NovelToon NovelToon
Jebakan Saffana Untuk Aksa.

Jebakan Saffana Untuk Aksa.

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:35.5k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Saffana gadis 23 tahun yang sering di gunjing, di hina, di pojokkan, di anggap wanita tidak benar oleh tantenya sendiri bernama Rachel yang memiliki putra bernama Aksa yang taat agama dan sering di bandingkan dengan Saffana.

Malam di hari proses lamaran Aksa putra pertama Rachel dengan wanita pilihan Rachel. Saffana sakit hati dengan perkataan Rachel yang juga mengutuk dirinya dengan kata-kata pedas yang membuat kesabaran Saffana habis. Gadis itu nekat bertindak gegabah dengan menjebak Aksa. Agar-agar orang-orang memberikan makian dan hinaan seperti apa yang dirasakannya yang sering dilontarkan oleh mulut ibu Aksa kepadanya.

Saffana dan Aksa ditemukan di dalam kamar berduaan dengan hasil jebakan Saffana. Yang membuat orang-orang schok. Mungkin apa yang diinginkan Saffana terbalas dengan sakit hati dari Rachel.

Tetapi Saffana berpikir semuanya akan selesai saat itu juga. Ternyata tidak Saffana justru terjebak dalam pernikahan akibat jebakan yang di lakukannya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29 Keputusan Aksa.

Saffana merasakan kenyal pada bibirnya yang ternyata Aksa benar sudah mencium bibirnya dan membuat Saffana benar-benar kaget. Namun, Saffana memejamkan mata. Aksa memberikan ciuman begitu lembut yang masih terasa air mata Saffana yang bercampur dalam ciuman mereka.

Jantung Saffana berdebar dengan kencang yang tidak seperti biasa dan tidak mengerti kenapa Aksa malah melakukan hal itu kepadanya. Padahal baru saja dia mengakui kebohongan yang paling besar yang membuat dia dan Aksa terjebak dalam pernikahan mereka.

Semua yang terjadi menjadi pertanyaan di dalam hati Saffana yang benar-benar membuat Saffana bingung dan tidak mengerti apa yang di lakukan Aksa. Namun, tetap saja Saffana terbuai dalam ciuman itu walau hati gelisah.

Beberapa menit berciuman Aksa melepas ciuman itu dengan mata mereka berdua yang saling terbuka perlahan. Suara hembusan nafas mereka saling menerpa dengan tatapan mata Saffana yang penuh kebingungan maksud dari apa yang barusan di lakukan Aksa.

Sementara tatapan dari mata Aksa yang begitu dalam, tidak dapat di analisis Saffana. Apa arti tatapan mata indah itu. Aksa masih diam kaku dengan kedua tangan yang masih memegang pipi sang istri. Tidak ada ungkapan dan penjelasan yang sejak tadi ditunggu Saffana.

Tangan Aksa perlahan turun dari pipi Saffana dan berlalu dari hadapan Saffana yang ternyata tidak mengeluarkan sepatah katapun. Langkah Aksa terhenti bersamaan dengan debaran jantung Saffana yang semakin berdebar.

"Lanjutkan untuk menyiapkan pakaian mu!" suara berat yang terdengar itu membuat jantung Saffana seolah saat itu juga ingin berhenti.

Hanya kata singkat yang terucap dari mulut Aksa dan setelah itu Aksa keluar dari kamar. Sekarang gantian Saffana yang berdiri kaku dengan dengan hembusan nafas yang mulai tidak teratur. Namun, dari wajah Saffana sudah memperlihatkan jika dia pasrah dengan nasib pernikahan di ambang perpisahan.

Walau pernikahan itu bukan yang diinginkan Saffana. Namun ada rasa berat jika sampai pernikahan dia dan dengan Aksa akan berakhir. Hatinya bergejolak seolah ingin berusaha untuk mempertahankan pernikahan yang awalnya tidak di inginkannya. Tetapi pengakuannya tidak akan mungkin mengubah pernikahan mereka.

Saffana diam yang melihat perlahan pintu kamar tertutup. Takdirnya akan di terima dengan mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang sudah ia lakukan dengan menjebak Aksa.

********

1 jam setelah kejadian itu. Saffana duduk di pinggir ranjang dengan kedua tangan yang saling mengatup menekan jari-jari dengan perasaan yang tidak enak, jantungnya sejak tadi tidak henti berdebar kencang. Saffana menoleh ke arah sebelah kiri yang terlihat koper yang sudah disusun dengan pakaiannya. Hanya tinggal pergi membawa koper itu.

Wajah sendu yang bercampur dengan panik, terlihat jelas dari wajah Saffana. Perasaan tidak enak dan bolak-balik mata itu melihat jam yang menggantung di dingding.

Tok-tok-tok-tok.

