Kehidupan Kedua

Hari sudah gelap

karena aku dalam masa hukuman ku. Jdi aku melewatkan makan malam ku. perutku sangat lapar. Tiba-tiba

"apa kamu lapar...?" kata Tae Sung tiba tiba dia terlihat membawa makanan seperti susu kotak, sushi, dan Jajangmyeon

"yah....kenapa kamu kemari?" tanya ku

"sudahlah..jangan khawatir mereka sedang sibuk bersenang senang."

aku memandangnya terharu. aku merasa tertolong di saat aku kelaparan.

"kenapa menatapku seperti itu? Apa aku membuatmu terharu.haha... Tentu saja kamu harus memperlakukan aku dengan baik lain kali." kata Tae Sung.

"cepat lah makan." katanya lagi

aku pun menyantap makan yang dia bawa nya dengan lahap

"wah... Kamu benar benar kelaparan. Dan lagi kenapa kamu membuat masalah tidak biasanya?" tanya Tae Sung

"dia yang lebih dulu membuat masalah." kataku sambil menguyah aku tidak tau apa dia akan memahami perkataanku.

"yah... Kamu harus berhati hati, jauhi dia . Walaupun dia membuat marah, kamu harus menghindari nya. Pergi secepat mungkin. Mengerti!" kata Tae Sung.

aku hanya mengangguk karena mulut ku penuh makanan.

Setelah selesai

"ahh... Terimakasih makanannya." kata ku senang dan menyedot susu kotaknya

"apa dia menyadari hubungan kalian?" tanya Tae Sung

" mungkin saja." jawabku

"selama kalian tidak ketauan aku rasa tidak ada yang harus di khawatir kan." kata Tae Sung

"apa tidak apa-apa kamu kemari?" tanya ku

"tidak Maslah. Aku sudah izin meninggalkan tempat itu. Mereka sedang minum minum juga."

"wah..benarkah?" kataku menyayangkan aku tidak bisa ikut

"apa? Kenapa? Jangan-jangan kamu juga ingin minum? " tanya Tae Sung.

Aku hanya tersenyum

"yah.. Kau lupa kejadian waktu itu. Kamu mengoceh tidak karuan. Aku tidak bisa bayangkan kalau itu terjadi disini. Aku rasa kamu sendiri yang akan mengatakan kebenaran hubungan kalian." kata Tae Sung

"kamu benar juga. " kataku

Malam semakin larut kami masuk kembali ke tenda Kami masing masing untuk beristirahat.

Keesokan harinya kami sudah berkumpul hari ini acara mendaki gunung.

Kami sudah mempersiapkan segalanya. setelah menyantap sarapan kami. kami memulai pendakiannya .

Dengan seorang pemandu arah.

bagi ku, ini pendakian pertama nafasku pun sudah tersengal sengal apa lagi Hyun Joo.

"ah.ah ah .. Aku aku tidak kuat lagi. "kata Hyun Joo tersengal sengal

"sama aku aku juga.. ini tidak seperti yang aku bayang kan." kataku sambil aku duduk diatas batu besar. Mengatur nafasku.

"jangan lama lama nanti tertinggal." kata Hyun Joo

"Iya ... sebentar saja aku mengatur nafas dulu. Kamu duluan saja.." kataku

"ahh... Aku ingin cepat sampai. Oh yah... Ada petunjuk jalan ini..aku duluan." kata Hyun Joo aku mengangguk dan Hyun Joo pergi. Dia juga memaksakan diri karena sudah tidak tahan ingin sampai kembali ke perkemahan.

Sebenarnya jalur pendakiannya tidak terlalu sulit hanya saja aku tidak pernah olah raga jadi mudah lelah. jalur nya juga memutar jadi tidak terlalu rumit meskipun tertinggal dari rombongan.

tak berapa lama aku pun meneruskan perjalanan. Aku juga tidak melihat mahasiswa yang lain mereka sudah berada jauh dari ku. Aku berjalan mengikuti papan petunjuk. sudah jauh melangkah tapi aku tetep tidak bisa menyusul rombongan ku. Meraka sangat cepat sekali. Kataku dalam hati. waktu semakin siang. kalau perkiraan ku tidak meleset mungkin tiga jam lagi aku sampai di perkemahan. Tapi lama lama aku merasa ada yang salah. Seharusnya tidak akan banyak pohon pohon rindang. Aku berasa berada di tengah hutan belantara. Tapi aku sudah mengikuti papan petunjuk. Seharusnya tak jauh dari sini perkemahan sudah bisa terlihat. Tapi aku sama sekali tidak menemukanya. Yang ku lihat hanya pohon pohon rindang. Aku mulai panik tapi aku berusaha berpikir jernih. Aku pun kembali ke jln yang telah ku lewati.