NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Inisial EY

Karena begitu dimanja oleh Ayah dan kedua Kakaknya, Rara--Clara Pramudita tidak mau membuka diri untuk melihat ke arah laki-laki yang akan menjadi pasangannya yang ia yakini belum tentu sesayang Ayah dan kedua Kakaknya padanya.

Sang Ayah pun akhirnya turun tangan, memilihkan suami untuknya, yang kebetulan Rara pun memilih sosok yang sama. Riko Rahardian.

Bagaimana pernikahan Rara dan Riko nantinya?



Dibaca ya guys.

#dramapernikahan #nikahpaksa #stratasosia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inisial EY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Pilihan Ayah 29

"Rara! Gue malam ini boleh nginep di tempat lo enggak? Abang jahat ni, nyuruh balik ke Jakarta lebih cepat tapi malah transferannya lambat!" keluh Lisna saat telponnya dijawab oleh Rara.

"Lo udah di Bandara?"

"Iya. Baru aja gue turun dari pesawat. Ya, boleh ya, Ra?" desak Lisna lagi.

"Emang lo enggak punya duit?" balas Rara sengit ingin mengerjai sahabatnya.

"Enggak boleh nih? Kok nanyanya lo gitu, Ra? Gue masih sohib lo kan walaupun mau nyuruh Abang gue nikah lagi juga?"

"Kalau pun gue cerai sama Abang lo. Emangnya lo enggak benci gue? Masih mau jadi sohib gue?"

"Heh! Amit-amit! Lo beneran mau cerai dari Abang, Ra? Lo enggak kasihan sama Abang yang udah nerima lo di hidup dia. Lagian ya, lo sama Abang kan udah sah. Cuman tinggal nyatuin cinta aja keles."

"Kalau sampai lama enggak cinta juga gimana?"

"Gue nelpon Abang sekarang nih. Biar cepet balik dari Surabaya. Hih. Gemes gue sama istrinya yang masih bocil ini." geram Lisna yang membuat Rara tertawa terbahak-bahak.

"Enak aja bilang bocil! Sorry yeee! Gue udah nikah, lo mah yang masih bocil!" balas Rara yang tidak mengetahui jika Riko juga sudah tersambung di teleponnya.

"Heleh! Kalau soal nikah mah gampang, Ra. Gue juga bisa."

"Sok-sokan bilang gampang. Padahal calon aja lo belum punya, Lis."

"Etdah! Temen kerja gue banyak yang ngantri keles, Ra. Tinggal milih kalau gue mah. Yang penting itu kan kalau udah sah ya harus gol dong. Percuma kalau cuman nikah tapi enggak gol-gol. Kapan coba tumbuh cintanya?"

"Emang iya harus kayak gitu? Enggak juga kali, Lis. Banyak juga kok yang penyesuaian dulu baru gol."

"Banyak? Paling 1 dari 100, salah satunya lo sama Abang, Ra!" ledek Lisna yang membuat Riko ingin sekali menegur, namun diurungkan karena ingin mendengar jawaban istrinya.

"Ra! Lo masih disitu? Kok diem? Gue udah naik taksi nih otewe ke rumah lo." teriak Lisna saat beberapa detik Rara tak kunjung bicara.

"Ra!" panggil Lisna lagi yang membuat Riko ingin sekali ikut memanggil istrinya namun masih diurungkannya.

"Iya! Gue disini, Lis. Gue lagi mikir aja."

"Mikir apa, Ra?"

"Nanti aja deh gue cerita kalau lo udah nyampe rumah."

"Jangan cerita hal yang membuat kamu enggak nyaman sama Lisna, Ra. Jangan terlalu dipikirkan juga kata-katanya Lisna. Lisna memang gitu orangnya. Yang penting kamu bahagia, Mas juga ikut bahagia, Ra." Riko akhirnya ikut bicara saat mendengar suara lesu istrinya.

"Mas?" panggil Rara sembari menjauhkan hapenya sedikit dari telinganya dan barulah ia menyadari jika Riko juga tersambung dan Lisna sudah memutuskan panggilan darinya.

"Iya, Ra?"

"Dari tadi Mas dengerin obrolan aku sama Lisna?"

"Enggak. Baru aja kok, barusan Lisna nyambungin ke Mas. Enggak apa-apa kan?"

"Mau bilang apa-apa, tapi udah tersambung dan udah dengar juga kan Mas?" jawab Rara ambigu yang membuat Riko terdiam.

