NovelToon NovelToon
Dokter'S Romantic

Dokter'S Romantic

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:45.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Apakah perjalanan kisah Zeva dan Askara kembali berlanjut setelah 6 tahun berpisah. Pertemuan keduanya di rumah sakit yang sama. Zeva yang sudah menjadi Dokter muda beberapa bulan di rumah sakit dan tidak lama Askara yang tiba-tiba bergabung di rumah sakit yang sama sebagai senior.

Kecanggungan pertemuan keduanya. Karena masa lalu yang mereka alami bersama. Kasus kematian model terkenal. Membuat keduanya kembali dekat. Askara yang mengetahui kelemahan Zeva sebagai seorang Dokter yang ternyata memiliki ketakutan dan bukan seperti seorang Dokter pada umumnya. Askara yang tetap mendampingi Zeva sebagai senior dalam profesional pekerjaan.

Namun kedekatan keduanya tidak lepas dari dari rasa sakit hati Zeva yang merasa di permainkan dan tidak ingin terjebak dengan masalah hati dengan pria yang sama untuk kedua kalinya.

Bagaimana hubungan mereka selanjutnya?
Bagaimana Askara yang menyembuhkan luka yang pernah di berikannya pada wanita yang dulu pernah mengisi hari-hari nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 6 Di marahi Askara membuatnya menangis.

"Berikan hasil otopsi pasien kepada saya!" pinta Askara mengulurkan tangan. Namun Zeva terdiam.

"Kamu tidak melakukan otopsi!" duga Askara merendahkan suaranya. Zeva masih diam yang tidak tahu harus berbicara apa.

"Berikan ponselmu dan tunjukkan foto kemarin!" titah Askara. Zeva dengan tangan yang bergetar jasnya dan mengambil ponsel tersebut lalu memberikan pada Askara.

Brukkk.

Askara melempar ponsel Zeva keatas meja sehingga terdengar suara benturan yang cukup keras namun tidak merusak benda tersebut. Hak tersebut membuat Zeva tersentak kaget.

"Kamu berbohong Zeva!" sentak Askara.

"Kamu tidak melakukan otopsi dan mengarang cerita seolah-olah apa yang diperintahkan kepada kamu sudah kamu kerjakan. Apa kamu pikir pekerjaan Dokter adalah main-main!" teriak Askara yang tidak bisa mengendalikan dirinya.

"Bagaimana mungkin kamu mengatakan sudah melakukan otopsi sementara kamu saja tidak melakukan pembedahan!" lanjut Askara yang semakin marah.

"Berbicaralah Zeva dan katakan yang sebenarnya!" sentak Askara.

"Aku memberimu satu kesempatan untuk menjawab dengan jujur. Kamu melakukannya atau tidak?" tanya Askara. Zeva menggelengkan kepala yang akhirnya mengakui.

"Kau benar-benar membohongi semua orang?" tanya Askara yang tidak percaya.

"Maaf!" lirih Zeva dengan hembusan nafas beratnya.

"Jadi benar, kamu mempermainkan semua orang dan melakukan tindak kebohongan. Zeva apa kau gila melakukan semua ini," Askara benar-benar tidak percaya dengan tindakan yang dilakukan Zeva.

Dia mengenal Zeva adalah orang yang sangat serius dalam melakukan hal apapun dan begitu profesional. Tetapi sekarang yang terjadi membuat Askara memang sulit untuk percaya.

"Astaga!" Askara meremas rambutnya dengan frustasi.

"Lalu kenapa kamu mengulur waktu seolah ada hasil otopsi yang sudah selesai. Jangan-jangan kamu akan memberikan hasil otopsi palsu pada akhirnya!" tebak Askara menyimpulkan.

"Maafkan aku!" sahut Zeva lagi yang sudah tidak bisa membela diri dan mengakui jika dia salah.

"Hhhhhhhhhhh!"

Askara kembali mengatur nafas.

"Kamu benar-benar nekat melakukan semua ini Zeva," ucap Askara merendahkan suaranya.

"Kenapa kamu lakukan semua ini. Apa kamu malas dan tidak ingin mengambil tanggung jawab atas otopsi mayat itu. Kamu tidak melakukan apa yang diperintahkan dan kamu membiarkan mayat di kubur, tanpa kamu melakukan tugas kamu," sahut Askara yang sudah tidak bisa berkata-kata lagi dengan nafasnya yang tidak stabil.

"Jawablah, jangan diam saja mematung seperti ini," bentak Askara.

"Jangan membentakku seperti itu," sahut Zeva dengan rasa takut dan tubuhnya bergetar yang membuat Askara terdiam menatap penuh dengan iba pada Zeva yang terlihat lemah.

"Lalu kenapa bertindak gegabah?" tanya Askara merendahkan suaranya.

"Aku tidak berani melakukannya," jawab Zeva dengan suaranya yang bergetar dan ketakutan.

