NovelToon NovelToon
Di Nafkahi Istri Karena Suamiku Pemalas

Di Nafkahi Istri Karena Suamiku Pemalas

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Konflik etika / Cerai / Penyesalan Suami / istri ideal / bapak rumah tangga
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: HRN_18

Kisah ini mengisahkan kehidupan rumah tangga yang tidak lazim, di mana sang istri yang bernama Rani justru menjadi tulang punggung keluarga. Suaminya, Budi, adalah seorang pria pemalas yang enggan bekerja dan mencari nafkah.

Rani bekerja keras setiap hari sebagai pegawai kantoran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Sementara itu, Budi hanya berdiam diri di rumah, menghabiskan waktu dengan aktivitas yang tidak produktif seperti menonton TV atau bergaul dengan teman-teman yang kurang baik pengaruhnya.

Keadaan ini sering memicu pertengkaran hebat antara Rani dan Budi. Rani merasa lelah harus menanggung beban ganda sebagai pencari nafkah sekaligus mengurus rumah tangga seorang diri. Namun, Budi sepertinya tidak pernah peduli dan tetap bermalas-malasan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HRN_18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

eps 29 pengorbanan tanpa henti

Setelah melalui masa-masa sulit, Budi bertekad untuk benar-benar berubah dan membahagiakan Rani. Ia memanfaatkan kesempatan terakhir yang diberikan istrinya dengan sebaik mungkin. Namun, perjalanan menuju keluarga bahagia yang diimpikan tidaklah mudah dan membutuhkan banyak pengorbanan.

Kini dengan pekerjaan barunya, Budi harus berangkat pagi-pagi sekali dan pulang larut malam. Terkadang ia bahkan harus lembur di akhir pekan jika ada tenggat waktu proyek yang harus dipenuhi. Stamina dan kesabarannya benar-benar diuji.

Rani yang melihat perjuangan suaminya pun merasa terharu. Setiap pagi sebelum berangkat kerja, ia selalu menyiapkan bekal makanan dan memberi semangat pada Budi. Malam harinya saat Budi pulang, Rani akan menyambutnya dengan senyum lembut meskipun raut wajah lelaki itu tampak letih.

"Istirahatlah dulu, kau pasti sangat lelah hari ini," ucap Rani sambil memijat pundak Budi yang terasa kaku.

Budi menggeleng pelan. "Tidak, aku tidak apa-apa. Lagi pula aku harus membantumu dengan pekerjaan rumah."

Melihat tekad kuat Budi, Rani merasa sangat bangga pada suaminya itu. Betapa beruntungnya dia memiliki pendamping hidup yang rela berjuang mati-matian untuk mendapatkan kehidupan layak seperti yang dicita-citakan.

Pengorbanan terus berjalan dari hari ke hari. Budi kerap kali menolak ajakan minum dengan teman-teman kantornya untuk menghemat uang. Semua demi bisa menyisihkan penghasilannya untuk ditabung guna membeli rumah impian mereka kelak.

Rani juga tak kalah berjuang di rumah. Dengan telaten ia mengatur keuangan sebaik mungkin agar kebutuhan sehari-hari bisa tercukupi tanpa terlalu membebankan Budi yang masih untuk masa awal dalam pekerjaannya.

Pengorbanan tanpa henti yang dilakukan oleh keduanya tidak sia-sia. Perlahan tapi pasti, impian untuk hidup bahagia semakin dekat. Keyakinan dan cinta di antara keduanya kian memperkuat semangat untuk terus melangkah menghadapi berbagai rintangan yang menghadang di depan.

Hari demi hari bergulir dalam rutinitas yang penuh pengorbanan untuk Budi dan Rani. Namun keduanya sama sekali tidak mengeluh dan justru merasa bersyukur bisa berjuang bersama-sama meraih kebahagiaan.

Terkadang Rani merasa sedih ketika harus makan malam sendirian karena Budi belum pulang dari kantor. Ia merindukan masa-masa awal kebersamaan mereka dulu. Tetapi kemudian Rani menyadari bahwa pengorbanan ini adalah bagian dari proses untuk mencapai impian keluarga bahagia.

Di sisi lain, Budi sering kali merasa lelah dan hampir putus asa dengan tumpukan pekerjaan yang menggunung. Badan dan pikirannya terasa remuk redam setelah bekerja seharian. Namun bayangan wajah Rani yang selalu menyambutnya dengan senyuman adalah obat penat yang luar biasa.

"Aku tahu ini berat, tapi lihatlah sejauh mana kita telah melangkah dari titik terbawah dulu, sayang," hibur Rani saat Budi hampir menyerah.

Perkataan istrinya itu seperti mentari yang menerangi kegelapan dalam hati Budi. Ia pun kembali mendapatkan kekuatan untuk bertahan menghadapi segala rintangan ini.

Keduanya bahu-membahu menghadapi ujian dan tantangan yang menghadang. Ketika tabungan masih belum mencukupi, mereka rela mengurangi jatah makan di luar dan memilih memasak sendiri di rumah. Liburan pun harus ditangguhkan untuk sementara waktu demi mengumpulkan uang sebanyak mungkin.

