Seorang dokter cantik di pertemukan secara tidak sengaja dengan seorang anak yang tampan di sebuah insiden kecil dan anehnya sang anak langsung memanggilnya dengan sebutan mommy.
Dan siapa sangka ini adalah awal dari kisah cinta sang dokter cantik dengan daddy sang anak tampan tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23.Bab 22
❤️ Happy Reading ❤️
''Aku juga tidak mempermasalahkan tentang apa statusmu mau duda atau bujangan yang terpenting kamu bisa menjaga serta membahagiakan adikku itu sudah cukup...dan jangan pernah sekali-kali untuk menyakitinya.''kata Arman.
Mendengar penuturan ayah serta kakak Sifa membuat Kevin bernapas lega...pasalnya duda beranak satu itu sangat takut serta cemas jikalau keluarga Sifa tidak bisa menerima statusnya...dia sungguh tidak bisa membayangkan bagaimana jika ketakutannya itu terjadi.
''Terimakasih karena sudah mau menerima saya dengan status saya yang seperti ini.''ucap Kevin.
''Tapi nak Kevin bagaimana dengan putra serta orangtuamu?''tanya ayah Harun.''Maksud saya begini kamukan dari keluarga terpandang setra status sosial yang tinggi sedangkan Sifa hanya dari keluarga biasa.''tuturnya.
''Oh kalau masalah itu tidak perlu dikhawatirkan karena putra serta orangtua dan kedua adik saya sangat menyukai Sifa.''jawab Kevin.''Dan keluarga kami tidak pernah membeda-bedakan juga mempermasalahkan tentang status sosial.''terangnya menjawab kekhawatiran ayah Harun.
''Syukurlah kalau begitu.''ucap ayah Harun lega.
''Fa,memangnya kamu sudah pernah ketemu sama putra Kevin dan keluarganya?''tanya Nia sang kakak ipar.
''Sudahkah.''jawab Sifa lalu menceritakan bagaimana awal mula dia bertemu Kendra yang memanggilnya mommy.
''Yang pas kamu pulang telat kemarin?''tanya ibu Dewi.
''Iya bu.''jawab Sifa.
''Maaf ya bu kalau kemarin membuat Sifa jadi pulang terlambat soalnya putra saya tidak mau di tinggal sama mommynya jadi baru bisa pulang setelah Kendra tertidur.''kata Kevin.
''Iya tidak apa-apa nak Kevin,si Sifa sudah memberi tahu kalau dia pulang telat jadi kami yang di rumah gak begitu khawatir.''kata ibu Dewi lagi.
''Kapan-kapan ajak dong anak kamu kesini,biar bisa main sama Arka,Arin dan Arsi.''kata Nia.''Siapa tadi namanya?''tanyanya.
''Kendra...iya nanti kapan-kapan saya ajak kemari.''jawab Kevin.
''Sudah ngomongnya gak usah terlalu formal...bisa aja.''kata Arman.''Kamu bisa memanggil aku dan istriku kak sama seperti Sifa atau panggil nama juga gak apa-apa,karena umur kita gak beda jauh walaupun lebih tuaan kami sih.''ujarnya dan di angguki oleh Kevin.
''Terus sekarang keadaan putra kamu gimana?''tanya ibu Dewi lagi.
''Sudah lebih baik bu,kata Sifa besok juga sudah boleh pulang.''jawabnya.
''O iya nak Kevin sekalian makan malam di sini saja ya...''tawar ibu.
''Tapi...''kata Kevin.
''Sudah gak apa-apa.''potong Arman.
''Kalau gitu ibu kedapur dulu buat nyiapin makan malam.''kata ibu.
''Biar aku bantu bu.''sahut Nia dan diangguki oleh ibu.
''Aku ke kamar naruh tas dulu nanti aku susul ke dapur kak.''ucap Sifa lalu beranjak menuju kamarnya.
Di ruangan yang tadi rame banget itu sekarang hanya tinggal tersisa Arman,ayah Harun juga Kevin sedangkan anak-anak Arman dari tadi sudah berada di teras belakang.Mereka bertiga sedang berusaha mengakrabkan diri dengan mengobrol...lebih tepatnya Kevin yang berusaha mengenal serta mengakrabkan dirinya.
Sedangkan di dapur ketiga wanita cantik sudah sibuk untuk menyiapkan makan malam yang diselingi dengan obrolan dan sesekali candaan yang membuat mereka tertawa.
''Kamu kok bisa sih dek dapet duren kayak gitu?''tanya Nia.
''Duren?''tanya Sifa sambil mengernyitkan dahinya.
''Iya duren...duda keren.''jawabnya.