"Apa katamu?" tanya Askara yang berharap salah dengar.

"Aku takut melakukannya," lanjut Zeva.

"Kamu mengatakan takut. Zeva kamu adalah seorang Dokter dan bagaimana kamu bisa mengatakan takut. Bagaimana mungkin kamu bisa lulus menjadi seorang Dokter. Jika kamu saja takut melakukan otopsi. Apa jangan-jangan kamu hanya lulus dengan jalur lain," ucap Askara dengan semua pemikirannya.

Zeva hanya diam dan air matanya sudah jatuh yang sejak tadi di marah-marahi saja.

"Astaga, aku tidak tahu harus mengatakan apa kepada kamu. Bagaimana mungkin rumah sakit ini memberi kesempatan untuk kamu berada di sini. Kamu seperti seseorang yang tidak ingin menjadi Dokter. Tetapi kamu hanya menginginkan gelar saja, supaya apa hah, supaya terlihat keren. Kamu itu sama saja seorang yang suka mempermainkan pekerjaan," kecam Askara.

Zeva hanya diam saja yang menerima apapun perkataan Askara yang pasti sangat menyakiti hatinya.

"Jika kamu tidak bisa melakukan otopsi maka kembalilah menjadi Dokter coas. Atau kembali kuliah dan lulus dengan baik!" tegas Askara.

"Keluar kamu dari sini!" titah Askara yang takut habis kesabaran dan lebih baik menyudahi semuanya.

Zeva mengangkat kepalanya dengan menyeka air matanya. Lalu pergi dari hadapan Askara.

"Ada apa denganmu Zeva. Kamu bukan wanita yang aku kenal. Kamu sangat ceroboh dan menganggap pekerjaan kamu adalah mainan," batin Askara menghela nafas berkali-kali mengendalikan emosinya yang sejak tadi menggebu-gebu.

Askara mengusap wajahnya dengan ke-2 tangannya. Namun terlihat ada penyesalan pada Askara dengan air mata Zeva yang keluar karena ulahnya.

*********

Hiks, hiks, hiks, hiks,hiks.

Zeva menangis di tangga darurat dengan sesenggukan yang menutup wajahnya dengan kedua tangan. Pasti apa yang barusan terjadi membuat Zeva lelah dan melampiaskan dengan tangisan yang keras dan tidak ada yang tahu. Karena tempat itu paling aman untuk menangis.

"Aku memang tidak pantas menjadi Dokter. Bisa-bisanya aku merasa jijik dengan organ bagian kepala manusia. Aku juga takut melihat darah terlalu banyak dan tidak berani membelah mayat. Aku juga tidak tahu, bagaimana aku bisa lulus menjadi Dokter," Zeva yang mengakui kebodohannya yang bergerutu sendiri.

Dia terus menangis untuk menenangkan diri. Suara isak tangisi menerpa ruangan itu. Ternyata Askara mendengar hal itu yang berdiri di balik pintu. Namun Askara hanya mendengar saja dan tidak jadi masuk.

"Maafkan aku Zeva! Mungkin aku keterlaluan membentak mu berkali-kali!" batin Askara yang menyadari jika dia kelewat batas dan mungkin karena tidak bisa mengendalikan diri. Askara tidak berniat sama sekali untuk mengganggu Zeva dan membiarkan Zeva untuk merenungi kesalahannya.

*******

Sudah jam 9 pagi. Tetapi Zeva masih berada di rumah dan keluar dari kamar dengan tubuhnya yang terlihat tidak bersemangat.

"Kamu tidak kerumah sakit Zeva?" tanya Risya yang kebetulan lewat.

"Nggak mah!" jawab Zeva dengan tidak semangat yang menuruni anak tangga. Risya hanya heran melihat Zeva yang tidak biasanya.

..."Pemirsa hari ini akan dilakukan pembongkaran makam dari model cantik Imelda Carlonia. Hal ini untuk melakukan otopsi ulang," langkah Zeva terhenti ketika mendengar berita di televisi....

"Otopsi ulang," batin Zeva.

..."Saya minta maaf khusunya pada keluarga korban. Semua tanggung jawab ada pada saya dan semua ini karena kelalaian saya dan bukan pihak rumah sakit," Askara yang memberikan pernyataan saat diwawancarai oleh wartawan yang mengakui jika semua yang terjadi adalah kesalahan....

"Dia mengakui hal yang tidak di lakukannya dan menutupi kesalahanku!" batin Zeva yang tidak percaya pagi-pagi sudah melihat berita di televisi.

"Bukannya itu Dokter Askara!" Zeva tersentak kaget saat Risya sudah lewat di belakangnya.

"Iya mah," jawab Zeva.

"Rumah sakitnya sama dengan kamu. Dia ada di sana?" tanya Risya.

"Iya, baru bergabung," jawab Zeva.

Ting.

Zeva melihat ponselnya ketika masuk pesan.

