NovelToon NovelToon
Papa, Mama Jadi Hantu 2

Papa, Mama Jadi Hantu 2

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga / Kumpulan Cerita Horror / hantu
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: 3112

Kehidupan yang kualami semenjak kecelakaan itu sungguh berat. Aku mesti sendirian menghadapi hidup. Hingga harta kekayaanku habis. Semua kulakukan untuk penyembuhan, pengobatan, dan lain sebagainya demi keseharianku yang sudah enggan di lakukan. Bahkan orang mengira kalau aku kena depresi. Sehingga tak bahagia. Dan yang kulakukan hanya merenung. namun hari hari ke depan mesti di lalui dengan semangat dan keceriaan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 3112, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 11

“Menolak ini.“

Mereka langsung menduga demikian. Demi melihat aku yang Tengah diam saja.

“Dari tatapan matanya dan mimik mukanya, kayaknya nggak suka kita ini. Pingin kita hajar dia,“ mereka langsung berkesimpulan demikian. Serta tak sungkan-sungkan bakalan bertindak garang di depanku yang sangat lugu ini.

U…

Aku hanya diam dan bergetar ketakutan. Bayangkan, jangankan melawan mereka yang banyak itu, satu atau dua saja sudah membuat ciut, apalagi aku orang nya tak suka berkelahi, dan Sukanya hidup damai dengan tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Makanya lebih baik mengkerut saja.

Mereka mengancam sambil memegang kerah bajuku. Aku hanya semakin gemetar ketakutan. Tak tahu harus bicara apa.

U.. u..

“Minta!“

Mereka meminta yang ada. Dengan keras mengambil cilok ku. Dan dengan paksa serta semena-mena mengambil kecap saos serta sambal banyak-banyak. Ini kan pemborosan. Mana semua itu sangat mahal, sudah pada naik harganya.

Aku mangkel.

“A…“

Preman malak itu memakan sampai habis. Tak tahu diri. Padahal sekarang mencari duit kan susah. Dia malahan sembarangan saja makan begituan tanpa membayar. Ini bakalan mengecewakan hatiku.

“Kenapa pa?“ ujar Irene yang tahu-tahu ada di dekatku. Entah dari mana dia. Juga kapan waktu dia datang. Tak ada yang tahu. Yang jelas dia sudah ada di dekatku saja. Yang nampaknya para preman itu juga tak bisa melihat anakku. Hingga membuat mereka kaget. Dan membiarkan apa yang terjadi. Serta angin yang menderu pun tak dirasakan. Paling hanya hawa dingin yang tiba-tiba berhembus di dekat mereka.

“Preman malak,“ ujarku sembari menunjuk mereka dengan ekor mata. Soalnya aku masih dalam kekuasaan mereka yang memegang kerah leher sampai sedikit mencekik ini.

“Wah, payah dia!“

Anakku marah. Mangkel sekali dia terhadap orang begituan. Yang ingin menang sendiri. Tak ingin mengalah. Dan sukanya main rebut sama orang-orang kecil. Yang seperti ini yang bakalan di beri pelajaran. Empat jam kalau perlu. Yang kesemuanya di kalikan seminggu. Biar puyeng mereka kan. Tidak sembarangan saja main minta sama orang yang tengah berusaha.

“Biar aku getok ya pa,“ ujarnya penuh dendam sembari berbisik. Biar mereka tak mendengar pembicaraan kita. Kalau bocor bisa gawat. Bakalan melakukan perlawanan mereka. Atau bakalan menyerang baik terhadap kita yang lemah ini.

“Hooh….“

Aku hanya mengiyakan. Biar tahu rasa mereka. Soalnya tak baik kalau selalu bertindak begitu. Bakalan menjadi semacam kebiasaan buruk serta selanjutnya akan semakin merugikan orang kecil yang ingin besar ini.

“Aduh!“

Diambilnya batu. Lalu main pukul dia.

“Apa ini?”

Dia menatapku.

Aku yang hanya diam dan tak membawa apa-apa.

Langsung membuat mereka kaget.

“Siapa yang memukul kita“

“Entahlah“

“Mungkin penjual itu“

“Dia tak memegang apapun“

“Wah jangan jangan ada hantu ini,“ ujar mereka yang percaya takhayul, serta hiburan tidak sehat itu. Biasa kalau ada yang memukul tanpa ketahuan, lempar batu sembunyi tangan, berarti mahluk halus. Ini patut di tuduhkan ke mereka.

“Sepertinya.“

“Hantu yang tak nampak.“

“Ayo kita pergi. Sudah kenyang ini.“

Para preman di getok sama hantu anakku yang marah.

Keras lagi.

Dan sangat mencekam.

Aduh!

Maa!

Hingga pada terkapar.

“Kenapa orang-orang ini? Keracunan cilok mu?” tanya Josephine yang keheranan banyak orang tidur secara sembarangan di tepi jalan.

Aku bercerita kalau mereka preman yang di getok hantu anakku.

O

Kamipun melanjutkan perjalanan. Dan meninggalkan mereka begitu saja. Orang-orang juga pada mengira kalau mereka tengah mabuk kepayang. Hingga tidur tak bertempat. Bertempat tidur.

1
cahaya3112
yuk 👍
cahaya3112
mari 👍👍
Andrias CPC
yuk 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!