"Kamu keberatan, Ra?"

"Cuman kurang nyaman aja, Mas. Maaf." ucap Rara sebelum sedetik kemudian memutuskan panggilan sepihak dengan Riko yang membuat Riko menghela napasnya seraya memijit pelipisnya perlahan.

"Lisna ceroboh! Dia sahabatnya, tapi enggak tau Rara kayak gimana."

***

"Masuk saja Non. Nona Rara ada di kamarnya." ujar Bibi yang membukakan pintu untuk Lisna.

"Makasih, Bi." balasnya kemudian masuk dan menyalami Bunda Citra dan Ayah Burhan yang sedang bersantai di ruang tamu.

"Malam Om, Tante!" sapanya.

"Malam, Lis." ujar kedua orang tua Rara secara bersamaan yang membuat Lisna tersenyum.

"Lisna langsung ke kamar Ra-- eh, kakak ipar, eh Mbak Rara boleh enggak tan?" tanya Lisna belepotan sembari mengetuk bibirnya yang membuat Bunda Citra tertawa sembari menggelengkan kepalanya.

"Kamu bebas mau manggil Rara kayak gimana, Lis. Kalian kan udah sahabatan dari lama. Enggak harus canggung walaupun udah jadi ipar kan?" tanya Bunda Citra yang membuat Lisna menyengir.

"Enggak apa-apa memangnya, tan?"

"Enggak apa-apa."

"Kamu disuruh Riko nginep sini ya, Lis?" Ayah Burhan tiba-tiba bertanya yang membuat Lisna memutar otak membuat alasan, namun pada akhirnya mengangguk karena tidak menemukan jawaban lain yang membuat Ayah Burhan mengangguk mendengarnya.

"Boleh Lisna ke kamar Rara sekarang?" tanyanya diulang kembali yang membuat Bunda Citra mengangguk dan Lisna pun balas mengangguk lalu berbalik arah menuju kamar Rara menggunakan lift yang ia sudah hapal banget tempatnya dimana.

****

"Ra! Gue bisa jelasin." ujar Lisna pertama kali setelah disambut kemarahan Rara saat masuk ke kamar sahabatnya.

"Jelasin apaan coba? Mau lo bilang kayak gimana pun, Mas Riko tetep dengar obrolan kita tadi kan!" Rara mengulangi omelannya yang membuat Lisna mengangguk akhirnya.

"Ya kan gue udah bilang sama lo kalau tadi gue mau bilang sama Abang buat nyuruh dia balik cepet dari Surabaya biar bininya ini jatuh cinta sama dia, Ra." Lisna membela dirinya.

"Tapi enggak dengan langsung nyambungin telepon juga kan? Lewat pesan juga bisa kan, Lis? Ah tau ah, gue sebel sama lo." Rara duduk membelakangi sahabatnya itu.

"Lo ini sebel karena lagi jaga image sama Abang ya, Ra?" tantang Lisna yang membuat Rara berbalik menghadap Lisna.

"Jaga image gimana maksud lo, Lis?"

"Ya jaga image aja, Ra. Enggak mau kalau Abang gue nilai lo yang aneh-aneh. Ya kan?" Lisna menelisik ekspresi Rara yang terlihat kaget sejenak namun berusaha menormalkannya.

"Enggak! Buat apa gue ngelakuin itu sama Abang lo. Gue kan belum cinta sama dia."

"Belum cinta bukan berarti kalau lo enggak mau buka hati buat Abang kan, Ra?"

"Namanya belum cinta ya belum cinta, Lis. Titik!" ketus Rara yang membuat Lisna menghela napasnya.

"Huft! Sabar ya, Bang. Istrimu memang selain bocil dia keras kepala banget." gerutu Lisna sembari memegang dadanya, namun sedetik kemudian saat ia melihat foto pernikahan Abangnya dan Rara terpasang di atas tempat tidur mereka, membuat Lisna tersenyum dan dalam hati mendoakan yang terbaik untuk keduanya.

"Ngapain senyum-senyum? Enggak kering tuh gigi dari tadi nyengir mulu, Lis?"

"Sejak kapan foto itu dipajang disitu, Ra?" Lisna balik bertanya sembari menunjuk foto yang dilihatnya.

"Tadi pagi. Kenapa?"

"Yang masang siapa?"

"Mamang."