^^^"Kerumah sakit sekarang juga, jangan bersembunyi dan tidak bertanggung jawab," Askara^^^

Askara memberikan pesan ketus pada Zeva. Zeva masih melamun sebentar dan tiba-tiba langsung buru-buru menaiki anak tangga yang membuat Risya heran.

***********

Rumah sakit.

Zeva yang akhirnya kembali kerumah sakit. Walau tadi sempat tidak berani kerumah sakit. Karena Sudah menyerah menjadi seorang Dokter dan sekarang Zeva yang kembali kerumah sakit

Di rumah sakit banyak sekali media ada juga Polisi. Kedatangan Zeva bersamaan dengan mobil ambulans yang baru membawa mayat Imelda Carlonia yang setelah makamnya di bongkar kembali. Zeva turun dari mobilnya langsung buru-buru pergi.

Sementara di sisi lain Askara yang ternyata melihat semua data-data kelulusan Zeva dengan nilai dan semua keahliannya. Apa yang di katakan Dokter Ardi nyata. Zeva memang Dokter jenius dan lulus dengan baik dengan nilai sempurna.

" Tidak ada gunanya bidang akademik saja. Dokter bukan hanya memeriksa dan mengetahui penyakit pasien. Tetapi jika membedah pasien saja tidak berani, bagaimana dia menjadi Dokter untuk mengoperasi pasien. Kenapa tidak jadi apoteker saja," oceh Askara geleng-geleng kepala.

"Apa mungkin ini karena sisa dari kejadian itu. Zeva seolah takut pada luka. Tidak mungkin, kejadian waktu itu tidak membekaskan trauma pada Zeva, Jika iya dia pasti menghentikan cita-citanya untuk menjadi Dokter. Tetapi tidak. Zeva tetap menjadi Dokter," batin Askara dengan penuh tanya.

Bersambung

1
achilla 82
horeeee,,,akhirnya happy ending,,,,
makasih mak othor,,,,selamat ya askara dan zeva, semangat terus berkarya ya mak othor,,,,
ainuncepenis: Makasih kak. Dukung karya aku berikutnya ya kak
total 1 replies
Yani Cuhayanih
akhirnya happy end...I love you othor/Heart/
ainuncepenis: Makasih kak
total 1 replies
Yani Cuhayanih
Aku pantengin sampai halal..gk usah neko2 ya thor campurin bumbu...godaan yg ada pake bumbu kacang jd gado gado..kayak nya enak niih..makan sekarang...hehehe...
Siti Aminah
ohhhh askara ,adakah cinta seperti ini di dunia nyata tolong titipkan aku satu
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Oh so sweet banget 💓💓
Yani Cuhayanih
Aku merasa...tak bahagia ya..dengan clbk reva dan askara...aku suudzan askara akan kembali labil...dan menyakiti zeva lagi....
Yani Cuhayanih
jangan dulu ketemu terlalu mudah...biarkan lah kucing2an dulu sela 3 thn..baik bangeet aku kan....hahahahaha....
Yani Cuhayanih
cemen bangeet dokter askara..baru lihat zeva berpegangan tgn dengan frans..dah menyerah sebelum berjuang....apakabar dengan kebohongan dokter askara selama bertahun tahun..gk bener aaaah
juan 🍫
udah ga sbar degan lanjutannya
achilla 82
mngkin itu kalimat perpisahan rora utk selamanya,,,
dan askara ma zeva jg akan berpisah,,,wiisss kabeh do pisah, gek bubar,,,wkk
Muliati Muliati
aeru
Muliati Muliati
Kecewa
Muliati Muliati
Buruk
achilla 82
definisi jodoh tak kan kemana ya ini,,, bukan ga ada laki" lain, bukan ga ada wanita lain, tp klo jodoh, meski di manapun dan kondisi apapun akan tetap bertemu dan bersatu,,,
berharapnya bgtu dg askara dan zeva ya mak othor,,,
Yani Cuhayanih
sama sama kabuuuuur....toh memang pasangan cocok..askara dan zeva...
ainuncepenis: Dah lah ya mereka di satukan aja lah ya
total 1 replies
Yani Cuhayanih
No no no no clbk.....
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Rora biar gila
kalau perlu dia bundir 😝😝

Mau pergi kemanapun
kalau memang udah jodoh
Zeva n Askara akan bertemu lagi👍👍
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾: terserah kakak aja
yg penting happy ending buat Zeva😘😘
ainuncepenis: Mereka di satukan aja ya
total 2 replies
Risdan Arpandi
kayak tidak ada cowok lain selain askara
Yani Cuhayanih
yeeeeey masa lalu biarlah masa lalu jgn kau ungkit lagi...oh bunda inul....cerita masa lalu kembali...tariik siis semongko....aku sampe mendelik..kirain romantika frans dan zeva akan bertahan 10 kali up...
Yani Cuhayanih
awaas lho jatuh cinta...frans..aku pantengin lho..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!