Bukan hasil terjemahan ya.. Karya Original.
Dia seorang mafia dan pembunuh bayaran, di usianya yang ke empat puluh dia sudah memiliki dua anak dari almarhum suaminya.
Dalam misinya yang terakhir, dia di jebak oleh teman satu teamnya. Dia mati dengan tubuh yang hancur karena Bom.
Karena mengingat ke dua anaknya, dia tidak rela mati seperti ini.
Mungkin Dewa mendengar doanya, jiwanya malah masuk kedalam tubuh seorang Janda perawan yang baru saja menikah dengan Duda beranak satu, yang umurnya hampir setengah abad.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 14
Bagaimana keadaan kalian? Rajin belajar agar menjadi hebat di masa depan.
Jaga adikmu, mama tidak bisa selalu datang kesana, kalau nenek sakit kabari mama.
Air mataku berlinang, walau sekarang aku bisa menghubungi mereka, tapi bagaimana kalau bertemu langsung, pasti mereka tidak mengenalku dan menganggap aku wanita gila nantinya, pikirku.
Ya, selama beberapa hari aku tidak menghubungi mereka, mereka mengirim banyak pesan, semua menanyakan keadaanku. Tangan Airin bergetar membaca pesan- pesan dari anaknya tersebut.
Untung aku bisa kembali, hari ini aku tidak bisa bertemu mereka karena mereka tinggal di kota lain, beda propinsi dengan ibu kota ini.
Dia tetap bertekad akan menemui kedua anaknya, biarpun dengan tubuh ini, dia pasti akan kesana. Dia membayangkan raut wajah kedua anaknya itu, mereka sepasang kembar Laki dan dan perempuan. Yang duluan lahir anak lelakinya, jadi dia yang mengurus semua keperluan mereka.
Sebenarnya almarhum suaminya tidak pernah melihat mereka, karena dia tidak mengetahui bahwa Airin berhasil melahirkan anak- anaknya.
Karena pada misi terakhir suaminya, dia mengatakan bahwa dia hamil 1 bulan, tapi suaminya bilang, "ini sangat berbahaya, kita hidup di dunia hitam, akan berbahaya jika memiliki anak." Dengan kata lain yang tersirat dalam kata- kata suaminya adalah, "Singkirkan anak itu."
Airin kembali memasukkan kartu kredit dan buku tabungnya, dia hanya membawa beberapa uang cast, dia juga tidak ingin identitasnya terungkap secepat itu.
Sebelum dia kembali pulang, dia kedapur untuk memasak sesuatu, dia merasa lapar juga.
Sedang asyik makan, tiba - tiba ponselnya ada bunyi notifikasi melalui wechat yang bisa di gunakan walaupun kartu sudah di keluarkan dari ponsel. Dia mengerutkan keningnya, dia menghubungi ke sini, karena nomor tadi sudah tidak aktif, pikir Airin.
Mbak Airin, apakah itu kamu?
Dia memperhatikan nomor baru itu. Sebenarnya dia sama sekali tidak memiliki nomor ponsel teman - teman satu teamnya, karena di hari biasa mereka tidak saling berhubungan.
Nomor ponsel Airin sudah tidak ter-registrasi, dia membuatnya secara khusus. Selain Mafia dia juga sangat mahir dalam ilmu komputer, dia salah satu Hacker yang di segani. Hanya saja tidak ada satupun yang mengetahui, termasuk bosnya.
Dia tidak ingin di manfaatin kalau mereka tahu kepintaran otaknya. Bagaimana mungkin dia bisa selalu berhasil dalam tugasnya, kalau bukan karena dia sudah meretas semua saluran hubungan dari musuhnya.
Jadi dia jarang terkena jebakan, karena dia mengetahui gerak gerik lawan. Hanya saja, terakhir itu dia sama sekali tidak menduga, bahwa yang ber-khianat adalah Bos dan teman se-teamnya sendiri.
Sekarang dia diam - diam ingin mengamati pergerakan mereka, selanjutanya lihat saja... Aku akan menggagalkan semua rencana kalian! Batinnya.
Kamu takut dengan hantu?
Aku membalas pesannya, mungkin saat ini mereka akan sibuk mencari lokasi dari nomor ponsel ini.
Mana mungkin mereka akan menemukannya, kartunya sudah hangus, yang tersimpan nomor doang tanpa registrasi.
Pencarian lokasi itu bisa jika kartu dari nomor ponsel masih ada, tapi jika tidak ada, bagaimana akan bisa di lacak. Cari saja sampai mati.. Karena kartu itu aku buang di kantor kalian. Gumam Airin.
Selesai Airin merapikan dapur dan rumahnya, dia keluar dengan membawa laptop dan handphone nya, biar bagaimanapun dia membutuhkan itu untuk memantau gerak gerik mereka. Ponselnya dia switch off kan.
Dengan santai dia berjalan menuju lift, ketika dia membuka, dia melihat wajah - wajah yang sangar keluar dari dalam. Membuat dia tersentak karena terkejut. Dia mematung karena mereka hanya melewatinya saja.
Ck, siapa mereka ini? Pikirnya. Apakah mereka mengetahui keberadaan nomor itu? Tidak mungkin!
Dia tidak langsung menutup pintu Lift, dia memperhatikan kemana perginya para lelaki sangar itu, ketika dia melihat mereka melewati kamarnya, dia sedikit lega.
Dia masih terus memperhatikan dari pintu lift, dia hanya mengeluarkan kaca untuk melihat mereka, jadi jika mereka menoleh tidak akan menemukan siapa- siapa.
Mereka menekan bel pintu Apartemen paling ujung, tidak berapa lama terbuka. Dia melihat sesosok pria yang tidak dia kenal. Lebih mirip Bodyguard. Siapa yang di dalam? Lain kali aku akan mengetahui identitasmu, gumamnya. Karena dia melihat waktu sudah menjelang sore, tidak bisa meretas CCTV saat ini.
Dia pencet nomor lantai dasar, sebenarnya dia memiliki Mobil dan motor di parkiran bawah tanah apartemen ini, hanya saja dia belum bisa menggunakannya.
Dia pulang dengan menaiki taxi lagi. Perasan sedih dan bahagia bercampur di dalam hatinya saat ini. Bahagia karena bisa mendengar kabar anak- anaknya, sedih karena ini semua ulah orang terdekatnya.
Sopir taxi itu hanya memperhatikannya melalui kaca spion tengah, dia yang tidak perduli masih hanyut dalam pikirannya sendiri.
mrk harus mati tertembak dn slah satunya sepupu raymond..apa ini trik airin agar klan eagle bisa cepat tertangkap oleh raymond.
atau raymond sendiri adalah musuh jg bagi airin.