GADIS KECIL SANG PRESIDEN

Di seberang telepon seseorang mengatakan sesuatu, dan paparazzi langsung berkata, "Baiklah, kalau begitu kami akan terus menunggu di sini... Jangan khawatir, Nona Bimantara. Anda telah memberi kami uang, dan kami pasti akan menghancurkannya. dan membuatnya tidak bisa pulih."

Mata Chloe perlahan melebar mendengar perkataan papazari itu dan dia mengepalkan tangannya. Dia tidak tahu bagaimana dia meninggalkan area apartemen 'Star Garden', dia hanya tahu bahwa ketika dia pergi, pikirannya dipenuhi dengan gambaran paparazzi yang berbicara dengan Katarina Bimantara dan kata-kata paparazzi-

"Setelah menerima uangmu, Aku akan menghancurkannya dan membuatnya tidak bisa berdiri kembali.”

Tiba-tiba kata-kata yang diucapkan Armando bergema di benaknya. "Kamu tidak punya ruang untuk menolak. Kamu telah diusir dari rumah oleh Keluarga Bimantara dan telah kehilangan reputasi serta sumber daya ekonomimu. Kamu telah dijebak oleh mantan pacar dan kakak perempuanmu.”

“Mereka merancang skenario bahwa kamu ketahuan selingkuh sebelum menikah. Reputasimu saat ini dalam keadaan compang-camping. Jika kamu tidak bisa menghilangkan dosa ini, kamu akan ditandai seumur hidupmu."

Chloe mengulang-ulang perkataan Armando dibenaknya. Chloe duduk di dalam taksi dan menyalakan teleponnya...Dia melihat nomor telepon John. Setelah berpikir lama, dia ragu apakah dia harus meneleponnya atau tidak. Karena dia tahu hanya Armando yang bisa membantunya sekarang.

Sopir bertanya padanya, "Nona, mau kemana?"

Chloe memakai kacamata hitam, jadi orang tidak bisa melihat matanya yang agak merah di balik kacamata. Sopir taksi juga tidak dapat melihat bahwa dia adalah Nona Chloe Bimantara yang sedang menjadi bahan pembicaraan hangat disemua media.

"Ke selatan kota, Shallow Bay... Chloe menyebut nama kawasan vila yang kaya.

Shallow Bay adalah sebuah distrik yang berisikan vila-vila mewah berharga fantastis, rumah bagi penduduk paling kaya di negara ini. Dia hendak pergi kesana, Chloe tidak punya pilihan lain lagi.

Dia harus memikirkan jalan keluar dari masalahnya dan mulai menyusun rencana balas dendam. Tidak bisa membuang-buang waktu lagi.

Sebelum pertunangan antara Zayn Ali dan Chloe Bishop, Zayn secara khusus menghabiskan dua tahun untuk menyuruh orang-orang membangun sebuah vila berwarna putih bertingkat tiga, yang merupakan kombinasi gaya Barat. Vila itu disebut Angel Palace.

Seperti yang sering Zayn katakan padanya, bahwa dia adalah wanita tercantik yang pernah dilihatnya. Dia secantik bidadari dengan sayap patah. Ketika Chloe meminta izin untuk memasuki area vila dan datang ke Angel Palace untuk menemui pria itu, Chloe tahu bahwa vila itu dibangun bukan untuk mereka, tetapi untuk Zayn dan Kate.

Zayn keluar dari vila berwarna putih bersih di hadapannya. Dia mengenakan setelan mewah, dan pengemudi membukakan pintu untuknya. Di sebelahnya ada seorang pria paruh baya yang tampak mengikutinya dengan ekspresi lunglai.

"Siapa orang yang bersama Chloe malam itu?" Zayn berhenti di depan mobil, dan suaranya sangat buruk.

“Tuan Zayn, saya benar-benar tidak tahu.” Pria paruh baya itu mengangguk dan membungkuk, takut menyinggung perasaannya. "Nona Bimantara hanya memintaku untuk menunggu Chloe di lift di lantai 6 'Diamond Hotel', dan membawanya ke lift... Tapi malam itu, aku menunggu di lift sepanjang malam , tapi Chloe tidak pernah muncul."

Chloe adalah wanita cantik yang terkenal di kota ini. Berpikir bahwa dia tidak bisa menikmati keindahan tubuh gadis muda itu, pria paruh baya ini tampak memiliki ekspresi penyesalan di wajahnya. Dia membuang waktu semalaman menunggu Chloe yang tak pernah muncul!

Zayn dengan mengancam menyipitkan mata hitam legamnya dan berkata, "Tidak apa-apa. Aku belum menyentuhnya."

Jika bukan karena fakta bahwa dia mencintai Katarina....Meskipun Zayn tahu bahwa Katarina dan yang lainnya telah membius Chloe malam itu, dan melibatkan pria paruh baya ini, yang hampir merusak Chloe, Zayn tetap menuruti Katarina. Ketika dia memikirkan Katarina, yang telah menunggunya diam-diam selama lebih dari sepuluh tahun, dia tidak bisa menyalahkan Katarina secara langsung.

"Ya ya ya." Pria paruh baya itu terus menggosok tangan dan tertawa. "Tuan Ali, saya sudah menceritakan semua yang saya tahu. Mengenai siapa yang bersama Chloe malam itu, saya benar-benar tidak tahu. Bolehkah saya pergi?"

