NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Cewe Matre

Mengejar Cinta Cewe Matre

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Jihan dikenal sebagai cewe matre, namun apa jadinya jika seorang yang matre ini jatuh cinta pada seorang pria yang notabennya sudah mempunyai istri.
Alex pria kejam yang sudah beristri menjalin hubungan gelap dengan Jihan, di awal hubungan mereka baik-baik saja, namun berakhir dengan kekejaman Alex yang menyingkirkan Jihan dari kehidupannya saat Jihan bersikeras memberitahukan hubungannya pada istrinya.
Di sisi lain karena pertemuan yang tidak terduga di sebuah desa kecil tempat Alex menyingkirkan Jihan, seorang pria bernama Aditya diam-diam mencintai Jihan walaupun berkali kali dia mendapatkan penolakan dari gadis matre itu, Aditya tidak pernah menyerah untuk mendapatkan cinta nya.
Akankah suatu saat Jihan akan menerima Aditya yang begitu tulus atau bertahan dengan perasaannya bersama Alex.
Ikuti terus kisahnya ya🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2

Saat ini Jihan dan Johan berada di dalam hotel, karena permintaan Jihan. Entah apa yang di dalam pikiran Jihan mengajak Johan ke hotel.

“Jihan kenapa kita ke sini?” tanya Johan kebingungan.

Jihan mengerenyitkan dahinya karena bingung kenapa Johan tidak pernah melakukan apapun terhadapnya, biasanya jika seorang pria memberikan semua keinginan seorang wanita dia akan meminta balasan atau bahkan menginginkan wanita itu. Apalagi Johan adalah seorang pria dewasa dengan umur kepala tiga sedangkan Jihan gadis berumur dua puluhan.

“Kita lihat saja apa kau bisa menolak ku kali ini!” tantang Jihan di dalam hatinya dan dia mulai dengan aksinya untuk menggoda Johan.

Tangan lentik Jihan mulai menyentuh dada bidang Johan, tatapan beralih ke wajah Johan kedua tangannya melingkar di jenjang leher Johan, semakin mendekat, perlahan Jihan memiringkan kepalanya lalu mencium bibir Johan secara perlahan sampai akhirnya Johan yang tidak merespon kini mulai membalas ciuman gadis itu dengan penuh hasrat yang terpendam.

Kedua tangan Johan meraih pinggang mungil Jihan lalu memeluknya dengan erat. Kini Johan melepaskan pautannya menatap Jihan dengan penuh hasrat.

“Kau yang lebih dulu memancingku, Jihan!” batin Johan menggendong kekasih tercinta ala bridal style, terlihat senyum man mengembang di bibir tipis mereka berdua seolah sudah siap untuk menyatukan rasa cinta yang ada di dalam diri Johan, hanya pada Johan.

Dengan perlahan Johan membawa Jihan ke tempat tidur king size lalu merebahkannya dengan kelembutan, menyibakkan rambut Jihan yang menutupi wajahnya, kemudian menindihnya lalu ******

Ah

Suara desahan yang keluar membuat Johan semakin menjadi dengan aksinya, namun di tengah permainan Johan menghentikan aksinya lalu menutupi tubuh Jihan yang sedikit terbuka karenanya dengan selimut tebal

“Johaaaaan!” lagi-lagi Jihan berteriak mendengus kesal karena hasrat nya sudah memuncak, tetapi Johan seenaknya berhenti begitu saja.

“Ya, aku masih di sini jangan berteriak! Rapikan baju mu aku ingin biara setelah menerima telepon,” gumam Johan meninggalkan Jihan yang masih terbaring dengan perasaan kesalnya.

“Huh … menyebalkan kau Johan, apa benar ya yang di katakan Dewi kalau dia tidak suka wanita? Tapi, apa iya? Tadi dia kan mencium ku, bahkan aku merasakan hasratnya yang mulai … aahhh sudahlah?!”

