NovelToon NovelToon
UNSOLVED PUZZLE

UNSOLVED PUZZLE

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Genius / Identitas Tersembunyi / Anime / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: EldLust

Dalam kisah yang sarat dengan misteri dan ketegangan, Ryuga, seorang pemuda yang penuh ambisi, terjebak dalam pusaran bayangan masa lalu yang gelap.

Sebagai adik dari seorang assistant professional yang menangani kasus pembunuhan, Ryuga tumbuh dalam ketidakpastian tentang keberadaan dan identitas kakaknya yang hilang. Meskipun tekadnya kuat, semakin dalam ia menyelidiki, semakin banyak rahasia yang terungkap, menantang kepercayaannya sendiri.

Mampukah Ryuga mengungkap kebenaran tentang kakaknya yang hilang dan menyatukan potongan-potongan masa lalu yang terputus? Apakah ia akan berhasil memecahkan misteri di balik hilang nya seorang assistant professional dan seorang pembunuh di waktu yang bersamaan? Saksikanlah perjalanan seru Ryuga dalam menghadapi tantangan dan bahaya dalam pencarian kebenaran yang membingungkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EldLust, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29: Rencana Liburan Baru

Setelah pertemuan tak terduga dengan Dwizoujin dan kegelisahan yang mengikutinya, Ryuga dan teman-temannya menyadari bahwa mereka butuh liburan yang benar-benar menenangkan. Mereka berkumpul di ruang tamu rumah Ryuga untuk menyusun ulang rencana liburan mereka.

Satoshi, dengan latar belakangnya sebagai mantan agen pembunuh profesional, berdiri di tengah lingkaran, memegang peta besar. "Aku punya rekomendasi tempat liburan yang mungkin bisa membantu kita. Tempat ini milik seorang rekan lama, seorang mantan agen yang sekarang mengelola lokasi liburan yang sangat tenang dan aman."

Shiro mengangguk, menunjukkan minat. "Tempat seperti apa itu?"

Satoshi tersenyum tipis. "Sebuah kabin di pegunungan, jauh dari keramaian kota. Tempat ini tidak hanya menawarkan ketenangan, tetapi juga fasilitas pelatihan yang bisa kita manfaatkan untuk memperkuat daya tahan dan kekuatan kita."

Dengan rencana baru yang matang, mereka berangkat ke kabin di pegunungan. Perjalanan memakan waktu beberapa jam, tetapi pemandangan yang indah sepanjang jalan membuat perjalanan terasa menyenangkan. Ketika mereka akhirnya tiba, mereka disambut oleh udara pegunungan yang segar dan kabin kayu yang kokoh di tengah hutan yang rimbun.

Rekan Satoshi, seorang pria bernama Kazuki, menyambut mereka dengan hangat. Dengan tubuh yang tegap dan mata tajam, Kazuki tampak seperti seseorang yang berpengalaman dalam banyak hal. "Selamat datang. Kalian datang ke tempat yang tepat untuk menemukan ketenangan dan memperkuat diri."

Kazuki menunjukkan mereka ke kabin mereka dan memberikan tur singkat tentang fasilitas yang ada. Ada area pelatihan di luar ruangan, lengkap dengan peralatan yang dirancang untuk meningkatkan kekuatan fisik dan mental.

Hari hari pertama di kabin diisi dengan aktivitas santai. Mereka menikmati udara segar, berjalan jalan di hutan, dan menikmati pemandangan alam yang menakjubkan. Namun, setelah tubuh dan pikiran mereka mulai rileks, Kazuki memulai sesi pelatihan.

"Penting bagi kalian untuk tetap kuat dan siap," kata Kazuki saat mereka berkumpul di area pelatihan. "Kita akan fokus pada kekuatan fisik, daya tahan, dan strategi bertarung."

Setiap hari dimulai dengan latihan fisik intensif. Kazuki memperkenalkan mereka pada berbagai teknik bertarung, mulai dari bela diri hingga penggunaan senjata. Mereka berlatih keras, mendorong batas batas mereka lebih jauh setiap hari.

Latihan yang diberikan Kazuki tidak hanya meningkatkan kekuatan fisik mereka, tetapi juga menguji ketahanan mental mereka. Kazuki sering kali memberikan tugas yang tampak mustahil untuk diselesaikan, tetapi dengan dorongan dan bimbingannya, mereka berhasil mengatasi setiap tantangan.

