NovelToon NovelToon
Suamiku Si OB Ganteng

Suamiku Si OB Ganteng

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / cintamanis / patahhati
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Dikhianati menjelang hari pernikahan membuat Zola Amaria meradang. Untuk menuntaskan rasa kecewanya, ia pun berakhir di sebuah club' malam bersama temannya. Hingga kejadian tak terduga pun terjadi, ia terlihat one night stand dengan seseorang yang tak terduga. Yang lebih parah, setelah kejadian itu, ia terus menerus dikejar pria itu untuk menuntut pertanggungjawaban.

Bagaimanakah kisah selanjutnya?

Jangan lupa tap love untuk mengikuti cerita selanjutnya, ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.26 Janji Ellard

Melihat debur ombak yang tampak bergulung-gulung indah, membuat Zola lantas melepaskan pelukan Ellard. Dengan tersenyum, ia melepaskan heels yang membalut kakinya, lalu berlari menapaki pasir hingga meninggalkan jejaknya di sana. Namun dalam hitungan detik, jejak itu menghilang disapu gelombang.

Ellard tersenyum lebar saat melihat Zola yang tertawa riang sembari memainkan kakinya di dalam air. Zola melepaskan blazer yang membalut tubuhnya hingga hanya menyisakan kemeja putih yang sungguh pas di tubuh Zola. Ia melemparkan blazer itu ke atas batuan. Lalu kembali berlari dan dengan kedua tangannya, ia meraup air kemudian menyiramkannya pada Ellard yang tengah asyik memandanginya.

Ellard sontak terkejut tas aksi Zola itu, kemudian ia pun melepas sepatu dan jaketnya lalu mengejar Zola sambil memercikkan air ke tubuhnya hingga terjadilah aksi kejar-kejaran dan siram-siraman membuat tubuh mereka berdua basah semua. Ellard dan Zola tertawa bahagia.

Semenjak menerima lamaran Ellard tadi, Zola telah meyakinkan hatinya untuk menerima Ellard apa adanya. Ia harap, pilihannya kali ini tak salah. Ia harap, Ellard tidak berubah menjadi manusia brengs*k seperti Regan. Ia harap, ke depan, hidupnya akan lebih bahagia, walau hidup mereka pas-pasan, ia tak mengapa, asalkan Ellard tetap setia di sisinya. Sudah cukup rasa sakit, kesedihan, dan penderitaan yang ia alami selama ini. Ia juga ingin bahagia. Ia juga ingin dicintai dan disayangi dengan tulus. Semoga Ellard dapat mewujudkan semua impian dan harapannya itu.

Ellard kini sedang terpaku pada tawa lepas Zola. Selama mengenal Zola, ia belum pernah melihat tawa yang begitu indah tercetak di bibirnya. Entah mengapa , suara tawa itu terdengar begitu renyah dan merdu. Ia berjanji dalam hati, takkan membuat tawa itu jadi kesedihan apalagi hingga menitikan air mata. Kalaupun suatu hari nanti Zola terpaksa menitikan air mata, air mata itu adalah air mata kebahagiaan.

Ellard yang sedang begitu terpesona pada senyum dan tawa lepas Zola lantas melangkahkan kakinya mendekati Zola. Zola terpaku saat melihat Ellard mendekat dengan tatapan yang tidak ia mengerti. Lalu Ellard meraih pinggang Zola dengan sebelah tangannya hingga tubuh mereka berdua merapat dan sebelah tangannya lagi meraih tengkuk Zola. Zola kini benar-benar tak berdaya, ia seakan terhipnotis akan pesona seorang Ellard. Di bawah cahaya rembulan yang mulai memancarkan sinarnya, Ellard pun menyatukan bibir mereka.

