NovelToon NovelToon
Jodohkah Kita? (Kisah Seruni)

Jodohkah Kita? (Kisah Seruni)

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Angst / POV Pelakor / Pihak Ketiga
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Lalalati

Usai penyatuan itu, Seruni bersandar pada dada polos Victor. "Ada satu yang belum aku kasih tahu sama kamu, Vic."

"Apa?" Tanya Victor.

"Aku... gak bisa punya anak," ucap Seruni dengan berat hati. Ia merasa sudah bertindak egois karena baru mengatakannya sekarang. Seruni berpikir Victor pasti sama seperti pria lain, yang menginginkan seorang anak. Apalagi ia seorang penerus perusahaan.

"Aku tidak peduli itu, Seruni. Aku mencintai kamu, bagaimana pun kamu."

Kata-kata Victor membuat bahagia menelusup di hati Seruni. "Kenapa kamu bisa nerima aku yang kayak gini?"

Victor tersenyum hangat saat Seruni menatapnya dengan tatapan bersalah. "Aku sudah kehilanganmu selama dua belas tahun. Apa kamu pikir aku akan rela kehilanganmu lagi karena alasan itu?"

Tanpa Seruni ketahui, Victor sudah menyembunyikan sebuah kenyataan pahit. Ego Victor untuk bisa kembali bersama cintanya yang belum usai membuatnya mengabaikan kenyataan itu. Kenyataan yang suatu hari akan menyakiti Seruni lebih dalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25: Pelarian

(Dialog Marsha dan Rafael menggunakan Bahasa Inggris)

Pria itu mendorong Marsha masuk dan langsung saja menautkan bibirnya pada bibir Marsha. Tak lama Marsha menghentikannya.

"Hentikan. Kita sudah putus." Marsha meninggalkan Rafael dan kembali duduk di sofa. Rafael pun mengekor. "Kau merokok lagi?" Tanya Rafael seraya duduk di sebelah Marsha.

Marsha tak menjawab, ia kembali menghisap benda berasap itu.

"Kau terlihat sangat kacau, Honey." Rafael menelisik wajah Marsha. "Sudah ku bilang, itu hanya sebuah ciuman. Itu tidak berarti apa pun."

Marsha menyeringai. "Aku seperti ini bukan karena kamu. Aku tidak peduli jika kamu berciuman dengan siapapun, atau tidur dengan siapa pun. Aku sama sekali tidak peduli." Ucapnya tanpa rasa.

"Lalu? Apa karena Victor?" Tebak Rafael.

Marsha menghembuskan asap putih dari mulutnya. "Siapa lagi?" Ucapnya tanpa melihat ke arah Rafael.

Rafael tersenyum getir. Ia mengambil sebatang rokok di meja itu dan menyalakan ujungnya. "Aku merasa sia-sia sudah menyusulmu sejauh ini ke sini. Apa aku hanya akan menjadi tempat pelarianmu selamanya?"

"Iya. Sejak awal aku sudah mengatakan bahwa aku hanya mencintai Victor. Karena Victor sering membuatku kecewa, maka aku mencarimu."

Emosi Rafael meninggi. "Baiklah, aku tidak hanya sekedar berciuman. Aku tidur dengannya, dan itu sudah beberapa kali."

Marsha menatap Rafael terperangah. "Jadi kau berbohong?!"

"Kenapa?" Rafael menghebuskan asap putih itu tepat di depan wajah Marsha. "Kamu membutuhkanku untuk bertahan di sisi suamimu yang kau bilang tak pernah mencintaimu itu. Aku juga membutuhkannya untuk bisa bertahan di sisimu yang akan mendatangiku hanya saat kamu membutuhkanku. Apa aku salah? Aku juga bisa merasa lelah jika terus tak kau hargai."

"Lalu kenapa kamu datang ke sini? Kenapa kau tidak tinggalkan aku sekalian?" Tantang Marsha, walaupun dalam hati ia tak rela kehilangan Rafael yang ia anggap sebagai tempat pelarian. Ini sudah menjadi putus-sambung yang entah sudah keberapa kali.

"Karena aku malas mencari wanita lain. Kita sudah bersama bertahun-tahun. Jika aku kehilanganmu, aku harus mencari wanita lain dan itu tidak mudah."

Marsha menggelengkan kepalanya jengah. Kata-kata yang baru saja Rafael ucapkan adalah kata-kata yang ia ucapkan pada Rafael saat Rafael bertanya kenapa Marsha tidak meninggalkan Victor jika ia merasa tak nyaman bersama dengan pria itu.

"Aku akan selalu ada di sampingmu, Hon. Sekalipun aku sakit karena hanya menjadi yang kedua. Aku akan bertahan di sisimu."

"Aku tidak lagi membutuhkanmu. Aku akan kembali pada Victor sepenuhnya. Jadi kali ini, silahkan pergi." Ucap Marsha dengan teganya.

