yang besar atau berupa harta, kita juga dapat berbagi canda dan tawa dengan mereka yang sedang dalam keadaan bersedih.

Berbagi juga merupakan suatu wujud rasa sayangmu kepada orang di sekitarmu, terutama bagi teman, sahabat, bahkan hingga keluarga yang setiap hari kamu temui.

Terdapat banyak hal yang dapat kamu jadikan sebagai dorongan atau cara untuk membangkitkan jiwa berbagi kepada sesama,

Dengan berbagi kita juga akan menularkan orang lain untuk berbuat baik, ketika kita membantu orang yang membutuhkan pertolongan, maka perbuatan kita akan diingat oleh mereka. Untuk membalas kebaikan yang telah diberikan, mereka akan melakukan hal sama saat ada orang lain yang membutuhkan pertolongan.

"Bu.. Ini untuk keperluan dapur. Mohon di terima." ucap Daniel dengan menyerahkan amplop berwarna coklat itu.

"Semoga Allah membalas kebaikan kalian ya nak. Terimakasih banyak sudah membuat anak-anak senang." ucap Zahra dengan menangis haru.

"Saya juga ingin mengucapkan terimakasih karena sudah merawat Keira selama ini. " Zahra menatap Keira yang tersenyum kearah nya. Baru dirinya yang memutuskan untuk menikah saat itu. Dan dirinya juga yang tertua diantara anak-anak lainnya.

Daniel dan keluarga pamit karena tak bisa lama-lama di sana. Mereka sudah janji pada Liam dan Leon untuk ke pantai menghabiskan weekend bersama. Keira juga mengatakan bahwa lain kali dirinya akan berkunjung lagi dan menghabiskan waktu bersama. Dalam perjalanan Keira diam menatap jalanan yang ramai, Liam memutuskan untuk semotor dengan Haikal. Dan mereka tepat berada di belakang mobil yang di Kendarai Daniel.

"Apa yang kamu pikirkan hummm?" tanya Daniel seraya menggenggam tangan Keira. Gadis itu menoleh dan tersenyum menatap suaminya.

"Terimakasih ya mas. Terimakasih sudah membuat anak-anak senang hari ini." ucap Keira.

"Mas hanya perantara saja sayang." Leon yang mendengar keluarga nya begitu harmonis pun tersenyum senang.

"Leon.. Ingat ya nak, Jika ada orang yang minta tolong. Dan Leon mampu menolongnya maka tolong ya Nak. Tapi jika Leon tidak bisa ya jangan dipaksakan." ucap Daniel.

" Iya Papa.." jawab Leon dengan semangat.

"Yeayyy.... Sampai pantai.." sorak Leon saat melihat pantai yang luas itu. Hanya perlu menempuh jarak satu jam agar sampai kesebuah pantai itu. Daniel juga sudah menyiapkan resort untuk mereka istirahat. Sehingga mereka memarkirkan kendaraannya di halaman Resort.

Mereka turun dari mobil, Keira senang sekali karena ini adalah salah satu impian nya. Mereka masuk kedalam tempat itu.

"Papa, bunda...Abang mau langsung ke pantai ya.. " ucap Liam meminta izin.

"Boleh Leon ikut?" tanya Leon pelan. Sejujurnya dirinya masih takut tapi dirinya mencoba memberanikan diri untuk bertanya padanya.

"Kalau Leon mau ikut ayo aja." ucap Haikal. Dirinya yakin pasti Liam tak akan menjawab pertanyaan itu.

"Udah nggak papa Haikal, biar Leon sama kita." ucap Daniel dan Keira. Haikal mengangguk dan akhirnya mereka pergi dari resort itu.

"Yaudah yuk kita juga kesana mas... Mas kan mau beliin aku seafood." ucap Keira. Daniel tersenyum dan mengecup pipinya. Mereka jalan bersama bertiga, kadang Keira mengejar Leon yang jalan lebih dulu di depannya. Daniel mengeluarkan ponselnya, memotret moment indah itu dimana Keira dan Leon sedang berlarian tanpa alas kaki. Karena alas kaki mereka Daniel yang membawakan nya. Keira tampak cantik mengenakan dress berwarna Biru muda itu.

Liam dan teman-teman nya bermain bola volley di pantai. Namun Keira memanggil mereka semua agar makan siang dahulu kemudian baru kembali bermain. Sebenarnya mereka datang sekitar pukul dua siang. Mereka menurut dengan apa yang keira katakan. Duduklah mereka disebuah meja makan pinggir pantai, mereka memesan menu yang mereka inginkan. Terlebih Keira ingin Seafood berserak. Yang makannya langsung dituangkan diatas meja.

"Leon mau ada tambahan lain nak?"

"Hemm... Mau udang goreng deh Bun." keira menyebutkan pada waiters. Mereka juga memesan es kelapa muda yang mana membuat dahaga mereka hilang seketika dan terasa begitu segar. Saat pesanan mereka datang Keira meminta tolong kepada waiters untuk memotret moment itu.

1
snow Dzero
Thor saran aj ya secara Kiera dan Daniel kan baru kenal harus y ad rasa canggung apalagi Liam kan beda 2 tahunan doang sama kei ,terlalu 2 the poin Thor buat ngakuin sbgai ank
Cindy Heni: terimakasih sarannya/Smile/ Author pastikan kedepannya kalau buat novel lebih baik hehehe... untuk Novel ini udah selesai, jadi hanya tinggal update /Grimace/ kalau di ubah harus ubah lagi semuanya/Cry/
total 1 replies
snow Dzero
Luar biasa
Cindy Heni
tengkiyuuuuu❤️❤️
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
aelah cerita bagus kayak gini gak ada yg baca apa ya... ayo semangat othor...
Cindy Heni
terimakasih sudah berkunjung
Los Dol TV
aku kunjung...
Los Dol TV
kunjungan 2 bab terlihat hmmm gitu, thor. kunjung balik ke karyaku ya..
Dewi Sartika
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!