NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Bos

Mengandung Benih Bos

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:554.2k
Nilai: 4.4
Nama Author: widyarti

Niat hati ingin menolong sang Bos, berakhir menjadi one night stand.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyarti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Mobil yang di kendarai Arga, masuk ke dalam sebuah area mansion megah bergaya klasik Eropa. Saat ia menghentikan mobilnya, Arga langsung di sambut oleh seorang penjaga.

" Selamat datang kembali Tuan." sambut pria bertubuh besar.

" Hm, bagaimana keadaan disini selama saya tak datang?" tanya Arga, sembari memakai kaca mata hitamnya.

" Aman Tuan,"

" Bagus."

Arga memasuki mansion, dan ia langsung di sambut oleh seorang Kakek tua.

" Kau terlambat, sepupumu sudah lebih dulu datang." ujar Kakek Satya.

" Tadi saya ada sedikit kendala, jadi terlambat." ujar Arga.

Arga dan Kakek Satya berjalan beriringan, menuju sebuah kamar. Kamar yang di dominasi warna gold, dan terdapat beberapa alat medis disana.

" Tara sudah menunggumu sejak tadi," ujar Jefan.

" Hm,"

Arga duduk di kursi yang ada di samping ranjang. Dan meletakkan setangkai bunga mawar putih, disebelah wanita yang berbaring lemah di atas ranjang. Setiap tahun, ditanggal yang sama, Arga selalu datang pada Tara. Wanita yang menjadi cinta pertamanya.

" Happy birthday Tara, enam tahun sudah kamu dalam keadaan seperti ini. Cepatlah sadar, aku akan mempersiapkan pernikahan yang mewah untuk kita." ujar Arga.

Entah Arga sadar, atau tidak. Apa yang ia ucapkan, akan menjadi bomerang untuk dirinya.

" Kau dengar itu, Tara? Arga akan mempersiapkan pernikahan yang mewah untukmu. Jadi, bukalah matamu. Ibumu, Ayahmu, dan adikmu, sudah pergi meninggalkan Kakek. Dan sekarang, hanya kamu yang Kakek punya." ujar Kakek Satya meneteskan air mata.

Tak ada respon apapun dari Tara, hanya terdengar suara monitor.

Dua jam lamanya Arga berada di mansion megah itu. Dan sekarang, ia diharuskan untuk pulang.

" Kenapa cepat sekali kau pulang, biasanya kau akan pulang pada malam hari." ujar Kakek Satya.

" Maaf Kek, saya ada urusan penting. Dan tidak bisa ditinggal lama. Lain kali, kalau saya ada waktu, saya akan berkunjung kemari." ujar Arga.

Kakek Satya menepuk bahu Arga, " Sering-seringlah berkunjung, Tara pasti senang kau sering mendatanginya." ujar Kakek Satya.

" Iya Kek,"

Arga melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tiba-tiba, ditengah jalan ada yang menghadangnya. " Ck, mau apalagi orang ini?!" geram Arga.

Tok..tok..

Jefan mengetuk kaca mobil Arga. Arga membuka penuh kaca mobilnya. " Ada apa?" tanya Arga.

Jefan tersenyum miring, " Jadi, istrimu hanya sebagai pelarianmu saja?" Jefan balik bertanya.

" Bukan urusanmu!" sahut Arga ketus.

" Tentu ini jadi urusanku, kau ingin menjadikan Tara istri keduamu!" Jefan meninggikan nada suaranya.

" Tara tidak akan jadi istri keduaku! Karena aku-," tiba-tiba Arga kehabisan kata.

" Karena apa? Heh, apa kau lupa kalau kau sudah menikah, dan memiliki anak?" tanya Jefan sinis.

Arga terdiam, ia memegang erat stir mobilnya. " Tara adalah kekasihku! Jadi, jangan berharap untuk bisa memilikinya!"

Setelah mengatakan itu, Arga langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Jefan hanya bisa menatap kepergian sepupunya itu. " Serakah! Dulu aku mengikhlaskanmu bersama Tara! Tapi sekarang tidak, aku tidak akan membiarkan kau menjadikan Tara yang kedua! Aku akan merebut Tara darimu!" teriak Jefan.

...----------------...

" Aduh, duh. Baby Ken tampan banget sih." puji Desi sambil sesekali mencium pipi gembul baby Ken.

" Iya dong, Tante. Papa aku kan, tampan. Dan Mama aku cantik," Mami Sita mewaliki baby Ken, dengan menirukan suara anak kecil.

" Des, gantian dong Des. Dari tadi, kamu aja yang main sama baby Ken." pinta Tom.

" Nggak boleh! Kalau Om mau main sama bayi, bikin aja sendiri!" ujar Desi.

" Ya udah, ayo!" ajak Tom.

" Kemana?" tanya Desi.

" Bikin bayi, biar nggak rebutan bayi orang." sahut Tom sembari mengedipkan sebelah matanya.

Blush.

Pipi Desi terasa panas, " Duh, kok aku jadi deg-degan gini. Nggak bener nih," gumam Desi dalam hati.

" Ayo!" ajak Tom, sembari menunjukkan tatapan nakalnya.