Budi dan Rani menjalani hari-hari penuh pengorbanan itu dengan ketulusan dan keikhlasan. Tidak ada rasa mengeluh atau menyesal selama ada keyakinan bahwa pengorbanan mereka kelak akan terbayar dengan kebahagiaan sejati yang dinanti.

Ketekunan dan semangat pantang menyerah keduanya untuk tetap melangkah maju merupakan kunci agar pengorbanan yang ditempuh hari ini tidak sia-sia belaka. Selama dilandasi cinta dan niat mulia, tidak ada pengorbanan yang tidak akan membuahkan hasil indah pada waktunya nanti.

Menapaki jalan penuh pengorbanan bukan hal yang mudah. Budi dan Rani kerap kali menghadapi godaan dan tantangan yang mengancam tekad mereka. Namun dengan kebersamaan dan keyakinan kuat, mereka berhasil melampauinya satu demi satu.

Suatu ketika, rekan kantor Budi mengajaknya untuk berlibur ke pulau dewata, Bali. Iming-iming diskon menarik dan liburan menyenangkan membuatnya sempat tergoda. Tetapi saat membayangkan tabungannya yang masih jauh dari cukup, Budi menggeleng.

"Maaf, kali ini aku harus menolak. Prioritasku saat ini adalah mengumpulkan dana untuk masa depan keluargaku," tolak Budi dengan sopan pada rekannya itu.

Di rumah, Rani bersyukur melihat tekad kuat Budi untuk mencapai impian keluarga bahagia. Ia mendekap suaminya dengan bangga setelah mengetahui kisah itu.

"Kau luar biasa, Budi. Aku tahu ini tidak mudah, tapi akulah yang akan selalu berada di sampingmu melawan segala godaan," ujar Rani terharu.

Pengorbanan lain yang kerap mereka hadapi adalah minimnya waktu berkumpul sebagai keluarga. Demi mengejar target tabungan, Budi kerap kali lembur hingga larut malam. Rani pun dengan sabar menunggunya dengan secangkir kopi hangat.

"Aku akan menunggu semalaman jika perlu, asalkan kau bisa kembali dengan senyum bahagia karena semakin dekat dengan impian kita," kata Rani saat Budi merasa bersalah.

Semangat dan keyakinan Rani menjadi kekuatan terbesar bagi Budi untuk bertahan dalam situasi sulit ini. Pengorbanan waktu, tenaga, bahkan kebersamaan harus mereka relakan untuk sementara demi meraih kebahagiaan sejati di masa depan.

Setiap tetes keringat dan air mata dalam perjuangan ini merupakan investasi berharga yang akan membuahkan hasil manis kelak. Keyakinan itulah yang mengikat langkah Budi dan Rani untuk terus melangkah tanpa mengenal lelah dalam menghadapi pengorbanan-pengorbanan berat yang menghadang.

Menjalani hari-hari penuh pengorbanan bukanlah hal yang mudah bagi Budi dan Rani. Namun tekad kuat mereka untuk meraih kebahagiaan keluarga yang sempat tertunda selalu menjadi kekuatan penggerak untuk terus melangkah maju.

Dalam perjalanan itu, terkadang Budi merasa terbebani oleh tanggung jawab yang dipikulnya. Gaji yang belum terlalu besar ditambah tekanan pekerjaan membuatnya sempat merasa lelah secara fisik dan mental. Tetapi melihat Rani yang selalu setia mendampingi dengan sabar, membangkitkan semangatnya kembali.

"Aku tahu ini berat untukmu, sayang. Tapi percayalah, pengorbanan kita saat ini akan terbayar lunas kelak dengan kebahagiaaan yang kita impikan bersama," hibur Rani seraya memeluk Budi dengan penuh kasih sayang.

Kalimat penyemangat Rani bagaikan air yang menyiram padang gurun dalam hati Budi yang kering kerontang. Pria itu kembali mendapat kekuatan untuk tetap bertahan dan terus berjuang menapaki jalan berliku yang penuh pengorbanan.

Di sisi lain, Rani juga tak luput dari ujian dan pengorbanan. Sembari menunggu Budi pulang larut malam, ia harus mengurus pekerjaan rumah seorang diri. Menyiapkan makan malam, membersihkan rumah, bahkan menemani anak-anak mengerjakan tugas sekolah jika mereka sudah dikaruniai momongan kelak.

Namun sesungguhnya, pengorbanan terbesar Rani adalah menahan rindunya akan kebersamaan dengan sang suami tercinta. Berkali-kali ia harus menepis keinginan untuk sekedar berjalan-jalan menikmati malam berdua seperti dulu. Demi tabungan untuk masa depan keluarga, hal sederhana itu harus dikorbankan untuk sementara waktu.

Pengorbanan yang ditempuh Budi dan Rani memang tak mudah dan penuh perjuangan berat. Tetapi keyakinan dan cinta sejati yang mengikat keduanya memupuk kekuatan untuk bertahan dan terus melangkah. Selama ada tekad baja dan kebersamaan, tidak ada pengorbanan yang tak akan terbayar dengan kebahagiaan sejati pada akhirnya nanti.

1
HRN_18
🔥🔥🔥🔥
Diamond
Jalan ceritanya keren abis.
Oralie
Author, kapan mau update lagi nih?
HRN_18: sabar ,😩
total 1 replies
SugaredLamp 007
Menghanyutkan banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!