Suatu hari, Kazuki membawa mereka ke sebuah tebing yang curam. "Ini adalah ujian keberanian dan kepercayaan diri," katanya. "Kalian harus mendaki tebing ini dan menemukan jalan turun di sisi lain."

Ryuga merasa gugup melihat tebing yang menjulang tinggi, tetapi dengan dorongan dari teman temannya dan bimbingan Kazuki, dia mulai mendaki. Setiap langkah diambil dengan hati hati, dan setiap tarikan napas terasa berat. Namun, dengan tekad yang kuat, mereka semua berhasil mencapai puncak dan turun dengan selamat.

Selama waktu mereka di kabin, ikatan persahabatan di antara mereka semakin kuat. Mereka saling mendukung, menguatkan, dan menginspirasi satu sama lain untuk terus maju. Malam malam diisi dengan cerita cerita tentang masa lalu, impian, dan harapan mereka untuk masa depan.

Satoshi, yang biasanya pendiam, mulai membuka diri. Dia berbagi cerita tentang masa lalunya sebagai agen pembunuh, tentang misi misi berbahaya yang pernah dia jalani, dan tentang kehilangan yang dia alami.

"Aku tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang kita sayangi," kata Satoshi suatu malam. "Tapi kita harus terus berjuang, untuk mereka dan untuk diri kita sendiri."

Meskipun mereka menikmati waktu mereka di kabin, mereka tidak pernah melupakan peringatan Dwizoujin. Suatu malam, saat mereka duduk di sekitar api unggun, Kazuki berbicara dengan serius. "Kalian semua telah berkembang pesat, tetapi ingatlah, musuh kalian juga semakin kuat. Kalian harus selalu siap."

Shiro mengangguk. "Kami tahu itu. Dan kami tidak akan pernah lengah."

Kazuki tersenyum tipis. "Bagus. Karena pertempuran yang sebenarnya belum dimulai."

Saat mereka tiba di kabin, mereka disambut dengan kehangatan oleh Kazuki. Udara pegunungan yang sejuk dan aroma pinus menyelimuti mereka, memberikan perasaan damai yang sangat mereka butuhkan. Kazuki, dengan senyum ramah, menyambut mereka di depan pintu kabin.

"Selamat datang kembali," kata Kazuki dengan suara yang dalam namun lembut. "Aku senang melihat kalian kembali dengan semangat yang baru."

Setelah meletakkan barang barang mereka, mereka berkumpul di ruang tamu yang nyaman, dengan perapian yang menghangatkan ruangan. Mereka mulai menceritakan pengalaman mereka sejak terakhir kali mereka bertemu. Ryuga, Shiro, dan yang lainnya berbicara tentang pertemuan mereka dengan Dwizoujin, ancaman yang terus mengintai, dan peringatan yang mereka terima.

Kazuki mendengarkan dengan seksama, alisnya sedikit berkerut saat mendengar detail demi detail. Dia menyadari bahwa apa yang mereka alami mirip dengan pengalaman masa lalunya bersama Satoshi dan rekan rekan lama mereka.

"Ini mengingatkanku pada masa masa dulu," kata Kazuki dengan suara berat. "Kita juga menghadapi ancaman serupa, dan kami harus berlatih keras untuk mengatasi mereka."

Kazuki memutuskan untuk memberikan mereka latihan khusus yang terlihat seperti permainan, tetapi sebenarnya memiliki dampak besar pada kemampuan mereka. "Kita akan melakukan latihan yang sedikit berbeda kali ini," katanya sambil tersenyum penuh arti. "Kalian mungkin berpikir ini hanya permainan, tapi percayalah, ini akan sangat berguna."

Latihan pertama adalah "permainan bersembunyi dan mencari" di hutan sekitar kabin. Meskipun terdengar seperti permainan anak anak, latihan ini mengajarkan mereka tentang kamuflase, pemahaman medan, dan strategi bertahan hidup. Mereka belajar bergerak tanpa suara, menggunakan lingkungan untuk bersembunyi, dan mengasah indra mereka untuk mendeteksi kehadiran musuh.

Setiap hari mereka dihadapkan pada tantangan baru. Kadang kadang, mereka harus menemukan cara untuk melewati rintangan yang tampaknya mustahil. Di lain waktu, mereka harus bekerja sama untuk memecahkan teka teki yang rumit. Latihan latihan ini memperkuat ikatan di antara mereka dan meningkatkan kemampuan mereka dalam bekerja sebagai tim.