Saffana di kejutkan dengan ketukan pintu. Belum sempat mengeluarkan suara. Pintu itu sudah di buka. Aliyah yang ternyata. Wajah Saffana terlihat kecewa sepertinya bukan Aliyah yang diinginkannya masuk ke dalam kamar.

"Saffana, ayo turun papa memanggil kamu dan kak Aksa juga ada di ruang tamu!" ucap Aliyah.

Deg

Debaran jantung itu semakin kuat seperti berperang. Batinnya juga ikut berperang dengan semua perasan yang semakin tidak karuan.

"Aku akan mengakui semua kesalahanku. Iya ini adalah resiko dari perbuatanku. Kamu harus tenang Saffana," batin Saffana dengan memejamkan mata sebentar sembari membuang nafas perlahan ke depan. Saffana yang berusaha untuk tenang untuk menghadapi keluarga Aksa.

"Ayo Saffana!" ajak Aliyah dengan lembut.

"Iya!" jawab Saffana yang akhirnya berdiri dari tempat duduknya.

Jika berani berbuat maka berani bertanggung jawab itu yang ditekankan Saffana mengumpulkan keberanian. Lagi pula Saffana sudah tidak memiliki harapan apa-apa untuk pernikahannya.

*********

"Kamu bilang apa, kamu mau membawa Saffana pergi dari rumah ini!" suara lantang Rachel membuat langkah Saffana dan Aliyah terhenti saat menuruni anak tangga.

"Iya. Bukan hanya Saffana yang pergi dari rumah ini, tetap aku juga harus ikut. Karena aku dan Saffana sudah menikah dan Saffana adalah tanggung jawabku. Jadi di mana aku dan Saffana juga harus ikut!" tegas Aksa yang membuat Saffana terkejut.

Tidak menyangka kata-kata itu akan keluar dari mulut Aksa. Saffana berpikir jika dia akan dipanggil ke ruang tamu untuk dipaksa mengakui semua yang sudah diakuinya terlebih dahulu kepada Aksa. Namun di luar dugaan yang ternyata alurnya berubah dengan cepat.

Aksa menyuruhnya tetap berkemas. Karena memang akan pergi dari rumah Aksa dan bukan hanya sendiri melainkan bersama Aksa.

"Mama tidak akan mengijinkan kamu Aksa untuk pergi dari rumah ini!" tegas Rachel yang sudah dapat dipastikan akan menolak keras keputusan Aksa.

"Rachel! Aksa sudah menikah. Aksa punya pilihan untuk kehidupan pernikahannya kamu tidak berhak untuk melarang anak kamu," sahut Adam yang berbeda pendapat dengan sang istri dan setuju dengan Aksa.

"Aku menyuruh wanita itu untuk pergi karena sudah tidak tahan dengan kelakuannya dan bukan berarti Aksa harus ikut!" tegas Rachel.

"Mama dan Saffana setiap hari hanya terlibat salah paham. Aku tidak membela Mama dan juga tidak membela Saffana. Mama dan Saffana sama-sama keras dan sama-sama tidak ada yang mau mengalah. Aku membawa Saffana pergi dari rumah ini untuk menjaga rumah tangga ku," tegas Aksa.

"Dari pada Mama dan Saffana terus terlibat cekcok ini dan itu. Jika aku membela Mama, maka Saffana merasa di musuhi dan jika aku membela Saffana maka Mama pasti sakit hati. Dari pada aku semakin durhaka kepada mama dan semakin tidak becus menjadi suami dan pelindung bagi Saffana. Lebih baik aku dan Saffana tidak satu atap dengan Mama dan Papa!" tegas Aksa dengan keputusan yang sudah dipikirkannya dengan cepat dan menurut Aksa itu adalah keputusan yang terbaik.

Aksa pasti tidak ingin rumah tangganya berantakan hanya gara-gara salah paham dan apalagi Saffana yang tidak bisa mengendalikan diri. Jika menuruti Ego dan juga keinginan Saffana rumah tangga Aksa dan Saffana bisa berakhir dengan cepat.

"Ini tindakan yang ingin papa dengar sejak awal," sahut Adam yang langsung setuju dengan tindakan Aksa yang sangat bijak

"Apa maksud kamu, Mas?" tanya Rachel.

"Rachel ... rumah tangga anak kita mereka yang menjalani, sebagai orang tua kita tidak boleh mencampuri masalah rumah tangga mereka. Keputusan yang di ambil Aksa sudah paling tepat untuk tetap menghormati kamu sebagai seorang Ibu dan tetap menjalankan tugas sebagai seorang suami. Rumah tangga anak yang justru menjadi pemicu berakhir adalah karena adanya orang tua yang ikut campur. Jadi kamu harus mengerti semua ini. Karena kamu sudah terlebih dahulu menjalani rumah tangga. Aku tegaskan kepadamu kamu untuk tidak ikut campur dalam rumah tangga Aksa dan Saffana!" tegas Adam dengan bijak.