JIhan mengacak-acak rambutnya karena frustasi, kemudian bergegas merapikan penampilannya lalu duduk di sofa kamar hotel tersebut menunggu Johan yang masih menelpon menghadap kaca besar. Sesekali Johan menoleh ke arah Jihan namun gadis itu membuang muka seolah tidak ingin di tatap kekasihnya itu yang masih fokus bicara di telepon.

Johan tersenyum tipis melihat tingkah laku gadis manis yang terlihat sangat mungil dari kejauhan.

“Baiklah, nanti saja kita teruskan di rumah! Saat ini aku sedang sibuk!” ujar Johan langsung menutup teleponnya.

Johan menghampiri Jihan lalu duduk di samping Jihan masih sambil cengengesan, membuat Jihan semakin kesal .

“Kenapa cengengesan? Apakah ada yang lucu?” gerutu Jihan bersedekap menatap tajam johan.

“Boleh aku bertanya, Jihan? Apa alasan mu melakukan ini dengan ku? Apa kau tahu resikonya jika kita meneruskannya tadi?” Jelas Johan dengan suara lembut.

“Aku tahu!” ketus Jihan.

“Kalau kau sudah tahu kenapa nekat melakukannya? Apa kau tidak sayang dengan dirimu? Masa depan mu?” cecar Johan membuat Jihan terhenyak dengan penuturan nya.

Jihan terdiam sedikit menunduk, apa yang di katakana Johan ada benarnya juga dia tidak menyangka Johan adalah pria baik, jihan sedikit merasa bersalah dan tidak bisa membalas perkataan Johan kali ini.

“Dengarkan aku Jihan, aku memang memberikan mu segalanya. Akan tetapi aku tidak mau kau membalas ku dengan tubuhmu! Jika aku mau dari awal kita menjalin hubungan aku sudah melakukannya, tetapi ada satu hal yang membuat ku tidak bisa melakukan itu. Dan suatu saat nanti pasti kau akan tahu juga,

“Jika suatu saat kau mengetahuinya aku hanya berharap kau tidak membenciku,” Sebenarnya Johan ingin mengatakan hal itu saat ini, namun dia menunggu Jihan lulus kuliah saja.

“Johan, apakah sebenarnya kau … kau tidak suka wanita?” celetuk jihan tiba-tiba membuat Johan tersedak ludah nya sendiri.

“Apa … hahahah kau ini ada ada saja?” sahut Johan tertawa.

“Kenapa tertawa? Lalu apa yang membuatmu tidak bisa melakukannya?” desak Jihan penasaran.

“Nanti saja aku beritahu jika kau lulus kuliah,” jawab Johan.

Tiba-tiba ponsel Jihan berdering, lalu dia menerima telepon itu menjauh dari johan.

“Halo, baby! Kau di mana? Kenapa tidak menjemput ku di bandara?” ucap seorang pria dari sebrang sana.

“Nico? Kau sudah sampai Amerika? Bukankah besok kau datang?” ucap Jihan panik sesekali menoleh ke arah Johan.

“Iya, aku tahu. Tapi pekerjaan ku sudah selesai sekarang kau di mana? Aku sudah merindukanmu, baby!” rengek Nico dengan manjanya pada Jihan.

“Aku tidak bisa menemui mu sekarang karena sedang ada urusan, sekarang kau cari hotel saja dan kirimkan alamatmu,” bisik Jihan pelan.

“Apa? Kau bicara apa? Aku tidak mendengarnya?” pekik Nico karena memang suasana bandara sangat berisik.

Jihan mematikan teleponnya karena takut ketauan oleh Johan, dia pun langsung mengirimkan pesan pada Nico agar dia mengirimkan alamat hotel nya.

“Dasar pria tidak sabaran!” sungut Jihan yang masih berselancar di ponselnya.

“Siapa yang tidak sabaran, sayang?” timpal Johan tiba-tiba sudah berada di belakang Jihan.

“Apa? Ah, itu, aku sangat lapar tidak sabar ingin makan,” bohong Jihan bicara terbata-bata.