"Yang nyuruh?" desak Lisna yang membuat Rara yang sedang membalas chat karyawannya mendongak melihatnya.

"Kepo banget sih."

"Lo ya?"

"Enggak lah! Ngapain lagi gue pengen majang foto itu disitu? Kurang kerjaan banget."

"Gitu aja enggak mau ngaku lo, Ra."

"Ya emang bukan gue kok. Ayah kok yang nyuruh. Gimana? Puas?"

"Enggak! Gue enggak puas kalau lo belum ngaku."

"Emang bukan g--" bantahan Rara dijeda saat mendengar telpon Lisna berbunyi. "Siapa yang nelpon, Lis?"

"Kepo!" balas Lisna sembari mengambil hapenya dari saku celana.

"Gue cuman tanya."

"Kalau cuman tanya ya enggak usah sambil lihatin hape gue terus kayak gitu lah. Terniat banget, ngarep kalau yang nelpon Abang ya?" Ledek Lisna yang membuat Rara langsung berbalik badan menuju ranjangnya.

"Hallo, Bang." sapa Lisna yang membuat Rara mendelik menatapnya dan bergumam dalam hati, 'kenapa tadi enggak langsung nelpon aku lagi sih!'

"Udah nyampai rumah Rara, Lis?"

"Udah. Lagi di kamarnya aku, bang."

"Ada Rara?"

"Ya ada lah. Kalau enggak ada dia, enggak mungkin langsung ke kamarnya dong aku."

"Abang mau ngomong sama Rara?" tanya Lisna setelah sekian detik Riko hanya terdiam.

"Bang?" tanya Lisna lagi yang membuat Rara tiba-tiba berbaring lalu menyelimuti tubuhnya dengan selimut.

"Bang?" panggil Lisna lagi sembari menyalakan speakernya.

"Bang!" teriak Lisna agak kencang yang membuat Rara pura-pura tertidur namun memasang telinganya.

"Ya udah kalau Abang enggak mau ngomong, atau mungkin Abang ketiduran, Lisna matiin aja telponnya. Rara juga udah tidur kok. Assalamu'alaikum, Bang."

"Waalaikumsalam.." lirih Riko begitu pelan saat Lisna memutus sambungan teleponnya.

Bersambung...

1
Noniesal
semangat yahhh/Kiss/
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
jgn lama2 updatenya yah...sayangku
Noniesal
semngat thor
Inisial EY: siap😍
total 1 replies
Noniesal
sedih kok😢
Inisial EY: kasihan Riko😌
total 1 replies
Noniesal
/Shhh//Shhh/
Inisial EY: 😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Noniesal
Kok..ayah, bisa ya bocorin rahsia..ku aduin sama bonda/Joyful/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jumi
lanjut dong
Inisial EY: okay😁
total 1 replies
Inisial EY
eaaaa... manis banget ya Mas Riko. mana nih like nya kakak-kakak readers? author yang nulis aja baper, masa kalian enggak sih? hehehe
Noniesal: semangat thor..itu JODOH TERBAIK mmg udh ngak update ya thor..keren kok..critanya..masa gntung gitu ajah..kutunggu yah .updatenya..sayangkuuuu/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Inisial EY: sudah update kak.
tapi masih nunggu review. ditunggu ya😘
total 4 replies
Noniesal
thor..ooo...thor..
aku suka jln critanya..semangat ya thor..
utk terus berkarya
Inisial EY: siap😍😍😍😍 terimakasih akak
total 1 replies
Noniesal
dalamnya cinta mas riko...setulus itu cintanya..susah mau ketemu lelaki yg menagis..kerana CINTA..Semangat abangnya lisna
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
mertua yg prihatin amat..segitunya plan mereka ../Facepalm/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Noniesal
Luar biasa
Noniesal
kasian sama abangnya lisna/Grin/
Inisial EY: iya, kasihan banget ya kak😁 ikuti kelanjutan ceritanya terus ya kak. makasih😍
total 1 replies
Andriani Andriani
up yg byk dong min
Inisial EY: insyaAlloh ya kak.. soalnya 2 yang on going☺
total 1 replies
Inisial EY
Hai guys.. ini novel ketigaku. ya, walaupun yang kedua belum aku lanjutin sih🤣 semoga kalian suka ya. jangan lupa like, subscribe, vote, dan kasih hadiah biar aku semangat ngetik ya😍 love kalian sekebooon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!