Rafael tertawa mengejek. "Wah, benarkah akan seperti itu? Ini bukan pertama kau mengatakan ini."

"Kali ini aku tidak ingin membuat Victor lebih tak percaya lagi padaku. Aku ingin membuktikan padanya bahwa aku benar-benar mencintai dia. Aku tidak mau kehilangan dia." Sebutir air mata Marsha mengalir lagi, segera ia seka.

"Kali ini ada apa?" Tanya Rafael yang sudah sangat sering mendampingi Marsha berada di posisi seperti ini. "Apa Victor membawamu makan malam romantis lagi, tapi sama sekali ia terlihat tak menikmatinya? Atau dia berikan hadiah padamu, tapi ia terus memberikan sesuatu yang tak kau sukai? Atau dia tidur denganmu tapi ia hanya melakukannya sebagai rutinitas yang harus dilakukan oleh sepasang suami-istri? Atau ada hal yang lain lagi kali ini?" Sindir Rafael.

Rafael mengetahui tentang semua perasaan Marsha yang sering kali merasa tak bahagia selama menjadi istri seorang Victor Hartono. Karena memang senyaman itu Marsha bersama Rafael hingga semua hal ia tumpahkan pada Rafael, termasuk hubungan badan yang selalu terasa hambar bagi Marsha karena Victor melakukannya hanya sebagai kewajiban saja.

Mendengar kata-kata penuh sindiran dari Rafael, bukannya marah Marsha malah merasakan kembali hatinya berdenyut nyeri. "Victor menikahi cinta pertamanya." Marsha pun terisak.

Rafael yang sedang duduk bersantai menopang kakinya seraya menghisap rokoknya, sontak menatap ke arah Marsha. "Victor menikah lagi?! Dengan perempuan bersama Seruni?

Marsha menunduk seraya menangis tersedu. Rafael pun merengkuh tubuh Marsha dan memeluknya. Seketika tangis Marsha semakin keras.

"Aku benci perempuan bernama Seruni itu. Aku benci sekali padanya, Raf." Raung Marsha benar-benar merasa tersakiti. "Dia sudah merebut Victor dariku. Bahkan Victor menggugat cerai padaku."

"Bukankah selama ini dia selalu menolak saat kamu meminta cerai padanya? Kenapa sekarang ia malah menikahi perempuan itu?"

Marsha melepas rengkuhannya dan menyeka air matanya dengan tisu. "Seruni hamil. Hal itu Victor jadikan alasan yang kuat untuk menikahi Seruni. Tapi dia sama sekali tak meminta izin padaku, ia bahkan belum menemuiku lagi hingga sekarang."

"Lalu kau masih mau mempertahankan semuanya setelah semua yang Victor lakukan padamu?"

Marsha mengangguk yakin. "Tentu saja. Aku tak akan melepaskan Victor."

Mendengarnya Rafael merasa jengah. "Tapi dia sudah mengkhianatimu sampai seperti itu. Dia menikah lagi tanpa sepengetahuanmu. Dia bahkan akan memiliki anak dari wanita itu. Sudahlah, lepaskan dia! Kamu masih punya aku. Aku akan membahagiakanmu, Honey. Lupakan dia!"

"Tidak, Raf. Aku mencintai Victor. Lalu Jason, bagaimana dengan dia? Victor selama ini yang selalu ingin memberikan keluarga yang harmonis untuk Jason. Maka dari itu, aku harus mempertahankan rumah tanggaku." Tegas Marsha keras kepala.

Kembali Rafael hanya bisa menghela nafasnya, meredam emosi dan mengasihani dirinya sendiri karena lagi-lagi ia harus terjebak di situasi ini. Mencintai istri dari pria lain, dan hanya dianggap tak lebih dari sebagai tempat pelarian.

"Bantu aku memisahkan mereka, Raf. Aku tahu ini sangat egois, tapi bisakah kau membantuku? Aku mohon..." Lirih Marsha seraya memegang erat tangan Rafael.

"Apa kamu akan meninggalkanku saat mereka berhasil dipisahkan?"

Marsha menggelengkan kepalanya segera. "Aku membutuhkanmu, Raf. Aku tak mau kehilanganmu. Aku sangat membutuhkan kamu." Direngkuhnya tubuh Rafael dengan erat untuk meyakinkan pria itu.

Lagi, Rafael luluh pada rasa cintanya pada Marsha. "Baiklah. Aku akan memikirkan cara agar bisa menyingkirkan wanita itu."

Dilepaskannya pelukan itu dan ditatapnya wajah Marsha. "Aku merindukanmu, Honey. Aku ingin kamu sekarang juga."

Seketika bibir mereka bertemu lagi dan kembali mereka habiskan waktu berdua di kamar hotel itu.

***

"Sayang, Papa berangkat kerja dulu ya. Kita bertemu lagi beberapa hari lagi." Dikecupnya perut Seruni dengan penuh kasih sayang. Lalu ia memeluk sang istri. "Rasanya aku tak mau pergi. Aku tak bisa berpisah denganmu terlalu lama, Babe."