Di malam hari, setelah latihan yang melelahkan, mereka berkumpul di sekitar api unggun. Kazuki menceritakan kisah masa lalunya, bagaimana dia dan Satoshi pernah menghadapi situasi serupa, dan bagaimana mereka bertahan melalui kerja keras dan ketekunan.

"Aku pernah berada di posisi kalian," kata Kazuki sambil menatap api unggun yang berkelap kelip. "Aku tahu betapa sulitnya menghadapi musuh yang tampaknya tak terkalahkan. Tapi dengan persiapan yang tepat dan tekad yang kuat, kalian bisa mengatasi segalanya."

Satoshi, yang biasanya pendiam, ikut berbicara. "Kazuki benar. Dulu kami menghadapi musuh musuh yang sangat kuat, tetapi dengan bantuan satu sama lain, kami bisa melewati semuanya. Kalian juga bisa."

Dengan semangat yang baru, mereka memutuskan untuk menginap di kabin hingga liburan sekolah benar benar selesai. Kazuki menyarankan mereka untuk memanfaatkan waktu ini sebaik mungkin, tidak hanya untuk berlatih, tetapi juga untuk menikmati momen momen kebersamaan dan menemukan kedamaian di tengah tengah kekacauan yang mereka hadapi.

Hari hari berikutnya diisi dengan latihan yang lebih intens dan waktu santai yang menyenangkan. Mereka mendaki gunung, menjelajahi hutan, dan berenang di danau yang jernih. Latihan latihan yang diberikan Kazuki semakin menantang, tetapi mereka merasa semakin kuat dan siap menghadapi apa pun yang datang.

Suatu malam, saat mereka berkumpul di sekitar api unggun, Ryuga mengungkapkan rasa terima kasihnya. "Aku merasa lebih siap sekarang. Terima kasih, Paman Kazuki, untuk semua yang telah kau ajarkan."

Kazuki tersenyum, mata tuanya bersinar dengan kebanggaan. "Kalian semua memiliki potensi besar. Ingatlah, kekuatan sejati tidak hanya berasal dari fisik, tetapi juga dari hati dan pikiran. Percayalah pada diri kalian sendiri dan pada teman teman kalian."

Dengan liburan yang hampir selesai, mereka mulai mempersiapkan diri untuk kembali ke kehidupan sekolah. Namun, mereka tahu bahwa tantangan yang lebih besar masih menanti. Meskipun mereka kembali ke sekolah, mereka tidak akan pernah melupakan pelajaran berharga yang mereka dapatkan dari Kazuki.

Saat mereka meninggalkan kabin, Kazuki memberikan pesan terakhir. "Tetaplah waspada dan selalu siap. Dunia ini penuh dengan kegelapan, tetapi kalian adalah cahaya yang bisa mengusirnya. Jangan pernah menyerah."

Dengan hati yang penuh tekad dan semangat yang menyala, mereka kembali ke kota. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang dan penuh dengan bahaya, tetapi dengan kekuatan dan persahabatan yang telah mereka bangun, mereka siap menghadapi apa pun yang datang.

Hari hari berikutnya di sekolah diisi dengan rutinitas, tetapi mereka selalu menyisihkan waktu untuk berlatih dan mempersiapkan diri. Mereka tidak akan pernah melupakan peringatan Dwizoujin, tetapi mereka juga tidak akan pernah melupakan kebersamaan dan kekuatan yang mereka temukan di kabin Kazuki.

Liburan sekolah mungkin sudah berakhir, tetapi perjalanan mereka dalam melawan kegelapan baru saja dimulai. Bersama-sama, mereka akan terus melawan, bertarung, dan berjuang demi keadilan dan kebenaran.

1
Irene Puspitasari
menarik
EldLust: Terimakasih telah menyukai karya saya, semoga kamu menyaksika ceritanya sampai akhir🤗
total 1 replies
Ayano Kouji
Jalan ceritanya keren abis.
EldLust: Terima kasih atas pujian yang membuat hati saya berbunga bunga. Namun, percayalah, masih banyak yang menunggu untuk diungkapkan. Setiap halaman adalah rahasia baru yang menarik
total 1 replies
I,ts Zero
Datang ke platform ini cuma buat satu cerita, tapi ternyata ketemu harta karun!
EldLust: Terimakasih telah mengunjungi dan menyukai karya saya, semoga kamu terhibur dengan karya yang saya buat/Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!