NovelToon NovelToon
Lala, Si OB Lugu

Lala, Si OB Lugu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Yatim Piatu / Beda Usia / Office Romance
Popularitas:142.3k
Nilai: 4.6
Nama Author: Kuswara

Nurmala Larasati yang lebih dikenal dengan nama Lala adalah seorang OB Antam Group yang terkenal sangat lugu.

Pekerjaan itu Lala dapatkan karena sebuah keberuntungan. Setelah Lala bertaruh nyawa menyelamatkan seorang wanita tua yang hendak ditabrak mobil.

Di dalam lingkungan bekerja banyak yang menyukai Lala, namun tidak sedikit pula yang mengerjai Lala karena keluguannya.

Termasuk Ethan Agam, CEO sekaligus pemilik Antam Group.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuswara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Lala, Si OB Lugu

Pagi ini dengan sangat terpaksa Ethan membawa Lala ke kantor karena demamnya masih tinggi. Akan tetapi bukan untuk bekerja melainkan menemaninya bekerja. Meski saat ini Lala sedang beristirahat dandi dalam ruang pribadinya dan juga mendapatkan pelayanan yang baik seperti di rumah.

Sedangkan Ethan sendiri sedang bicara dengan Sebastian.

"Kita masih memiliki waktu satu hari ini sebelum besok penandatanganan dokumen kesepakatan."

"Iya, aku sangat berharap usahaku dua hari kemarin tidak sia-sia. Tetapi aku juga tahu tidak bisa berharap banyak, sebaiknya kau beritahu semua karyawan tentang kemungkinan terburuknya. Bagus-bagus pihak mereka masih mau mempekerjakan semua karyawan yang kita miliki."

" Baik, Tuan Ethan."

"Semua keuangan telah aku amankan. Kalau pun pahitnya para karyawan terpaksa harus berhenti, setidaknya ada uang pesangon yang akan mereka terima. Tidak masalah bagiku harus kehilangan semua aset berhargaku. Setidaknya mereka memiliki keuangan yang aman yang bisa mereka gunakan nanti kedepannya."

"Dan Lala akan tetap bersamaku." Batin Ethan.

Sementara itu di lobby, Nadia yang hendak masuk dihadang pihak keamanan perusahaan. Karena Ethan sudah tidak ingin ada kekacauan lagi yang diciptakan wanita itu. Dia harus bisa mencegah hal fatal lainnya yang akan terjadi di perusahaan karena ulah Nadia.

Wanita yang sedang diliputi amarah itu duduk terdiam di kursi yang ada di sana tanpa lepas dari pengawasan keamanan di sana. Cara keras sudah tidak mempan bagi Ethan. Walau belum sepenuhnya dia gunakan dengan baik. Dengan cara bagaimana lagi supaya bisa menekan Ethan.

Nadia segera menghubungi Elena yang diharapkannya bisa membantunya mendapatkan Ethan untuk Laura.

"Aku tidak bisa keluar sekarang, nanti saat makan siang aku akan menemuimu di cafe biasa."

Belum juga Nadia bicara sambungan telepon sudah diputus oleh Elena. Berarti sekarang di perusahaan Ethan sedang diperketat dengan peraturan baru. Termasuk melarang dirinya yang bebas keluar masuk perusahaan, itu tidak bisa lagi dilakukannya.

Waktu yang dijanjikan Elena pun telah tiba.

"Apa yang kau inginkan?." Tanya Elena setelah mereka duduk berhadapan di cafe. Kopi panas menjadi teman mereka kala siang itu.

"Apa kau tidak ingin membantu Laura?." Tanya balik Nadia penuh selidik. Pasalnya, Nadia merasa kalau Elena ini tidak pernah bersungguh membantunya.

"Apa lagi yang harus aku bantu, kau sendiri saja yang memiliki power tidak bisa melakukan apapun pada Ethan. Apalagi aku." Elena menyeruput kopi yang panas tersebut.

"Iya, kau benar. Lantas apa yang harus aku lakukan sekarang?." Nadia seperti kehilangan harapan untuk bisa membuat Laura bahagia.