" Ish, bikin aja sendiri!" tolak Desi dengan ketus.

" Ya, ampun Desi. Kamu gimana sih, mana bisa Tom bikin bayi sendiri. Dia bukan Amoeba yang bisa membelah diri untuk berkembang biak." tutur Mami Sita. Ia sampai geleng-geleng kepala melihat pasutri di hadapannya.

" I-iya Tante, maaf." cicit Desi.

" Pakai lupa lagi, kalau ada mertua idaman disini. Andai aja, Mamanya Om Tom sebaik Tante Sita, pasti aku akan sangat menikmati selama menjadi menantunya." Desi membatin.

Karena hari sudah sore, Tom dan Desi harus pamit pulang. " Aku pulang ya, kak. Bye baby Kenzia," Desi mencium Baby Kenzia bergantian.

" Lain kali, mampir lagi ya." ujar Ayumi.

" Siap Bos!"

Tom melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tak ada percakapan dari keduanya. Hingga, suara perut Desi menghentikan keheningan.

" Kamu lapar, Desi?" tanya Tom.

" Hem," Desi hanya menjawab dengan deheman.

Cit.

Tom mengerem mobilnya tiba-tiba. Untung Desi maupun Tom, sama-sama menggunakan sabuk pengaman.

" Om! Kalau Om udah bosen hidup, jangan ngajak-ngajak aku! Aku masih mau hidup, perjalanan aku tuh masih panjang. Belum lagi-,"

" Stt, ngawur kamu! Tuh, lihat kesana." Tom menunjuk keluar, dimana ada penjual sate. " Ayo keluar." ajak Tom.

" Ada ya, suami gila kayak Om. Selingkuhannya diajak makan di restoran, giliran istrinya malah diajak makan di Kang sate pinggir jalan." gerutu Desi.

Tom terusik dengan ucapan Desi, " Kamu nggak mau aku ajak makan disini?" tanya Tom memastikan.

" Mau kok." sahut Desi singkat.

Keduanya memesan dua porsi sate, sambil menunggu pesanannya siap, Tom memeriksa ponselnya. Sementara Desi, ia memperhatikan orang-orang berlalu-lalang. Karena ponselnya lowbat.

Tom tersentak, bahkan hampir menjatuhkan ponselnya, saat Desi tiba-tiba memeluknya dengan erat, sambil menyembunyikan wajahnya di leher Tom. Tubuh Desi terasa bergemetar, bahkan Tom merasakan lehernya basah. Mungkin karena Desi tengah menangis saat ini.

" Desi, kamu kenapa?" tanya Tom.

Desi tak menjawab, ia semakin mengeratkan pelukannya pada Tom.

Tom bingung harus berbuat apa, alhasil ia meminta pesanannya di bungkus saja. Ia memapah Desi menuju mobil. Walaupun agak sulit, karena Desi enggan melepas pelukannya.

Saat sudah dalam mobil, Desi baru mau melepas pelukannya. Matanya sembam, dan bibirnya masih mengelurkan isakan-isakan kecil.

" Sebenarnya, kamu kenapa Des?" tanya Tom.

" Om, bisakah aku meminta sesuatu dari Om?" tanya Desi.

" Iya, boleh."

" Tapi Om harus janji untuk mengabulkannya." pinta Desi sembari mengacungkan kelingkingnya di depan Tom.

" Iya, aku janji." Tom mengaitkan kelingkingnya di kelingking Desi.

" Pernikahan kita sudah berjalan tiga hari, dan masih tersisa 32 hari lagi. Aku minta Om untuk tidak pernah bertemu dengan kekasih Om, selama kita masih menjalin hubungan. Aku ingin, Om hanya jadi milik aku selama 32 hari kedepan." ujar Desi.

" Tapi-,"

" Om sudah janji!" Desi memotong ucapan Tom.

Mau tak mau, Tom harus mengikuti keinginan Desi. Bagi Tom, 32 hari bukanlah waktu yang sangat lama. Tapi, tanpa Tom tau, dibalik keinginan Desi saat ini, ada hal yang ingin Desi dapatkan dari Tom sebelum mereka berpisah nanti.

1
Isabell Serinah
lanjut lagi plseeee 👍
Retno Harningsih
up
Yusria Mumba
rasain arga, sakit kan,
Yusria Mumba
kasiang arumi,
Yusria Mumba
iya lah, abis berbuat nda tabung jawab,
ardiana dili
lanjut
Rahma
lanjut dong
Sri Suhartini
lanjut lg
Retno Harningsih
up
ardiana dili
lanjut
Indah Xue shan shan
Luar biasa
Sri Suhartini
lanjut donk ka
Sri Suhartini
semangat pph arga
Sri Suhartini
semangat terus thor
Sri Suhartini
orang ngidam itu bnyak mau nya pph arga
Sri Suhartini
jujur aja ayumi jngm d pendem sendiri
Sri Suhartini
seneng liat nya slalu bahagia
Sri Suhartini
mau punya anak secantik zia
Sri Suhartini
mertua idaman
Yuyun Arianti
good Ayumi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!