Suamiku Mantan Mafia

"Sayang" panggil Emma dengan suara yang terdengar manja.

"Hmmmm" gumam Max sambil mengusap inti istrinya yang masih tertutup kain segitiga.

Max berdiri sambil mengangkat tubuh Emma yang masih di atas pangkuannya.

Di dudukannya tubuh Emma dia atas meja kerjanya. Max menyingkap baju Emma hingga ke atas, setela itu Max meraba bagian punggung belakang Emma.

Ctak

Max melepaskan pengait B*a milik Emma, dan saat itu juga dada Emma langsung menyembul.

Max me lu mat bibir Emma, tangan Max tak tinggal diam dan langsung me re mas kedua gunung kembar Emma, membuat Emma semakin geli merasakan tangan besar Max yang terus memainkan kedua gunung kembarnya.

Ciuman Makin turun mengecup leher jenjang Emma, sedangkan kedua tangannya masih terus memainkan kedua gunung kembar Emma, sesekali tangan Max memilin pucuk gunung Emma.

Melihat baju serta b*ra yang di kenakan Emma sudah tersingkap ke atas membuat Max semakin ber ga i rah, Max sudah tidak sabar ingin segera menikmati tubuh sang istri.

Ke cu pan Max turun dan berpindah ke gunung kembar Emma, dengan sekali hap

Max memasukkan salah satu da da Emma ke mulutnya, begitu kenyal dan masih terasa kencang membuat Max semakin di buat mabuk kepayang.

Tangan Max mengelus paha Emma hingga naik ke pangkal paha. Di elusnya daging kecil yang ada di balik rok tersebut.

"Akhhh... Max" de sah Emma sambil meremas rambut kepala Max yang ada di da danya.

"Angkat sedikit pinggulmu sayang" pinta Max.

Emma pun menurut, dan Max melepas kain segitiga yang di kenakan istrinya.

Kedua tangan Max mulai meraba-raba kedua paha mulus Emma, Seolah mengerti dengan sentuhan Max membuat Emma langsung melebarkan pahanya. membuat Max tersenyum tipis di sela-sela aktivitasnya yang sedang me lu mat kedua da da Emma secara bergantian.

Tangan Max pun akhirnya sampai menyentuh di bagian inti milik Emma, di rabanya menggunakan beberapa jari Max hingga membuat Emma membulatkan matanya .

Terasa seperti mendapatkan sengatan listrik ketika mi lik nya di mainkan oleh tangan Max.

Semakin lama Max semakin gemas karena merasakan mi lik istrinya sudah sangat lembab.

"Punya mu sudah ba sah sayang" ucap Max dengan senyum menyeringai.

Lalu max menghentikan aktivitasnya membuat raut wajah Emma terlihat kecewa.

"Ayo kita pulang sekarang, aku tak mau melakukan malam pertama kita di kantor baby" ajak Max sambil merapihkan baju istrinya.

Emma tertunduk malu karena sudah terbuai dengan permainan suaminya tadi.

Max merapihkan kembali baju istrinya tapi tak memakaikan cel*na dalam istrinya, ia malah memasukkannya kedalam saku jasnya.

"Max ce*na dalam ku bagaimana" tanya Emma.

"Kau tak perlu memakai ini baby, karena nanti aku juga akan melepaskannya" sahut Max.

Max merapihkan beberpaa berkas yang belum sempat ia kerjakan, ia akan melanjutkan pekerjaannya di rumah,

Menurut Max persetan dengan pekerjaan, yang terpenting saat ini adalah menyalurkan has*at nya yang selama ini ia tahan.

Max dan Emma keluar meninggalkan ruang kerja Max, mereka langsung naik lift dan turun menuju ke basment.

Max langsung menyuruh istrinya masuk kedalam mobilnya, Max seperti tidak sabar ingin segera sampai di apartemennya.

Lalu Max mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju ke apartemennya.