"Pergilah! Jangan pernah muncul di hadapanku lagi, kalau tidak---” mata hitam legam Zayn tenggelam, memancarkan aura menakutkan dan jahat.

“...Ya." Wajah pria paruh baya itu pucat.

Namun ketika dia berbalik dan melihat Chloe Bimantara berdiri di hadapannya, wajah yang begitu cantik, pria paruh baya itu tercengang. Lalu dia menundukkan kepalanya dan segera pergi. Chloe melongo ke arah Zayn Alister setelah mendengarkan percakapan mereka barusan...Pria bajingan ini! Dia memang seorang bajingan!

Chloe tidak percaya bahwa dialah pria yang telah bertunangan dengannya dua hari yang lalu. Saat itu, para wanita ternama di kota itu merasa iri padanya karena mampu memenangkan pria tersebut, putra mahkota keluarga Alister yang menawan dan tampan ini telah mempesona hati banyak selebritis.

Sopir Zayn membungkuk dan berkata, "Tuan Alister, pada jam 7 malam, anda punya janji makan malam bersama Walikota. Tawaran pemerintah telah menarik perhatian banyak pengusaha real estate. Konon orang-orang dari Caesar juga punya niat…..."

"Apa pun yang terjadi, aku bersumpah akan mendapatkan sebidang tanah itu. Katakan pada Katarina bahwa aku tidak bisa makan bersamanya malam ini."

Begitu Zayn selesai berbicara, dia melihat Chloe. Tangan yang dia letakkan di pintu membeku sesaat, dan kemudian dia tersenyum seperti pisau. "Chloe... Beraninya kamu datang? Pergi dari sini! Aku tidak mau melihatmu!"

Ia memandang pria tampan yang telah sukses di dunia bisnis dan telah masuk dalam jajaran direksi Alister Enterprises di usia yang begitu muda. Chloe tersenyum sinis sekaligus muak. Entah mengapa cinta yang dia rasakan selama ini menghilang begitu saja. Digantikan oleh perasaan benci dan dendam.

"Zayn, aku ingat saat pertama kali bertemu denganmu, aku juga tertarik dengan kepercayaan dirimu. Kamu selalu bertekad untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan, dan kamu benar-benar berbeda dari generasi kaya kedua yang hanya tahu cara minum dan berpesta.” kata Chloe dengan tenang.

“Kamu memiliki kemampuan, karier, ambisi, status sosial, dan temperamen yang baik, dan kamu datang padaku. Terus terang, waktu itu aku merasa sangat tersanjung. Aku bahkan pikir kamu diutus oleh Tuhan kepadaku, dan aku benar-benar ingin memberikan segalanya kepadamu. "

Pada malam pertunangan, dia hampir menyerahkan dirinya padanya...

"Bang!" Zayn membanting pintu sambil mengepalkan tangannya.

Setelan Dior kelas atas menggambarkan sosok prianya yang menawan. Dia berjalan menghampiri Chloe dengan senyum jahat di wajahnya. “Apakah kamu mendengar apa yang aku katakan tadi?”

"Tentu saja aku mendengarnya." Chloe memandang pria itu dengan mata agak merah dan bibirnya sedikit bergetar. "...Aku bodoh, dulu aku yakin kamu bertunangan denganku karena kamu mencintaiku."

“Tapi sekarang tidak ada bedanya dengan hasilnya, kan?” Chloe memandangnya dengan mengejek dan perlahan mendekatinya. "Aku tidak salah tentangmu!"

“Hasilnya berbeda.” Zayn memelototinya dengan kebencian. "Aku sudah selesai denganmu!"

Jika Katarina dan Ny. Bimantara tidak membiusnya, dia tidak akan meninggalkan upacara pertunangan dan berhubungan dengan seseorang malam itu. Dia tidak akan merusak reputasinya! Dia tidak akan ditendang keluar oleh ayah angkatnya tanpa sepeser uangpun. Dia tidak akan menjadi bahan gosip diseluruh kota.

"Tidak ada gunanya mengatakan apa pun." Zayn tertawa dingin. “Aku ingin bertanya, siapa pria yang bersamamu malam itu?”

[Kegagalan terbesar seorang pria jika seorang pria tidak bisa menjaga wanitanya sendiri.]

Memikirkan perkataan pria itu di telepon, Zayn merasa seperti dihina. Dia berharap bisa mengetahui siapa pria yang tidur dengan Chloe malam itu.

Siapa di kota ini yang berani berbicara kepadanya dengan cara seperti itu! Siapa orang yang meremehkan dan menghinanya malam itu? Tidak ada orang yang seberani orang itu!

"Katakan padaku, siapa pria itu?" Zayn tiba-tiba mencubit dagu Chloe, dan matanya dipenuhi amarah.

“Kamu tidak berhak bertanya tentang dia.” Chloe menatap kekejaman dan kemarahan di wajah tampan Zayn. Dengan kemenangan itu, dia perlahan tersenyum. "Dia sepuluh ribu kali lebih baik darimu. Baik dalam penampilan, pesona, atau status, kamu tidak bisa dibandingkan dengannya!! Aku akan menikah dengannya dan menjadi wanitanya!"

Zayn memandang gadis cantik di depannya dengan sarkasme. Dia tertawa dan berkata, "Apakah kamu akan menikah dengannya? Chloe, seberapa hausnya kamu menikah dengan pria di usiamu yang masih 19 tahun?"