Elena mengangkat bahunya tinggi-tinggi lalu melihat handphonenya yang berdering. "Aku sudah harus kembali bekerja." Lantas Elena bangkit berdiri lalu pamit pergi dari sana. Meninggalkan Nadia yang masih berpikir keras.

.....

Ethan masih belum bisa memejamkan matanya ketika waktu sudah menujukkan pukul 03.00 pagi. Kondisi suhu tubuh Lala sudah kembali normal karena istirahat yang cukup dan bantuan obat yang diberikan dokter. Wanita itu tidur sangat lelap tanpa tahu Ethan yang masih terjaga.

Sampai saat ini mereka belum melakukan yang enak-enak karena Ethan harus menunggu sampai kondisi Lala membaik. Namun tidak mungkin dilakukan sekarang juga disaat Lala masih tertidur. Padahal sebenarnya itu bisa menjadi salah satu tenaga untuk menghadapi esok hari.

Karena merasa tubuhnya sudah kembali pulih, Lala bangun lalu mandi dan lebih awal. Dia langsung menemukan suaminya yang duduk sedang tersenyum lebar di depan laptop. Lala cukup terkejut karena Ethan sedang memutar video dirinya yang sedang tertidur di dalam mobil milik Ethan.

Bibir Lala mengerucut karena merasa malu atas video dirinya. Namun bagi Ethan itu sangat lucu dan membuatnya sangat terhibur. Anggap saja sebagai gantinya malam pertama mereka.

"Apa lucunya video itu?" tanya Lala berhasil mengalihkan tatapan Ethan menjadi menatapnya. Jangan lupakan wajah yang semakin tampan karena senyum manisnya tersebut.

Ethan menarik pelan tangan Lala hingga wanita itu duduk di atas pangkuannya. Ethan segera meletakkan dagunya pada pundak sang istri. Bermanja seperti yang ingin dilakukannya.

"Ternyata hal sekecil ini saja bisa membuat aku sangat bahagia dan aku bisa mengatasi apapun." Tangan Ethan melingkar memeluk pinggang Lala.

Lala meluruskan pandangannya saat Ethan kembali memutar ulang video tersebut. Lagi-lagi Ethan selalu terhibur dengan tingkah sang istri saat tidur seperti itu. Mood banget jadinya.

"Apapun yang terjadi hari ini padaku, kita akan melewatinya bersama. Mau kan?." Tanya Ethan dengan pandangan tetap pada layar laptop. Sesekali masih tertawa pelan karena kelucuan Lala.

"Iya" sahut Lala singkat.

"Terkadang kita harus mengambil keputusan besar untuk mendapatkan hasil yang lebih besar lagi."

"Iya" Sahut Lala lagi sangat singkat.

"Aku mencintaimu, istriku."

"Iya" lagi-lagi Lala menyahut singkat. Ethan pun tidak butuh banyak kata hanya iya dari sang istri saja sudah lebih dari cukup untuk situasi mereka yang sangat rumit ini.

Kali ini, Lala yang ingin menemani sang suami ke kantor karena ada urusan hidup dan mati perusahaan suaminya. Lala akan bekerja seperti biasa namun dalam pengawasan Ethan langsung. Untuk pernikahan mereka sendiri belum diketahui banyak orang, karena memang Ethan masih ingin merahasiakannya karena adanya masalah ini.

Beberapa klien yang tergabung dalam dokumen kesepakatan sudah datang dan kini duduk di ruangan meeting kantor Ethan. Mereka akan menandatanganinya pagi ini bersama-sama.

"Mereka semua sudah menunggu" Sebastian memberitahu Ethan.

"Hmmm. Semoga seperti yang aku harapkan."

"Iya, Tuan Ethan."

Ethan masuk ke dalam ruang meeting dengan perasaan campur aduk. Namun itu tidak berlangsung lama karena sebagai pemilik perusahaan, dia harus bisa menguasai setiap emosinya.

"Selamat pagi rekan-rekan sekalian, terima kasih sudah menunggu" ucap Ethan menyapa mereka lalu menyalaminya satu persatu.