Hingga hanya butuh waktu setengah jam mobil Max sudah sampai di basment apartemen.

Mereka langsung masuk ke dalam apartement, naik ke lift menuju kamar apartemennya.

Ceklek...

Pintu apartemen Max terbuka setelah Max menekan sandi pintunya.

Setelah Emma masuk kedalam apartemennya Max langsung mengunci pintu apartemennya.

Lalu di dorongnya tubuh Emma hingga bersandar di belakang pintu.

Max mengukung tubuh sang istri, dia langsung meraup rakus bibir istrinya dengan begitu na*su.

Ciuman yang begitu liar yang di lakukan oleh Max membuat Emma juga tak ingin kalah dari suaminya, Max ikut membalas me lu mat bibir Max meskipun gerakannya masih terasa kaku di mulut Max.

Kedua tangan Max meraba bokong istrinya dam menurunkan resleting rok yang di kenakan Emma.

Di turunkannya resleting tersebut hingga membuat rok yang Emma pakai turun ke bawah hingga ke mata kaki.

Kini bagian bawah tubuh Emma sudah polos tanpa ada kain yang menghalanginya.

Satu tangan Max meraba inti Emma dan memainkanya sesua hatinya, membuat Emma melenguh nikmat, di usap-usapnya dengan lembut bagian inti itu oleh Max.

Semakin lama semakin liar Max memainkan bagian inti Emma.

Di masukkannya jari tengah Max kedalam inti Emma, Max merasakan kalau bagian inti istrinya masih terasa sempit, bahkan ia bisa merasakan jarinya di jepit olehnya.

Max semakin tak sabar ingin merasakan mi liknya di jepit oleh mi lik istrinya.

"Apa yang kau masukan Max" tanya Emma dengan sedikit melenguh.

"Hanya jari sayang, apa kamu merasakannya hmm" goda Max.

"Ouhhh.... ini enak Max"

"Kau suka sayang"

"Sangat"

Max mulai menggerakan jari tengahnya keluar masuk kedalam inti istrinya, membuat Emma mengeluarkan suara-suara manjanya yang membuat Max semakin menggila.

Sampai-sampai membuat kaki Emma merasa lemas menopang tubuhnya, hampir saja ia jatuh kalau Max tidak memeganginya.

Gerakan keluar masuk jari di bagian inti Emma, membuat Emma terus men deaah dan menjerit keenakan. Ema sangat awam untuk hal-hal seperti ini, ia baru pertama kali merasakan sentuhan-sentuhan yang di lakukan oleh suaminya.

Max merasakan kehangatan dari jarinya yang berada di dalam inti Emma yang semakin lembab, hingha membuat has*at Max semakin menggebu.

Semakin melihat wajah Emma yang sudah di penuho na*su membuat Max ingin melakukan lebih pada tubuh sang istri.

Max membuka baju Emma dan melepaskan b*a yang di kenakan Emma, kini tubuh Emma sudah polos tanpa sehelai benangpun.

Di angkatnya tubuh Emma seperti koala dan di bawa naik ke lantai atas menuju ke kamarnya.

Di rebahkanya tubuh Emma di atas tempat tidur, Max bisa melihat wajah sayu istrinya yang sudah di penuhi kabut ga i rah.

Max melepas semua bajunya hanya menyisakan ****** ******** saja.

Gluk

Emma menelan salivanya melihat bagian bawah tubuh suaminya yang sangat menonjol, membuat Emma bergidik ngeri ia membayangkan benda keras itu akan memasukinya.

Max merangkang naik ke atas tempat tidur dan menundukkan wajahnya tepat di bagian inti mi lik istrinya.

"Kau mau ngapain Max" tanya Emma seraya menutupi bagian intinya.

"Kau diam saja dan rasakan sayang" ucap Max sambil menyingkirkan tangan istrinya yang menutupi bagian intinya.

Bersambung

Jangan lupa like, koment, vote, gift 🙏

Happy reading guys🙏