Seruni membalas pelukan itu. "Kamu harus berangkat, Vic. 'kan cuma beberapa hari kamu di Bali."

Sontak Victor melepaskan pelukannya. "Bagaimana jika kamu menyusulku nanti?"

"Nyusul ke Bali?" Tanya Seruni tak yakin.

"Aku akan minta Rifat memberikanmu surat tugas agar kamu bisa..."

"Gak boleh, Vic." Tegur Seruni. "Nanti orang lain curiga. Orang-orang makin ngomongin kita."

"Sampai kapan kamu akan bersembunyi seperti ini?" Victor sangat jengah.

"Inget Jason, Vic. Dia akan terluka kalau tahu tentang kita."

Victor menghela nafasnya. Terbayang putranya yang kini berada jauh di Inggris sana yang sudah lama tak ia temui dan hanya ia ketahui kabarnya melalui sambungan panggilan video. Seruni benar, ia sendiri belum siap jika sang putra mengetahui mengenai hal ini.

"Baiklah. Kau beristirahat saja di rumah, kita akan bertemu lagi beberapa hari lagi."

Seruni tersenyum lega karena perdebatan itu tak menjadi semakin panjang. Victor mengecup bibir sang istri, memasuki mobil, dan berangkat menuju bandara.

Seruni memandang ke arah perginya mobil itu hingga mobil itu menghilang di persimpangan. Seruni pun melangkah masuk ke halaman rumah dan bersiap untuk pergi bekerja.

Namun baru saja satu kakinya melangkah, Seruni merasakan sebuah tangan membekap mulutnya. Seketika Seruni disergap rasa panik dan ketakutan. Ia terus meneriakkan nama Victor namun tak ada kata yang berhasil keluar dari mulutnya. Ia hanya bisa meronta-ronta, hingga beberapa saat kemudian ia tak sadarkan diri.

1
Asep Saepudin
jgn sampai terjadi hal buruk sama Laura dan seruni
Asep Saepudin
mdh2 seruni baik baik saja
Soeharti Rifangi
tinggalkan saja seruni laki " yg gak punya pendirian ,baru diancam gitu saja sama marsha udah lembek /Frown/
Asep Saepudin
sebel sama Victor,masih meladeni Marsha udh tau Marsha bermuka dua...knpa g d hindari aja,sibuk ya seruni jauh dr Victor,dr PD makan hati terus sama Victor dan Marsha blum ma emran
Asep Saepudin
Marsha bnr2,ular.sbl bgtu,lagian Victor ngapain baikn Marsha,ular d pelihara
Asep Saepudin
rasain tuh Marsha,bermuka dua
Asep Saepudin
pasti ulah Marsha sama rapael
Asep Saepudin
smga Marsha g berniat jahat LG sama seruni
Soeharti Rifangi
apa salahnya menjadi orang miskin pak emran ,semua org pasti ingin menjadi org kaya tp semua kan kembali kpd takdir kita ,kaya maupun miskin dimata Tuhan kan sama derajatnya ..dasar kakek tua /Grimace/
Asep Saepudin
masih saja pa emran keras kepala,..
Soeharti Rifangi
menantu yg kau puja puja wahai pak emran dia hanya tukang selingkuh ,wanita bermuka dua hanya krn dia kaya kau bela mati " an ,apa org miskin seperti seruni tdk berhak bahagia ?hey bp emran ..jadi gemes sendiri aku sama si emran /Frown/
Alisa Erlani
emang emran ngga tahu menantu kesayangan nya pernah selingkuh ko malah mendukung menantunya harusnya dia thu menantu seperti apa marsha itu
Asep Saepudin
Marsha bermuka dua,smga Victor tau kelakuan Marsha terhdp seruni
Alisa Erlani
masrha harus nya thu dri yg mulai ngegoda dluan wktu kuliah kan dia yg hrus nya seruni yg ngomong dia ngerebut viktor dri seruni terus marsha selingkuh sm laki2 lain seolah dia yg tersakiti pas udhd campakan bru ngejer2 suami
Asep Saepudin
seruni bimbang lagi sama perasannya,smga Victor bs melindungi seruni dari marsa sama ayahnya
Asep Saepudin
seruni hamil Viktor,geregt ma Viktor kenapa g bs melindungi seruni dr ayah nya,kn Victor udh g SMA..
Soeharti Rifangi
2 garis merah ,,fiks kamu hamil seruni semoga ada jalan keluar utk permasalahan mu
Asep Saepudin
kembali bertemu,smga Marsha g nyakitin seruni,Marsha Jagan egois,
Soeharti Rifangi
semoga marsha tdk menyakiti seruni ,kasihan bgt seruni sll dlm kesakitan
Asep Saepudin
Victor g bahagia begitu pun seruni..tp untuk bersatu pun pasti bnyk rintangan nya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!