Maaf, Aku Selingkuh Mas!

Alika menghela napas panjang, kemudian memutuskan untuk kembali ke dapur. Karena kesibukan di dapur yang membuat hatinya bahagia. Memasak adalah kesukaannya. Jadi apa pun yang dimasak olehnya papa Leo sangat menyukainya.

Karena hanya Alika saja yang bisa mengatur nilai gizi makanan yang dibuatkannya untuk papa Leo. Demi untuk menjaga kesehatan papa mertuanya itu. Berbeda dengan mama Yanti yang hanya tau makan dan perintah sana sini.

Mungkin dalam benak papa Leo ada sebuah penyesalan, kenapa begitu terburu-buru menikahi mama Yanti. Hanya karena mama Yanti bercerita dan memanas-manasi mama Delia kabur dengan pria lain. Belakangan baru disadari oleh papa Leo ternyata langkah yang diambil olehnya sudah salah besar.

Sedang Bagas melangkah gontai menuju ke lantai atas. Bersiap untuk pergi ke kantor. Malas saja rasanya, merasakan posisinya dibawah Keanu. Setengah jam kemudian, Bagas meluncur menuju ke perusahaan.

Tring

Sebuah pesan singkat masuk di aplikasi hijau milik Alika.

"Bisakah aku mendapatkan makan siang, masakan kamu hari ini? Aku suka ayam saus mentega buatan kamu."

Alika membacanya, tanpa sadar dia tersenyum sendiri.

"Baiklah tuan Keanu, pesanan anda akan segera dikirimkan 2 jam lagi."

Alika mengetik balasannya dengan cepat.

"Tidak, aku nggak mau makananku dikirimkan. Aku ingin kamu sendiri yang akan mengantarkannya padaku, jangan banyak alasan. Dua jam lagi, hanya kamu yang akan datang mengantarkannya," pinta Keanu tak ingin dibantah.

Alika mendengus kesal.

"Apa sih kemauan kamu ini?"

Walau kesal, tapi hatinya merasa hangat. Dia belum pernah diperlakukan seperti ini oleh Bagas. Biasanya Bagas memilih makan di restoran mahal, masakan eropa kesukaannya. Dan tidak ingin dibawakan bekal oleh Alika.

Tapi hari ini sungguh diluar dugaan, Keanu menginginkan Alika memasak makanan kesukaannya. Tanpa membutuhkan waktu yang lama, Alika segera memasak dibantu, Bi Sumi.

Dua jam berlalu, Keanu sejak tadi hanya melihat jam di pergelangan tangannya. Alika masih belum datang juga. Membuat hatinya menjadi kesal tak karuan. Bahkan sudah lebih dua puluh lima menit Alika belum juga muncul.

"Selamat siang pak, tolong periksa semua berkas-berkas ini, permintaan tuan Leo," seorang sekertaris muda datang membawa beberapa dokumen yang harus diperiksa oleh Keanu.

Bukan tanpa alasan papa Leo meminta agar Keanu memeriksa semua data perusahaan saat ini.

Sedang Bagas duduk di meja kerjanya. Sebuah ruangan yang sedikit sempit dibanding ruangan kerjanya yang dulu. Melihat ruangannya kini digunakan oleh Keanu, dan beberapa interiornya telah diganti. Membuat Bagas tampak gusar, dia menjadi tak fokus melakukan pekerjaannya.

Tanpa sengaja matanya tertuju pada sosok wanita yang begitu sangat dikenal olehnya. Karena ruangannya merupakan dinding kaca, sehingga siapa pun yang lewat akan terlihat dengan jelas olehnya. Dia lewat di depan ruangannya menuju ke ruangan Keanu.

Bagas mengeratkan tangannya emosi, saat melihat Alika masuk ke ruangan sambil membawa sebuah tas kecil. Yang ternyata adalah kotak bekal.

"Apa apaan ini? Kenapa Keanu seenaknya meminta Alika membawa bekal ke kantor. Apa begitu kekurangan uang dia, hingga harus membawa bekal ke kantor?" Dengus Bagas tak terima.

Dari ruangannya dia bisa melihat Keanu begitu antusias membuka kotak bekalnya.

"Temani aku makan," pinta Keanu pada Alika.

"Kenapa harus ditemani, aku masih memiliki urusan lain setelah ini," jawab Alika.

"Kamu mau kemana lagi? Aku peringatkan yah, jangan keluyuran nggak jelas. Setelah aku selesai makan, aku akan mengantarkan kamu pulang," ucap Keanu sambil mengunyah makanannya.