Ternyata sangat jauh dari bayangannya, pertemuan mereka pagi ini tidak lagi membuatnya merasa takut untuk melepas perusahaan.

"Selamat pagi, Ethan" mereka membalas menyapa Ethan dengan wajah ramah. Sehingga memudahkan bagi Ethan untuk memulai bicara yang terjadi sebenarnya.

"Terkait dokumen kesepakatan, sebelumnya aku minta maaf karena atas kecerobohanku. Dokumen tersebut hilang dan jatuh pada tangan yang tidak bertanggung jawab. Sehingga aku bersedia untuk mengganti rugi semuanya."

Mereka yang hadir menujukkan rasa heran terhadap apa yang baru saja disampaikan Ethan.

"Tunggu dulu, Ethan. Aku sudah menandatangani dokumen itu. Sepertinya ada tanda tanda kau juga di sana." Ucap salah satu dari mereka.

Ethan masih mencerna apa yang baru didengarnya.

"Aku juga." Sahut yang lain.

"Aku juga sudah." Sahut yang lainnya juga.

"Kapan kalian menandatanganinya?." Tanya Ethan sangat penasaran. Karena, jelas-jelas dokumen itu ada pada Nadia dan sengaja memang tidak ada copyan. Guna menghindari adanya kecurangan-kecurangan salah satu dari mereka semua anggota.

"Kurang lebih satu jam yang lalu." Jawab mereka serempak.

Ethan menautkan kedua alisnya. Masih merasa heran dengan apa yang terjadi.

Sementara itu di ruangan lain, Lala baru saja membuat kopi dan diminta langsung membawanya keruangan Ethan.

Tok Tok Tok

Lala mengetuk pintu ruangan Ethan.

"Masuk!."

Lala perlahan membuka pintu dan tubuh mungilnya bisa langsung masuk diantara celah pintu yang sedikit itu. Lala melihat wajah Ethan namun seperti bukan Ethan. Tapi itu suaminya, Ethan. Tapi setelah dilihat-lihat lagi sepertinya bukan.

"Kau, OB itu?."

"Hah!" ucap Lala begitu terperangah ketika tahu wajah pria itu begitu mirip dengan Ethan. Bukan hanya wajah melainkan suara juga.

1
Elyani Yani
Biasa
Elyani Yani
Kecewa
Sri Damai Yanti Lubis
Buruk
Lidya Singerin
Luar biasa
Ani Aja
episode selanjutnya kok blm release ya
Pandyan
kmn mommy ethan, tdk prnah dtng, yg dtng cmn grandma nya ..
Pandyan
Lumayan
juhaina R💫💫
Ethan tolongin Lala mu😅
juhaina R💫💫
dasar wanita sundal 🤭 hasssieekkk Ethan udah ada rasa nano nano sama Lala😂
juhaina R💫💫
suka bgt kak m crtanya 🤗
juhaina R💫💫
astagaaaa tega bener si Ethan kasihan Lala nya dunk kusumpahin kna kutukan dri Lala bakalan bucin abisss😂
Nur Adam
lnjut
Sugiharti Rusli
wah ternyata si Ethan sudah punya rencana lain dan bukan dia yang lansgung menangani proyek kerjasamanya yah,,,
Atik Marwati
ya.. gpp siapa tahu jodoh
Erna Andani
dangdt bags Aku suka cerito yang sweetie ini
Sugiharti Rusli
sepertinya si Ethan tahu yah kalo posisi itu sudah terisi sama adiknya si Sebastian deh
Sugiharti Rusli
lha memang untuk posisi yang dikasih ke Laura belum dikoordinasikan dulu antara Ethan dan daddynya,,,
Sugiharti Rusli
bagus deh, ternyata Laura lebih berpikir dewasa daripada ibunya sih, dia kan bukan anak kecil lagi
Sugiharti Rusli
dasar Ethan, tetep aja suka ngerjain istri polosnya🤭🤭🤭
Sugiharti Rusli
nijak juga sih kedua ortu Ethan menjaga agar jangan ada masalah di rumahtangga Ethan ke depannya dengan hadirnya si Laura,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!