Awalnya bibir itu hanya menempel, melihat Zola yang terdiam seolah tidak memberi penolakan, Ellard pun mulai memagut sepasang daging merah muda nan kenyal itu dengan lembut. Perlahan Zola memejamkan matanya. Ia seakan menikmati apa yang dilakukan Ellard pada bibirnya. Ellard mencumbu dan m*lum*t bibir Zola secara bergantian atas dan bawah dengan lembut. Tiada napsu di sana. Hanya ada getaran cinta yang Ellard coba salurkan. Dalam aksinya itu, ia berharap Zola tidak hanya menerima kehadiran dirinya tapi juga membuka hatinya agar ia bisa masuk dan menjadi pemilik hati Zola yang sebenarnya.

Ellard melepaskan pagutan itu. Nafas mereka berdua terengah. Zola tertunduk dengan wajah yang sudah bersemu merah. Ellard begitu menyukai setiap ekspresi yang Zola tampilkan. Ekspresi kesal, marah, sedih, hingga malu-malu. Entah ekspresi apalagi yang akan ia lihat nanti setelah Zola menjadi miliknya seutuhnya, sepenuhnya. Ia harap, Zola tak marah atas kejutan-kejutan yang nanti akan didapatkannya. Begitu banyak kejutan yang belum Zola ketahui. Sebenarnya ia tak mengapa Zola marah padanya, asalkan Zola tak pernah meninggalkannya. Sebab, Ellard akan hancur bila Zola meninggalkannya. Zola bukan hanya sekedar cintanya, tapi juga hidupnya. Untuk pertama kalinya, hanya Zola yang mampu meruntuhkan dinding kokoh dalam hatinya. Oleh sebab itu, ia takkan pernah melepaskan Zola apalagi membiarkannya meninggalkannya.

"I love you, Zo. Really really love you." lirih Ellard di telinga Zola membuat dada Zola menghangat.

Zola mengangkat wajahnya hingga matanya dan Ellard saling beradu pandang. Zola mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas hingga membentuk sebuah senyuman yang sangat manis.

"Thanks, Ell. Maaf bila saat ini aku belum mampu membalas cintamu, tapi aku takkan menutup hatiku untukmu. Aku akan memberikan kunci hatiku padamu agar kau dapat leluasa membukanya. Tapi aku mohon, jangan pernah kecewakan aku seperti Regan yang menyakitiku, sebab bila itu terjadi, aku bukan hanya akan membencimu tapi juga akan meninggalkanmu selamanya." ucap Zola lembut namun tersirat ketegasan di dalamnya.

"Aku berjanji, Zo. Bila suatu hari aku menyakitimu tanpa sengaja, aku mohon katakan saja, jangan diam. Kalau perlu kau marahi aku, caci aku, pukul aku sepuasmu. Aku rela menyerahkan nyawaku asalkan kau bahagia." tegas Ellard.

Dapat Zola lihat kesungguhan dan binar cinta di mata Ellard.

"Aku pegang janjimu." sahut Zola lalu Zola menjinjitkan kakinya kemudian memberikan kecupan singkat di pipi Ellard membuat wajah Ellard memerah.

"Hei, ternyata seorang Ellard bisa tersipu juga ya! Persis anak gadis." ejek Zola sambil tergelak.

"Bukan anak gadis, tapi anak perjaka ." dengus Ellard .

"Ck ... perjaka? Yakin? Pura-pura lupa." cibir Zola yang dibalas senyum tipis penuh arti dari Ellard.

"Ayo, kita pulang! Langit sudah makin gelap. Anginnya juga makin berhembus dingin. Aku tidak ingin kau sakit sebab besok kita akan segera menikah." ujar Ellard santai.

"Apa? Apa kau sudah gila , Ell? Apa mesti kita menikah secepat itu?" seru Zola tak percaya dengan apa yang dikatakan Ellard.

"Ya, kita harus secepatnya menikah untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan. Asal kau tau, ingin rasanya malam ini aku menyerangmu tanpa ampun hingga pagi menjelang." ucap Ellard dengan smirk mes*mnya membuat wajah Zola memerah. "Tapi aku sadar, itu tidak boleh. Walaupun kita pernah tidur bersama bukan berarti kita bisa melakukannya semua kita."