"Aku bukan anak kecil lagi yang harus terus ditemani kemana-mana. Aku bisa pulang sendiri. Dan aku peringatkan juga sama kamu, jangan pernah ikut campur dengan urusan aku!" Ucap Alika dengan sungguh-sungguh.

"Nggak, aku nggak perduli," bantah Keanu.

Alika memilih diam, karena dia sangat mengenali Keanu. Apa pun yang dikatakan olehnya tidak bisa dibantah lagi.

Selesai Keanu makan, Alika membereskan kotak bekal dan memasukan kembali ke dalam tasnya.

"Biarkan aku pulang sendiri, aku masih punya urusan lain setelah ini," ucap Alika memohon.

"Siapa yang ingin kamu temui? Apakah ada pria lain di luar sana?" Tanya Keanu memojokkan Alika.

"Apa kamu pikir aku ini wanita murahan begitu?" Alika balik bertanya merasa kesal dengan pertanyaan Keanu.

Lalu memilih pergi meninggalkan Keanu sendirian sambil membanting pintu. Keanu malah tersenyum, melihat tingkah Alika sambil menggelengkan kepala.

"Kebiasaan kamu yang tidak pernah bisa berubah," gumam Keanu yang sangat mengenal sifat Alika yang kekanakan ini.

Bagas hanya bisa menonton istrinya dan Keanu barusan. Kenapa sifat Alika begitu kepada Keanu. Padahal selama dengannya Alika tidak pernah menampakkan sifat kekanakan itu padanya. Alika selalu menjadi istri pendiam dan sangat penurut baginya.

"Hebat kamu yah, sudah mulai berani. Memberikan perhatian pada pria lain, sedang suami sendiri kamu abaikan," sindir Bagas pada Alika yang hendak naik ke mobil di tempat parkir.

Alika berbalik, dan menatap tajam ke arah Bagas.

"Suami? Suami yang mana maksud kamu mas? Suami yang nggak peka pada istrinya, dan memilih menghamili wanita lain? Masih pantaskah disebut suami?" Tanya Alika geram dengan perkataan Bagas barusan.

"Teruslah kamu berbicara sesuka hatimu, mas. Aku akan berusaha untuk mecari cara untuk bisa berpisah dari kamu!" Tegas Alika, membuat hati Bagas terhenyak.

Alika merasa kesal, dan memilih naik ke dalam mobil. Pak Gun dengan setia membawanya pergi dari tempat itu.

"Kamu pikir semudah itu bisa lepas dari aku? Nggak aku nggak akan memberi kesempatan itu sama kamu Alika. Aku akan terus mengikat kamu dengan tali pernikahan kita, hingga nggak ada seorang pun yang bisa memiliki kamu," gumam Bagas dalam hatinya.

Merasa kesal saja, melihat tingkah Alika yang sudah bukan menjadi istri penurut lagi.

Akhir-akhir ini Alika sudah menampakan perubahannya, apa pun yang dikatakan oleh Bagas, selalu ditentang olehnya.

Apa salahnya sih, mau menerima kenyataan, jika Bagas sudah memilki keturunan dari wanita lain. Bukankah harusnya Alika merasa senang, dan mau menerima Kalina karena sudah membuat Bagas menjadi seorang ayah?

****

Mobil yang dikemudikan pak Gun masuk ke area parkir sebuah restoran.

Di sana Cintya sedang duduk menunggu sahabatnya. Alika bergegas masuk lalu merangkul sahabatnya.

Keduanya lalu duduk dan memesan makanan.

"Sekarang mulailah bercerita. Kamu berhutang banyak dengan aku. Terakhir kamu pergi meninggalkan aku, dan nggak menceritakan apa pun. Membuat aku mati penasaran gara-gara kamu," tuntut Cintya yang tidak terima Alika tidak sempat menceritakan masalahnya tempo hari.

"Iya, baiklah aku akan ceritakan semuanya pada kamu, sekalian juga aku ingin meminta tolong padamu," jawab Alika.

Cintya menganggukkan kepala tanda mengerti.

"Tapi sebelumnya kita makan dahulu, karena aku masih lapar," gurau Alika membuat sahabatnya tertawa.

Hanya karena ingin terburu-buru tadi untuk mengantarkan makanan pada Keanu, sehingga dia lupa untuk makan.

Keduanya lalu memesan makanan, dan Alika mulai bercerita, apa yang menjadi unek-uneknya selama ini. Sedang asyik mereka mengobrol, seseorang memotret mereka diam-diam dan hasil fotonya langsung dikirim ke seseorang.