“kau mau makan apa? Tapi maaf aku tidak bisa menemanimu, karena sekarang aku harus pulang bersiap untuk berangkat besok,” ujar Johan sambil berselancar di ponselnya.

“Aku sudah transfer untuk uang jajan mu selama aku ke luar kota, karena akan lama,” ucap Johan.

“Terima kasih sayang, aku menyayangi mu!” senang Jihan sambil memeluk kekasihnya, Johan hanya tersenyum menyeringai.

***

“Bagaimana keadaan perusahaan?” tanya Antonio sambil menyantap makan siangnya.

“Perusahaan kita maju pesat, aku juga tidak menyangka jika kemampuan ku bisa membuat perusahaan papa semakin Berjaya,” terang Alex antusias.

“Bagus kau memang bisa di andalkan, putraku!” balas Antonio yang merasa bangga pada putra pertamanya ini yang selalu menurut dengan keluarga nya.

“Itu juga berkat dukungan dan doa Melani pah!” tutur Clarissa mama Alex yang sangat menyayangi menantunya itu.

“Iy, mah!” singkat Alex datar tanpa menoleh ke arah sang istri.

Melani hanya diam tertunduk, takut, dia sudah terbiasa dengan sikap Alex yang selalu dingin padanya. Tapi karena rasa cinta yang begitu besar pada sang suami, Melani selalu menutupi sifat asli Alex di depan keluarganya dia selalu berharap jika Alex akan berbalik mencintainya.

“Yasudah pah, mah, aku pamit berangkat dulu ke kantor karena ada pertemuan penting pagi ini,” pamit Alex berdiri melangkahkan kakinya keluar diikuti Melani dari belakang.

Sampai di mobil seperti biasa Alex tidak pernah berpamitan atau sekedar mengecup kening sang istri ketika akan berangkat bekerja, walaupun Melani berada di hadapannya dengan senyuman manisnya. Berbeda ketika di depan orang tuanya dia menunjukkan sikap seolah-olah sangat menyayangi istrinya.

“Alex, hati-hati di jalan!” cetus melani.

“Aku sudah tahu itu!” ketus Alex dingin tanpa menoleh, lalu masuk ke dalam mobilnya dengan memakai kaca mata hitamnya menjadikan penampilannya sangat tampan membuat siapapun akan tergila-gila melihat pria sombong ini.

Seorang ajudan menghampiri Antonio di meja makan.

“Tuan Antonio,Arthur dan Cakra sudah berada di ruangan kerja anda untuk melapor,” bisik carlos yang merupakan orang kepercayaan Antonio.

“Baiklah aku akan kesana, kau tunggulah bersama mereka,” tukas Antonio bersiap menuju ruang kerjanya.

Brakk

“Apa?! Kenapa bisa dia kabur lagi?” bentak Antonio yang geram dengan laporan kedua ajudannya itu.

“Dia selalu melangkah lebih cepat dari kami tuan, apa mungkin dia tahu jika kami selalu mengikutinya,” ujar Arthur ketakutan.

“Itu artinya kalian bodoh?! Aku tidak mau tahu cari dia lagi sampai kalian menemukannya! Kalian mengerti!”

Bug

Satu pukulan mendarat di pipi Arthur dan Cakra.

“Mengerti tuan!” ucap Arthur dan Cakra secara bersamaan.

“Pergilah?!” Sergah Antonio.

“Tenanglah tuan, aku yakin dia tidak akan pergi kemanapun dan pasti kita temukan!” tutur Carlos memberikan obat penenang untuk tuan nya itu lalu Antonio segera meminumnya.

“Terima Kasih Carlos, aku tidak mengerti sebenarnya apa maunya dia sampai membuat ku pusing tujuh keliling menghadapinya. Tapi, kau benar dia tidak akan keman-mana karena aku sangat tahu kelemahannya,” desis Antonio tersenyum menyeringai.

*

*

Bersambung

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!