"Baiklah, terserah kau saja, Ell." ucap Zola pasrah.

Ellard yang kini telah berada di samping motornya lantas menoleh kepada Zola, "Apa kau tak menyukainya?"

"Bukan, bukan begitu. Tapi aku ada satu syarat?" ucap Zola seraya menatap lekat mata Ellard.

"Apa itu?"

"Kau tak perlu memberitahu keluargaku. Kita cukup menikah di kantor pencatatan perkawinan."

"Baiklah tak masalah. Aku juga tidak bisa menghadirkan orang tuaku sebab mereka tinggal di kota lain." ujar Ellard.

Sebenarnya Ellard tidak sepenuhnya berbohong, tapi memang orang tuanya sedang ada perjalanan ke luar negeri. Lagipula ia memang belum mau memberitahukan perihal pernikahannya. Itu urusan nanti, pikirnya.

Melihat pakaian Zola yang sudah hampir basah seluruhnya, Ellard pun memakaikan jaketnya ke tubuh Zola.

"Tapi Ell, kau duduk di depan, pasti kau akan kedinginan. Begini saja ..."

Lalu Zola memakai blazernya dan memakaikan jaket Ellard dengan posisi terbalik sehingga bagian depan menjadi belakang. Lalu Zola meminta Ellard segera naik ke atas motornya, diikuti Zola yang duduk di belakang. Kemudian Zola melingkarkan lengannya di perut Ellard, sehingga tubuh mereka saling menempel. Udara yang dingin kini berganti hangat. Ellard pun segera melajukan motornya untuk pulang ke apartemen Zola.

Sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam sambil bergulat dengan pikiran masing-masing. Sesekali mereka tersenyum. Mereka tak menyangka, mereka akan saling menemukan kehangatan satu sama lain. Bukan sekedar kehangatan pada fisik, tapi juga hati.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

1
tabina ruby
Luar biasa
Susi Akbarini
kejutan jga buat readers..
😀😀😀❤❤❤
🏠⃟ͮͮᴹᵒᵐʀuyzⷦzⷩ🥑⃟🍁❣️𝐀⃝🥀㊍㊍
hahahaha
mudah???? sakit tau.... tp asal kau Tau... kecewa... itu... ingat dia bukan gadis lemah.... dan bukan bodoh kek kamu
🏠⃟ͮͮᴹᵒᵐʀuyzⷦzⷩ🥑⃟🍁❣️𝐀⃝🥀㊍㊍
kamu pinter.... dan sungguh penuh sabaran
🏠⃟ͮͮᴹᵒᵐʀuyzⷦzⷩ🥑⃟🍁❣️𝐀⃝🥀㊍㊍
dihhhh.... km pria di cafe itu Kan.... hmmmm.... mau bintilan ya... intip Zola...
yusuf raya
bagus ceritanya ngak bertele2 semangat tor💪💪
yusuf raya
penasaran kemana zola ya tor?.
yusuf raya
cerita yg bagus
Prahesti Vita masita
Luar biasa
aroem
bagus
yusuf raya
Bagus kayaknya alur ceritanya 👍
Esih Mulyasih
wuihhhh... keren si El..👍🏼🥰 dpt menahan hasratnya waktu Zola butuh pelampiasan.. bener bener menjaga Zola, si El 😊😍😘
Esih Mulyasih
membuang yg kurang bagus, penggantinya lebih baik dari yang lama
Esih Mulyasih
Luar biasa
Martha Amelia Susanti
Suka karya ringan author ini.
NAJ L
luar biasa
Pisces97
pisan 2x kali menyusahkan orang² 🤭🤣
Pisces97
hahaha jatungan gk tuh 🤭🤣🤣
Pisces97
ceritamu ini merakyat banget Thor persis dunia nyata dimana² banyak gosip berterbangan 🤭🤣🤣
Pisces97
zolla mencintai el
aku lebih padamu Thor 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!