Rachel terdiam dengan memijat kepalanya yang semakin berat. Sama dengan Saffana yang masih tetap di anak tangga tersebut yang tidak melanjutkan untuk turun. Saffana yang masih kurang mengerti dengan situasi yang dihadapinya. Namun, di sini sang suami ingin membawanya pergi.

Aksa menoleh ke arah Saffana dan melihat Saffana yang berada di atas sana. Tidak ada yang di katakan Aksa dengan mereka berdua yang kembali saling melihat satu sama lain dengan perasaan yang hanya mereka berdua yang tahu. Sementara Aliyah tersenyum tipis, mungkin juga setuju dengan keputusan sang kakak yang memang terbaik.

Bersambung

1
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Bagus sekali ❤️❤️❤️💓💓💓💋💋💋🥰🥰🥰
lanjut kak👍👍👍💪💪💪
Yuyun Suprapti
up yang banyak thor...
SEMANGAT/Determined/
Nafsiah
Wah gercep juga polisi,, tapi siapa yaa yg lapor,, semangat terus kk
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
yg sabotase mobil Saffana siapa lagi,kalau bukan ulah Grandong Sakilah 😜😜

Lo Lo yah,Zeva udah kasih kode buat Aska agar bobok disampingnya wkwkwk 🤣🤣🤣

Makasih ya udah update 🙏🙏❤️❤️👍👍💪💪😘😘
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Bagus sekali... tetap semangat berkarya kak 👍👍👍❤️❤️❤️
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
buseett Grandong kekeh banget mau nikah sama Aksa...kayak slogan Yamah* " Semakin didepan"
gak punya malu,dasar muka tembok
Eitss jangan kawater..obsesimu gak bakal berhasil
yg ada kamu malah GILA🤪

Saffana nyerocos terus bicaranya persis kereta api
ya yalah siapa coba gak marah
baru aja sadar dari koma disuguhkan pemandangan yg merusak mata n batin
untung aja gak jadi nikah😁

ish ish ish kalau menurut AQ sih
baiknya rekaman suara palsu Safana dibuat laporan ke pihak kepolisan
atas dasar pencemaran nama baik
biar kapok keluarga Grandong Sakilah n sebangsanya 😝

makasih banyak kak udah update ❤️❤️👍👍💓💓
ayudya
gak masuk akal, dokter nya sudah di bayar sakilah.
Widi Widurai
halah kedok. sok suci pdhl mental penjahat
Bivendra
sekilas you end
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Aksa yg tegas dong jadi laki
untung aja Saffana sadar dari koma
hoi ...jadi laki jangan gampang terhasut
apalagi hasutan grandong dan sebangsanya
Udah dikasih Allah akal n pikiran
yg pintar dikit napa,dikasih Safana kepercayaan masih aja tertipu sama rekaman palsu dari keluarga grandong

Makasih ya kakak othor yg baik hati dan tidak sombong
semoga rejekinya tambah lancar
semangat update 💪💪🥰🥰👍👍❤️❤️
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾: ❤️❤️❤️👍👍👍
ainuncepenis: Amin kak
total 2 replies
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Haduh Kaka othor...ralat dikit ya
bukan kolam tapi koma... wkwkwk
tapi gpp kok .kami tau maksut Kaka othor ❤️
tetap semangat berkarya...saking semangatnya ngetik ya💪💪🥰🥰
Yuyun Suprapti
alhamdulillah akhirnya tidak jadi nikah
sekarang harus tegas untuk kedepannya thor, buat keluarga shakila malu akan perbuatannya mereka bahkan kalo bisa jangan menampakan diri lagi
Bandar Jayalampung
sukurin safana bangun ayo gagalin rencana iblis
April Liani
bgus
Bivendra
gatot deh usaha lu sekilas
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
lama2 ini AQ yg kesel sama othornya ,Sakilah Grandong ada aja bikin ulah
Keluarga yg munafik 🤮🤮🤮..Next time ,buat Aksa aja yg meninggal biar gak jadi rebutan
ish ish ish laki kan banyak ya, Herman AQ sama Sakilah
Murahan banget,diobral juga gak laku
Sampek disodorin wkwk

Alhamdulillah..Saffana sadar,cegah suamimu nikah sama grandong
ihhh amit amit jabang bayi
meskipun wanita di dunia ini udah habis, sorry ye Grandong tempatnya di alam kubur bukan di alam manusia 😁😁
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Sampai part 49....masih aja konfliknya
jiahhhhh...ampun bacanya😁😁😁🤭🤭🤭🤣🤣🤣
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Umpatan yg lucu dari Rachel buat anaknya sendiri wkwkwk
"Dasar Bucin🤭"
Ilmangaliya 001
wah wah basmi pelakor dari rumah tangga aksa dan safana thorr
Widi Widurai
trouble maker hrsnya diusir sih. soale malah memperkeruh suasana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!